Home / Pernikahan / Dibuang Suami Dinikahi Sultan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dibuang Suami Dinikahi Sultan: Chapter 91 - Chapter 100

115 Chapters

Bab 91

Jantungnya berdegup cepat karena takut, dia hanya bermodal nekat dan tidak tahu apakah bisa menyelamatkan Nona.Mereka pun membantu membawa Nona ke taksi agar bisa segera dibawa ke rumah sakit.“Pak, apa saya boleh pinjam ponselnya lagi?” tanya Senja saat sudah berada di mobil dan sopir taksi siap mengemudi.“Tentu,” kata sopir kemudian memberikan ponselnya ke Senja.Senja pun menghubungi Biru lagi untuk memberitahu jika dia akan membawa Nona ke rumah sakit.Biru sudah dalam perjalanan bersama Segara, hingga ponselnya berdering dan nomor tidak dikenal terpampang di layar. Mengingat jika itu nomor sama yang digunakan Senja tadi, Biru pun buru-buru menjawab.“Halo.”Segara yang mendengar Biru bicara pun langsung menoleh ke pria itu.“Aku akan membawa Nona ke rumah sakit, aku sekarang sedang dalam perjalanan ke sana,” kata Senja dari seberang panggilan.“Ada apa? Apa itu Senja?” tanya Segara yang panik.“Kenapa ke rumah sakit?” tanya Biru.“Jangan tanya dulu, nanti aku jelaskan. Yang pen
Read more

Bab 92

Segara berusaha menenangkan Nona. Dia masih memeluk dan terus mengusap punggung istrinya itu secara konstan.“Kamu sudah aman, ada aku di sini. Semua pasti akan baik-baik saja,” ucap Segara.Nona mengangguk pelan, kemudian bangun dari pelukan dan mencoba menarik napas panjang sebelum mengembuskan perlahan untuk menenangkan diri.“Pelayan hotel berkata kamu bertengkar di luar, karena itu aku keluar untuk melihat dan meleraimu, tak disangka itu ternyata hanya jebakan saja. Semua yang terjadi benar-benar membuatku syok,” ujar Nona menceritakan yang terjadi kepadanya.Segara mengulas senyum hangat, mengusap lembut rambut Nona kemudian berkata, “Aku sudah tahu siapa yang berniat menyakitimu, jadi kamu tenang saja karena aku yang akan mengurus semuanya.”“Siapa?” tanya Nona penasaran.“Austin. Tapi kamu jangan memikirkan masalah itu, sekarang cukup istirahat agar kamu cepat pulih.”
Read more

Bab 93

Sementara itu di hotel, Sandra tampak menunggu duduk di lobi dan sesekali menengok ke pintu masuk hotel. Dia tahu jika semua keluarga Segara pergi dari hotel karena ada masalah. Sandra tersenyum ketika melihat Nic dan Mina yang sudah masuk dan berjalan duluan ke lift, sedangkan Biru baru masuk dan ada Senja yang mengekor di belakangnya. Sandra pun langsung mendekat untuk menanyakan apa yang terjadi.“Apa yang terjadi dengan Nona?” tanya Sandra saat berhadapan dengan Biru.“Nona tadi hampir diculik,” jawab Biru.Sandra langsung memasang wajah terkejut dan sok perhatian mendengar jawaban Biru.“Ya Tuhan, lalu bagaimana sekarang?” tanya Sandra yang berpura-pura sedih dan peduli, padahal diam-diam di pesta menjelek-jelekkan sepupunya sendiri.“Nona baik-baik saja, untung ada Senja yang menolongnya,” jawab Biru. Dia ingin mengabaikan Sandra, tapi merasa jika Sandra berhak tahu akan kondisi Non
Read more

