Share

Semua Terlambat?

Penulis: Respaty legacy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-20 21:59:17

Season II

Bab 65

“Apa? Kenapa dengan dia?” Stefan seperti panik sendiri, apakah benar itu Andini? Jangan-jangan hanya ilusinya saja.

Ya, tidak mungkin itu Andini, tadi Laras bilang Andini sedang ada di ruangannya.

Tapi, ada penyangkalan dalam hati Stefan. Membenarkan kalau itu adalah Andini. Dari wajah yang sekilas dia lihat tadi.

Namun, Jeff melaju dengan kecepatan tinggi hingga mobilnya menghilang dari pandangan Stefan.

“Ikuti mobil Jeff,” suruh Stefan kepada Felix. “Saya merasa yang dibawa itu adalah Andini.”

Felix tidak meragukan insting dan intuisi atasannya. Jadi dengan cepat asistennya itu memutar kemudi untuk mengejar Jeff di depan.

Jeff dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat.

“Tolong! Tolong!” pekiknya masuk ke dalam IGD sambil membopong Andini yang belum siuman.

Beberapa tenaga medis berhamburan ke arah Jeff.

Perawat dan dokter yang berjaga memberikan brankar agar Andini bisa langsung dibawa ke ruang pertolongan pertama.

Stefan tidak langsung turun dari mobil, dia menun
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kena Sakit Parah?

    Bab 66Dokter itu mendekat ke arah Andini. “Apa kamu ingat kapan terakhir kali datang bulan?”Mata Andini membesar menatap dokter itu.“Memang, aku kena sakit parah?”Dokter itu tersenyum an menggeleng. ‘Tadi ketika memeriksa kamu, di bagian perut rasanya ada yang berbeda. Dan saya tahu, kalau itu hanya sakit lambung atau sejenisnya.”Andini membeku, mungkinkah aku … katanya dalam hati. Dan tidak mungkin, ini sungguh tidak boleh terjadi.“Pikirkan saja, saya akan mengutus dokter nanti untuk melakukan pemeriksaan.”Andini malah makin beku. Bagaimana ini?“Oke. Lakukan saja periksa darah itu,” suruh Andini. Lalu mendecak menyesal, kenapa dia mengatakan itu.“Baik. Setelah diambil darah, saya akan mengalihkan pemeriksaan ini ke dokter kandungan.”Andini mengangguk lemah, “Tolong jangan beritahu ini ke siapa pun.”“Catatan kesehatan pasien tidak akan bocor ke siapa pun,” jawab dokter itu, dia mengangguk kesalah satu perawat yang ada di ujung bilik.Perawat itu mengambil contoh darah Andin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jeff yang Syok

    Bab 67Mata Andini yang sembab menatap Jeff.Tatapan itu artinya bimbang, ada kegamangan dalam hati Andini saat ini.Namun, pada akhirnya, Jeff juga nanti harus tahu.“Apa kamu masih mau menerimaku bekerja di perusahaan itu?” tanya Andini lirih, penuh harapan. Dia tidak ingin anaknya nanti kelaparan.Dahi Jeff mengerut, memiringkan kepala.“Aku hamil, Jeff. Sebelumnya aku pernah menikah, menjadi istri kedua.”“Apa?” Jeff membuang pandangannya, mengusap wajah kasar. Lalu menatap Andini lagi. “Siapa ayah anak itu?”“Kamu tidak perlu tahu. Apakah kamu akan menerimaku atau tidak di perusahaan itu?”“Bagaimana kalau saya menolak?” tanya Jeff tegas, rasanya dia tidak ingin ada orang yang menyusahkan nantinya di perusahaan.Andini tersenyum disela sisa isak tangisnya. “Tidak ada masalah.”Jeff iba melihat Andini. Lelaki kaukasia itu mau mendengar kisah hidupnya. Kenapa dia bisa menjadi istri kedua.“Saya akan menerima kamu,” kata Jeff sambil mengangguk-angguk. Pandangannya lurus ke arah And

