All Chapters of Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua: Chapter 91 - Chapter 100

179 Chapters

Bab 90. Persiapan Resepsi

"Kamu yang bener aja deh, Sayang. Emang udah rindu rumah sakit?” tanya Harsa. “Aku udah bener pakai banget, emang aku pengen pink!” Ayu memojokkan diri ke samping. Harsa gegas memeluk Ayu dari belakang. “My Sunshine. Beruntungnya naik pohon kamu ini sebagai penghibur, bukan langkah mempercepat sampai di alam kubur, hahaha. Pertahankan, Sayang … ini prestasi yang luar biasa!” Harsa terus memberi sentuhan kepada sang istri. Ia tahu maksud dari istrinya itu bagaimana ketika ia menjawab demikian itu tentu sangat menyebalkan. Dalam hati, mereka saling tertawa terbahak-bahak. Hanya saja Ayu berusaha untuk menutupi itu semua. Begitu pula Harsa yang masih ingin memberikan sikap isengnya terhadap sang istri. Menatap awan dan menatap bumi, dari sekian nikmat Tuhan yang diberikan dan terlihat oleh mata Harsa, menatap istrinyalah yang paling membuatnya lebih dari segala-galanya. Awannya memang seindah itu dengan gumpalan-gumpalan biru dan putih yang saling bergelut. Buminya juga deng
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 91. Area Dalam

Ayu menutup wjah Harsa. "GAK! GAK MUNGKIN! GAK SUKA NGOMONGIN KAYAK GINI! HARSA TERSENYUM PASRAH. Selain mereka berbincang masalah pakaian, tiba-tiba Ayu teringat lagi dengan perkara pindah rumah. Dulu perpindahan itu sudah dibicarakan dengan Zalfa dan Zulfikar, hanya saja hal tersebut tidak berhasil dengan alasan mereka bahwa tempat itu adalah tempat dari zaman nenek moyang keluarga Jayabaya. "Mas, bujuk Mama lagi dong," pinta Ayu. "Bujuk apa, Sayang?" tanya Harsa. "Kita pindah rumah boyongan aja. Lingkungannya benar-benar tidak aman untuk kita, apalagi dengan keadaan masalah yang ... sebenarnya belum tuntas. Takut ada pertikaian dalam aja, Mas. Aku sama Nyiur gapapa masih serumah, yang penting kita pergi dari lingkungan ini. Trenggalek itu nggak hanya di bagian ini saja bukan? Ayolah Mas, kita cari di bagian yang lain!" rengek Ayu. "Kamu baca kisah Nabi Yunus a. s sama kisah Nabi Muhammad SAW waktu hijrah coba," kata Harsa. "Untuk apa?" tanya Ayu. "Untuk memanta
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 92. Iklim Dewasa

Ayu dan Nyiur asyik berbincang mengenai banyak hal. Mereka itu walau sedang akrab, yang dibicarakan lumayan agak lain. Di saat mereka saling tertawa seperti ini sebenarnya hatinya juga terus bertanya-tanya mengapa mereka ini ketawanya terasa seperti terpaksa. Jika menuruti langkah egois tentu mereka tidak bisa seperti ini. Pasti di antara mereka ada yang sudah meninggalkan rumah tersebut dan merelakan rasa cinta untuk Harsa. Sebenarnya, Nyiur juga masih sangat ketakutan dengan chat dari seseorang yang mengaku bahwa dirinya bernama Zar'an. Namun, setelah bercanda dengan Ayu mengenai pembahasan konyol tentang oleh-oleh yang diberikan Harsa dari luar kota, pikirannya sekarang lebih kembali lega lagi. Apa mungkin sosok yang sudah dikabarkan meninggal itu hidup kembali? Ayu sengaja tidak membahas hal ini terlebih dahulu, mereka membicarakan masalah oleh-oleh dan melanjutkan untuk ghibahin sang suami. Orang sebaiknya Nyiur terlalu sayang jika dibiarkan larut kesedihannya seperti itu. B
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 93. Beratnya Dewasa

