Share

Gadis yang Dijual

Penulis: Respaty legacy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-22 22:11:40

Season 1

Bab 41

“Itu hanya prasangkamu saja, Ras. Mana mungkin gadis-gadis itu masih dibawah umur,” ujar Felix, ikut memperhatikan lantai dansa.

“Masuk ke tempat ini dua juta. Lo pikir apa pekerjaan gadis-gadis semuda mereka? Bisa bayar sebegitu banyak?” omel Laras lagi sambil memelotot.

Felix lantas diam, kalau dipikir, iya, juga. Jadi dia menuruti saran Laras. “Baik kalau begitu.”

Sebelum ke kasir, Felix sudah dihadang oleh seseorang, “Cari apa, Mas?” tanyanya, pria itu tinggi besar dan gondrong.

Kuduk Felix merinding dia adalah orang yang datang ke kantor waktu itu. Felix menelan ludah, suaranya sengaja dia buat beda. Untuk meyakinkan orang itu.

“Cari yang di bawah umur, Bang,” kata Felix enteng, “Semaleman kalo bisa.”

“Gampang. Mau yang masih segel atau udah estewe?”

Felix sekilas, tidak tahu semua istilah yang diucapkan oleh si tukang pukul, atau muncikari itu. Dia hanya berpikir cepat, atau penyamarannya akan terbuka.

“Segelan, dong,” jawab Felix sambil membisik ke arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Misteri Aska yang Terkuak

    Season IBab 42Sekali lagi Felix mengagumi disain bangunan kelab itu. Ruang VIP-nya lengkap, ada televisi dan kamar mandi, interior serba mewah. Membuat pengunjungnya merasa nyaman. Pelayan kelab yang mengantar Felix, menerangkan fungsi ruangan ini. Layanan TV kabel dan tersambung langsung ke internet. Furniture mendukung untuk setiap orang melakukan percintaan di sana. Tidak lama seorang gadis datang ke kamar itu. Dari penampilannya yang kecil, Felix menyangka usianya masih belasan. “Duduk,” suruh Felix datar. Pakaian wanita itu minim, riasannya tebal. Mungkin itu yang membuatnya terlihat lebih tua dari usianya, pikir Felix. Bentuh tubuh yang menggiurkan ditambah pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya, Felix tergoda juga. Susah payah dia menelan ludah. Tiga puluh juta, sayang kalau terbuang begitu saja.Tidak lama setelahnya, Laras dan Alex masuk ke dalam ruangan, matanya membeliak melihat gadis itu yang duduk dengan seronok di sofa. “Astaga, ternyata ini perempuannya,” ujar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kartu AS Aska

    Season IBab 43 “Kalau dia adalah mata-mata, semua bisnis ini akan hancur. Dasar bodoh!” maki Aska di depan wajah Tono. Tono hampir tidak bisa bernapas. Kejadian buruk melintas di pikirannya. Kalau dipecat, mungkin dia bisa cari pekerjaan lain. Tapi kalau sampai dibunuh? Namanya mati konyol!“Kasih lihat di kamar mana dia ada tadi,” suruh Aska. “I—iya, Bos,” sahut Tono, langsung ke monitor kamera keamanan yang ada di ruangan Aska. Lalu memperlihatkan rekaman kamera pengawas kepada Aska. Mata Aska langsung membeliak, lalu menatap Tono dengan bola mata yang hampir keluar dari rongganya. “Kamu ini bodoh atau apa, sih?” tanya Aska sambil menoyor kepala Tono. “Kamu tahu dia itu mata-mata!” Tono tersinggung oleh perlakuan dan perkataan Aska. Kalau setelah ini Tono harus mati, dia berjanji, bos preman tempat Tono bernaung pasti akan menghabisi Aska. “Sorry, Bos, saya pikir dia hanya tamu yang mau dipesankan wanita seperti biasa. Kalau dia adalah mata-mata, itu urusan bos. Saya di s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Hubungan yang Hangat atau Semu?

