All Chapters of Istri Yang Kau Sia-siakan Ternyata Wanita Terhormat : Chapter 11 - Chapter 20

103 Chapters

M-banking

Aku berjalan keluar menghampiri lelaki pegawai bank keliling."Ada apa ya, Mas?" tanyaku. Aku sudah menebak pasti yang di lontarkan pertanyaan seperti biasa. Aku menoleh ke arah Mas Tedy serta kedua kakak iparku yang duduk di kursi ruang tamu, expresi mereka seperti menanti apa yang bakal terjadi kepadaku."Bu Lasmini kok enggak ada di rumah ya, Mbak, padahal sudah ku telpon biar standby di rumah. Aku juga sudah menunggu selama satu jam tapi sepertinya di sedang keluar. Maaf mengganggu waktumu, Mbak, tadi aku mau bertanya sama suamimu saja tapi dia malah masuk dan manggil kamu," ujar lelaki itu.Sudah ku duga kan dia akan bertanya tentang kemana perginya Yu Lasmini, tetangga kami yang terlilit hutang itu. Aku juga enggak tahu dari mana lelaki itu bisa ngerti namaku padahal kami enggak pernah berkenalan."Aku juga enggak lihat sih, Mas, tadi sebelum Dzuhur dia juga ke sini mau ngutang tapi aku enggak mau kasih." Aku menyampaikan apa adanya, saat ini sudah sekitar jam dua-nan."Ooh begi
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Mereka Semua Syok

Waktu sore terasa begitu lama saat di nanti-nantikan, aku sibukkan dengan bermain bersama anak-anak. Tak ku pedulikan Mas Tedy yang turus menyindirku gila, bahkan tawa si Sutri yang sedang bergosip di rumah Mak Sarmi begitu terdengar nyaring di telingaku."Besok malam Ibu dapat jatah yasinan, kamu bantu masak-masak ya," ucap Mak Sarmi kepada Mbak Sutri."Haduh, Mak, yasinan itu kan masak banyak banget nanti kuku panjangku bisa patah, kutekku juga luntur. Mamak lupa kalau punya menantu yang rajin dan pintar masak," balas Mbak Sutri sembari memainkan kukunya.Karena rumah kami yang bersebelahan tentu saja aku bisa mendengar obrolan mereka. Seperti biasa kalau ada acara apapun seperti yasinan, ngadain syukuran dan lainnya aku di pinta Mak Sarmi layaknya pembantu di rumahnya."Kamu bantu nyicipin aja seperti biasa," ujar Mak Sarmi. Mereka tertawa bersama seolah-olah obrolan mereka itu lucu."Li, Lia...!" Mak Sarmi memanggilku, aku hanya menoleh karena sudah menduga apa yang akan di perint
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Memilih Talaq atau Sepeda Motor?

* Apabila sesuatu hal yang kau senangi ternyata tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi padamu.* _______ Aku tak memperdulikan Si Sutri yang terus merengek di lengan Mak Sarmi. Aku mengajak Kayla untuk mencoba motor baru. "Sayang, ayo kita nyari Kak Shaka," ujarku pada Kayla. "Asyik," balas Kayla kegirangan. Aku meninggalkan orang-orang yang menatapku dengan tatapan tak suka, dan aku tak mau peduli dengan hal itu. Dalam perjalanan aku tersenyum menyapa tetangga yang kebetulan bertemu. "Ibu, itu Kakak." Kayla menunjuk ke arah samping kiri dimana ada tiga anak lelaki yang berjalan kaki. "Ooh iya," balasku. Aku membelokkan sepeda motor ke arah Shaka dan kedua temannya. "Ya Allah, Kak, kamu enggak ingat waktu apa. Ini udah hampir magrib baru pulang, enggak ngaji lagi kamu!" ucapku dengan nada tegas. Memang seperti inilah aku setiap hari di pusingkan dengan kelakuan putraku, di saat anak lainnya sudah berangkat ngaji anakku justru baru pulang dari main. Dan ini akan membu
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Tanggapan Bapak

