Home / Romansa / Istri Kedua Tuan Stefan / Rahasia dalam Kamar Pengantin Baru

Share

Rahasia dalam Kamar Pengantin Baru

last update Last Updated: 2024-08-26 15:24:06

Season I

Bab 45

Andini menangis, batas antara bahagia dan penderitaan tipis. Hanya beberapa jam. Dia memalingkan wajah, membalik badan membelakangi Stefan.

“Saya akan kembali,” ucap Stefan tidak enak. Dalam hatinya membenarkan dustanya untuk kebaikan, tidak apa, kan?

“Jangan karena kamu takut menyakitiku, kamu terpaksa berdusta,” ucapan Andini membuat Stefan mengurungkan niat untuk meninggalkan ranjang.

Stefan kembali berbaring, memeluk Andini dari belakang. “Saya tidak pernah berdusta, Andini,” katanya sambil berbisik. Tangannya menghapus air mata Andini. “Saya kembali, kan?”

Beberapa menit, Andini membiarkan air matanya berjatuhan.

Isakan itu terdengar oleh Stefan. “Maafkan saya, Andini. Berulang kali saya membuat kamu menangis, dan kesal,” ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.

Andini tetiba berhenti menangis, tersenyum mendengar suara Stefan yang kaku. Dia lantas membalik badan menatap Stefan.

“Wah, apa ini?” Stefan mengusap sisa-sisa air mata Andini di wajahnya. “Apa saat ini kam
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Anya Hampir Siuman

    Season 1Bab 46Atau selama ini Stefan tidak mengetahui trend ‘hubungan’ anak-anak muda?Jadi, Stefan tidak bisa mengendus hubungan gelap antara Anya dan Aska.“Iya, Aska. Kenapa dia yang sering menjenguk Anya dibanding kamu?” omelan Liana terus berlanjut.“Bukannya mensupport istri malah kawin lagi. Yang kamu pikirkan hanya nafsu,” tekan Liana kemudian, Stefan masih diam mendengarkan mertuanya.Felix lalu muncul, menyembulkan kepala dari balik pintu. “Pak, briefing internal sepuluh menit lagi.”“Saved by the bell,” gumamnya pelan, lalu menarik napas.“Apa?” Liana bersiap menyembur kata lagi untuk Stefan.“Maaf, saya ada rapat internal karyawan. Saya tidak bisa meninggalkannya, kan. Jadi, telepinnya saya tutup dulu. Kita akan berhubungan nanti.”Liana masih bersuara, tapi Stefan tidak peduli hal itu.Dia memakai jasnya, lalu meninggalkan ruangan.“Telinga saya sakit, Felix, jadi briefing internal ini jangan macam-macam.”“Kepala bapak juga pusing?” tanya balik Felix, mereka berjalan b

    Last Updated : 2024-08-27
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Antara Hidup dan Mati

    Season 1Bab 47Anya terpejam, tidak sadarkan diri, tetapi dia bisa mendengar dan ikut merasakan apa yang Stefan rasakan saat ini.Sedih.“Apa kalau aku mati Stefan akan senang?” Anya yang ada di alam antara hidup dan mati bertanya. Entah bertanya kepada siapa.Sudah berapa lama jiwa Anya seperti mengambang, bebas.Ingin kembali ke raganya, tetapi Anya merasa nyaman ada di alam ini.Apalagi selalu ditemani neneknya yang sudah lama meninggal.“Apa kau tidak rindukan anakmu?” tanya nenek mereka menikmati teh hangat. Sama seperti dulu waktu nenek masih hidup.Hangatnya teh, bisa Anya rasakan sampai ke hatinya.“Rindu, tapi, aku tenang. Ada Stefan bersamanya.”“Anak itu membutuhkan ibunya.”Anya menghela napas, kecewa dan marah. Dia pikir nenek akan selalu mendukungnya. “Tapi aku tidak pernah menginginkannya. Rayan ada saat aku masih muda.”“Itu kesalahanmu. Dosamu. Anakmu tidak pernah mau dilahirkan.” Nasihat nenek, dengan suara bergetar, tetapi dalam dan penuh makna.“Stefan sudah banya

    Last Updated : 2024-08-28
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Membenci Liana