    Season IBab 44“Pak, saya rasa ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Felix, menekan setiap kata-katanya. Mendesak Stefan agar mau melakukan sesuatu. “Kita tidak bisa siam saja. Kalau aliran dana ….”“Diam, Felix!” sentak Stefan, jarang sekali dia membentak asistennya dan orang yang bekerja di bawahnya.Felix menghela napas, “Maaf, kalau saya terlalu menekan bapak,” ucapnya.Stefan memberikan kode kepada Felix.Mereka ada di rumah Stefan saat ini.Beberapa saat kemudian, Felix melihat ekspresi Stefan yang tampaknya sangat rumit.Dan Felix hampir melupakan urusan rumah baru Stefan. Ah sial sekali, gerutu Felix dalam hati. Padahal hanya tinggal renovasi segala urusan jual beli, sertifikat dan pembayaran sudah selesai.“Kita tidak bisa gegabah dalam menangani masalah Aska.”Apa yang dikatakan Stefan benar juga, “Bukti dan informasi yang kamu dapat sebanyak ini bisa hilang dan menguap begitu saja kalau kita gegabah.”Felix manggut-manggut, jadi hal baik yang bisa Felix lakukan adalah menunggu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia dalam Kamar Pengantin Baru

    Season IBab 45Andini menangis, batas antara bahagia dan penderitaan tipis. Hanya beberapa jam. Dia memalingkan wajah, membalik badan membelakangi Stefan.“Saya akan kembali,” ucap Stefan tidak enak. Dalam hatinya membenarkan dustanya untuk kebaikan, tidak apa, kan?“Jangan karena kamu takut menyakitiku, kamu terpaksa berdusta,” ucapan Andini membuat Stefan mengurungkan niat untuk meninggalkan ranjang.Stefan kembali berbaring, memeluk Andini dari belakang. “Saya tidak pernah berdusta, Andini,” katanya sambil berbisik. Tangannya menghapus air mata Andini. “Saya kembali, kan?”Beberapa menit, Andini membiarkan air matanya berjatuhan.Isakan itu terdengar oleh Stefan. “Maafkan saya, Andini. Berulang kali saya membuat kamu menangis, dan kesal,” ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.Andini tetiba berhenti menangis, tersenyum mendengar suara Stefan yang kaku. Dia lantas membalik badan menatap Stefan.“Wah, apa ini?” Stefan mengusap sisa-sisa air mata Andini di wajahnya. “Apa saat ini kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Anya Hampir Siuman

    Season 1Bab 46Atau selama ini Stefan tidak mengetahui trend ‘hubungan’ anak-anak muda?Jadi, Stefan tidak bisa mengendus hubungan gelap antara Anya dan Aska.“Iya, Aska. Kenapa dia yang sering menjenguk Anya dibanding kamu?” omelan Liana terus berlanjut.“Bukannya mensupport istri malah kawin lagi. Yang kamu pikirkan hanya nafsu,” tekan Liana kemudian, Stefan masih diam mendengarkan mertuanya.Felix lalu muncul, menyembulkan kepala dari balik pintu. “Pak, briefing internal sepuluh menit lagi.”“Saved by the bell,” gumamnya pelan, lalu menarik napas.“Apa?” Liana bersiap menyembur kata lagi untuk Stefan.“Maaf, saya ada rapat internal karyawan. Saya tidak bisa meninggalkannya, kan. Jadi, telepinnya saya tutup dulu. Kita akan berhubungan nanti.”Liana masih bersuara, tapi Stefan tidak peduli hal itu.Dia memakai jasnya, lalu meninggalkan ruangan.“Telinga saya sakit, Felix, jadi briefing internal ini jangan macam-macam.”“Kepala bapak juga pusing?” tanya balik Felix, mereka berjalan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Antara Hidup dan Mati

    Season 1Bab 47Anya terpejam, tidak sadarkan diri, tetapi dia bisa mendengar dan ikut merasakan apa yang Stefan rasakan saat ini.Sedih.“Apa kalau aku mati Stefan akan senang?” Anya yang ada di alam antara hidup dan mati bertanya. Entah bertanya kepada siapa.Sudah berapa lama jiwa Anya seperti mengambang, bebas.Ingin kembali ke raganya, tetapi Anya merasa nyaman ada di alam ini.Apalagi selalu ditemani neneknya yang sudah lama meninggal.“Apa kau tidak rindukan anakmu?” tanya nenek mereka menikmati teh hangat. Sama seperti dulu waktu nenek masih hidup.Hangatnya teh, bisa Anya rasakan sampai ke hatinya.“Rindu, tapi, aku tenang. Ada Stefan bersamanya.”“Anak itu membutuhkan ibunya.”Anya menghela napas, kecewa dan marah. Dia pikir nenek akan selalu mendukungnya. “Tapi aku tidak pernah menginginkannya. Rayan ada saat aku masih muda.”“Itu kesalahanmu. Dosamu. Anakmu tidak pernah mau dilahirkan.” Nasihat nenek, dengan suara bergetar, tetapi dalam dan penuh makna.“Stefan sudah banya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Membenci Liana

