All Chapters of Dibuang Suami Dinikahi Sultan: Chapter 41 - Chapter 50

115 Chapters

Bab 41

 Nona membenarkan tali tas yang melingkar di bahu dan hampir saja berdiri, tapi Segara menahan dengan dalih semua administrasi sudah selesai diurus oleh Kimi.“Kamu tidak perlu melakukannya, semua sudah ditangani oleh tanteku, dia pemilik rumah sakit ini.”“Aku sudah tahu, kamu tidak perlu menyombongkan diri. Aku sudah mempelajari silsilah keluargamu dari lembaran kertas yang kamu berikan ke aku dulu,”sungut Nona. Memikirkan kontrak yang diberikan Segara kepadanya saat masih tinggal di rumah pria itu, membuat wajah Nona memberengut.“Aduh!” Menyadari muka Nona yang kesal, Segara kembali melancarkan aksi, dia mengaduh kesakitan sambil menarik ujung kaus yang dikenakan oleh Nona, meminta wanita itu untuk duduk kembali.“Aku tidak bisa pulang sendiri, Emir juga tidak bisa dihubungi, apa kamu bisa mengantarku pulang, aku tadi terluka dan kesakitan tapi masih bisa bertahan membawa mobil sampai
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 42

 “Selamat malam! Kami menerima laporan ada mobil yang berhenti di tepi jalan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka kami datang untuk mengecek.”Ternyata dua orang polisi yang menghampiri. Nona bahkan tak sadar mobil patroli milik dua petugas itu sudah parkir di belakang mobil Segara.“Ah … maaf Pak, kami hanya menepi karena dia tadi mengendarai mobil dengan sembrono,”jawab Segara asal. “Apa Anda baru belajar mengemudi?” Salah satu polisi itu bertanya ke Nona. “Ti-tidak Pak, saya sudah bisa kok.”Nona melirik Segara dengan tatapan kesal, polisi yang bertanya itu terlihat masih muda dan tampan, hingga Nona merasa malu jika harus terlihat buruk di depannya. Nona bergegas mengeluarkan SIM dari tas, dia menunjukkan ke polisi kalau apa yang diucapkan Segara tidaklah benar.Polisi itu memulas senyum setelah memeriksa SIM milik Nona, bahkan setelah memberi nas
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 43

“Sudah!”Segara sepertinya menyadari tatapan aneh Nona. Ia buru-buru menepis tangan Senja dan meminta adik tirinya itu berhenti menyuapi.Berbeda dengan Biru yang menganggap apa yang dilakukan Senja ke Segara murni hanya kasih sayang dan perhatian seorang saudara. Nona yakin Senja benar-benar wanita red flag yang ingin memiliki cinta dari dua laki-laki. Nona mendekat meninggalkan Biru di ambang pintu, dia berhenti di samping Segara, memberikan tatapan kesal ke Senja, lalu beralih ke Segara yang wajahnya memang sedikit pucat.“Kalian datang,”ucap Senja memecah kesunyian yang ada. “Kakak sudah makan siang belum? Ayo makan bersama,”tawarnya ke Biru.Menyadari mungkin saja Nona sedang cemburu atas perlakuan calon istrinya ke Segara, Biru pun mengajak Senja untuk makan di luar. “Ayo kita makan di kantin, Onikim bilang menu makanan di kantin rumah sakit ini seperti restoran,”ucapnya.Senja meno
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 44

 Beberapa menit sebelumnya“Kenapa kamu datang sendiri? Di mana mama?” Biru bertanya sesaat setelah dia dan Senja duduk berhadapan.“Mama baru saja pulang sebelum kakak datang.”“Lalu apa Segara yang memintamu menyuapinya?” selidik Biru. Ia semakin lama semakin merasakan Senja seolah ingin dekat dengan sang kembaran.“Tidak, aku yang memaksanya makan, tipesnya kambuh dan dia masih tidak mau menyantap makan siangnya, jadi aku sedikit memaksa,”jawab Senja. Gadis itu mulai merasakan bahwa Biru curiga dengan perubahan sikapnya ke Segara.“Nona pasti cemburu. Kalian terlihat mesra tadi, seandainya aku tidak paham, aku pasti akan berpikir kalian memiliki hubungan di belakang.”Biru membuat Senja tersentak kaget, dia takut jika sampai Biru membencinya hanya karena perbuatannya tadi. Senja menunduk dan meminta maaf, hal yang biasa dia lakukan saat Biru sedang kesal
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 45

 "Ceritakan!" Todong Nona sesaat setelah Emir bersandar pada tembok pembatas rooftop. "Ceritakan apa?""Hish... Soal yang tadi, apa kamu sudah memberitahu atasanmu tentang permintaan Karin?""Belum lah, kamu pikir aku tidak berperikemanusiaan, sampai menyampaikan kabar seperti ini ke Pak Ega yang sedang sakit." Emir menghindari kontak mata dengan cara menunduk menyruput kopinya. Jangan sampai dustanya terbaca oleh Nona. Seperti yang Segara janjikan, dia akan diberi bonus besar jika sampai berhasil membuat Nona mengakui perasaannya. "Nona, kamu pasti sudah tahu dengan jelas bagaimana sifat pak Ega, menurutmu jika wanita itu meminta bertemu apa dia akan menolak? Dia pasti akan mengiyakan." Emir mulai berusaha membuat panas Nona, seperti yang Segara minta, tujuannya menggiring Wanita itu agar terus penasaran, apakah Segara setuju bertemu dengan Karin."Kamu harus memberitahuku kalau nanti
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 46