    Season 1Bab 48“Jadi, Bu Liana menelepon kamu?” tanya Andini sambil tertawa kecil, dia baru melihat wajah Stefan yang sedang kesal.“Kenapa kamu tertawa begitu, seperti sedang meledek saya,” jawab Stefan.“Wajahmu itu lucu,” ucap Andini sambil mengusap rahang Stefan. “Aku tidak pernah sekali pun melihat ekspresi kesalmu seperti ini.”“Apa iya?” tanya Stefan lalu menatap Andini. Mengapa wajah wanita itu sangat cantik malam ini.Tunggu dulu, Andini memang cantik. Lebih cantik lagi kalau dia sedang mendesah, menjerit di ranjang.Atau tidak berdaya karena serangan Stefan.“Jadi, karena itu kamu mengadukan semua kejahatan Aska?”“Ya.” Stefan menopang kepalanya dengan tangan. Tapi tangannya yang bebas, berekreasi di tubuh Andini.“Apa kamu siap membuka kebocoran dana di Liberate?” tanya Stefan tetiba sambil menatap istrinya dalam.Seolah juga berkata, kalau Andini akan berjalan sendirian.Andini mengangguk, “Harus ada yang membuktikan dan juga memaparkan semua bukti ini, kan?”Stefan menga

    Last Updated : 2024-08-29
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Melindungi Andini

    Bab 1Bab 49Naluri Stefan setelah selesai rapat mencari Andini, ada rasa khawatir dan cemas.Lelaki itu baru merasakannya kali ini, ingin selalu melindungi Andini. Stefan tidak banyak berpikir, hanya mengikuti ke mana kakinya melangkah.Sampai di sisi ruang rapat, tempat yang sunyi. Ada pintu keluar tetapi jarang sekali orang lewat pintu ini.Sampai dia mendengar suara pukulan, seperti telapak tangan yang saling beradu. Plak!“Perempuan jalang sampah!”“Ibu berkata apa pun, saya tidak peduli. Saya sudah bisa mengurus Liberate dengan tangan dan kepintaran saya sendiri.”“Tapi kamu tidak pantas, jalang!” maki Liana dengan suara tinggi.Stefan menggeram, siapa pun itu, Stefan tidak pernah menyetujui ada kekerasan dalam bentuk apa pun dalam area perusahaannya.Makin berang ketika melihat siapa yang ada di depannya, Andini dan Liana.Jadi, Stefan ambil posisi di samping Andini. “Ada masalah apa, Bu Liana?” tanya Stefan, lalu merangkul Andini. Tubuhnya menggigil, Stefan makin gusar menatap

    Last Updated : 2024-08-30
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Gertakan Stefan

    Season 1Bab 50 Ketegangan yang ada di ruangan itu terasa ketika Stefan dan Andini masuk ke ruangan terbuka Liberate. Karyawan yang ada di ruangan itu matanya terfokus kepada Aska. Andini tidak mau berkata apa-apa, kali ini dia mengandalkan Stefan sepenuhnya.Ada polisi yang menghampiri Stefan, “Maaf, Pak, kami dapat laporan soal penggelapan dana besar-besaran oleh saudari Andini.”“APA?!” mata Andini membeliak. “Tidak mungkin!”“Permintaan langsung dari kejaksaan wilayah agar bisa menangkap Bu Andini segera.”Stefan mengusap dagunya, “Bisa saya lihat surat penangkapannya?” tangannya menengadah.Andini tidak bisa berkata banyak, dalam hatinya menyangkal. Bukan dia yang melakukan penggelapan dana itu.“Saya mau hubungi pengacara,” kata Stefan.“Maaf, Anda ini siapa, Pak?” tanya si polisi itu.“Apa bapak tidak tahu siapa pemilik Liberate sebenarnya?” tanya balik Stefan menggertak, menatap si polisi, tubuhnya maju perlahan. “Dan, bapak tidak tahu siapa saya?”Si polisi itu menggeleng, “

    Last Updated : 2024-08-31
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Penyelidikan Berlangsung

    Season 1Bab 51Bab 51 Stefan“Kita masih menyelidiki melalui kamera pengawas di gedung perkantoran Pak Stefan,” papar salah satu orang yang dikirm Karim. Dia melapor kepada atasannya.Stefan ada di sebelah salah satu penyidik berbaju bebas. Serius menatap layar monitor rekaman kamera pengawas.“Sekitar jam berapa, Pak?” tanya si petugas kamera pengawas. Sambil sibuk menggerakkan kursor dan mencari kamera si setiap lantai.“Rasanya sekitar pukul dua belas,” jawab Stefan menyuruh seseorang untuk memutar maju.Stefan lantas menunjuk, “Ini dia.”Salah satu penyidik memastikan yang dilihat Stefan. “Apa ini? Mereka ada tiga?”“Benar,” jawab Stefan. Matanya menelisik setiap gambar yang tampil di monitor. “Apa kalian akan langsung menangkap orang itu? Saya mau memastikan siapa yang menyuruh mereka.”Salah satu penyidik meminta rekaman kamera pengawas ke divisi keamanan. “Kami akan proses dulu, Pak Stefan.”Stefan mengangguk, tidak paham cara kerja para aparat hukum ini.“Kalau begitu, kita k

