Home / Romansa / Istri Kedua Tuan Stefan / Kisah Penghkhianat

Share

Kisah Penghkhianat

last update Last Updated: 2024-09-14 15:15:51

Season II

Bab 59

“Pengkhianat tidak akan mengakui pengkhianatannya,” lanjut Liana dengan kebencian kepada Winata.

Mata Winata memelotot. Mana sangka kalau Liana tahu soal perempuan itu. Dadanya bergemuruh, tidak tenang. Liana bisa berbuat apa saja kalau sudah begini.

“Perempuan yang mana maksudmu? Aku tidak pernah kenal perempuan lain. Mungkin karyawan-karyawanku banyak perempuan—”

“Tidak usah menyangkal lagi, Winata, semua sudah jelas. Kamu tinggal tunggu apa keputusanku selanjutnya,” omongan Liana seolah mengancam Winata.

Wanita itu mengambil tas slempang mahalnya, dan pergi meninggalkan Winata.

“Heh, Liana, mau ke mana kamu? Liana!” pekik Winata.

Namun, percuma menyusul Liana yang sedang marah.

Padahal Liana di mobil menunggu Winata agar lelaki itu menyusul dirinya.

Kenyataannya, Liana kecewa habis-habisan karena lima belas menit menunggu Winata tidak menyusulnya sama sekali.

“Pergi saja apa gimana, Nyah?” tanya sopir Liana yang sedari tadi menunggu perintah.

“Ya, pergi saja,” jaw
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa Tante Mama?

    Season II Bab 60Bab 60 StefanSetelah makan malam, Anya mengambil alih dari Stefan menidurkan Prayan.“Kamu yakin?” tanya Stefan, menatap Anya.Prayan sudah tidak ada di meja makan.“Saya lihat beberapa hari ini Rayan selalu menolak kalau kamu ada di dekatnya,” lanjut Stefan, lalu menghela napas. Dan anak itu selalu menyebut tante mama.Stefan penasaran siapa yang Rayan maksud.“Yakin. Aku, kan ibunya,” jawab Anya lantas bangkit dari kursi. “Kenapa semua orang di rumah ini tidak pernah memperlakukan aku seperti manusia,” protesnya, tatapan mata Anya tajam ke arah Stefan.Lelaki itu lantas mengedikkan bahu.Anya tidak peduli, tekadnya seolah bulat bisa melakukan tugas seorang ibu di rumah.“Tapi, aku gak mau. Maunya sama tante mama aja,” tolak Prayan halus.Stefan mendengar suara Prayan yang halus itu, dia menghampiri anaknya yang sudah ada di depan kamarnya.“Kalau sama papa, mau?” Stefan menggendong anak itu, menciumi pipi Prayan, hingga membuat anak itu meringis dan tertawa kecil.

    Last Updated : 2024-09-15
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Penolakan

    Season IIBab 61 “Gak mau, gak mau! Gak mau dianterin Mama!” pekik Prayan, semenjak Anya kembali ke rumah itu, pengasuh Rayan jadi pusing sendiri.Tiap hari Anya memaksa Prayan agar mau diantar jemput, atau disuapi atau ditemani tidur. Dibantu berpakaian saja, Prayan tidak mau dengan Anya.Dan semua usaha Anya membuat Prayan bete, alhasil uring-uringan seharian.Kemarin saja di jalan pulang ke rumah Rayan ngambek tidak mau pulang karena akan ketemu dengan Anya.Stefan pagi ini lagi-lagi mengambil alih. “Sudah, Nya. Mungkin karena kamu terlalu lama sakit, jadi Rayan belum terbiasa ada kamu,” bujuk Stefan pelan.Anya tidak mau terima penjelasan Stefan. Anak itu sialan, makinya dalam hati. Namun wajahnya tersenyum menatap Stefan. “Baiklah. Karena aku adalah istri dan ibu yang sabar, jadi aku akan menunggu sampai Rayan luluh.”Anya meluruskan dasi Stefan yang terlihat miring. Mengencangkannya hingga leher lelaki itu terasa ketat.Stefan kaget tentu saja, matanya membesar menatap Anya.“S

    Last Updated : 2024-09-16
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Keputusan Andini untuk Menjauh

