Share

Tragedy!

Penulis: Respaty legacy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-08 22:04:48

Season 1

Bab 53

“Lelaki itu, hih …” tangan Andini mengepal memukul tangan sofa yang empuk.

Si mbok menatap Andini ketakutan. “Astagfirullah, Non … eling, Non. Eling, jangan sampai dadanya penuh emosi.”

Andini mendengus, wajahnya makin tegang, menatap si mbok.

“Apa kelakuannya selalu seperti ini sama Anya?” tanya Andini sarkas ke arah si mbok.

“Tuan sama nyonya, tidak pernah bicara. Kalo pun ketemu wajah, mereka saling menghindar. Tuan dan nyonya bicara kalau ada perlu, kecuali, ya, anu, soal Den Prayan.”

Dahi Andini mengerut memajukan badan, “Masa?”

Si mbok mengangguk terpatah-patah. Perlahan menelan ludah, apa Andini akan marah?

“Non, tidak akan marah seperti nyonya, kan? Karena Nyonya Anya kalo marah, bikin orang takut.”

Dahi Andini mengerut makin dalam. Jadi, mereka … Andini tidak berani memikirkan soal ini lebih lanjut.

Dia juga ingat pembicaraan asisten rumah tangga di rumah pantai. Apa mungkin, Stefan tidak pernah menyentuh Anya.

Andini merenung dalam kamarnya. Lalu menatap ran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Anya yang Siuman

    Season 1Bab 54 StefanDan, Liana tahu sekali suara itu.Siapa juga yang tidak tahu suara anak sendiri? Perlahan Liana menatap Anya.Monitor detak jantungnya ribut. Panik menyerang Liana melihat mata anaknya terbuka lebar. Antara bahagia dan tidak percaya sulit sekali dibedakan.“Anya!” panggil Liana, seraya makin erat menggenggam tangan anak semata wayangnya.“Mami, mana Stefan?” tanya Anya terbata-bata, matanya berkaca menatap Liana, memelas. Berharap dia akan melihat Stefan saat pertama kali membuka mata.“Um. Sebaiknya Mami panggilkan dokter dulu,” cetus Liana, bergetar, air matanya jatuh di pipi. Bahagia.Dala hitungan menit, nakes yang ada di rumah sakit itu datang ke ruang perawatan.Liana masih menatap anaknya yang baru saja membuka mata.“Anya,” panggilnya. “Kamu harus tetap bangun, Sayang,” katanya histeris. Membuat nakes kebingungan dan bingung.“Ibu sebaiknya tunggu di luar,” usul seorang perawat lalu mengantarnya ke luar ruangan perawatan.Liana cemas tak karuan, apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Hubungan Aska dan Anya yang Ketahuan Felix

    Season IBab 55“Apa?” ulang Aska, matanya membeliak menatap pengacaranya. Beberapa menit kemudian, Aska menunduk, bukan menyesal, tapi memikirkan bagaimana caranya dia bisa menghubungi Anya.“Jujur saja, Pak Aska, sebagai pengacaramu, saya akan blak-blakan. Kelab harus tutup dan pastinya memerlukan biaya. Dan polisi sudah memegang bukti kalau kelab itu terlibat perdagangan orang di bawah umur. Sudah saya bilang, kan, jangan pernah melanggar!” tekan pengacara itu.Aska tidak kalah geram, “Harusnya, elo bela gue, bukan malah neken gue begini,” dengusnya lalu membuang pandangan dari si pengacara.Wajah Aska merah padam, tidak bisa sehari pun bertahan dalam penjara ini.“Gini, deh, bisa nggak gue bebas?”“Sulit,” ucap pengacara itu. “Kalau pun bebas bersyarat, uang jaminannya besar. Bisa tiga milyar,” lanjut si pengacara itu dengan yakin.“Gue pikir elo pengacara hebat,” Aska menghina pengacaranya sendiri. Kemudian meninggalkannya.Si pengacara itu heran, tidak ada klien yang seperti Ask