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Green Forest, Jeff

    Season IIBab 68“Awalnya memang berat. Tapi, saya yakin kamu akan menjadi ibu yang hebat untuk anak-anakmu.”Perkataan itu seolah memberi kekuatan dari dalam hati Andini. Wanita itu menegakkan badan, menatap ke depan.Andini juga tidak mengerti mengapa dalam waktu singkat, Jeff bisa mengendalikan pikirannya.“Kita jalan lagi?” tawar Jeff, “Kamu lapar?”Andini diam sejenak, “Lapar.”“Kita makan dulu bagaimana? Sebelum saya antar kamu pulang?”Andini mengangguk, “Ya, bisa.”Jeff memasangkan sabuk pengaman Andini, wanita itu sampai dibuat salah tingkah oleh lelaki ini. Hampir saja napasnya berhenti saking saltingnya. Sesudah itu, Jeff menutup pintu mobil, dan berlari ke sisi lain mobil.Starter mobil dengan cepat setelah masuk ke kabin mobil.“Kalau begitu kita harus cepat, saya juga belum makan sejak pagi,” ujar Jeff.Dahi Andini mengerut, lalu tersenyum sambil menatap Jeff dari samping. “Pantas saja kamu begitu bersemangat.”***“Yang Mulia menugaskan saya di Kalimantan juga. Apa ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Keluarga

    Season IIBab 69Ayah menggeleng, pengorbanan Andini selama ini juga tidak main-main. Semua hanya untuk keluarganya.“Ndak, Nduk. Selama ini kamu juga banyak berkorban untuk Ayah, untuk Edo sekolah. Kamu bekerja keras sejak muda. Ditambah, Ayah merasa bersalah soal kakakmu.”“Andini melakukan itu semua suka rela. Jangan ayah sebutkan semua itu.”Pak Tarso mengangguk, pelan dia menegakkan badan. “Kalau kamu merasa tugas ke Kalimantam baik untukmu. Pergilah, Nduk. Ndak usah pikirin bapak dan Edo.”Air mata Andini mengalir deras. Ada keraguan dalam hati. Apa dia sanggup berjauhan dari keluarganya?Kalau Andini pikir, hanya ayah dan Edo saja keluarga yang tersisa.“Tapi ….”“Nduk, kamu harus bahagia. Pilihlah, di mana kamu akan tenang. Jangan karena ayah atau Edo, kamu terpaksa tinggal di sini.”Ayah seolah mengerti apa yang dirasakan Andini.Anak sulung itu mengangguk pelan sambil mengusap air mata.“Maafkan Andini, Yah,” katanya sambil menghambur ke arah ayah. Tidak ada lagi yang Andini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Berpisah di Bandara

    Bab 70Namun, Veronica tidak mengindahkan permintaan Jeff.“Heh, turun, saya tidak perlu diantar!” sentak Jeff begitu Veronica muncul di lobby apartemen mengendarai mobilnya.Veronica turun dari mobil dan membantu Jeff menaikkan koper di bagasi.“Aku akan mengantarkan kau, adik yang manis,” katanya setelah menaikkan koper-koper Jeff.Ah, Jeff kesal sekali dipanggil begitu.Dia mendengus tapi harus menerima apa yang ditawarkan oleh Veronica. Mata Jeff melirik ke belakang jok penumpang.“Mana Celine?”“Kau bilang, si pengurus apartemen bisa lakukan pekerjaan lain. Lagi pula aku lihat dia cukup baik dan perhatian.”Jeff menghela napas, topi cap yang dipakai terbalik dia turunkan sampai bisa menutupi wajahnya.“Jangan bilang kalau pipimu menghangat saat ini,” ledek Veronica sambil menoleh ke arah adiknya.Veronica makin menjadi saat melihat rona di pipi Jeff. “Astaga! Kau benar-benar menyukainya,” ledek Veronica lagi.“Heh, pipiku merah bukan berarti aku menyukainya. Ini karena ledekanmu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Hilang di Kalimantan

