Semua Bab Dinikahi Miliarder Buruk Rupa: Bab 381 - Bab 390

506 Bab

Bab 381

"Ba ... bagaimana mungkin?" Lyla juga merasa kaget."Hari ini Paman datang mencariku. Katanya, ibu kandungku sakit parah dan mau menemuiku untuk terakhir kalinya sebelum meninggal. Ternyata aku bukan anak Keluarga Lubis, melainkan anak yatim dari bawahan ayahku. Karena ibu kandungku nggak bisa menerima kepergian ayahku, jadi dia mencampakkanku.""Saat ayahku datang mengunjungi ibu kandungku, dia menemukanku dan membawaku pulang. Setelah itu, ayahku ... bukan, sekarang seharusnya aku memanggilnya ayah asuh. Saat ayah asuhku menemukan ibu kandungku, dia memberi ibuku sejumlah uang untuk menjamin kehidupannya.""Akan tetapi, ibu kandungku nggak mau menerimanya. Dia nggak menginginkanku lagi karena menganggapku sebagai beban dan menolak dengan kejam. Kemudian, aku dibesarkan oleh ayah dan ibu asuhku dan mereka nggak pernah lagi mengungkit masalah ini.""Sekarang ini, ibu kandungku mencari pamanku dengan harapan bisa menebus kesalahannya dulu dan memintaku memaafkannya. Menurutmu, aku harus
Baca selengkapnya

Bab 382

"Robin, Hannah begitu penting bagimu. Sekarang setelah tahu ternyata kalian bukan kakak beradik, apa perasaanmu akan berbeda padanya?"Mendengar perkataan ini, Robin tersentak. Dia tidak pernah memikirkan hal ini. Di saat Robin tertegun, Lyla tiba-tiba mencondongkan tubuhnya untuk mencium bibir Robin. Robin terdiam sejenak sebelum bereaksi menanggapinya.Setelah sekian lama, Lyla baru melepaskan bibir tipisnya dari Robin dengan enggan, lalu berkata dengan suara serak, "Jangan dipikirkan, anggap saja aku nggak pernah nanya. Aku takut kalau kamu menemukan jawabannya, aku akan terluka.""Lyla, kamu paling paham sama aku. Kalaupun bukan saudara kandung, kami juga nggak mungkin bersama. Aku masih tetap anak Keluarga Lubis. Kalaupun nggak ada hubungan darah, bagi orang luar, kami ini tetap saudara."Semua yang dikatakannya itu adalah teori, lalu bagaimana dengan hatinya sendiri? Apakah Robin pernah memikirkannya?Lyla tidak berani bertanya lebih lanjut karena takut akan mendengar jawaban yan
Baca selengkapnya

Bab 383

Sejak kecil, Robin memang tidak mirip dengan ayah dan ibu angkatnya. Ibu angkatnya pernah mengatakan bahwa dia mirip dengan pamannya yang meninggal muda, tetapi Robin sendiri belum pernah melihat foto pamannya itu.Mereka memperlakukannya seperti anak kandung sendiri. Robin juga bisa merasakan kasih sayang mereka. Sekarang, dia semakin merasa bahwa kasih sayang itu sangat luar biasa. Meskipun bukan anak kandung, mereka tetap memperlakukannya dengan sebaik itu. Noah bukan hanya seorang tentara yang hebat, tapi juga ayah terbaik.Robin bertekad untuk menjaga Keluarga Lubis dengan sebaik-baiknya. Ini adalah satu-satunya misi hidupnya.Setelah mandi untuk menghilangkan bau alkohol yang menempel di tubuhnya, Robin menerima telepon dari rumah sakit. Mereka memberi tahu bahwa ada seorang pasien yang baru masuk hari ini. Pasien ini mengidap penyakit kanker stadium akhir. Namun, keluarganya belum menyerah dan berharap Robin bisa datang untuk memeriksanya.Robin mengenakan pakaian yang bersih da
Baca selengkapnya