    Season IIBab 62“Sebaiknya kamu tarik tawaran kamu itu, Stefan,” suruh Anya, ada nyala amarah dalam matanya.“Ini bukan tawaran tetapi Andini harus ada dalam jajaran komisaris. Karena dia cukup kompeten. Walau dia bukan dari jajaran pemegang saham dan keluarga,” lanjut Stefan.Anya makin geram. Selama ini dia tidak pernah dianggap kompeten oleh siapa pun.“Mengapa kamu berpikir dia kompeten? Dia menjadi dirut karena aku yang koma, kan?”Stefan mengerutkan dahi, rasanya ada sesuatu yang mengusiknya ketika Anya berkata demikian. Ada kilasan ingatan dalam kepala Stefan.Matanya lantas menatap Andini. Menelisik dari atas hingga ke bawah, apa Andini wanita yang selama ini ada dalam mimpinya?Andini tidak tahan dengan perdebatan Stefan dan Anya. Dan dia tidak ingin ikut-ikutan dalam debat ini.Jadi saat ini Andini ingin menghentikan perdebatan itu.“Baik! Saya juga tidak ingin menjadi anggota jajaran komisaris. Saya juga harap bapak ingat kalau saya tidak inginkan jabatan jadi dirut di Lib

    Last Updated : 2024-09-17
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Pekerjaan Baru Andini

    Season IIBab 63Sekali lagi Jeff tersenyum melihat kelakuan Andini. Lelaki itu berdiri mendekat ke arah Andini.“Jadi, bagaimana Andini? Apa fasilitas yang akan diberikan kurang? Kamu bisa sebutkan, apa saja tambahannya.”“Saya pikir tidak ada. Aku dan memang butuh pekerjaan lain. Jadi … Aku akan bekerja di sini.”Jeff memelotot, lalu memekik, “Yeah!” sambil mengepalkan tangan.Terus terang, Andini kaget melihat reaksi Jeff yang dipikir eksentrik. Reaksi yang bisa Andini berikan hanya tertawa kecil sambil menutup mulutnya.Beberapa detik kemudian, Jeff menatap Andini, seperti ingat ada orang lain di ruangan itu.Jeff berdeham sambil merapikan jasnya. “Jadi, kapan kamu mulai kerja?”“Aku minta waktu sampai bulan depan. Ada beberapa hal yang harus …”“Ah, saya paham,” potong Jeff dengan cepat. “Lagi pula, kantor di sana juga masih dalam masa persiapan. Jadi, kamu bisa selesaikan dulu semua urusanmu.”“Terima kasih, Pak Jeff,” ucap Andini.“Bagaimana kalau kita makan siang?” Jeff meliri

    Last Updated : 2024-09-18
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Meninggalkan Liberate untuk Selamanya

    Season IIBab 64 “Saya mengerti. Ini suatu kebetukan, jadi, saya tidak perlu repot menulis surat pengunduran diri,” jawaban Andini membuat Anya menatap dalam mata Andini.Dahi Anya mengerut. “Maksud kamu?”Andini tersenyum, menyeruput teh hangat yang ada di meja. Akhir-akhir ini asam lambungnya kumat, sering mual bahkan muntah.“Saya sudah dapat pekerjaan baru,” jawab Andini.Anya tersenyum lebar. “Selamat untukmu.”“Terima kasih. Saya akan membereskan semua pekerjaan hari ini. Agar besok saya bisa menempati kantor yang baru,” papar Andini lagi dengan santai.“Kamu tidak perlu buru-buru, Andini,” Anya berkata sambil memngibaskan tangan.Andini tapi menggeleng, “Saya ingin menuntaskan semua ini segera, Bu. Jadi, tidak ada ganjalan lagi dalam hati saya.” Dia melirik jam tangan.Anya jadi tidak enak. “Kalau begitu aku akan memberi kamu gaji dan tunjangan terakhir.”“Baik, Bu. Saya kira sudah cukup. Apa ada yang lain lagi? Hampir selesai jam makan siang. Saya harus kembali ke kantor.”“T

    Last Updated : 2024-09-19
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Semua Terlambat?

    Season IIBab 65“Apa? Kenapa dengan dia?” Stefan seperti panik sendiri, apakah benar itu Andini? Jangan-jangan hanya ilusinya saja.Ya, tidak mungkin itu Andini, tadi Laras bilang Andini sedang ada di ruangannya.Tapi, ada penyangkalan dalam hati Stefan. Membenarkan kalau itu adalah Andini. Dari wajah yang sekilas dia lihat tadi.Namun, Jeff melaju dengan kecepatan tinggi hingga mobilnya menghilang dari pandangan Stefan.“Ikuti mobil Jeff,” suruh Stefan kepada Felix. “Saya merasa yang dibawa itu adalah Andini.”Felix tidak meragukan insting dan intuisi atasannya. Jadi dengan cepat asistennya itu memutar kemudi untuk mengejar Jeff di depan.Jeff dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat.“Tolong! Tolong!” pekiknya masuk ke dalam IGD sambil membopong Andini yang belum siuman.Beberapa tenaga medis berhamburan ke arah Jeff.Perawat dan dokter yang berjaga memberikan brankar agar Andini bisa langsung dibawa ke ruang pertolongan pertama.Stefan tidak langsung turun dari mobil, dia menun

    Last Updated : 2024-09-20
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kena Sakit Parah?

