Share

89. Kemesraan di Rumah (c)

Usai makan malam, Vena membereskan meja makan. Dia menaruh semua piring dan gelas kotor di dalam wastafel, lalu mencuci semua itu.

Mario tidak betah hanya memandangi punggung Vena. Dia berdiri dari kursinya, lalu mendekati wanita itu, dan memeluknya dari belakang.

Dengan lembut, dia mengecup pundak Vena yang terbuka. Dia bisa menghirup aroma bunga-bunga yang berasal dari sabun di kulitnya.

Vena berenti mencuci sejenak untuk melirik sang suami. Dia tersenyum. "Ada apa? Manja belum kelar-kelar dari tadi?"

"Aku nggak betah kalau nggak diperhatikan," sahut Mario sengaja bersuara manja. Dia menyerang istrinya dengan kecupan-kecupan lagi di bagian leher hingga ke sekitar tengkuk.

"Misal ada asisten pembantu, kamu jelas nggak bakalan begini."

"Justru karena nggak ada siapapun di rumah ini, kita harus maksimal mesra-mesraan, Sayang."

Vena tergelak. Dia kembali mencuci sisa piring yang ada di wastafel. "Iya, iya, tapi aku lagi c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status