Bab 384

"Menurutku, kamu anak yang baik. Punya kamu saja sudah cukup baginya. Anggap saja anak dari 28 tahun yang lalu itu sudah meninggal. Kenapa harus repot-repot?" balas Robin."Ke ... kenapa kamu bisa sekejam itu? Atau kamu menginginkan kekayaan Keluarga Lubis, makanya nggak mau mengakui ibumu ini?"Mendengar ucapan itu, mata Robin sontak menjadi kejam. "Kamu sedang menghina profesi dokter militer ya?" Robin langsung berdiri. Tubuhnya yang tinggi membuat Barney merasa tercekik di bawah tekanan."Kamu nggak perlu manipulasi aku dengan alasan moral. Ibumu yang telah mencampakkanku waktu itu, artinya jodohku sebagai anaknya juga sudah habis. Sekarang dia malah mau mengaku sebagai ibuku lagi dan memintaku memaafkannya. Maaf, aku bukan orang suci. Aku nggak bisa melupakan semua itu begitu saja.""Kamu juga nggak usah sok dekat dengan memanggilku kakak. Aku kesal mendengarnya. Kalau kamu mau buang-buang uang dengan opname di sini, terserah kamu saja. Tapi, bukan aku yang bertanggung jawab di dep
Baca selengkapnya

Bab 385

"Nggak, kok. Aku belum cari Kakak, bukannya aku terus merawatmu? Besok aku pergi ke sana, besok!""Baguslah, entah dia masih mau temui aku atau nggak ....""Pasti mau, kok! Ibu jangan mikir sembarangan. Ayo dimakan, kalau nggak aku benar-benar akan marah." Miranda baru memakan apel itu setelah Barney bersusah payah membujuknya.Robin menyaksikan semua itu dari luar pintu dengan perasaan tidak nyaman. Hubungan ibu dan anak itu memang sangat baik.Saat membalikkan tubuhnya, Robin melihat Lyla yang sudah berdiri di sana entah sejak kapan. Dengan panik, Robin bertanya, "Kenapa kamu bisa di sini?"Lyla memegang tangannya dengan erat. "Hatimu pasti melunak, 'kan? Kalau kamu benar-benar nggak bisa merelakannya, masuk dan lihatlah dia. Hal paling menyakitkan di dunia ini adalah perpisahan antara hidup dan mati. Kalau lewatkan kesempatan ini, nggak ada lagi kesempatan lainnya.""Bukannya semalam kamu bilang ....""Yang kubilang semalam memang berbeda dengan hari ini. Mungkin semalam aku terlalu
Baca selengkapnya

Bab 386

Mendengar ucapan itu, wajah Miranda langsung memucat. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Jelas sekali, dia kesulitan menerima kenyataan ini.Setelah tertegun cukup lama, Miranda baru tersadar kembali dan menyeka matanya yang memerah. "Dokter Robin, aku sudah lama mendengar namamu. Kamu adalah dokter yang sangat hebat ....""Tubuhmu tinggi dan tegap, penampilanmu juga tampan. Memang didikan Keluarga Lubis semuanya sangat unggul. Barney, cuci beberapa buah untuk tamu. Apelnya manis sekali. Kalau kalian nggak keberatan, bisa cicipi sedikit.""Baik, terima kasih Bibi."Melihat penampilan Robin seperti ini, Lyla juga merasa sedih. Robin menggenggam tangannya dengan begitu erat, hingga buku-bukunya memutih dan urat-uratnya tampak menonjol. Lyla merasa iba, sehingga menyelipkan tangannya ke dalam genggaman Robin. Di telapak tangan Robin, terdapat beberapa bekas luka kecil karena dicengkeram terlalu erat oleh kukunya sendiri.Lyla mengusapnya dengan lembut, m
Baca selengkapnya

Bab 387

"Dalam setengah bulan ... apa nggak terlalu buru-buru?""Nggak, kok! Aku nggak peduli lagi sama semua ini. Kita pilih cincin saja, gaun pengantinnya juga sudah selesai. Aku akan ubah tanggal undangan. Berapa banyak pun tamu yang datang, itu nggak masalah. Bagaimana menurutmu?""Tapi, bukannya kamu akan dirugikan ....""Nggak kok, aku memang suka rela. Setujui permintaanku, ya? Kumohon. Aku ingin cepat menikahimu, nggak bisa nunggu sampai akhir tahun lagi," ujar Lyla sambil memandangnya dengan penuh berharap.Melihat tatapan Lyla yang lembut, hati Robin langsung melunak. Akhirnya, dia pun menyetujuinya. "Oke, sesuai keinginanmu saja. Kita adakan acaranya dulu, akhir tahun nanti kita bulan madu. Gimana menurutmu?""Oke, sepakat. Besok sudah akhir pekan, kantor catatan sipil nggak buka. Kita daftarkan pernikahan dan beli cincin hari Senin, ya?" tanya Lyla."Ya, kamu yang ambil keputusan saja." Robin mengelus kepala Lyla dengan lembut. Lyla menghela napas panjang. Akhirnya masalah ini tela
Baca selengkapnya

