_Di kamar yang seharusnya dipakai oleh Senja. Nona nampak cantik dengan kebaya modern yang Mina datangkan secara buru-buru ke sana. Mina tahu, meski semua ini dadakan, tapi setidaknya Nona harus memilih bajunya sendiri. Ia tidak ingin Nona sampai berpikir hanya dijadikan alat untuk menutupi aib keluarga mereka.“Sudah, tante! Aku akan pakai yang ini saja.”“Tidak, pilihlah dulu untuk dicoba,”kata Mina. Ditemani dua iparnya, dia nampak tergesa-gesa, hingga Nona meraih dua tangannya untuk menenangkan.“Tante Mina, tante tenanglah! Semua akan baik-baik saja, aku dan Segara melakukan ini bukan karena terpaksa. Kami akan menjadi suami istri yang saling menyayangi dan melengkapi, anggaplah hari ini memang pernikahan kami, tidak ada hal yang buruk yang akan terjadi.”Mina seperti tertampar, dia sadar dan seketika memeluk Nona dan menangis di pundak calon menantunya itu.“Tante Mina!” lirih Nona. Ia m
Baca selengkapnya