Vena menyiapkan makan siang di atas meja. Dia tersenyum memandangi sang suami yang duduk di kursinya. Senyum tak kunjung luntur dari bibir Mario. Dia bahagia merasakan bagaimana berumahtangga sebenarnya— tak perlu melihat para asisten rumah tangga berkeliaran. Kini, dia hanya di rumah saja bersama sang istri. “Jujur, Sayang, aku lebih bahagia hidup seperti ini denganmu— cuma berdua saja di rumah, kita makan bersama masakan kamu,” katanya masih betah melihat makanan yang ada di meja. Vena mengambilkan makanan, lalu disajikan ke hadapan Mario. Dia bercanda, "maksudnya kamu mau setiap hari makan masakanku?“ "Jangan salah paham loh, ya, aku bukan meminta kamu di dapur, kok.” Mario menoleh kepada istrinya dengan tatapan serius. Meski dia tahu barusan itu bercanda, tapi dia tahu kalau Vena memang senang bisa memasak untuknya. "Sebenarnya sih nggak apa, Mas, aku saja yang masak.“ "Nggak, kita nggak usah ngomong ini lagi. Di keluarga kita, menantu nggak boleh masak. Nanti malah ada pemb
Last Updated : 2024-07-22 Read more