Home / Romansa / Istri Kedua Tuan Stefan / Dimensi Antara Stefan dan Felix

Share

Dimensi Antara Stefan dan Felix

last update Last Updated: 2024-08-16 14:43:40

Season I

Bab 35 Stefan

Di Jakarta, Felix sebenarnya sibuk mempersiapkan pembangunan rumah yang beberapa minggu lalu dibeli Stefan.

“Bukankah, Pak Stefan sudah memberikan finalisasi disain rumah itu?” tanya Felix ketika pihak pengembang menanyakan soal pembangunan rumah.

Salah satu apartemen mewah Stefan juga akan dijual, Felix kelimpungan sendiri mengurusi semuanya.

Jadi, saat ini dia lebih mudah terpancing emosi. Uring-uringan, lantaran hari liburnya terganggu.

“Harusnya aku minta naik gaji!”

Di rumahnya yang dia pikir cukup untuk hidup bertiga dengan dua adiknya Felix mengerang. Lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Kenapa saat ini semua membingungkan? Apa susahnya membangun rumah? Harusnya mereka bisa langsung jalan karena semua pembayaran sudah masuk!”

“Bang, kenapa, dah, marah-marah aja?” tegur adiknya yang lelaki. “Karena biaya kuliah gue, ya, Bang?”

“Karna kerjaan gua, lah!” sentak Felix galak. Mana pernah Felix galak begini kalau sedang di rumah.

“Gue bantuin, Bang. Kuli
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Dominasi dari Andini

    Season I Bab 36 "Kalau di kamar, aku bosnya." Andini***“Kamu asisten Anya, jadi saya rasa kamu paham, bagaimana perangai Anya. Kadang, dia membawa pekerjaan ketika sedang berlibur. Dan, tidak mau diganggu sama sekali,” papar Stefan terpaksa berbohong.Stefan malah balik bertanya, membuat Andini jengkel. Dia memalingkan wajah dari Stefan. “Ayo, Rayan, kita naik bianglala,” ajak Andini yang disambut antusias oleh Prayan.Stefan menghela napas, kehilangan kata. Sejak kejadian tadi malam, Stefan malah sering salah tingkah di depan Andini.Seperti orang bodoh saja, tidak tahu bagaimana caranya menjawab pertanyaan Andini.“Harusnya, saya bisa menjawab lebih diplomatis lagi,” sesal Stefan sendirian.Namun, kemudian, lelaki itu melihat ke arah bianglala yang perlahan berputar. Pandangannya pertama kali tertuju ke arah Andini yang duduk bersama Prayan.Wanita itu seolah sedang bahagia, tersenyum lebar.Senyuman itu, dan suara tawa Prayan yang terdengar samar, seolah menular ke Stefan.Ras

    Last Updated : 2024-08-17
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Keadaan Serba Genting!

    Season I Bab 37 “Pi, Anya, Pi …,” suara Liana bergetar, tak kuasa menahan isak tangis.“Bu Anya perlu katerisasi jantung. Resikonya sedikit, karena usianya masih muda, jadi jika ada sumbatan dan cepat ditangani, Insyaallah pasien akan baik-baik saja.”Liana menghapus air matanya menatap dokter itu. “Kalau begitu, lakukan saja apa yang menurut dokter terbaik untuk anak saya, Dok.”“Baik. Tapi, saya perlu wali dari Bu Anya untuk tanda tangan berkas ambil tindakan.”“Saya ibunya,” celetuk Liana dengan cepat.“Karena Ibu Anya punya suami ….”“Tidak perlu! Kami adalah orang tua dari Anya. Atas persetujuan kami pun tidak ada masalah, kan?” tuding Liana kesal.Dokter itu sempat menghela napas, “Kalau begitu, nanti ada perawat yang akan memberikan dokumennya ke ibu dan bapak. Saya permisi dulu. Nanti, Bu Anya akan dibawa ke ruang operasi.”Liana tidak menjawab apa pun. Matanya mendelik ke arah dokter itu.Tidak beberapa lama kemudian, perawat mendatangi Winata dan Liana.“Maaf dengan suami

    Last Updated : 2024-08-18
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Senyuman Stefan yang Tulus