    Season IIBab 71Felix menuruti perintah atasannya. Dari jarak beberapa meter mengikuti Andini ke manapun wanita itu pergi. Setiap hari, Felix selalu melapor kepada StefanTermasuk ke Kalimantan.Felix ada di penerbangan biasa, kelas ekonomi. Untungnya, Andini tidak terlalu memperhatikan keadaan penumpang sekitarnya.Jadi, Felix leluasa mengawasi gerakan Andini dan … “Lelaki itu,” bisik Felix sambil memperhatikan sekitar kelas bisnis.Tidak habis pikir, mengapa Andini secepat itu menerima lelaki baru dalam hidupnya.Ketika mendarat, Felix tidak tahu kalau Jeff sudah menyediakan kendaraan khusus.Jadi, Felix kehilangan jejak Andini dan Jeff.“Sial!” maki Felix, saat dia mengejar sampai sisi darat bandara dan kendaraan Jeff hilang begitu saja.***Tidak ada alasan untuk Felix tetap tinggal di Kalimantan.Felix kembali ke Jakarta, bertepatan dengan kepulangan Stefan dari Jepang.“Selamat datang kembali, Pak,” sapa Felix, sementara ada sopir yang membantu menaikkan barang ke bagasi mobil.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Bayangan Aska

    Bab 72Anya terus menerus meracau tidak jelas sepanjang sisa hari itu.“Harusnya aku singkirkan saja perempuan itu,” katanya sendirian, Anya tidak menyadari ada Laras dalam ruangannya.“Maaf, Bu, hari ini ada meeting dengan klien baru,” Laras mengingatkan. Dahinya mengerut menatap Anya.Anya mendengar suara Laras, tidak dengan apa yang dikatakannya.“Beritahu Bagus, harusnya dia yang bekerja saat ini.”Laras gelagapan, “Baik, Bu.”Begitu Laras meninggalkan ruangan, ponsel Anya berdering.Di layarnya muncul nomor yang tidak dikenal. Dahi Anya mengerut. “Siapa?”Anya menghela napas, lalu menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan itu.“Hallo?” sapanya di telepon ada keraguan dalam hatinya. Dan entah apa yang akan dihadapi Anya selanjutnya.“Sayang,” sapa seseorang diseberang sana.Sapaan itu mnampu membuat badan Anya membeku. Aliran darahnya seperti berhenti, membuat jantungnya berdetak lebih keras.Anya mengenai suara itu, “Aska?” hanya itu kata yang keluar dari mulutnya.“Sayang,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Istri Kedua Tuan Stefan   Negosiasi Anya

    Season II Bab 73“Wah, wah, wah, Anya Winata ada di sini,” sambut seseorang ketika Anya datang. Dia adalah asisten hakim wilayah, Faisal. “Kehormatan bagiku kamu sampai berkunjung ke sini.”“Apa kabar, Pak?” tanya Anya sambil mengulurkan tangan untuk berjabat.“Jujur saja, aku belum menjadi hakim yang sesungguhnya,” bela si hakim itu, sambil mengerling ke arah Anya. “Dan kamu tahu, tidak mudah meluangkan waktu untuk bertemu.”“Ah, ya, pertama-tama terima kasih kamu mau meluangkan waktu. Dan aku membawakanmu sesuatu,” Anya mengeluarkan kopi dingin kesukaan Faisal.Kebetulan sekali Faisal adalah teman SMA Anya.“Paling tidak kau bisa membantuku,” Anya berkata sambil memberikan berkas perkara Aska. Barangkali ada titik terang kali ini.Dan Anya tidak harus mendekam dalam penjara.Si hakim itu menerima berkas yang Anya berikan. Membacanya sekilas, putusan hakim yang pertama kali dia lihat.“Setidaknya, kau bisa bertanya …” Anya menggantung perkataannya, karena tatapan tajam si asisten ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Ekstra Part II: Keluarga Berencana

