Semua Bab Istri Kedua Tuan Stefan: Bab 31 - Bab 40

122 Bab

Keintiman Andini dan Stefan

Season I Bab 31 StefanDi lapangan bola sekolah Prayan.Ya, tentu saja Andini tahu di mana anak itu bersekolah.Andini berjalan pelan ke arah lapangan, sudah banyak orang tua murid, dan anak-anak yang akan bermain sedang bersiap. Pemanasan, dan pelatihnya melakukan pengarahan.Mereka masih lima tahun, tentu saja pertandingan ini hanya untuk bersenang-senang.Langkahnya lambat, tapi ada senyuman pahit di wajahnya.Wanita itu ingat sering menyaksikan Anya dan Stefan di pinggir lapangan.Berpegangan tangan, saling menatap dengan senyuman, sambil memerhatikan Rayan main bola. Tersenyum penuh ke arah anak satu-satunya, dan berpelukan ketika tim Rayan berhasil cetak gol.Apakah, hari ini, Andini akan mengalami apa yang Bu Anya alami?Seiring dia melangkah lebih jauh, banyak mata menatap ke dirinya. Sebagian dari mereka berbisik, ada juga yang tersenyum.Membuat Andini tidak nyaman ada di tempat itu. Ragu melingkupi dirinya sekarangHatinya makin berdebar, walau dengan balutan pakaian yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-11
Baca selengkapnya

Pergi Sekarang?

Season I Bab 32 “Apakah tujuan kalian malam ini ingin membatalkan pesanan?”“Tidak,” jawab Topan.Thenon menggeleng dan ikutan menjawab, “No. Ofcourse not.”Aska menghela napas, ada kelegaan sedikit dalam hati. Kalau memang Topan dan Thenon mau membatalkan pesanan, Joshua yang sudah susah-susah membuat barang itu bisa marah besar.“Kami hanya ingin membicarakan ini. Barang kali kalian ada solusinya,” papar Topan. “Terus terang, Mr. Thenon sudah kesal dengan pihak pengimpor. Tapi, CEO itu masih sopan menolaknya.”Aska lagi-lagi hanya mengangguk ada rasa simpati meliputi hatinya. “Kalau boleh tahu, siapa pengimpor itu? Kalau kalian langsung ditolak oleh CEO-nya berarti ….”Topan mengeluarkan kartu nama dari dompetnya. “Ini.”Aska langsung terpaku begitu melihat kartu nama itu. Dalam pikirannya makin geram, “Stefan Kawasa,” ucapnya berulang-ulang. “Rasanya saya bisa membantu pengiriman ini.”“Apa Anda yakin?” tanya Topan menatap Aska lurus. Seolah sangsi dengan perkataan Aska. “Ini ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-13
Baca selengkapnya

Malam Pertama di Rumah Pantai

Season I Bab 33 “Saya tidak bisa bicara sepanjang perjalanan denganmu, Andini. Karena ada Rayan. Mungkin kalau berduaan saja di mobil, kejadian kemarin akan terulang. Tapi, kali ini bukan hanya bibir kamu, mungkin semua bagian tubuh kamu akan menjadi santapan saya.”—Stefan—***Andini melihat Stefan sudah duduk di mobil bersama Prayan.“Hai, Rayan,” sapa Andini ramah.Rayan tentu saja memanggil balik Andini dan memeluknya.Mata Andini lalu tertuju ke arah Stefan yang dengan tenang memegang ponsel dan mengetik. Entah mengetik apa, membalas email atau percakapan.Dia berdecak dalam hati, sambil geleng-geleng kepala. Stefan …. Stefan ….Namun di detik lain, Andini tidak peduli sama sekali.Sementara, waktu beranjak makin malam. Perjalanan dua jam belum cukup, ditambah, kabin mobil tidak ada percakapan sama sekali antara Stefan dan Andini.Seperti sedang ada perang dingin antara mereka.Hanya Prayan yang berceloteh, itu pun hanya setengah jam. Dan akhirnya, Prayan tertidur di sisa perja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

Bangun Siang?