    Bab 66Dokter itu mendekat ke arah Andini. “Apa kamu ingat kapan terakhir kali datang bulan?”Mata Andini membesar menatap dokter itu.“Memang, aku kena sakit parah?”Dokter itu tersenyum an menggeleng. ‘Tadi ketika memeriksa kamu, di bagian perut rasanya ada yang berbeda. Dan saya tahu, kalau itu hanya sakit lambung atau sejenisnya.”Andini membeku, mungkinkah aku … katanya dalam hati. Dan tidak mungkin, ini sungguh tidak boleh terjadi.“Pikirkan saja, saya akan mengutus dokter nanti untuk melakukan pemeriksaan.”Andini malah makin beku. Bagaimana ini?“Oke. Lakukan saja periksa darah itu,” suruh Andini. Lalu mendecak menyesal, kenapa dia mengatakan itu.“Baik. Setelah diambil darah, saya akan mengalihkan pemeriksaan ini ke dokter kandungan.”Andini mengangguk lemah, “Tolong jangan beritahu ini ke siapa pun.”“Catatan kesehatan pasien tidak akan bocor ke siapa pun,” jawab dokter itu, dia mengangguk kesalah satu perawat yang ada di ujung bilik.Perawat itu mengambil contoh darah Andin

    Last Updated : 2024-09-21
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jeff yang Syok

    Bab 67Mata Andini yang sembab menatap Jeff.Tatapan itu artinya bimbang, ada kegamangan dalam hati Andini saat ini.Namun, pada akhirnya, Jeff juga nanti harus tahu.“Apa kamu masih mau menerimaku bekerja di perusahaan itu?” tanya Andini lirih, penuh harapan. Dia tidak ingin anaknya nanti kelaparan.Dahi Jeff mengerut, memiringkan kepala.“Aku hamil, Jeff. Sebelumnya aku pernah menikah, menjadi istri kedua.”“Apa?” Jeff membuang pandangannya, mengusap wajah kasar. Lalu menatap Andini lagi. “Siapa ayah anak itu?”“Kamu tidak perlu tahu. Apakah kamu akan menerimaku atau tidak di perusahaan itu?”“Bagaimana kalau saya menolak?” tanya Jeff tegas, rasanya dia tidak ingin ada orang yang menyusahkan nantinya di perusahaan.Andini tersenyum disela sisa isak tangisnya. “Tidak ada masalah.”Jeff iba melihat Andini. Lelaki kaukasia itu mau mendengar kisah hidupnya. Kenapa dia bisa menjadi istri kedua.“Saya akan menerima kamu,” kata Jeff sambil mengangguk-angguk. Pandangannya lurus ke arah And

    Last Updated : 2024-09-22

Latest chapter

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Ekstra Part II: Keluarga Berencana

    Season IIBab 122 (Ektra Part)Aska menyampaikan semua maksudnya dengan tenang, semata demi Anya. Agar dia percaya lagi kepadanya.“Demi anak kita, Prayan. Aku ingin menebus semua kesalahan-kesalahanku dulu.”Anya menghela napas perih dalam hatinya. Semua yang dia lakukan bersama Aska adalah kesalahan.Beberapa saat tidak ada yang bicara, hanya helaan napas Anya.“Aku tidak tahu, sejak kamu dipenjara, aku tidak pernah bicara apa pun soal ayah kepada Prayan. Hubungan aku dan papi juga tidak terlalu baik satt ini.”Aska mengangguk-angguk, “Aku mengerti. Aku tidak akan memaksakan apa yang aku inginkan. Hanya satu hal aku ingin minta tolong. Sampaikan semua barang ini untuk Prayan.”Anya melirik semua barang yang ada di meja yang memisahkan kursi mereka. Ada senyuman tipis di bibir Anya.“Aku tidak tahu apa yang anak itu suka,” kata Aska ikutan tersenyum, kalau aku hitung, usianya sudah sebelas tahun, kan? Jadi, aku pikir, dia pasti menyukai semacam mesin permainan.”“Ya, dia suka. Aku ak

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa yang Simpati kepada Mantan Napi