    Season IIBab 122 (Ektra Part)Aska menyampaikan semua maksudnya dengan tenang, semata demi Anya. Agar dia percaya lagi kepadanya.“Demi anak kita, Prayan. Aku ingin menebus semua kesalahan-kesalahanku dulu.”Anya menghela napas perih dalam hatinya. Semua yang dia lakukan bersama Aska adalah kesalahan.Beberapa saat tidak ada yang bicara, hanya helaan napas Anya.“Aku tidak tahu, sejak kamu dipenjara, aku tidak pernah bicara apa pun soal ayah kepada Prayan. Hubungan aku dan papi juga tidak terlalu baik satt ini.”Aska mengangguk-angguk, “Aku mengerti. Aku tidak akan memaksakan apa yang aku inginkan. Hanya satu hal aku ingin minta tolong. Sampaikan semua barang ini untuk Prayan.”Anya melirik semua barang yang ada di meja yang memisahkan kursi mereka. Ada senyuman tipis di bibir Anya.“Aku tidak tahu apa yang anak itu suka,” kata Aska ikutan tersenyum, kalau aku hitung, usianya sudah sebelas tahun, kan? Jadi, aku pikir, dia pasti menyukai semacam mesin permainan.”“Ya, dia suka. Aku ak

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Siapa yang Simpati kepada Mantan Napi

    Season IIBab 121 (Ekstra Part)Beberapa tahun kemudianAska bebas setelah berkelakuan baik dalam sel tahanan.“Sekarang, keinginanku hanya satu,” ucapnya kepada Joshua yang duluan bebas satu tahun lalu.“Apa?” tanya Joshua, tidak ada teman, musuh yang dulu rasanya dekat, sekarang juga menjauh. Jadi, Joshua pikir tidak ada salahnya menjemput Aska dihari dimana dia dibebaskan.“Mantan napi tidak punya tempat di masyarakat,” sambung Joshua lagi, lalu mendesah putus asa.Aska memerhatikan raut wajah Joshua yang muram.“Bagaimana kalau kita memulai usaha?” cetus Aska. “Aku punya tabungan, tidak banyak. Mungkin hanya cukup untuk membeli bahan baku.”Tatapan mata Aska berbinar cemerlang, menatap keluar beranda apartemen Joshua.“Bagaimana?” tanyanya sambil menatap Joshua—yang diam.“Entah,” Joshua mengedikkan bahu, “Sekarang aku hanya ingin praktek lagi. Susah sekali rasanya dapat kepercayaan orang lain. Gagal.”Aska menghela napas, dia tahu persis bagaimana perasaan Joshua.“Aku hanya ingi

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kejutan untuk Andini

    Season IIBab 120“Dan sekarang karena kesalahan kecil, Joshua ada di sini dianggap aib, kalian mau membuang saya begitu saja?” sentak Joshua, menghapus air matanya dengan cepat.Sebagai seorang ibu yang pernah melahirkannya, mama Joshua tentu terpukul. Nuraninya sebagai seorang ibu, tidak mampu membiarkan anaknya menderita dipenjara.Mama Joshua menoleh ke belakang.“Josh selalu ikuti apa yang mama dan papa mau. Jadi juara kelas, sampai masuk kuliah kedokteran dengan nilai sempurna.”Namun, papa Joshua berkata lain, “Biarkan saja. Biar dia kapok. Jangan sekali-kali kamu lemah terhadap anak itu.”Papa Joshua tidak mau lagi mendengar atau menyaksikan drama anaknya. Jadi, dengan cepat lelaki itu meninggalkan ruangan jenguk para narapidana.Mama mau tidak mau mengikuti papa. Selama ini papa yang mengatur semua kehidupannya. Dan selalu benar, jadi apa pun yang papa lakukan kali ini, mama yakin ini pasti benar.“Maafkan Mama, Joshua,” bisik mamanya sambil meninggalkan ruangan itu dengan ha