    Season 1Bab 48“Jadi, Bu Liana menelepon kamu?” tanya Andini sambil tertawa kecil, dia baru melihat wajah Stefan yang sedang kesal.“Kenapa kamu tertawa begitu, seperti sedang meledek saya,” jawab Stefan.“Wajahmu itu lucu,” ucap Andini sambil mengusap rahang Stefan. “Aku tidak pernah sekali pun melihat ekspresi kesalmu seperti ini.”“Apa iya?” tanya Stefan lalu menatap Andini. Mengapa wajah wanita itu sangat cantik malam ini.Tunggu dulu, Andini memang cantik. Lebih cantik lagi kalau dia sedang mendesah, menjerit di ranjang.Atau tidak berdaya karena serangan Stefan.“Jadi, karena itu kamu mengadukan semua kejahatan Aska?”“Ya.” Stefan menopang kepalanya dengan tangan. Tapi tangannya yang bebas, berekreasi di tubuh Andini.“Apa kamu siap membuka kebocoran dana di Liberate?” tanya Stefan tetiba sambil menatap istrinya dalam.Seolah juga berkata, kalau Andini akan berjalan sendirian.Andini mengangguk, “Harus ada yang membuktikan dan juga memaparkan semua bukti ini, kan?”Stefan menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Melindungi Andini

    Bab 1Bab 49Naluri Stefan setelah selesai rapat mencari Andini, ada rasa khawatir dan cemas.Lelaki itu baru merasakannya kali ini, ingin selalu melindungi Andini. Stefan tidak banyak berpikir, hanya mengikuti ke mana kakinya melangkah.Sampai di sisi ruang rapat, tempat yang sunyi. Ada pintu keluar tetapi jarang sekali orang lewat pintu ini.Sampai dia mendengar suara pukulan, seperti telapak tangan yang saling beradu. Plak!“Perempuan jalang sampah!”“Ibu berkata apa pun, saya tidak peduli. Saya sudah bisa mengurus Liberate dengan tangan dan kepintaran saya sendiri.”“Tapi kamu tidak pantas, jalang!” maki Liana dengan suara tinggi.Stefan menggeram, siapa pun itu, Stefan tidak pernah menyetujui ada kekerasan dalam bentuk apa pun dalam area perusahaannya.Makin berang ketika melihat siapa yang ada di depannya, Andini dan Liana.Jadi, Stefan ambil posisi di samping Andini. “Ada masalah apa, Bu Liana?” tanya Stefan, lalu merangkul Andini. Tubuhnya menggigil, Stefan makin gusar menatap

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Stefan Cemburu

    Season IIBab 113“Bisa saya bertanya sesuatu?” tanya Stefan, lalu menopang kepala di tangan sambil menatap Andini.“Ada apa?” tanya balik Andini, “Sesuatu yang serius?”Stefan mengangguk pelan.Tubuh mereka belum berpakaian lengkap, hanya pakaian dalam yang masih melekat dan ditutupi selimut.“Pertanyaan serius macam apa yang mau kamu tanyakan?” Andini meledek Stefan, dia pikir suaminya akan bercanda, setelah itu menggodanya lagi untuk babak kedua.“Di mana kamu tinggal selama tidak bersama saya?” suara Stefan tegas, namun, seperti ada senyuman singkat terulas di bibirnya.Andini tahu, kalau Stefan pasti akan menanyakan hal ini cepat atau lambat. Wanita itu melemaskan badan, tatapannya lurus ke langit-langit kamar.“Apa aku harus jujur kepadamu?”“Saya suamimu, tentu saja kamu harus jujur kepada saya. Walaupun kejujuran itu akan menyakiti saya.”“Baiklah ….” Andini menarik napas, menyiapkan kata. “Tapi, sungguh ini semua keinginanku sendiri, bukan karena suruhan atau tawaran orang la

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rujuk

    Season IIBab 112Beberapa minggu kemudian ….“Harusnya kamu tidak perlu bawa barang dari rumah kamu. Di sini semuanya sudah saya sediakan,” ucap Stefan ketika melihat Andini repot mengatur barang yang masuk ke rumah barunya.Andini menghela napas, “Kamu ini, kan suami, jadi diam saja. Aku yang atur semua. Ingat, kan?” sambil menatap Stefan, Andini mengerling. Stefan mencibir, Adam dalam gendongannya. “Apa mamamu selalu begitu?” candanya, bayi itu hanya tersenyum, lalu menguap. “Karena kita lelaki bagaimana kalau kita tidur siang dulu?”“Itu lebih baik,” sambar Andini sambil menunjuk ke sisi rumah yang masih kosong.Pekerja yang dia bayar lalu lalang di rumah yang Stefan sudah renovasi itu.Andini cukup terkesan dengan penataan ruangan di rumah ini. Stefan yang membuatnya demikian. Ada jendela besar di ruang tamu, jadi rumah ini terang oleh sinar matahari. Kolam renang yang terkoneksi dengan kamar utama.Rumah ini serasa bagai Surga.Andini tidak berhenti bersyukur Stefan bisa member

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kembali?