Aku segera masuk ke dalam kamar putraku meminta Shaka untuk mengemasi barangnya. Aku juga mengemasi barangku sendiri dan barang milik Kayla. "Kita mau kemana, Bu?" tanya Shaka. "Kita mau menginap di rumah Mbah Koko," balasku. "Tapi kenapa barangnya harus dibawa semua, memangnya kita akan menginap berapa lama?" tanya Shaka lagi. "Sudahlah, Kak, kemasi aja dan bawa semua barang-barang kamu. Kita akan tinggal di rumah Mbah Koko, disana kita jauh lebih di hargai dari pada disini," balasku. Shaka menurut dan tak bertanya apapun lagi, aku berada di rumah sendiri serasa di rumah majikan, lebih baik tinggal bersama orang tuaku. Setelah di sana aku berencana akan membuka usaha kecil-kecilan entah itu apa yang penting tidak membebani orang tua. Aku mendengar obrolan Mas Tedy dan keluarganya di ruang tamu namun aku tak mau peduli. Biarlah mereka puas menghinaku, menuduhku yang bukan-bukan dan membucarakanku sepuasnya. "Ted, istrimu pasti habis maling, mana mungkin Lia yang cuma di rumah
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Tamu Misterius

*Bukan masalah jika saat ini kita gagal. Tidak pula rugi jika impian belum jadi kenyataan. Asalkan kita tidak berhenti dan terus berjalan, berjuang, dan berusaha. Yakin, sukses menanti kita di masa depan.* _______ Aku mengangguk membenarkan ucapan Bapak, entah kenapa respon Bapak seperti itu apa beliau marah atau tak menerima kalau anaknya ini berstatus janda. "Tapi kenapa? Apa salah kamu hingga Tedy menceraikanmu, Nduk?" kini Mamak ikut bertanya. Aku menceritakan semua tentang masalah rumah tanggaku yang telah terjadi beberapa tahun terakhir ini. Aku juga menceritakan kalau aku mempunyai uang dari hasil menulis jadi aku tak perlu memusingkan bagaimana cara mencukupi kedua anakku. "Masya Allah, apa benar sebanyak itu, Nduk?" Mamak tertegun mendengar nominal yang ku sebutkan. "Enggeh, Mak, setelah gaji yang dari aplikasi satunya cair aku berencana ingin membuka warung sembako di sini. Semoga Bapak mau membantuku untuk membuat warung. Aku tak mau hanya mengandalkan gaji penulis ka
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bahagia yang Sederhana

Setelah keluar aku melihat seorang lelaki memakai peci berdiri di depan pintu."Kang Doper, ada apa ya?" tanyaku setelah memastikan lelaki itu."Loh ada Lia toh, ku kira Bapak dan Mamakmu di rumah karena pintunya terbuka," balas lelaki itu."Iya, Kang, aku sekarang mau tinggal di sini sama anak-anak, kalau Bapak dan Mamak di kebun belum pulang," balasku menjelaskan."Lah kok mau tinggal disini memangnya udah enggak tinggal sama suamimu lagi. Sebenarnya aku ada perlu sama orang tuamu tapi mereka enggak ada, ku titipin sama kamu aja ya," ujar Kang Doper."Enggeh, Kang, mau nitip apa? Nanti biar ku sampaikan sama Mamak dan Bapak," balasku. Aku sengaja tak merespon tentang mantan suamiku."Ini dapat undangan dari Pak Sugi nanti malam, beliau mau mengadakan syukuran anaknya karena berhasil lulus sebagai dokter," ujar Kang Doper sembari menyerahkan kertas undangan."Anaknya pak Sugi tuh yang mana ya, Kang? Apa yang sulung?" tanyaku berbasa basi."Iya, Li, yang Heru itu loh, yang kuliah di
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Ada yang Melamar