Jika bisa berkata pada seseorang di masa kecil, mungkin diri tidak akan lengah untuk menikmati sebaik mungkin. Menjadi orang yang semakin tumbuh usia, tumbuh segala-galanya dalam kehidupan ini ternyata semakin hari juga semakin banyak tanggung jawab yang perlu digenggam. Jika sewaktu kecil ada satu mainan yang sangat mudah membuat bibir untuk tersenyum, belum tentu di masa dewasa ada 1000 perkara yang membuat bibir mampu tertarik untuk bisa tersenyum. Mungkin mudah tersenyumnya, tetapi hatinya tidak tersenyum tidak bisa menikmati tidak bisa merasakan perkara tersebut seperti yang dirasakan dulu sewaktu kecil. Waktu kecil itu sederhana, apapun itu hati masih sangat bersih, hati masih sangat mudah menyerap, hati masih utuh dan sama sekali sangat bisa tidak memikirkan luka. Mungkin banyak juga anak-anak yang pada masa kecilnya itu penuh dengan luka. Hanya saja dampak dari luka tersebut itu lebih sakit ketika ia sudah dewasa, yang mana masa kecil juga tetap merasakan cerita. Betapa m
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 94. Salah Chat

Harsa dan Ayu kini sedang tidak bersama. Harus sedang berada di tempat kerjanya, sedangkan Ayu di rumah sendirian karena yang lain sedang bepergian ke rumah orang tua dari Nyiur. Ayu sengaja tidak ikut, dikarenakan ia ada acara mengenai seminar tentang desain yang baru saja ia launchingkan. Harsa tidak berminat untuk membuat istrinya marah atau niat iseng terhadap apapun yang dilakukan terhadap istrinya saat ini, tetapi karena sangat istri marah, jadilah lanjut menggoda. Harsa: "Selamat siang." Ayu: "Maaf, siapa ya? Anda salah kirim!" Harsa: "Suaminya Ayu Renjana ini." Berbicara romantis terhadap istri itu penting. Banyak hal yang disepelekan oleh para lelaki atau bahkan menurut orang laki-laki hal tersebut biasa, tetapi faktanya untuk perempuan perkataan-perkataan romantis yang dilontarkan dari suami ke istri itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Ayu: "Oh, tapi mohon maaf suamiku selalu pakai kata romantis kalau menyapa." Harsa: "Cintaku, Manisku, Sayangku, My Sunsh
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 95. Rumit

KLING Nyiur: “Mas, aku udah pilih outfit untuk ke Bali. Ayu ikut membaca pesan tersebut karena ponsel Harsa berada di tengah-tengah antara mereka berdua. Ayu jadi berkecil hati, selama pernikahan honeymoon belum terlaksana sampai sekarang. Sedangkan Nyiur yang diberi pilihan untuk ke Bali itu karena mengakui kesalahan yang mana itu hadiah dari Harsa karena pengakuan diri memfitnah Ayu saja sudah akan terlaksana. Mungkin hal ini terkesan sepele, tetapi dampaknya besar bagi Ayu. Ayu merasa tidak dihargai dan tidak diperhatikan lagi oleh Harsa. Benar memang mereka merencanakan ke Madinah, tetapi Ayu juga ingin mereka berangkat berdua dulu di tempat-tempat yang lebih dekat. Yang membuat Ayu semakin kecewa itu tadi, Harsa sempat mengatakan iya dan seakan-akan mendukung, tetapi ujung-ujungnya memberhentikan hal tersebut. “Bales aja!” kata Ayu dengan sewot. Harsa menatap istrinya dengan tetap lembut sekalipun dibalas dengan cuek. Ternyata, mereka sudah pulang dari acara ke rumah N
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 96. Merajuk Lagi

“Mas! Jangan kayak gini!” Ayu berusaha memberontak saat wajah suaminya itu kembali menyerang badan. “Nikmat, Sayang! Ngapain coba dicegah-cegah?” tanya Harsa. “Dah ah! Salah siapa nggak peka!” kilah Ayu. REPLAY STORY OBAT NGAMBEK Zebra: “Kasih permen.” Zhimraan: “Ingatkan tentang mantan wkwk. “ Nyiur: “Ayu lagi ngambek Mas? Hahah, buat Ayu tertidur.” Zulkarnain: “Peluk, cium, manjain, jelajahi tubuhnya.” Zulfikar: “Ajak minum kopi di rumah pohon.” Zalfa: “Makanya jangan diledekin mulu, Har! Syukurin, rasain akibatnya.” Zahra: “Beri bisikan lembut.” Zuyyina: “Kasih buket keripik.” Zulkifli: “Ancam dia. Hahahha.” Jinan: “Nyanyiin.” Harsa terdiam sejenak dari menyentuh Ayu. Ia sangat terkekeh membaca pesan-pesan tersebut. Sebenarnya, Ayu juga demikian. Ia ingin tertawa lepas karena tanpa sengaja pun, ia juga ikut membaca karena tidak sengaja disediakan di depan Ayu, tetapi tentunya juga malu kalau langsung tertawa seperti kisahnya waktu di rumah p
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 97. Panjang Sekali, Sayang!