    Season IBab 38 “Kamu! Dasar asisten tidak tahu malu!” pekik seseorang di koridor rumah sakit.Felix menoleh, lalu membeku karena mengenali wanita itu. “Tidak mungkin ada dia di sini.”Dia adalah istri dari Pak Suryo, sepupu dekat Pak Winata. Ningsih namanya.Felix tidak menanggapi apa-apa, menghela napas, lalu dengan cepat dia menanda tangani berkas yang ada di tangannya.“Kalau begitu, saya permisi dulu,” pamit Felix sambil menundukkan kepala.Kemudian berjalan secepat mungkin pergi dari area rumah sakit. Bisa gawat kalau sepupu Bu Liana berhasil mendekati Felix, jadi lelaki itu buru-buru.Bahkan setengah berlari ke area parkir.Namun, Felix kalah cepat.Sepupu Bu Liana sudah ada di depan mobil lelaki itu, menyeringai sambil bersedekap.“Mau ke mana lagi, kamu?”Felix gelagapan, sebisa mungkin tetap tenang walau rasanya sulit. “Tante mau apa?”“Kita bicara di dalam, ada hal yang ingin saya sampaikan dan tanyakan.”Felix menurut, tidak bisa lagi berkilah. Dia mengikuti perempuan yan

    Last Updated : 2024-08-19
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Penyelidikan Dimulai

    Season IBab 39Kembali ke Jakarta, Stefan dihadapkan dengan berbagai rapat, salah satunya persiapan laporan kepada pemegang saham. Ada Andini juga hadir dalam ruangan rapat. Dia membawakan hasil laporan keuangan bulanan Liberate.Kali ini Andini lebih percaya diri. Bukan karena ada Stefan, tetapi karena sebelumnya Andini sudah membaca laporan keuangan Liberate.Dan, reshuffle karyawan ternyata sejauh ini berhasil.Ada beberapa pemegang saham hadir dalam rapat tersebut.“Bagaimana dengan laporan keuangan besar-besaran yang Anda lakukan, Bu Andini?” tanya salah satu komisaris.Andini tidak ragu untuk melaporkannya. “Perkembangan laporannya, baru sampai di sini,” Andini mengubah salindia di layar proyektor.Para pemegang saham mengangguk-anggukkan kepala.“Yang sedang kami selidiki saat ini adalah aliran dana yang dilakukan. Liberate memang belum menunjukkan kemajuan dalam pendapatan. Tapi, dalam beberapa bulan ke depan, semoga kami bisa menunjukkan kemajuan tersebut.”“Semoga,” jawab

    Last Updated : 2024-08-20
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Felix dan Laras dalam Penyelidikan

    Season IBab 40“Dengar, Andini, saya akan langsung ke kantor kamu. Jangan bicara ini dengan siapa pun,” perkataan Stefan seperti ancaman.Andini jadi salah tingkah, gugup dan juga takut. “Baik,” jawabnya terbata. Stefan melirik ke arah Felix, memakai jasnya.Felix seolah tahu apa yang harus dilakukan, dia menelepon sopir agar menyiapkan mobil.Beberapa menit kemudian, Stefan sudah ada di kantor Liberate dan langsung ke ruangan Andini.“Bagaimana?” tanya Stefan datar.“Pihak auditor akhirnya menemukan aliran dana itu ke rekening atas nama Pradnyaska Muria. Aku mencocokkan di data karyawan, itu adalah Aska,” papar Andini. Suaranya masih gemetar ketakutan.Mata Stefan membesar menatap Andini, “Apa?”“Walau kita masih belum bisa menanyai Aska soal ini, karena masih menunggu penelusuran nomor rekening itu lebih lanjut. Aku tidak sabaran jadi, mencari di data karyawan,” lanjut Andini menatap Stefan meminta perlindungan.Ada Felix dan Laras di ruangan Andini saat ini.“Saya minta, hal ini

    Last Updated : 2024-08-21
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Gadis yang Dijual

    Season 1Bab 41 “Itu hanya prasangkamu saja, Ras. Mana mungkin gadis-gadis itu masih dibawah umur,” ujar Felix, ikut memperhatikan lantai dansa. “Masuk ke tempat ini dua juta. Lo pikir apa pekerjaan gadis-gadis semuda mereka? Bisa bayar sebegitu banyak?” omel Laras lagi sambil memelotot. Felix lantas diam, kalau dipikir, iya, juga. Jadi dia menuruti saran Laras. “Baik kalau begitu.” Sebelum ke kasir, Felix sudah dihadang oleh seseorang, “Cari apa, Mas?” tanyanya, pria itu tinggi besar dan gondrong. Kuduk Felix merinding dia adalah orang yang datang ke kantor waktu itu. Felix menelan ludah, suaranya sengaja dia buat beda. Untuk meyakinkan orang itu. “Cari yang di bawah umur, Bang,” kata Felix enteng, “Semaleman kalo bisa.” “Gampang. Mau yang masih segel atau udah estewe?” Felix sekilas, tidak tahu semua istilah yang diucapkan oleh si tukang pukul, atau muncikari itu. Dia hanya berpikir cepat, atau penyamarannya akan terbuka. “Segelan, dong,” jawab Felix sambil membisik ke arah