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Anya Tertangkap Basah

    Season IBab 56Anya membeku, melihat maminya dan Felix ada di ruangan ini.Berapa lama mereka ada di ruangan ini.Apa pembicaraan Anya dan polisi itu terdengar?Sial sekali! Umpat Anya dalam hati.“S—saya tidak pernah punya hubungan romantis dengan siapa pun—saya punya suami, Pak,” jawab Anya terbata.Matanya waspada melirik ke arah mami dan Felix.“Karena, seperti yang kita tahu, Saudara Aska terlibat dalam percobaan pembunuhan, penggelapan dana perusahaan yang juga melibatkan Bu Anya, dan penjualan orang, perdagangan narkoba.”“Tidak mungkin! Anak saya sangat mencintai suaminya,” bela Liana tetiba dengan suara menyentak.Anya terisak, lalu dengan cepat mengusap air matanya. “Ya, mana mungkin saya mengkhianati suami saya,” isaknya.Tapi … apakah mungkin? Anya bertanya sendiri dalam hati.Ingatannya hilang sama sekali. Dia hanya tahu kalau dia sangat mencintai Stefan.“Lagian, kalian ini apa nggak tahu diri?” sentak Liana sekali lagi. “Anak saya baru bangun dari koma dan suaminya sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Pikiran yang Dipenuhi Stefan

    Season IBab 57Beberapa hari, Andini hanya bisa melamun di kamarnyaPikirannya dipenuhi dengan Stefan, Stefan dan Stefan.Dulu, kalau putus dengan pacar, rasanya tidak seberat ini. Apa Stefan saat ini baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?Ah, Andini kadang tidak bisa menguasai diri. Tiba-tiba air matanya menetes tanpa dia minta.Segala upaya dicoba Andini untuk mengalihkan pikiran. Agar tidak memikirkan suaminya itu. Namun, tetap saja gagal.Bayangan Stefan malah memenuhi pikirannya.Setelah diusir Liana, Andini pulang ke rumah ayahnya. Menunggu, dengan harapan tetapi cemas juga dalam hati. Dia tidak bisa konsentrasi pada pekerjaan, dan perusahaan yang sekarang dipimpinnya.Malam begini, biasanya Stefan pulang dari kantor.Andini nelangsa, ingat hari-harinya kemarin bersama lelaki itu. Apakah, setelah Anya siuman semua kebersamaannya dengan Stefan akan hilang.Kemesraan yang Stefan buat, sentuhan hangatnya.Malam-malam indah dan menyenangkan itu akankah sirna?Lamunan Andini membua

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Semua Tentang Rahasia

    Season IIBab 58 Tekad Andini sudah bulat, ingin meninggalkan Liberate segera setelah dapat pekerjaan baru.Walau itu bukan jalan keluar, Tetap saja dia merasa kosong dan hampa.“Mbak, kok, pagi-pagi udah minum obat aja, sih?” tanya Edo setelah sarapan kakaknya itu menenggak obat sakit kepala.“Itu bukan obat, tapi vitamin,” kilah Andini tidak ingin adiknya khawatir. “Mbak berangkat sekarang, ya,” pamit Andini tidak menindahkan pandangan Edo yang penasaran.Adik dan ayahnya merasa ada sesuatu yan disembunyikan Andini.Edo masih terpaku di kursi menatap kepergian Andini.Ayah yang baru saja keluar kamar duduk di samping Edo.“Yah, Mbak Andini kenapa, sih? Udah mukanya ga ada senyum-senyumnya, diem aja di kamar kalo pulang kerja makan malam aja, nggak mau.”Pak Tarso meminum teh yang sudah disediakan Edo. “Apa kamu ndak suka kalau mbakmu ada di sini?”Edo berpikir, “Suka. Kan, dia kakak Edo. Masa Edo nggak suka ada Mbak Andini di sini.”“Kalau begitu, kamu ndak usah bertanya macam-maca

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kisah Penghkhianat

    Season IIBab 59 “Pengkhianat tidak akan mengakui pengkhianatannya,” lanjut Liana dengan kebencian kepada Winata.Mata Winata memelotot. Mana sangka kalau Liana tahu soal perempuan itu. Dadanya bergemuruh, tidak tenang. Liana bisa berbuat apa saja kalau sudah begini.“Perempuan yang mana maksudmu? Aku tidak pernah kenal perempuan lain. Mungkin karyawan-karyawanku banyak perempuan—”“Tidak usah menyangkal lagi, Winata, semua sudah jelas. Kamu tinggal tunggu apa keputusanku selanjutnya,” omongan Liana seolah mengancam Winata.Wanita itu mengambil tas slempang mahalnya, dan pergi meninggalkan Winata.“Heh, Liana, mau ke mana kamu? Liana!” pekik Winata.Namun, percuma menyusul Liana yang sedang marah.Padahal Liana di mobil menunggu Winata agar lelaki itu menyusul dirinya.Kenyataannya, Liana kecewa habis-habisan karena lima belas menit menunggu Winata tidak menyusulnya sama sekali.“Pergi saja apa gimana, Nyah?” tanya sopir Liana yang sedari tadi menunggu perintah.“Ya, pergi saja,” jaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa Tante Mama?

