"Dalam setengah bulan ... apa nggak terlalu buru-buru?""Nggak, kok! Aku nggak peduli lagi sama semua ini. Kita pilih cincin saja, gaun pengantinnya juga sudah selesai. Aku akan ubah tanggal undangan. Berapa banyak pun tamu yang datang, itu nggak masalah. Bagaimana menurutmu?""Tapi, bukannya kamu akan dirugikan ....""Nggak kok, aku memang suka rela. Setujui permintaanku, ya? Kumohon. Aku ingin cepat menikahimu, nggak bisa nunggu sampai akhir tahun lagi," ujar Lyla sambil memandangnya dengan penuh berharap.Melihat tatapan Lyla yang lembut, hati Robin langsung melunak. Akhirnya, dia pun menyetujuinya. "Oke, sesuai keinginanmu saja. Kita adakan acaranya dulu, akhir tahun nanti kita bulan madu. Gimana menurutmu?""Oke, sepakat. Besok sudah akhir pekan, kantor catatan sipil nggak buka. Kita daftarkan pernikahan dan beli cincin hari Senin, ya?" tanya Lyla."Ya, kamu yang ambil keputusan saja." Robin mengelus kepala Lyla dengan lembut. Lyla menghela napas panjang. Akhirnya masalah ini tela
Baca selengkapnya