"Bapak belum pulang ya, Mak?" tanyaku."Bapak nganterin srikaya ke rumahnya Mas Joko," balas Mamak.Rupanya Mamak dan Bapak habis panen buah srikaya, dan di jual di pengepul sayuran."La enggak di ambil Mas Joko di kebun tah," ujarku."Enggak, cuma dapat satu karung. Lagian srikaya murah banget, Nduk, kalau kamu mau itu di ember ada udah matang dari pohonnya," ujar Mamak menunjuk ember yang tadi di bawanya ke kebun."Nanti saja lah, Mak, memang Mamak mau buat apa kok ngupas singkong?" tanyaku."Kamu itu dari dulu emang enggak suka srikaya padahal buah gratis." Mamak menggeleng-gelengkan kepala."Mau buat kelenyem, tadi dapat singkong dua karung udah di ambil Mbah Surip, Mamak bawa pulang sedikit buat cemilan," imbuh Mamak.Mbah Surip tetangga Mamak yang selalu membeli singkong, singkong itu aka
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bimbang

Bapak berdiri dan masuk ke dalam, tak lama setelah itu Bapak membawa kendi dan gelas lalu menuang air kendi ke dalam gelas hingga penuh.Bapak menyodorkan gelas itu dan berucap, "Minumlah, kalau makan mbokya pelan-pelan to, Nduk."Aku menerima gelas itu, meneguknya hingga kandas. Dada yang tadinya terasa sesak kini sudah lega, aku menatap ke arah Ibu meminta penjelasan atas perkataannya. Atau justru aku yang hanya salah dengar."Mamak enggak salah ngomong kan? Bukannya Heri udah punya istri?" tanyaku memastikan setelah meletakkan gelas di atas meja. Perutku mendadak kenyang padahal baru makan tiga suap."Iya, tapi beliau melamarmu untuk Heri. Kabar berita tentang kamu yang berstatus janda sudah menyebar di rumah Pak Sugi tadi," balas Mamak.Aku mengernyitkan dahi menatap Mamak ingin bertanya siapa yang menyebarkan berita itu sehingga begitu cepat sekali t
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Jalaran Soko Kulino

Kabar tentang aku yang kembali ke rumah orang tua dengan status janda sudah menyebar ke seluruh desa. Pagi ini Salwa datang berkunjung menemuiku, Bapak juga sudah memesan material. Pagi ini material sudah datang dan akan segera di kerjakan. Material berupa kayu, papan serta esbes itu dimuat engkel."Lia...!!" panggil Salwa menghampiriku. Ia mendudukkan bokongnya di kursi ruang tamu."Kenapa enggak bilang kalau kamu udah seminggu di sini, andai aku tahu pasti udah dari kemarin-kemarin ku samperin kesini," ujarnya nyerocos begitu saja.Wanita cantik nan terawat itu menatapku gemas, ia sudah memiliki putri semata wayang dan suami yang baik. Salwa mantan TKW walau begitu sang suami selalu setia menunggunya. Sekarang ia sudah memiliki rumah bagus, mobil, sawah, kebun, tanah pekarangan, dan tiga sepeda motor bagus. Itu semua karena suaminya memang pandai menggunakan uang yang dikirimnya."Aku enggak mau kamu heboh," balasku dengan santai. Aku turut duduk di sebelah Salwa."Aku enggak heb
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Pertemuan pertama

Dua hari telah berlalu, teras rumah Bapak kiji di sulap menjadi warung. Aku juga sudah mengisinya dengan barang-barang sembako. Sebelumnya aku berbelanja lewat aplikasi Oren, menurutku itu jauh lebih murah dari pada beli di pasar apalagi aku mendapat free ongkir. Berbeda saat masih di rumah Mas Tedy modalku sangat minim dan terbatas jadi aku memilih membeli di pasar sesuai dengan uang yang ku punya.Baru sehari buka Alhamdulillah tetangga pada beli apalagi di sekitaran rumah Bapak belum ada warung, aku ke pasar hanya membeli jajanan Chiki dan bumbu dapur seperti cabai, bawang, Miri, serta sejenisnya. "Assalamualaikum."Saat mendengar suara salam dari luar aku segera menjawab dan menghampiri keluar, "Wa'alaikumsalam."Tak ku sangka malam ini Heri datang berkunjung, aku berusaha tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyambutnya meski hatiku terasa jedag jedug."Hai Heri," sapaku."Hallo, Li," balas Heri menerima uluran tanganku. Kami berjabat tangan seperti seorang yang teman yang su
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status