    Season II Bab 60Bab 60 StefanSetelah makan malam, Anya mengambil alih dari Stefan menidurkan Prayan.“Kamu yakin?” tanya Stefan, menatap Anya.Prayan sudah tidak ada di meja makan.“Saya lihat beberapa hari ini Rayan selalu menolak kalau kamu ada di dekatnya,” lanjut Stefan, lalu menghela napas. Dan anak itu selalu menyebut tante mama.Stefan penasaran siapa yang Rayan maksud.“Yakin. Aku, kan ibunya,” jawab Anya lantas bangkit dari kursi. “Kenapa semua orang di rumah ini tidak pernah memperlakukan aku seperti manusia,” protesnya, tatapan mata Anya tajam ke arah Stefan.Lelaki itu lantas mengedikkan bahu.Anya tidak peduli, tekadnya seolah bulat bisa melakukan tugas seorang ibu di rumah.“Tapi, aku gak mau. Maunya sama tante mama aja,” tolak Prayan halus.Stefan mendengar suara Prayan yang halus itu, dia menghampiri anaknya yang sudah ada di depan kamarnya.“Kalau sama papa, mau?” Stefan menggendong anak itu, menciumi pipi Prayan, hingga membuat anak itu meringis dan tertawa kecil.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Penolakan

    Season IIBab 61 “Gak mau, gak mau! Gak mau dianterin Mama!” pekik Prayan, semenjak Anya kembali ke rumah itu, pengasuh Rayan jadi pusing sendiri.Tiap hari Anya memaksa Prayan agar mau diantar jemput, atau disuapi atau ditemani tidur. Dibantu berpakaian saja, Prayan tidak mau dengan Anya.Dan semua usaha Anya membuat Prayan bete, alhasil uring-uringan seharian.Kemarin saja di jalan pulang ke rumah Rayan ngambek tidak mau pulang karena akan ketemu dengan Anya.Stefan pagi ini lagi-lagi mengambil alih. “Sudah, Nya. Mungkin karena kamu terlalu lama sakit, jadi Rayan belum terbiasa ada kamu,” bujuk Stefan pelan.Anya tidak mau terima penjelasan Stefan. Anak itu sialan, makinya dalam hati. Namun wajahnya tersenyum menatap Stefan. “Baiklah. Karena aku adalah istri dan ibu yang sabar, jadi aku akan menunggu sampai Rayan luluh.”Anya meluruskan dasi Stefan yang terlihat miring. Mengencangkannya hingga leher lelaki itu terasa ketat.Stefan kaget tentu saja, matanya membesar menatap Anya.“S

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Stefan Cemburu

    Season IIBab 113“Bisa saya bertanya sesuatu?” tanya Stefan, lalu menopang kepala di tangan sambil menatap Andini.“Ada apa?” tanya balik Andini, “Sesuatu yang serius?”Stefan mengangguk pelan.Tubuh mereka belum berpakaian lengkap, hanya pakaian dalam yang masih melekat dan ditutupi selimut.“Pertanyaan serius macam apa yang mau kamu tanyakan?” Andini meledek Stefan, dia pikir suaminya akan bercanda, setelah itu menggodanya lagi untuk babak kedua.“Di mana kamu tinggal selama tidak bersama saya?” suara Stefan tegas, namun, seperti ada senyuman singkat terulas di bibirnya.Andini tahu, kalau Stefan pasti akan menanyakan hal ini cepat atau lambat. Wanita itu melemaskan badan, tatapannya lurus ke langit-langit kamar.“Apa aku harus jujur kepadamu?”“Saya suamimu, tentu saja kamu harus jujur kepada saya. Walaupun kejujuran itu akan menyakiti saya.”“Baiklah ….” Andini menarik napas, menyiapkan kata. “Tapi, sungguh ini semua keinginanku sendiri, bukan karena suruhan atau tawaran orang la

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rujuk

    Season IIBab 112Beberapa minggu kemudian ….“Harusnya kamu tidak perlu bawa barang dari rumah kamu. Di sini semuanya sudah saya sediakan,” ucap Stefan ketika melihat Andini repot mengatur barang yang masuk ke rumah barunya.Andini menghela napas, “Kamu ini, kan suami, jadi diam saja. Aku yang atur semua. Ingat, kan?” sambil menatap Stefan, Andini mengerling. Stefan mencibir, Adam dalam gendongannya. “Apa mamamu selalu begitu?” candanya, bayi itu hanya tersenyum, lalu menguap. “Karena kita lelaki bagaimana kalau kita tidur siang dulu?”“Itu lebih baik,” sambar Andini sambil menunjuk ke sisi rumah yang masih kosong.Pekerja yang dia bayar lalu lalang di rumah yang Stefan sudah renovasi itu.Andini cukup terkesan dengan penataan ruangan di rumah ini. Stefan yang membuatnya demikian. Ada jendela besar di ruang tamu, jadi rumah ini terang oleh sinar matahari. Kolam renang yang terkoneksi dengan kamar utama.Rumah ini serasa bagai Surga.Andini tidak berhenti bersyukur Stefan bisa member

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kembali?

