Semua Bab Dinikahi Miliarder Buruk Rupa: Bab 301 - Bab 310

504 Bab

Bab 301

Lyla terdiam di tempat dan tubuhnya terasa kaku. Sebelumnya, dia bisa memahami mengapa Robin begitu cemas ketika membahas masalah yang menyangkut adiknya. Namun setelah mendengar perkataan Hannah, Lyla merasa bahwa Robin terlalu kejam.Setiap kali Hannah terluka atau ada masalah, Robin selalu mendorong Lyla untuk pergi tanpa mempertimbangkan perasaannya sedikit pun.Apa Robin benar-benar ... tidak pernah memedulikan perasaannya?Saat berjalan masuk ke rumah, Lyla merasa setiap langkahnya terasa begitu berat. Di dalam rumah, dia melihat Hannah sedang duduk di sofa dengan tangannya yang terluka karena pecahan gelas yang jatuh. Robin berlutut di depannya dan merawat luka Hannah dengan hati-hati.Perlakuan Robin yang begitu perhatian dan lembut itu sangat menusuk hati Lyla. Wanita memang terkadang sangat sensitif dan kali ini Lyla tidak bisa menahan rasa cemburunya. Cemburu pada Hannah, cemburu pada perhatian Robin yang seolah-olah milik adiknya sepenuhnya.Dia menarik napas panjang sambil
Baca selengkapnya

Bab 302

Mendengar kata-kata Hannah, Robin mengira itu hanyalah gejala dari masalah psikologisnya yang muncul kembali. Dia mengusap lembut kepala Hannah dan berkata dengan tenang, "Bukannya kamu sudah mulai bisa menerima semuanya? Kenapa sekarang jadi begini lagi? Kamu takut aku akan melupakanmu kalau sama Lyla?""Ya, aku memang khawatir. Aku takut ... Lyla akan memisahkan kita.""Dasar bodoh, wajar saja kalau kakak beradik selalu bersama. Tapi bagaimanapun, aku harus menikah dan melahirkan anak suatu hari nanti. Kamu juga akan menikah. Kamu tetaplah adikku dan aku akan selalu ada untukmu, apa pun yang terjadi.""Robin ... kalau aku menikah nanti, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Hannah dengan hati-hati.Robin terdiam sejenak, matanya tampak kelam bagaikan langit malam. Sebelumnya, dia tidak pernah memikirkan tentang kemungkinan Hannah akan menikah. Namun seiring berlalunya waktu, dia tidak bisa lagi menghindari kenyataan itu. Adik yang selalu dia jaga dan sayangi ini, pada akhirnya akan mene
Baca selengkapnya

Bab 303

Robin juga tidak menahan diri. Dia minum segelas demi segelas hingga akhirnya mabuk dan tertidur di sofa. Memandang wajah tampan Robin, air mata Hannah akhirnya tidak tertahankan lagi."Robin ...." Dia berteriak memanggil namanya, tetapi Robin tidak mendengarnya."Robin, dengarkan aku baik-baik, aku mencintaimu. Aku, Hannah, mencintaimu.""Cintaku padamu begitu dalam hingga aku kehilangan diriku sendiri. Aku mencintaimu sampai gila. Memang benar, aku sudah melakukan banyak hal bodoh. Aku minta maaf, maafkan aku .... Tapi, apa yang bisa kulakukan? Aku nggak bisa mengendalikan diriku sendiri!""Robin, kamu adalah dokter terbaik, bisa nggak kamu membantuku? Bisa nggak kamu beri tahu aku, gimana caranya mengeluarkanmu dari hatiku? Gimana caranya supaya aku berhenti mencintaimu? Tolong beri tahu aku ....""Kamu tahu nggak? Aku menderita sekali. Kamu masih bisa mencintai orang lain, tapi aku ... aku sudah nggak sanggup mencintai orang lain!"Dengan keberanian yang didapatkannya setelah mabuk
Baca selengkapnya

Bab 304

Malam ini memang ditakdirkan kacau ....Keesokan harinya, Lyla menelepon Robin, tetapi ponselnya dinonaktifkan. Sebagai seorang prajurit, Robin seharusnya selalu siaga 24 jam. Kenapa dia bisa melakukan kesalahan mendasar seperti ini? Apa jangan-jangan ... telah terjadi sesuatu?Lyla agak cemas, sehingga dia pergi ke Keluarga Lubis. Namun, Sofyan malah mengatakan bahwa Robin mengantarkan Hannah pulang dan tidak pulang semalaman. Sofyan tampak begitu tenang, seolah-olah tidak khawatir sama sekali terhadap Robin dan Hannah.Lyla merasa gelisah, apalagi setelah mengingat bagaimana perilaku Hannah yang tampak tidak stabil dan aneh kemarin. Dia segera pamit kepada Sofyan dan buru-buru mengendarai mobilnya menuju tempat tinggal Hannah."Hannah, Robin, buka pintunya!" teriak Lyla sambil menekan bel pintu dengan cemas. Namun, tak ada jawaban dari dalam.Firasat buruk langsung melanda hati Lyla. Dia mengetuk pintu semakin keras, kali ini dengan ketukan yang lebih kuat.Di dalam, Hannah terbangun
Baca selengkapnya