    Last Updated : 2024-08-22
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Misteri Aska yang Terkuak

    Season IBab 42Sekali lagi Felix mengagumi disain bangunan kelab itu. Ruang VIP-nya lengkap, ada televisi dan kamar mandi, interior serba mewah. Membuat pengunjungnya merasa nyaman. Pelayan kelab yang mengantar Felix, menerangkan fungsi ruangan ini. Layanan TV kabel dan tersambung langsung ke internet. Furniture mendukung untuk setiap orang melakukan percintaan di sana. Tidak lama seorang gadis datang ke kamar itu. Dari penampilannya yang kecil, Felix menyangka usianya masih belasan. “Duduk,” suruh Felix datar. Pakaian wanita itu minim, riasannya tebal. Mungkin itu yang membuatnya terlihat lebih tua dari usianya, pikir Felix. Bentuh tubuh yang menggiurkan ditambah pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya, Felix tergoda juga. Susah payah dia menelan ludah. Tiga puluh juta, sayang kalau terbuang begitu saja.Tidak lama setelahnya, Laras dan Alex masuk ke dalam ruangan, matanya membeliak melihat gadis itu yang duduk dengan seronok di sofa. “Astaga, ternyata ini perempuannya,” ujar

    Last Updated : 2024-08-23
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kartu AS Aska

    Season IBab 43 “Kalau dia adalah mata-mata, semua bisnis ini akan hancur. Dasar bodoh!” maki Aska di depan wajah Tono. Tono hampir tidak bisa bernapas. Kejadian buruk melintas di pikirannya. Kalau dipecat, mungkin dia bisa cari pekerjaan lain. Tapi kalau sampai dibunuh? Namanya mati konyol!“Kasih lihat di kamar mana dia ada tadi,” suruh Aska. “I—iya, Bos,” sahut Tono, langsung ke monitor kamera keamanan yang ada di ruangan Aska. Lalu memperlihatkan rekaman kamera pengawas kepada Aska. Mata Aska langsung membeliak, lalu menatap Tono dengan bola mata yang hampir keluar dari rongganya. “Kamu ini bodoh atau apa, sih?” tanya Aska sambil menoyor kepala Tono. “Kamu tahu dia itu mata-mata!” Tono tersinggung oleh perlakuan dan perkataan Aska. Kalau setelah ini Tono harus mati, dia berjanji, bos preman tempat Tono bernaung pasti akan menghabisi Aska. “Sorry, Bos, saya pikir dia hanya tamu yang mau dipesankan wanita seperti biasa. Kalau dia adalah mata-mata, itu urusan bos. Saya di s

    Last Updated : 2024-08-24

Latest chapter

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Ekstra Part II: Keluarga Berencana

    Season IIBab 122 (Ektra Part)Aska menyampaikan semua maksudnya dengan tenang, semata demi Anya. Agar dia percaya lagi kepadanya.“Demi anak kita, Prayan. Aku ingin menebus semua kesalahan-kesalahanku dulu.”Anya menghela napas perih dalam hatinya. Semua yang dia lakukan bersama Aska adalah kesalahan.Beberapa saat tidak ada yang bicara, hanya helaan napas Anya.“Aku tidak tahu, sejak kamu dipenjara, aku tidak pernah bicara apa pun soal ayah kepada Prayan. Hubungan aku dan papi juga tidak terlalu baik satt ini.”Aska mengangguk-angguk, “Aku mengerti. Aku tidak akan memaksakan apa yang aku inginkan. Hanya satu hal aku ingin minta tolong. Sampaikan semua barang ini untuk Prayan.”Anya melirik semua barang yang ada di meja yang memisahkan kursi mereka. Ada senyuman tipis di bibir Anya.“Aku tidak tahu apa yang anak itu suka,” kata Aska ikutan tersenyum, kalau aku hitung, usianya sudah sebelas tahun, kan? Jadi, aku pikir, dia pasti menyukai semacam mesin permainan.”“Ya, dia suka. Aku ak

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa yang Simpati kepada Mantan Napi

