“Bar dan kelab ini hanya menjual minuman keras, musik keras, tidak ada transaksi prostitusi dan narkoba,” ujar Anya sebelum dia menyerahkan semua dokumen kepemilikan kelab, termasuk akta pendirian perusahaan ke Aska.“Janji, dong, Sayang,” jawab Aska tersenyum lebar, mereka duduk di ruang rapat kecil. Saling berpandangan.Anya menyerahkan semua dokumen kepemilikan bar dan kelab itu, Manson. Aska yang memberikan nama itu.“Aku harap kamu menepati semua janji,” kata Anya tenang dan berwibawa. “Karena kalau sampai Stefan tahu, bisa gawat.”“Stefan itu, kan bukan siapa-siapa, kenapa kamu mencemaskan dirinya?”Anya tersenyum, tangannya bersedekap. “Dia itu suamiku yang sah secara hukum dan agama.”“Tapi, semua perusahaan milik papamu, kan? Dia tidak ambil andil.” ujar Aska memicing, menunggu jawaban dari Anya. Berharap Stefan hanya pesuruh Winata yang posisinya tidak penting dalam perusahaan.Anya menghela napas, “Gimana, ya, Ka. Selain suami resmi, Stefan itu …. Tangan kanan papiku. Jadi,
Last Updated : 2024-07-13 Read more