Season I Bab 34Stefan memajukan wajah, kali ini cepat mengecup bibir Andini, lalu melepasnya.Beberapa detik membuat Andini kaget, dia membuka mata. Sedikit kecewa. Namun, disaat yang bersamaan, dia juga merasa takut.Ini semua bukan hal yang dia rencanakan.Jatuh cinta kepada Stefan? Atau menjadi istri kedua? Dan mengkhianati bosnya sendiri?Memangnya ada orang yang ingin menjadi pengkhianat?Beberapa menit kemudian, Andini dan Stefan sudah di ranjang. Saling berpelukan, memberikan kenyamanan.“Katakan, And. Apa yang kamu maksud cinta tadi?” tanya Stefan—yang sebenarnya tergoda dengan kemolekan tubuh Andini. “Apa semua itu melemahkan manusia? Apakah saya harus mencintai kamu demi menyentuhmu untuk pertama kali?”“Cinta itu menguatkan kamu,” jawab Andini. Ada hal yang dia pikir, Stefan memerlukan waktu untuk memahaminya. Jadi, perlahan, wanita itu menggeser badannya, menjauh dari Stefan.Sesaat, Stefan marah, lantas menahan tangan Andini. “Jangan.”Andini menatap lelaki itu. Seperti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya

Dimensi Antara Stefan dan Felix

Season IBab 35 StefanDi Jakarta, Felix sebenarnya sibuk mempersiapkan pembangunan rumah yang beberapa minggu lalu dibeli Stefan.“Bukankah, Pak Stefan sudah memberikan finalisasi disain rumah itu?” tanya Felix ketika pihak pengembang menanyakan soal pembangunan rumah.Salah satu apartemen mewah Stefan juga akan dijual, Felix kelimpungan sendiri mengurusi semuanya.Jadi, saat ini dia lebih mudah terpancing emosi. Uring-uringan, lantaran hari liburnya terganggu.“Harusnya aku minta naik gaji!”Di rumahnya yang dia pikir cukup untuk hidup bertiga dengan dua adiknya Felix mengerang. Lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Kenapa saat ini semua membingungkan? Apa susahnya membangun rumah? Harusnya mereka bisa langsung jalan karena semua pembayaran sudah masuk!”“Bang, kenapa, dah, marah-marah aja?” tegur adiknya yang lelaki. “Karena biaya kuliah gue, ya, Bang?”“Karna kerjaan gua, lah!” sentak Felix galak. Mana pernah Felix galak begini kalau sedang di rumah.“Gue bantuin, Bang. Kuli
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-16
Baca selengkapnya

Dominasi dari Andini

Season I Bab 36 "Kalau di kamar, aku bosnya." Andini***“Kamu asisten Anya, jadi saya rasa kamu paham, bagaimana perangai Anya. Kadang, dia membawa pekerjaan ketika sedang berlibur. Dan, tidak mau diganggu sama sekali,” papar Stefan terpaksa berbohong.Stefan malah balik bertanya, membuat Andini jengkel. Dia memalingkan wajah dari Stefan. “Ayo, Rayan, kita naik bianglala,” ajak Andini yang disambut antusias oleh Prayan.Stefan menghela napas, kehilangan kata. Sejak kejadian tadi malam, Stefan malah sering salah tingkah di depan Andini.Seperti orang bodoh saja, tidak tahu bagaimana caranya menjawab pertanyaan Andini.“Harusnya, saya bisa menjawab lebih diplomatis lagi,” sesal Stefan sendirian.Namun, kemudian, lelaki itu melihat ke arah bianglala yang perlahan berputar. Pandangannya pertama kali tertuju ke arah Andini yang duduk bersama Prayan.Wanita itu seolah sedang bahagia, tersenyum lebar.Senyuman itu, dan suara tawa Prayan yang terdengar samar, seolah menular ke Stefan.Ras
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-17
Baca selengkapnya

Keadaan Serba Genting!

Season I Bab 37 “Pi, Anya, Pi …,” suara Liana bergetar, tak kuasa menahan isak tangis.“Bu Anya perlu katerisasi jantung. Resikonya sedikit, karena usianya masih muda, jadi jika ada sumbatan dan cepat ditangani, Insyaallah pasien akan baik-baik saja.”Liana menghapus air matanya menatap dokter itu. “Kalau begitu, lakukan saja apa yang menurut dokter terbaik untuk anak saya, Dok.”“Baik. Tapi, saya perlu wali dari Bu Anya untuk tanda tangan berkas ambil tindakan.”“Saya ibunya,” celetuk Liana dengan cepat.“Karena Ibu Anya punya suami ….”“Tidak perlu! Kami adalah orang tua dari Anya. Atas persetujuan kami pun tidak ada masalah, kan?” tuding Liana kesal.Dokter itu sempat menghela napas, “Kalau begitu, nanti ada perawat yang akan memberikan dokumennya ke ibu dan bapak. Saya permisi dulu. Nanti, Bu Anya akan dibawa ke ruang operasi.”Liana tidak menjawab apa pun. Matanya mendelik ke arah dokter itu.Tidak beberapa lama kemudian, perawat mendatangi Winata dan Liana.“Maaf dengan suami
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Senyuman Stefan yang Tulus