Bab 388

Pada akhirnya, Barney hanya bisa membawa jenazah ibunya pulang. Sementara itu, Lyla terus menemani Robin karena khawatir dia tidak akan mampu menahan semua beban emosional yang sedang dihadapinya.Robin berjalan sendirian menuju tangga darurat , lalu membuka pintu dan membiarkan dirinya tenggelam dalam kegelapan. Lyla ingin mengikutinya, tetapi tangan Robin dari balik pintu menghentikannya."Jangan masuk, aku ingin sendiri sebentar," kata Robin dengan suara berat.Mendengar hal itu, Lyla menahan tangannya yang sudah siap untuk membuka pintu. Dia mengerti bahwa Robin butuh waktu untuk menenangkan diri, jadi dia memutuskan untuk menunggu di luar. Dia tidak bisa membiarkan Robin sendirian terlalu lama karena khawatir akan terjadi sesuatu padanya.Waktu terus berlalu dan Robin baru keluar setelah menyendiri untuk waktu yang cukup lama. Setelah itu, dia pergi ke rumah keluarga Barney.Suami Miranda tiba dengan tergesa-gesa. Dia adalah seorang pria berusia 60-an dengan wajah yang tampak kele
Baca selengkapnya

Bab 389

"Dasar pembohong. Kamu saja nggak pernah telepon aku. Sepertinya kamu sudah lupa diri setelah bersenang-senang di luar sana!" keluh Grace.Hannah hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun. Bukannya tidak ingin menghubungi Grace, Hannah hanya khawatir hatinya akan melunak dan menanyakan tentang Robin serta Lyla. Dia takut dirinya akan semakin terjerumus dan melakukan hal yang semakin tidak masuk akal.Hannah benar-benar takut dirinya akan menjadi semakin menyebalkan!"Sini kubantu bawakan kopernya. Kamu pasti sudah capek, 'kan? Ceritakan padaku kamu main ke mana saja? Fotomu kelihatan cantik semuanya!" tanya Grace."Aku juga sudah lihat komentarmu. Kamu bilang, mereka nikah setelah tahun baru ya?""Kamu lihat itu? Kukira kamu tutup komentarku.""Nggak, kok." Hannah tersenyum tipis. Memangnya kenapa kalau melihat komentar itu? Hannah merasa memang lebih baik jika tidak melihatnya. Dengan begitu, hatinya juga tidak akan terasa perih.Pernikahannya telah ditetapkan tanggal 8 Januari. Itu ad
Baca selengkapnya

Bab 390

Sebelum melangkah keluar dari pintu, Lyla menghentikannya, "Kamu mau ngapain?"Hannah baru menghentikan langkahnya dan teringat bahwa Lyla masih berada di sana. Dulu, Hannah merasa hubungannya dengan Robin adalah sesuatu yang tidak sepantasnya terjadi. Dia merasa telah kalah sejak awal dan tidak punya hak untuk bersaing dengan Lyla.Namun setelah mengetahui kebenarannya sekarang, Hannah tidak lagi merasa terbebani. Jika mencintai seseorang, dia harus berani mengejarnya. Dia tidak percaya bahwa posisinya dalam hati Robin akan kalah dari Lyla. Hannah mengepalkan tinjunya dan menghimpun seluruh keberaniannya.Setelah menarik napas dalam-dalam, dia berbalik menatap Lyla. Saat melihat tatapan di mata Hannah, Lyla tahu bahwa konflik antara mereka tak terhindarkan lagi."Lyla, dulu aku mengira aku salah. Hubunganku dan Robin nggak akan pernah bisa berhasil dan aku hanya akan menyakitinya. Tapi sekarang, kami bukan saudara kandung lagi. Aku bisa mencintainya dengan terang-terangan! Perasaanku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
51
DMCA.com Protection Status