Beberapa menit yang laluMeski bu Dewi sudah memintanya untuk tidur, tapi Nona masih tak bisa memejamkan mata. Pikirannya tentang Karin yang ingin mendekati Segara kembali muncul di dalam benak. Nona meyakini, ini bukan perasaan yang timbul karena dia menyukai Segara, melainkan karena dia sangat membenci Karin dan tidak ingin wanita itu sampai mendapatkan apa yang diinginkan dengan mudah.“Aku harus bicara pada si raja tega malam ini juga, kalau sampai aku terlambat, bisa-bisa si belut listrik kegatelan itu memanfaatkannya, kucing garong seperti Segara harus diperingatkan dulu agar tidak menyantap ikan asin beracun.”Nona sesuka hati menyebut Segara dan Karin dengan istilah-istilah asal. Ia melompat dari atas kasur untuk menyalakan lampu. Selesai berganti baju, dia keluar dari kamar mencari keberadaan bu Dewi.“Ini sudah malam, apa kamu serius mau pergi ke rumah sakit? Ini bukan jam besuk Nona.”Bu Dewi awalnya kaget, tapi setelah dijelaskan oleh Nona kalau ada kucing garong yang haru
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Bab 47

“Ayo Nona! Jawablah! Aku tahu kamu cemburu ‘kan, kamu takut aku didekati wanita lain,”gumamnya di dalam hati.Bukannya mengelak atau memberi jawaban yang Segara inginkan, Nona malah diam. Matanya menyipit curiga. Ia bingung kenapa pria casanova ini seolah haus akan pernyataan cinta darinya, mungkin Segara baru akan puas saat dia berkata memang memiliki rasa suka.“Tunggu, aku butuh ke kamar mandi.” Nona berdiri, dia membuat jantung Emir dan Segara hampir copot karena kaget. Segara kebingungan, begitu juga Emir yang memilih mengunci kamar mandi itu agar Nona tidak bisa masuk. “I-i-itu, kamar mandi …. “Segara menggaruk belakang kepalanya frustasi, Nona sudah memegang gagang pintu dan memutarnya, akan tetapi dia terlihat kesusahan bahkan mendorong-dorong pintu itu.“Kenapa tidak bisa dibuka?” Nona kebingungan.“Itulah yang mau aku bilang, pintunya rusak tidak bisa dibuka, aku menunggu petugas, tapi belum datang juga.” Segara memulas senyum aneh, dia berharap Nona mau mengurungkan niat
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Bab 48

"Apa semudah itu pikiranku ditebak? Hem... Ya benar, aku ingin bertemu Nona." Segara menjawab tanpa sedikitpun rasa malu. Sedangkan Mina dan Kimi yang melihat hanya bisa saling lirik. Bucinnya Segara saat menyukai seorang wanita sepertinya turunan dari sang papa. "Kalau kamu memaksa, Mama tidak bisa apa-apa, jaga kondisi badanmu sendiri jangan sampai drop lagi, bagaimana bisa kamu punya tipes? kata nenekmu itu penyakit karena kurang gizi," ucap Mina. Dia malas berdebat lagi dengan sang putra. Segara tak menjawab, dia malah sibuk dengan ponsel dan Mina pun bicara lagi. "Kalau begitu saat bertemu Nona nanti, tolong sampaikan dia harus datang ke butik untuk fitting akhir baju yang akan dikenakan di pernikahan Biru dan Senja.""Ya, nanti aku sampaikan.""Sebaiknya kamu datang untuk fitting juga, kamu baru saja sakit pasti berat badanmu turun, jasmu pasti harus dikecilin. "Segara tak merespon perintah Mina, dia mendekat kemudian mencium pipi Mina juga Kimi sebelum pamit pergi dari san
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Bab 49

"Berhenti bercanda denganku dan pergi saja sana!" Nona marah. Dia mengusir Segara pergi tapi ujung-ujungnya pria itu tetap mengekor dan masuk ke lift yang sama dengannya. Untuk yang satu ini Nona jelas tidak bisa marah, karena lift itu memang akses tercepat menuju ruang kerja Segara. "Nona, bukankah kita sepasang kekasih?" "Aku tidak dengar kamu ngomong apa," jawab Nona ketus. Setelah bicara seperti ini entah kenapa di hatinya ada sedikit rasa penyesalan, Nona takut kalau Segara menganggap serius dan menjauh darinya. Ia pun mengendurkan urat wajah dan menoleh Segara, mencoba menahan emosi agar tak meledak-ledak setelah itu bertanya-"Apa kamu benar sudah sehat? Apa kamu sudah sarapan?" "Apa kamu mau mengajakku makan siang?" Segara menyeringai, dia mengangguk-angguk dan berkata tidak akan menolak jika Nona mengajaknya makan bersama. Ini sudah jam sebelas, sudah terlambat juga untuk sarap
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Bab 50

 Segara mengedikkan bahu mengingat saran Emir tadi. Sekretarisnya itu menyusun rencana ala sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Rencana pertama Emir memberitahu Nona tempatnya bertemu dengan Karin, dengan tujuan membuat wanita yang disukainya itu menunjukkan perasaan yang sebenarnya. Rencana kedua mengirimkan foto mesra Karin dan dirinya ke Rafa agar duo laknat itu bertengkar.Segara membuka tutup botol air mineral dingin yang baru saja diantar pelayan. Untuk pertama kalinya pria itu tidak menenggak minuman beralkohol di club malam._“Di mana? Garald club?”Nona sudah duduk tenang dan hampir melanjutkan pekerjaan. Namun, tak disangka Emir datang dengan sebuah informasi yang dia nantikan sejak tadi.“Iya, pak Ega tadi meminta nomor wanita itu, dia bilang akan bertemu dengan Ka … “Emir tak melanjutkan ucapan karena Nona sudah mengacungkan jari telunjuk memintanya tutup mulut. Nona
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status