Bab 94

Sandra meletakkan lauk di piring Biru, hingga pria itu berterima kasih bahkan tersenyum tipis. Hal ini membuat senja semakin emosi, bahkan kepalanya terasa terbakar dan siap meledak melihat Sandra yang terus mencari perhatian.Saat makan Biru tanpa sengaja menyenggol garpu dan membuatnya terjatuh. Dia pun hendak membungkuk untuk mengambil garpu itu di lantai, tapi lagi-lagi Sandra menunjukkan perhatian.“Biar aku ambilkan garpu baru,” ucap Sandra, sambil memegang lengan Biru untuk melarang.Senja semakin emosi dan siap untuk meledak, dia begitu geram melihat Sandra yang tidak ada habisnya mencari cara mendekati Biru.Mina dan Nic saling lirik karena merasakan aura dingin yang dipancarkan dari tatapan Senja, tapi memilih diam dan tidak mau ikut campur urusan anak muda.Mereka pun melanjutkan makan setelah Sandra mengambilkan garpu. Sekuat tenaga Senja menahan amarah dan berakhir menyantap makanannya dengan kasar.Biru melirik Senj
Read more

Bab 95

Nona masih tidak percaya dan terduduk lesu meski semua orang terlihat begitu bahagia. Dia pun mencoba sesekali tersenyum, ketika yang lain melontarkan pertanyaan.“Oh ya, Senja.” Pandangan Nona tertuju ke Senja setelah semua orang selesai bicara.Mereka pun kini menatap Nona yang sudah memandang Senja. Sedangkan Senja sendiri tersenyum tipis memperhatikan Nona dan seolah balas melempar pertanyaan, ada apa?“Aku belum berterima kasih kepadamu, karena sudah menolongku,” ucap Nona.Sama seperti sang istri. Segara pun merasa perlu berterima kasih, hingga kemudian ikut menyampaikan hal itu ke sang adik angkat.“Benar, jika tidak ada kamu, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ke Nona dan calon anak kami,” timpal Segara.Mendengar ucapan terima kasih dari Nona dan Segara membuat perasaan Senja tenang. Dia pun kemudian membalas, “Tidak masalah. Aku melakukan itu karena kita adalah keluarga. Buka
Read more

Bab 96

_Sementara itu, setelah mendapat keterangan dari Senja, polisi pun meminta waktu sebentar untuk mendapatkan sedikit informasi dari Nona. Dari penjelasan Senja sudah bisa disimpulkan bahwa Nona pingsan dan tidak sadarkan diri sampai dibawa ke rumah sakit.“Kami tahu Anda pingsan karena bius, jadi kami hanya ingin menanyakan satu hal, apa yang terjadi sebelum Anda dibius oleh pria itu?” Tanya polisi yang sudah bersiap merekam pernyataan Nona.Nona pun menceritakan kronologi kejadian, dari mulai pria berpakaian staff hotel yang mengetuk pintu, sampai alasan pria itu datang untuk memberitahu bahwa suaminya berkelahi. Nona bertutur dia tak berpikiran macam-macam dan langsung keluar kamar. Ia hanya tidak ingin Segara terluka, tapi ternyata itu sebuah jebakan dan akhirnya dia dibekap. “Setelah itu saya tidak sadar dan saat bangun saya sudah berada di rumah sakit,” ucap Nona menutup pernyataannya.“Kasus yang menimpa sa
Read more

Bab 97

“Maafkan aku! Tidak seharusnya aku membantahmu sebagai istri. Aku akan menurut apa yang kamu katakan, aku tidak mau jadi istri durhaka,” ujar Nona.Segara tentu saja tekejut, dia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya dan langsung merengkuh tubuh Nona ke dalam pelukan. Hatinya menghangat menyadari betapa beruntungnya dia mendapatkan Nona sebagai istri. Segara tahu tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, seperti dirinya dan Nona, mereka dua mahkluk yang tidak sempurna tapi saling melengkapi.***Pernikahan Nona dan Segara tentu juga sudah diketahui oleh Rafa dan Karin. Mereka sama-sama merasa tidak senang karena menganggap Nona adalah sebuah ancaman. Rafa bahkan semakin cemas jika sampai Nona mempengaruhi Segara, untuk balas dendam dan membuat bisnisnya hancur.“Sialan! Bagaimana bisa pria seperti Segara menyukai Nona,” umpat Rafa.Di sisi lain, tanpa Rafa ketahui hari itu Karin datang menemui sang ibunda, kekasihnya i
Read more