    Last Updated : 2024-09-02
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Inside The Man

    Season 1Bab 52“Di sini, saya bosnya. Jadi, apa pun yang saya lakukan, tidak ada yang boleh protes,” Suara Stefan berat, patah-patah.Andini bertahan, mengernyit tidak mau membuka matanya.“Kenapa?” tanya Stefan menuntut.“Ini kantor, Mas,” sahut Andini dengan cepat. Wanita itu bergerak cepat bangkit dari kunkungan tubuh Stefan.Lelaki itu menyeringai, puas melihat Andini ketakutan dan panik sampai wajahnya pucat.Diwaktu yang bersamaan, Felix masuk begitu saja ke ruangan Stefan. Asistennya itu lupa kalau Stefan sedang bersama Andini.Felix langsung memalimgkan wajah melihat Andini sedang merapikan baju. Wajahnya lantas tegang, kaget mendengat suara pintu terbuka.Stefan yang masih menyeringai menoleh ke arah suara pintu terbuka.“Kenapa kamu tidak sopan?” Stefan bangkit dari sofa.“Maaf, Pak, saya lupa …” Felix buru-buru menutup pintu ruangan Stefan.“Lebih baik aku kembali ke kantor,” kata Andini melirik jam tangan. “Masih ada rapat jam empat nanti.,” lanjutnya sambil menghampiri S

    Last Updated : 2024-09-05
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Tragedy!

    Season 1Bab 53 “Lelaki itu, hih …” tangan Andini mengepal memukul tangan sofa yang empuk.Si mbok menatap Andini ketakutan. “Astagfirullah, Non … eling, Non. Eling, jangan sampai dadanya penuh emosi.”Andini mendengus, wajahnya makin tegang, menatap si mbok.“Apa kelakuannya selalu seperti ini sama Anya?” tanya Andini sarkas ke arah si mbok.“Tuan sama nyonya, tidak pernah bicara. Kalo pun ketemu wajah, mereka saling menghindar. Tuan dan nyonya bicara kalau ada perlu, kecuali, ya, anu, soal Den Prayan.”Dahi Andini mengerut memajukan badan, “Masa?”Si mbok mengangguk terpatah-patah. Perlahan menelan ludah, apa Andini akan marah?“Non, tidak akan marah seperti nyonya, kan? Karena Nyonya Anya kalo marah, bikin orang takut.”Dahi Andini mengerut makin dalam. Jadi, mereka … Andini tidak berani memikirkan soal ini lebih lanjut.Dia juga ingat pembicaraan asisten rumah tangga di rumah pantai. Apa mungkin, Stefan tidak pernah menyentuh Anya.Andini merenung dalam kamarnya. Lalu menatap ran

    Last Updated : 2024-09-08

Latest chapter

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Ekstra Part II: Keluarga Berencana

    Season IIBab 122 (Ektra Part)Aska menyampaikan semua maksudnya dengan tenang, semata demi Anya. Agar dia percaya lagi kepadanya.“Demi anak kita, Prayan. Aku ingin menebus semua kesalahan-kesalahanku dulu.”Anya menghela napas perih dalam hatinya. Semua yang dia lakukan bersama Aska adalah kesalahan.Beberapa saat tidak ada yang bicara, hanya helaan napas Anya.“Aku tidak tahu, sejak kamu dipenjara, aku tidak pernah bicara apa pun soal ayah kepada Prayan. Hubungan aku dan papi juga tidak terlalu baik satt ini.”Aska mengangguk-angguk, “Aku mengerti. Aku tidak akan memaksakan apa yang aku inginkan. Hanya satu hal aku ingin minta tolong. Sampaikan semua barang ini untuk Prayan.”Anya melirik semua barang yang ada di meja yang memisahkan kursi mereka. Ada senyuman tipis di bibir Anya.“Aku tidak tahu apa yang anak itu suka,” kata Aska ikutan tersenyum, kalau aku hitung, usianya sudah sebelas tahun, kan? Jadi, aku pikir, dia pasti menyukai semacam mesin permainan.”“Ya, dia suka. Aku ak

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa yang Simpati kepada Mantan Napi