    Season IIBab 111Beberapa bulan lalu di Kalimantan ….Andini gelisah dan terganggu dengan sikap Jeff yang tidak membalas pesan dan tidak menjawab telepon. Selain itu, dia juga merasa bersalah, tidak bisa membalas perasaan Jeff.Karena yang ada dalam pikiran Andini selama berjauhan hanya Stefan. Walau Andini bersikeras ingin menceraikannya, bayangan lelaki itu melekat di kepala Andini.Walau Jeff adalah pria yang baik, peduli dan sangat penyayang. Tidak ada celah dalam kepriadian Jeff. Namun, sulit sekali menyukai Jeff seperti Andini mencintai Stefan.Hah, salahnya sendiri, belum apa-apa sudah bilang cinta. Padahal, Stefan tidak benar-benar menikahinya.Sebelum antar ayah ke bandara, Veronica mampir ke rumah Jeff.Andini yang mendengar bel pintu berdentang membukakan pintu. Matanya langsung membesar ketika membuka pintu, Veronica.“Silakan masuk,” ujar Andini ramah, penuh senyuman.Veronica wajahnya datar. Dibilang tidak menyenangkan juga tidak.Andini yang tidak enak, langsung mencar

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Keinginan Rujuk

    Season IIBab 110Andini menepati janjinya memasak beberapa menu saat Stefan datang ke rumah.Ayah menyambut kedatangan Stefan dengan wajah yang datar. Pak Tarso tahu ini bukan sepenuhnya kesalahan Stefan. Dalam pernikahan, Pak Tarso berpikir, pasangan suami istri seperti kaki yang berjalan mengarungi kehidupan.Jadi, di antaranya tidak ada yang salah. Kalau pun perceraian itu harus terjadi, artinya itu adalah keputusan terbaik yang Stefan dan Andini ambil.“Tidak sangka, kan, aku bisa masak?” celetuk Andini begitu Stefan menghela napas sambil memegang perutnya.Stefan tersenyum, “Ya. Harus saya akui kalau ini enak.” Ingatan Stefan tersedot ke masa beberapa tahun lalu. Ketika Anya menyiapkan kejutan untuknya.“Apa kamu ingat kejutan untuk saya beberapa tahun lalu? Anya bilang dia masak sendiri, apa itu ….”Andini tertawa kecil dan mengangguk, “Ya. Itu aku yang memasaknya.”“Harusnya saya yang memuji kamu waktu itu,” timpal Stefan melirik ke arah Pak Tarso yang berwajah suram.“Pak, ja

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Undangan Mendadak

    Season IIBab 109“Mbak! Mbak!” panggil Edo di luar kamar Andini. “Ditanyain sama Mbak Sarah, tuh!”Andini berpikir, apa yang sudah dia lakukan sampai Sarah menghubungi Edo?“Masuk aja, Do, aku lagi gantiin baju Adam,” kata Andini memekik.Edo masuk begitu Andini izinkan, “Mbak, ini Mbak Sarah, katanya Mbak Andini nggak bisa dihubungi. Jadi … Mas Stefan juga mencari Mbak Andini.”“Hah?” Andini merasa tak percaya, Adam ada dalam gendongannya, mulai menangis.Konsentrasi Andini pecah antara tangisan dan mengingat antara di mana ponselnya.Perlahan, Andini duduk di kursi, lalu menerima ponsel dari Edo.“Hallo?” sapa Andini. “Ah, iya, maaf, Sarah, rasanya ponselku terselip, entah di mana. Ada yang penting?”Andini melirik Edo yang keluar dari kamarnya. Karena Andini bersiap akan menyusui Adam.“Stefan, dia menghubungiku secara langsung. Dia tidak bisa menghubungi kamu. Aku pikir kamu sedang dalam masa … berpikir?” tebak Sarah.Andini diam sejenak, “Ya … aku hanya lupa di mana menaruhnya.

DMCA.com Protection Status