POV HeriAku tidak mencintainya tetapi, bagaimana mungkin aku akan menikahinya. Bahkan aku sudah mengatakan dengan jujur bahwa hatiku masih sangat mencintai mendiang istriku, dan meminta Lia untuk mundur. Namun wanita itu keras kelapa ia tetap maju dan mengatakan kalau pernikahan kami untuk Sofyan. Aneh sekali memang dia.Setelah memarkirkan mobil aku mengajak Lia turun dan segera masuk ke dalam rumah Ibu."Assalamualaikum," ucapku bersamaan dengan Lia juga.Sepi, kemana Ibu?Aku mengajak Lia untuk langsung menuju kamar Ibu, namun ternyata kamar Ibu juga kosong. Akhirnya ku putuskan untuk ke kamarku saja."Assalamualaikum, Bu, aku pulang." Aku membuka lebar pintu kamar yang tak tertutup rapat."Assalamualaikum, Bu," sapa Lia dengan tersenyum."Wa'alaikumsalam kamu sudah pulang, Her? Ehh ada Lia juga ya. Sini, Nak, masuk," pinta Ibu.Kami berjalan beriringan menghampiri Ibu yang duduk di sudut ranjang sembari memangku Sofyan, putra bungsuku bersama almarhumah Rania, mendiang istri dan
Last Updated : 2024-06-26 Read more