    Season IIBab 121 (Ekstra Part)Beberapa tahun kemudianAska bebas setelah berkelakuan baik dalam sel tahanan.“Sekarang, keinginanku hanya satu,” ucapnya kepada Joshua yang duluan bebas satu tahun lalu.“Apa?” tanya Joshua, tidak ada teman, musuh yang dulu rasanya dekat, sekarang juga menjauh. Jadi, Joshua pikir tidak ada salahnya menjemput Aska dihari dimana dia dibebaskan.“Mantan napi tidak punya tempat di masyarakat,” sambung Joshua lagi, lalu mendesah putus asa.Aska memerhatikan raut wajah Joshua yang muram.“Bagaimana kalau kita memulai usaha?” cetus Aska. “Aku punya tabungan, tidak banyak. Mungkin hanya cukup untuk membeli bahan baku.”Tatapan mata Aska berbinar cemerlang, menatap keluar beranda apartemen Joshua.“Bagaimana?” tanyanya sambil menatap Joshua—yang diam.“Entah,” Joshua mengedikkan bahu, “Sekarang aku hanya ingin praktek lagi. Susah sekali rasanya dapat kepercayaan orang lain. Gagal.”Aska menghela napas, dia tahu persis bagaimana perasaan Joshua.“Aku hanya ingi

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kejutan untuk Andini

    Season IIBab 120“Dan sekarang karena kesalahan kecil, Joshua ada di sini dianggap aib, kalian mau membuang saya begitu saja?” sentak Joshua, menghapus air matanya dengan cepat.Sebagai seorang ibu yang pernah melahirkannya, mama Joshua tentu terpukul. Nuraninya sebagai seorang ibu, tidak mampu membiarkan anaknya menderita dipenjara.Mama Joshua menoleh ke belakang.“Josh selalu ikuti apa yang mama dan papa mau. Jadi juara kelas, sampai masuk kuliah kedokteran dengan nilai sempurna.”Namun, papa Joshua berkata lain, “Biarkan saja. Biar dia kapok. Jangan sekali-kali kamu lemah terhadap anak itu.”Papa Joshua tidak mau lagi mendengar atau menyaksikan drama anaknya. Jadi, dengan cepat lelaki itu meninggalkan ruangan jenguk para narapidana.Mama mau tidak mau mengikuti papa. Selama ini papa yang mengatur semua kehidupannya. Dan selalu benar, jadi apa pun yang papa lakukan kali ini, mama yakin ini pasti benar.“Maafkan Mama, Joshua,” bisik mamanya sambil meninggalkan ruangan itu dengan ha

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jadi Narapidana

    Season IIBab 119 “Hm,” Sofia menggumam sambil bersedekap menatap tajam ke arah penyidik. Ada hal yang mencurigakan.“Tapi, Bu Andini bisa jadi tersangka kalau pernyataannya ada yang melenceng dari bukti yang ada. Jadi, untuk sementara waktu, Bu Andini kami sarankan tetap ada di dalam kota agar kami bisa berkoordinasi dengan mudah.”“Baik, saya akan menjamin itu,” ucap Sofia. “Adalagi yang bisa kami bantu?” tanya Sofia dengan ramah.Sebagai seorang pengacara dia tahu kalau koordinasi seperti ini akan meringankan Andini.“Kalau begitu, terima kasih atas waktunya, Bu Andini,” ucap si penyidik sambil berjabat tangan.Andini dan Sofia meninggalkan ruangan penyelidikan tanpa banyak kata. Tidak ada senyuman, napas Andini masih memburu. Badannya masih terasa kaku.Dia tidak bisa merasakan kakinya menapak di tanah.Stefan menepati janjinya menunggui Andini sampai selesai. Lelaki itu berdiri begitu melihat Andini dan Sofia keluar dari ruangan investigasi. Dan memberikan Andini pelukan hangat.

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Dijadikan Terdakwa!

    Season II Bab 118Tatapan mata Stefan ke arah Andini terasa begitu intens setelah menutup telepon. Ada getaran yang tidak biasa, Andini bisa merasakannya, hingga ruangan itu terasa begitu tegang.“Ada sesuatu di Jakarta, kita harus segera pulang.”Andini tidak kuasa menahan semua pertanyaan yang ada dalam benaknya. “Ada apa?”Stefan tidak menjawab, dia memasukan semua barang ke dalam koper. Dan Andini tidak bisa menolak, atau adu argumentasi. Dia mengikuti Stefan mengemas semua barang dengan cepat, lalu dalam waktu singkat, memasukkan barang bawaan ke mobil.Berpamitan kepada ayah dan ibu Stefan.Dan sudah ada di mobil, perjalanan ke Jakarta.“Polisi, menangkap Joshua,” Stefan membuka obrolan sambil fokus menyetir.“Joshua?” Andini mengulang perkataan Stefan. Rasanya sudah lama sekali tidak mendengar kabar apa pun dari lelaki itu. “Tunggu. Ditangkap? Maksudnya ditangkap polisi?”Seingat Andini, Joshua dulu adalah dokter dan dari keluarga yang terhormat. Mana mungkin kalau tetiba lela

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status