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Jadi Narapidana

    Season IIBab 119 “Hm,” Sofia menggumam sambil bersedekap menatap tajam ke arah penyidik. Ada hal yang mencurigakan.“Tapi, Bu Andini bisa jadi tersangka kalau pernyataannya ada yang melenceng dari bukti yang ada. Jadi, untuk sementara waktu, Bu Andini kami sarankan tetap ada di dalam kota agar kami bisa berkoordinasi dengan mudah.”“Baik, saya akan menjamin itu,” ucap Sofia. “Adalagi yang bisa kami bantu?” tanya Sofia dengan ramah.Sebagai seorang pengacara dia tahu kalau koordinasi seperti ini akan meringankan Andini.“Kalau begitu, terima kasih atas waktunya, Bu Andini,” ucap si penyidik sambil berjabat tangan.Andini dan Sofia meninggalkan ruangan penyelidikan tanpa banyak kata. Tidak ada senyuman, napas Andini masih memburu. Badannya masih terasa kaku.Dia tidak bisa merasakan kakinya menapak di tanah.Stefan menepati janjinya menunggui Andini sampai selesai. Lelaki itu berdiri begitu melihat Andini dan Sofia keluar dari ruangan investigasi. Dan memberikan Andini pelukan hangat.

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Dijadikan Terdakwa!

    Season II Bab 118Tatapan mata Stefan ke arah Andini terasa begitu intens setelah menutup telepon. Ada getaran yang tidak biasa, Andini bisa merasakannya, hingga ruangan itu terasa begitu tegang.“Ada sesuatu di Jakarta, kita harus segera pulang.”Andini tidak kuasa menahan semua pertanyaan yang ada dalam benaknya. “Ada apa?”Stefan tidak menjawab, dia memasukan semua barang ke dalam koper. Dan Andini tidak bisa menolak, atau adu argumentasi. Dia mengikuti Stefan mengemas semua barang dengan cepat, lalu dalam waktu singkat, memasukkan barang bawaan ke mobil.Berpamitan kepada ayah dan ibu Stefan.Dan sudah ada di mobil, perjalanan ke Jakarta.“Polisi, menangkap Joshua,” Stefan membuka obrolan sambil fokus menyetir.“Joshua?” Andini mengulang perkataan Stefan. Rasanya sudah lama sekali tidak mendengar kabar apa pun dari lelaki itu. “Tunggu. Ditangkap? Maksudnya ditangkap polisi?”Seingat Andini, Joshua dulu adalah dokter dan dari keluarga yang terhormat. Mana mungkin kalau tetiba lela

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Cemburu Buta Andini

    Season IIBab 117“Mau beli apa?” tanyanya pedagang wanita itu dengan kasar.Stefan melirik Andini yang sedang salah tingkah, dia mengambil sembarang sayuran.Lelaki itu menahan tangan Andini.“Biasanya, pengasuh Adam membeli wortel, jagung dan brokoli untuk kebutuhan sehari-hari.”Andini terpaku dengan analisa Stefan, “Dari mana kamu ….”“Saya, kan, ayahnya, masa tidak tahu,: seloroh Stefan. “Walau saya sibuk bekerja, tapi, saya juga memperhatikan apa saja kebutuhan anak saya.”Andini tidak bisa menyimpan kebahagiaan yang ada di hatinya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mencium pipi Stefan.“Kamu tahu, kan, kita ada di tempat umum,” peringat Stefan tetapi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Pipinya menghangat.Andini menoleh ke arah penjual sayuran, wajahnya makin memerah. Napasnya berembus cepat.“Maafkan aku, aku hanya tidak menyangka kalau suamiku perhatian,” kata Andini malu-malu.“Jadi, tiga puluh ribu,” kata si penjual ketus. Lalu menaruh barang yang dibeli Stefan dengan k

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kekasih Lain Stefan?