    Season IIBab 111Beberapa bulan lalu di Kalimantan ….Andini gelisah dan terganggu dengan sikap Jeff yang tidak membalas pesan dan tidak menjawab telepon. Selain itu, dia juga merasa bersalah, tidak bisa membalas perasaan Jeff.Karena yang ada dalam pikiran Andini selama berjauhan hanya Stefan. Walau Andini bersikeras ingin menceraikannya, bayangan lelaki itu melekat di kepala Andini.Walau Jeff adalah pria yang baik, peduli dan sangat penyayang. Tidak ada celah dalam kepriadian Jeff. Namun, sulit sekali menyukai Jeff seperti Andini mencintai Stefan.Hah, salahnya sendiri, belum apa-apa sudah bilang cinta. Padahal, Stefan tidak benar-benar menikahinya.Sebelum antar ayah ke bandara, Veronica mampir ke rumah Jeff.Andini yang mendengar bel pintu berdentang membukakan pintu. Matanya langsung membesar ketika membuka pintu, Veronica.“Silakan masuk,” ujar Andini ramah, penuh senyuman.Veronica wajahnya datar. Dibilang tidak menyenangkan juga tidak.Andini yang tidak enak, langsung mencar

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Keinginan Rujuk

    Season IIBab 110Andini menepati janjinya memasak beberapa menu saat Stefan datang ke rumah.Ayah menyambut kedatangan Stefan dengan wajah yang datar. Pak Tarso tahu ini bukan sepenuhnya kesalahan Stefan. Dalam pernikahan, Pak Tarso berpikir, pasangan suami istri seperti kaki yang berjalan mengarungi kehidupan.Jadi, di antaranya tidak ada yang salah. Kalau pun perceraian itu harus terjadi, artinya itu adalah keputusan terbaik yang Stefan dan Andini ambil.“Tidak sangka, kan, aku bisa masak?” celetuk Andini begitu Stefan menghela napas sambil memegang perutnya.Stefan tersenyum, “Ya. Harus saya akui kalau ini enak.” Ingatan Stefan tersedot ke masa beberapa tahun lalu. Ketika Anya menyiapkan kejutan untuknya.“Apa kamu ingat kejutan untuk saya beberapa tahun lalu? Anya bilang dia masak sendiri, apa itu ….”Andini tertawa kecil dan mengangguk, “Ya. Itu aku yang memasaknya.”“Harusnya saya yang memuji kamu waktu itu,” timpal Stefan melirik ke arah Pak Tarso yang berwajah suram.“Pak, ja

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Undangan Mendadak

    Season IIBab 109“Mbak! Mbak!” panggil Edo di luar kamar Andini. “Ditanyain sama Mbak Sarah, tuh!”Andini berpikir, apa yang sudah dia lakukan sampai Sarah menghubungi Edo?“Masuk aja, Do, aku lagi gantiin baju Adam,” kata Andini memekik.Edo masuk begitu Andini izinkan, “Mbak, ini Mbak Sarah, katanya Mbak Andini nggak bisa dihubungi. Jadi … Mas Stefan juga mencari Mbak Andini.”“Hah?” Andini merasa tak percaya, Adam ada dalam gendongannya, mulai menangis.Konsentrasi Andini pecah antara tangisan dan mengingat antara di mana ponselnya.Perlahan, Andini duduk di kursi, lalu menerima ponsel dari Edo.“Hallo?” sapa Andini. “Ah, iya, maaf, Sarah, rasanya ponselku terselip, entah di mana. Ada yang penting?”Andini melirik Edo yang keluar dari kamarnya. Karena Andini bersiap akan menyusui Adam.“Stefan, dia menghubungiku secara langsung. Dia tidak bisa menghubungi kamu. Aku pikir kamu sedang dalam masa … berpikir?” tebak Sarah.Andini diam sejenak, “Ya … aku hanya lupa di mana menaruhnya.

DMCA.com Protection Status