    Season IIBab 121 (Ekstra Part)Beberapa tahun kemudianAska bebas setelah berkelakuan baik dalam sel tahanan.“Sekarang, keinginanku hanya satu,” ucapnya kepada Joshua yang duluan bebas satu tahun lalu.“Apa?” tanya Joshua, tidak ada teman, musuh yang dulu rasanya dekat, sekarang juga menjauh. Jadi, Joshua pikir tidak ada salahnya menjemput Aska dihari dimana dia dibebaskan.“Mantan napi tidak punya tempat di masyarakat,” sambung Joshua lagi, lalu mendesah putus asa.Aska memerhatikan raut wajah Joshua yang muram.“Bagaimana kalau kita memulai usaha?” cetus Aska. “Aku punya tabungan, tidak banyak. Mungkin hanya cukup untuk membeli bahan baku.”Tatapan mata Aska berbinar cemerlang, menatap keluar beranda apartemen Joshua.“Bagaimana?” tanyanya sambil menatap Joshua—yang diam.“Entah,” Joshua mengedikkan bahu, “Sekarang aku hanya ingin praktek lagi. Susah sekali rasanya dapat kepercayaan orang lain. Gagal.”Aska menghela napas, dia tahu persis bagaimana perasaan Joshua.“Aku hanya ingi

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kejutan untuk Andini

    Season IIBab 120“Dan sekarang karena kesalahan kecil, Joshua ada di sini dianggap aib, kalian mau membuang saya begitu saja?” sentak Joshua, menghapus air matanya dengan cepat.Sebagai seorang ibu yang pernah melahirkannya, mama Joshua tentu terpukul. Nuraninya sebagai seorang ibu, tidak mampu membiarkan anaknya menderita dipenjara.Mama Joshua menoleh ke belakang.“Josh selalu ikuti apa yang mama dan papa mau. Jadi juara kelas, sampai masuk kuliah kedokteran dengan nilai sempurna.”Namun, papa Joshua berkata lain, “Biarkan saja. Biar dia kapok. Jangan sekali-kali kamu lemah terhadap anak itu.”Papa Joshua tidak mau lagi mendengar atau menyaksikan drama anaknya. Jadi, dengan cepat lelaki itu meninggalkan ruangan jenguk para narapidana.Mama mau tidak mau mengikuti papa. Selama ini papa yang mengatur semua kehidupannya. Dan selalu benar, jadi apa pun yang papa lakukan kali ini, mama yakin ini pasti benar.“Maafkan Mama, Joshua,” bisik mamanya sambil meninggalkan ruangan itu dengan ha

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jadi Narapidana

    Season IIBab 119 “Hm,” Sofia menggumam sambil bersedekap menatap tajam ke arah penyidik. Ada hal yang mencurigakan.“Tapi, Bu Andini bisa jadi tersangka kalau pernyataannya ada yang melenceng dari bukti yang ada. Jadi, untuk sementara waktu, Bu Andini kami sarankan tetap ada di dalam kota agar kami bisa berkoordinasi dengan mudah.”“Baik, saya akan menjamin itu,” ucap Sofia. “Adalagi yang bisa kami bantu?” tanya Sofia dengan ramah.Sebagai seorang pengacara dia tahu kalau koordinasi seperti ini akan meringankan Andini.“Kalau begitu, terima kasih atas waktunya, Bu Andini,” ucap si penyidik sambil berjabat tangan.Andini dan Sofia meninggalkan ruangan penyelidikan tanpa banyak kata. Tidak ada senyuman, napas Andini masih memburu. Badannya masih terasa kaku.Dia tidak bisa merasakan kakinya menapak di tanah.Stefan menepati janjinya menunggui Andini sampai selesai. Lelaki itu berdiri begitu melihat Andini dan Sofia keluar dari ruangan investigasi. Dan memberikan Andini pelukan hangat.

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Dijadikan Terdakwa!

    Season II Bab 118Tatapan mata Stefan ke arah Andini terasa begitu intens setelah menutup telepon. Ada getaran yang tidak biasa, Andini bisa merasakannya, hingga ruangan itu terasa begitu tegang.“Ada sesuatu di Jakarta, kita harus segera pulang.”Andini tidak kuasa menahan semua pertanyaan yang ada dalam benaknya. “Ada apa?”Stefan tidak menjawab, dia memasukan semua barang ke dalam koper. Dan Andini tidak bisa menolak, atau adu argumentasi. Dia mengikuti Stefan mengemas semua barang dengan cepat, lalu dalam waktu singkat, memasukkan barang bawaan ke mobil.Berpamitan kepada ayah dan ibu Stefan.Dan sudah ada di mobil, perjalanan ke Jakarta.“Polisi, menangkap Joshua,” Stefan membuka obrolan sambil fokus menyetir.“Joshua?” Andini mengulang perkataan Stefan. Rasanya sudah lama sekali tidak mendengar kabar apa pun dari lelaki itu. “Tunggu. Ditangkap? Maksudnya ditangkap polisi?”Seingat Andini, Joshua dulu adalah dokter dan dari keluarga yang terhormat. Mana mungkin kalau tetiba lela

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status