BESOKNYA CHAT PANJANG NYIUR DAN HARSA TERLAKSANA Nyiur: "Kenapa tadi waktu di meja makan Mas kayak menghindar dari aku?" Harsa: "Masa gitu aja kamu baper, sih! Jelas-jelas ayamnya emang di dekat baru." Nyiur: "Lanjutkan." Kali ini mereka tidak bersandiwara. Nyiur benar-benar kecewa dengan sikap Harsa tadi pagi ketika di meja makan sampai Harsa berangkat. Begitu pula dengan Harsa, Ia sedang mengerjakan pekerjaan yang termasuknya rumit dan tergugah untuk emosi, jelas ini membuatnya sangat mudah untuk marah. Harsa: "Jangan besarkan permasalahan kecil, Sayang!" Meskipun demikian sudah terlanjur berkata yang seenaknya sendiri, dalam hati Harsa tetap menjadi orang yang sangat tulus untuk Nyiur. Konsentrasinya menjadi ambyar karena memikirkan ucapannya yang sudah menyakiti Nyiur. Nyiur: "Kalau mau marah, lanjutkan saja Mas marahnya." Harsa: "Saya nggak marah." Nyiur: "Yang penting gak lupa tanggung jawab. Harsa: "Ya." Nyiur: "Anak-anak kangen Mas." Harsa: "
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 98. Buka Dong, Sayang!

Harsa: “Menjadi yang pertama itu istimewa. Kamu yang berhasil buka segel.” Nyiur: “Aaaah! Udah gak mood chat aku, Mas. Buka segelnya iya memang bareng aku, tapi bersatunya kulit? Udah dipuaskan terlebih dahulu dengan Ayu. Harsa: “Sayang, kalau urusan ini yang menang tetap yang buka segel. Saya paling sedih kalau kamu udah masuk ke kawasan rendah diri.” Memang benar bahwasanya rasa rendah diri yang diungkapkan oleh Nyur itu sangat sakit untuk dirasakan Harsa. Pikirannya itu langsung tertuju pada dirinya yang seperti tidak mampu menjadi seorang suami yang benar-benar bisa melakukan tanggung jawab tersebut terhadap sang istri Karena posisinya ini bukan pernikahan yang biasa saja, tetapi pertanggungjawabannya juga lebih besar dalam sebuah poligami. Pikirannya itu langsung tertuju pada dirinya yang seperti tidak mampu menjadi seorang suami yang benar-benar tidak bisa melakukan tanggung jawab tersebut terhadap sang istri karena posisinya ini bukan pernikahan yang biasa saja, tetapi
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 99. Jangan Dilepas, Mas!

"Cukup diam, terpejam. Ingat-ingat apa yang saya katakan tadi," kata Harsa. Ayu pun menurutinya. "Oke." "Gimana? Paham?" "Hmm, iya paham Mas. *** Hujan di luar sana memberi kehangatan untuk pasangan suami istri itu di dalam kamarnya. Seberapa besar orang membenci hujan, padahal hujan adalah sesuatu yang terjadi dalam alam ini untuk memberi kemenangan tersendiri. Seberapa besar orang membenci pernikahan, padahal pernikahan adalah satu hal yang menghiasi kehidupan. Rasa benci dan suka itu timbul dari beberapa faktor. Banyak orang merelakan rasa sukanya rasa nyamannya demi menghindari sesuatu yang memang harus dilakukan, karena jikalau dilakukan maka akan timbul perkara yang mungkin kemungkinannya jauh lebih buruk dari apa yang terjadi jika ia menuruti rasa suka tersebut. Rasa benci dan suka juga tidak bisa disalahkan terhadap satu orang. Sebuah permasalahan terjadi entah itu tentang suka atau tentang benci itu ada komponen yang membawanya juga untuk terbang ke arah sa
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more
PREV
1
...
89101112
...
18
DMCA.com Protection Status