    Season IIBab 121 (Ekstra Part)Beberapa tahun kemudianAska bebas setelah berkelakuan baik dalam sel tahanan.“Sekarang, keinginanku hanya satu,” ucapnya kepada Joshua yang duluan bebas satu tahun lalu.“Apa?” tanya Joshua, tidak ada teman, musuh yang dulu rasanya dekat, sekarang juga menjauh. Jadi, Joshua pikir tidak ada salahnya menjemput Aska dihari dimana dia dibebaskan.“Mantan napi tidak punya tempat di masyarakat,” sambung Joshua lagi, lalu mendesah putus asa.Aska memerhatikan raut wajah Joshua yang muram.“Bagaimana kalau kita memulai usaha?” cetus Aska. “Aku punya tabungan, tidak banyak. Mungkin hanya cukup untuk membeli bahan baku.”Tatapan mata Aska berbinar cemerlang, menatap keluar beranda apartemen Joshua.“Bagaimana?” tanyanya sambil menatap Joshua—yang diam.“Entah,” Joshua mengedikkan bahu, “Sekarang aku hanya ingin praktek lagi. Susah sekali rasanya dapat kepercayaan orang lain. Gagal.”Aska menghela napas, dia tahu persis bagaimana perasaan Joshua.“Aku hanya ingi

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kejutan untuk Andini

    Season IIBab 120“Dan sekarang karena kesalahan kecil, Joshua ada di sini dianggap aib, kalian mau membuang saya begitu saja?” sentak Joshua, menghapus air matanya dengan cepat.Sebagai seorang ibu yang pernah melahirkannya, mama Joshua tentu terpukul. Nuraninya sebagai seorang ibu, tidak mampu membiarkan anaknya menderita dipenjara.Mama Joshua menoleh ke belakang.“Josh selalu ikuti apa yang mama dan papa mau. Jadi juara kelas, sampai masuk kuliah kedokteran dengan nilai sempurna.”Namun, papa Joshua berkata lain, “Biarkan saja. Biar dia kapok. Jangan sekali-kali kamu lemah terhadap anak itu.”Papa Joshua tidak mau lagi mendengar atau menyaksikan drama anaknya. Jadi, dengan cepat lelaki itu meninggalkan ruangan jenguk para narapidana.Mama mau tidak mau mengikuti papa. Selama ini papa yang mengatur semua kehidupannya. Dan selalu benar, jadi apa pun yang papa lakukan kali ini, mama yakin ini pasti benar.“Maafkan Mama, Joshua,” bisik mamanya sambil meninggalkan ruangan itu dengan ha

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jadi Narapidana

    Season IIBab 119 “Hm,” Sofia menggumam sambil bersedekap menatap tajam ke arah penyidik. Ada hal yang mencurigakan.“Tapi, Bu Andini bisa jadi tersangka kalau pernyataannya ada yang melenceng dari bukti yang ada. Jadi, untuk sementara waktu, Bu Andini kami sarankan tetap ada di dalam kota agar kami bisa berkoordinasi dengan mudah.”“Baik, saya akan menjamin itu,” ucap Sofia. “Adalagi yang bisa kami bantu?” tanya Sofia dengan ramah.Sebagai seorang pengacara dia tahu kalau koordinasi seperti ini akan meringankan Andini.“Kalau begitu, terima kasih atas waktunya, Bu Andini,” ucap si penyidik sambil berjabat tangan.Andini dan Sofia meninggalkan ruangan penyelidikan tanpa banyak kata. Tidak ada senyuman, napas Andini masih memburu. Badannya masih terasa kaku.Dia tidak bisa merasakan kakinya menapak di tanah.Stefan menepati janjinya menunggui Andini sampai selesai. Lelaki itu berdiri begitu melihat Andini dan Sofia keluar dari ruangan investigasi. Dan memberikan Andini pelukan hangat.

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Dijadikan Terdakwa!

    Season II Bab 118Tatapan mata Stefan ke arah Andini terasa begitu intens setelah menutup telepon. Ada getaran yang tidak biasa, Andini bisa merasakannya, hingga ruangan itu terasa begitu tegang.“Ada sesuatu di Jakarta, kita harus segera pulang.”Andini tidak kuasa menahan semua pertanyaan yang ada dalam benaknya. “Ada apa?”Stefan tidak menjawab, dia memasukan semua barang ke dalam koper. Dan Andini tidak bisa menolak, atau adu argumentasi. Dia mengikuti Stefan mengemas semua barang dengan cepat, lalu dalam waktu singkat, memasukkan barang bawaan ke mobil.Berpamitan kepada ayah dan ibu Stefan.Dan sudah ada di mobil, perjalanan ke Jakarta.“Polisi, menangkap Joshua,” Stefan membuka obrolan sambil fokus menyetir.“Joshua?” Andini mengulang perkataan Stefan. Rasanya sudah lama sekali tidak mendengar kabar apa pun dari lelaki itu. “Tunggu. Ditangkap? Maksudnya ditangkap polisi?”Seingat Andini, Joshua dulu adalah dokter dan dari keluarga yang terhormat. Mana mungkin kalau tetiba lela

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status