    Season IIBab 116Andini merasa asing, pagi ini terbangun di ranjang yang berbeda.Ah, terang saja ini masih di rumah mertuanya.Tidak seperti Andini yang merasa asing, Stefan malah masih tidur dengan pulas. Jadi, Andini memutuskan untuk ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan mandi.Sekalian saja, karena dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Jadi, apa yang harus dilakukan dihari pertama menginap di rumah mertua? Pikir Andini.Mungkin keluar dari kamar adalah ide yang tidak buruk.“Memangnya kamu mau ke mana?”Andini hampir melonjak mendengar pertanyaan Stefan yang tiba-tiba. Sejak kapan dia bangun?“Kamu …”“Saya sudah bangun dari tadi. Kamu saja yang tidak tahu.”Andini mengedikkan bahu. Acuh tak acuh, ini adalah balasan atas ketidak acuhan Stefan tadi malam.Ranjang mereka malam ini pun rasanya dingin. Sangat dingin.Memang, Stefan itu kenapa, sih, begini?Andini membatin, sambil becermin, matanya melirik ke arah suaminya yang perlahan bangkit, lalu ke kamar mandi.Apa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Rahasia Stefan yang Terpendam

    Season II Bab 115Sepanjang perjalanan, Andini hanya bisa mengira-ngira akan ke mana.Arahnya, si, akan ke rumah pantai. Tapi, untuk apa Stefan bilang, katanya akan mengungkap masa lalunya.Apa masa lalunya dengan perempuan dekat pantai?Andini memicing menatap Stefan.Lagian, awas saja kalau Stefan ternyata punya pacar sebelum Andini.Stefan hari ini setir sendiri. Adam dengan pengasuhnya di jok belakang.“Mungkin, kamu akan kaget nanti kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.”Andini makin curiga ketika Stefan berkata demikian.“Kamu belum pernah bertemu dengan orang tua saya, kan? Dan dua adik saya.”Andini membeku, menatap Stefan dari samping. Astaga! Jadi, selama ini Andini salah sangka.“Jadi ini adalah jalan ke ….” Andini tidak bisa meneruskan perkataannya.“Ya,” jawab Stefan singkat. “Selama ini, saya selalu minta cuti dalam satu bulan 2 atau 3 hari untuk mengunjungi orang tua. Apa kamu tidak memperhatikan?”Andini membuang pandangan ke arah jendela. Ternyata prasangkanya sa

  • Istri Kedua Tuan Stefan   Kecemburuan Mereka

    Season IIBab 114“Saya rasa, perlu bawa baju untuk kita, And,” kata Stefan tetiba sambil menatap ke laptop.Andini sudah menyiapkan keperluan Adam sejak malam. Karena Stefan mengubah jadwal kepergiannya menjadi besok.“Baju ganti untuk kita?” Andini sekadar mengkonfirmasi. “Sebenarnya kita mau ke mana?”Stefan menutup laptopnya, lalu menatap Andini. “Sudah saya bilang, kan, ini kejutan.”Andini menghela napas dan memutar bola mata.Stfena bisa melohat kejengkelan istrinya yang penasaran. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu bangkit dari ranjang menghampiri istrinya.Berlutut, memperhatikan Andini yang sedang sibuk mengepak pakaian. “Apa yang kamu perlukan biar saya ambilkan,” tawar Stefan.Andini menggaruk kepala, “Baju yang kamu mau pakai selama di sana dan baju aku. Lalu pakaian dalam.”“Baik, saya akan ambilkan di lemari,” ucap Stefan sambil berjalan menuju lemari besar yang ada di kamar itu.“Terima kasih,” ucap Andini begitu Stefan memberikan beberapa pakaian untuk dimasukkan ke kop

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status