Bab 98

Karin masuk ke mobil setelah bertemu dengan Maya. Dia terlihat kesal karena Maya berani mengancam, tapi juga puas sebab dia bisa balas mengancam wanita itu. Tak ingin membuang-buang waktu, Karin pun menghubungi Rafa agar bisa lebih dulu mengadu ke pria itu.“Apa kamu sibuk?” tanya Karin saat panggilannya dijawab Rafa.“Tidak, aku sekarang sedang santai di ruang kerja,” jawab Rafa dari seberang panggilan.“Baiklah, aku akan ke sana.”Karin mengakhiri panggilan itu, kemudian mengemudikan mobil menuju ke kantor Rafa. Sesampainya di sana, Karin langsung pergi ke ruangan Rafa, tentu saja untuk mengadukan semua yang Maya sudah perbuat padanya.“Ada apa?” tanya Rafa saat melihat Karin masuk dengan ekspresi wajah kesal.“Aku baru saja bertemu dengan mamamu.”Rafa menaikkan satu sudut alis mendengar ucapan Karin, kurang lebihnya dia bisa menebak jika Karin dan Maya pasti kembali berse
Read more

Bab 99

 **Hari berikutnya, Nona mengantar Segara yang hendak bekerja sampai ke halaman. Wajahnya sedikit kusut, dia merasa hari itu akan menjadi hari terberat karena seharian nanti dia hanya diam di rumah, tapi mau bagaimana lagi, Nona juga paham akan maruahnya sebagai seorang istri yang harus menuruti ucapan suami. Nona berpikir, dulu saja dia menurut sekali ke Rafa yang berpura-pura mencintainya, lantas mana mungkin sekarang dia malah tidak melakukan hal yang sama demi Segara yang jelas-jelas mencintainya sepenuh hati.“Aku berangkat dulu,” ucap Segara. Pria itu berpamitan bahkan mengecup kening Nona dengan mesra.Nona memejamkan mata sejenak kemudian menganggukkan kepala. Dia masih berdiri di sana sampai mobil Segara melaju meninggalkan rumah, bahkan Nona sampai melambaikan tangan ke arah mobil dan tersenyum lebar.Setelah mobil suaminya menghilang dari pandangan, Nona masuk ke dalam. Dia berpapasan dengan Mbok Munah yan
Read more

Bab 100

 Emir bingung karena Segara pergi dengan tiba-tiba, hingga kemudian mencebik kesal saat ingat dirinya tidak diundang menghadiri private party di Bali.“Sudah balik dari Bali tidak bawa oleh-oleh, sekarang masih saja ninggalin tanpa alasan kek gini. Aku heran, dia ini bos macam apa. Sudah punya anak buah yang baik dan super bermanfaat seperti aku, tapi selalu dilupakan dan diabaikan. Benar-benar keterlaluan!"Emir mengeluh sendiri, bahkan sampai menggeleng-gelengkan kepala. Dia masih saja mengomel, hingga tiba-tiba pintu terbuka dan Senja masuk ke ruangan itu. Senja masuk tanpa mengetuk pintu dan hanya mendapati Emir di ruangan itu.Emir pun kaget melihat keberadaan Senja di sana, hingga tampak heran karena gadis itu berpakaian formal dan rapi. Padahal dia sudah tahu kalau Senja di sana menggantikan Nona, tapi tetap saja berpura-pura terkejut.“Aku mau menyerahkan ini dan butuh tanda tangan kak Segara. Dia di mana?” tanya Sen
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status