Season IBab 38 “Kamu! Dasar asisten tidak tahu malu!” pekik seseorang di koridor rumah sakit.Felix menoleh, lalu membeku karena mengenali wanita itu. “Tidak mungkin ada dia di sini.”Dia adalah istri dari Pak Suryo, sepupu dekat Pak Winata. Ningsih namanya.Felix tidak menanggapi apa-apa, menghela napas, lalu dengan cepat dia menanda tangani berkas yang ada di tangannya.“Kalau begitu, saya permisi dulu,” pamit Felix sambil menundukkan kepala.Kemudian berjalan secepat mungkin pergi dari area rumah sakit. Bisa gawat kalau sepupu Bu Liana berhasil mendekati Felix, jadi lelaki itu buru-buru.Bahkan setengah berlari ke area parkir.Namun, Felix kalah cepat.Sepupu Bu Liana sudah ada di depan mobil lelaki itu, menyeringai sambil bersedekap.“Mau ke mana lagi, kamu?”Felix gelagapan, sebisa mungkin tetap tenang walau rasanya sulit. “Tante mau apa?”“Kita bicara di dalam, ada hal yang ingin saya sampaikan dan tanyakan.”Felix menurut, tidak bisa lagi berkilah. Dia mengikuti perempuan yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Penyelidikan Dimulai

Season IBab 39Kembali ke Jakarta, Stefan dihadapkan dengan berbagai rapat, salah satunya persiapan laporan kepada pemegang saham. Ada Andini juga hadir dalam ruangan rapat. Dia membawakan hasil laporan keuangan bulanan Liberate.Kali ini Andini lebih percaya diri. Bukan karena ada Stefan, tetapi karena sebelumnya Andini sudah membaca laporan keuangan Liberate.Dan, reshuffle karyawan ternyata sejauh ini berhasil.Ada beberapa pemegang saham hadir dalam rapat tersebut.“Bagaimana dengan laporan keuangan besar-besaran yang Anda lakukan, Bu Andini?” tanya salah satu komisaris.Andini tidak ragu untuk melaporkannya. “Perkembangan laporannya, baru sampai di sini,” Andini mengubah salindia di layar proyektor.Para pemegang saham mengangguk-anggukkan kepala.“Yang sedang kami selidiki saat ini adalah aliran dana yang dilakukan. Liberate memang belum menunjukkan kemajuan dalam pendapatan. Tapi, dalam beberapa bulan ke depan, semoga kami bisa menunjukkan kemajuan tersebut.”“Semoga,” jawab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-20
Baca selengkapnya

Felix dan Laras dalam Penyelidikan

Season IBab 40“Dengar, Andini, saya akan langsung ke kantor kamu. Jangan bicara ini dengan siapa pun,” perkataan Stefan seperti ancaman.Andini jadi salah tingkah, gugup dan juga takut. “Baik,” jawabnya terbata. Stefan melirik ke arah Felix, memakai jasnya.Felix seolah tahu apa yang harus dilakukan, dia menelepon sopir agar menyiapkan mobil.Beberapa menit kemudian, Stefan sudah ada di kantor Liberate dan langsung ke ruangan Andini.“Bagaimana?” tanya Stefan datar.“Pihak auditor akhirnya menemukan aliran dana itu ke rekening atas nama Pradnyaska Muria. Aku mencocokkan di data karyawan, itu adalah Aska,” papar Andini. Suaranya masih gemetar ketakutan.Mata Stefan membesar menatap Andini, “Apa?”“Walau kita masih belum bisa menanyai Aska soal ini, karena masih menunggu penelusuran nomor rekening itu lebih lanjut. Aku tidak sabaran jadi, mencari di data karyawan,” lanjut Andini menatap Stefan meminta perlindungan.Ada Felix dan Laras di ruangan Andini saat ini.“Saya minta, hal ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status