Bab 305

"Kamu mau bilang sama Robin, kalian berhubungan badan dan melanggar moral? Kamu boleh mencelakakan dirimu sendiri, tapi jangan celakakan dia! Kalau dia sampai tahu dia melakukan hal yang biadab, apa menurutmu hidupnya bisa tenang? Kamu mau mendesaknya sampai gila ya?""Aku ... nggak mau ...," jawab Hannah."Kalau nggak mau, tetaplah di sini!" tukas Lyla dengan dingin. Dia bahkan ingin membunuh orang sekarang! Namun karena mencintai Robin, dia terpaksa harus menanggung semua ini meski merasa sangat sakit hati.Jika Robin sampai mengetahui apa yang terjadi semalam, dia pasti akan merasa sangat bersalah. Bahkan, mungkin saja dia akan mengakui kesalahannya pada Sofyan dan bunuh diri di hadapannya.Sifat Robin terlalu kaku dan jujur. Dia tidak mungkin akan membiarkan dirinya melakukan kesalahan sebesar ini. Lyla tidak mungkin membiarkan Robin terjerumus masalah. Oleh karena itu, dia terpaksa harus menanganinya sekarang.Lyla keluar dari kamar dan melihat pria yang sedang berbaring di karpet
Baca selengkapnya

Bab 306

"Bukan begitu, aku pasti akan bertanggung jawab padamu." Robin meraih tangan Lyla sambil menatap noda merah di atas sofa. Dia tidak seharusnya merenggut kesucian Lyla. Dia benar-benar harus berhenti minum."Tapi, aku nggak ngerti. Kenapa kamu bisa di sini? Di mana Hannah?" tanya Robin."Sepertinya kamu benaran lupa semuanya. Semalam Hannah telepon aku. Katanya, kalian minum kebanyakan. Dia minta aku mengantarmu pulang. Waktu aku sampai, pintu nggak dikunci. Hannah sudah tidur. Kemudian ... kita ...." Lyla telah menyiapkan kebohongan. Meskipun Robin orang yang waspada, dia tidak akan menyadari apa pun."Sebenarnya aku ingin melawan, tapi tenagamu besar sekali. Aku sampai kesakitan. Makanya, aku menuruti keinginanmu saja. Lagian, kita sudah mau nikah. Apa salahnya kalau berhubungan intim duluan?" Lyla menunduk, bersikap seperti gadis yang tersipu.Lyla juga tidak menduga dirinya begitu jago berakting. Kemudian, dia segera memakai bajunya. Wajahnya memerah bukan karena malu, melainkan kar
Baca selengkapnya

Bab 307

Hanya saja, warna sebersih dan sesuci itu terlihat tidak cocok di tubuh Hannah."Kak, maaf. Aku juga nggak nyangka bakal terjadi hal seperti itu. Aku minum kebanyakan semalam, makanya ...," jelas Hannah."Di bawah ada apotek?" tanya Lyla"Ada." Suara Hannah terdengar lirih, seolah-olah dia adalah anak kecil yang membuat kesalahan.Tanpa berbasa-basi, Lyla langsung turun untuk membeli obat kontrasepsi. Kemudian, dia kembali ke apartemen. "Makan obat ini."Ketika melihat pil putih itu, Hannah memahami maksud Lyla. Dia langsung meminumnya tanpa ragu sedikit pun. Dia memang tidak boleh hamil.Lyla menghela napas lega melihat sikap lugas Hannah. Dia khawatir Hannah menolak dan membuat onar."Kamu suka Robin, 'kan?" tanya Lyla."Aku ...." Hannah tahu dirinya tidak bisa berbohong lagi. Dia menarik napas sambil mengepalkan tangannya dan menyahut, "Ya ... aku menyukai Robin.""Sejak kapan?" tanya Lyla lagi."Entahlah, aku nggak pernah menyadarinya dulu. Waktu SMA, kakakku membawa pacarnya pulan
Baca selengkapnya

Bab 308

Hannah tidak ingin pergi. Robin akhirnya pulang. Dia belum puas melihat Robin. Jika pergi begitu saja ...."A ... apa aku boleh tetap di sini? Apa nggak ada cara lain?" tanya Hannah."Cukup!" Lyla tidak tahan lagi. Dia murka hingga menyapu barang-barang di meja dengan tangannya.Gelas terjatuh dan hancur, menimbulkan suara nyaring yang menakutkan. Hannah ketakutan hingga mundur beberapa langkah. Sementara itu, Lyla sempoyongan sebelum terduduk di sofa. Tangannya berdarah karena tergores pecahan gelas, tetapi Lyla tidak merasakan sakit apa pun."Tanganmu ...." Hannah hendak membantu Lyla mengobati lukanya, tetapi Lyla menghentikannya."Jangan mendekat. Obsesimu terhadap Robin membuatku sangat takut. Kamu terlalu egois ...," ucap Lyla."Aku .... Kalau kamu jadi aku, apa kamu bisa pergi begitu saja? Aku mencintainya selama bertahun-tahun. Kami tumbuh besar bersama. Kamu ngerti perasaan seperti itu?" tanya Hannah."Ya, kamu menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya daripada aku. Sejak awa
Baca selengkapnya

Bab 309

"Kenapa bisa begini?""Aku nggak sengaja menjatuhkan gelas.""Kamu bukan orang yang ceroboh.""Mungkin aku kehilangan fokus gara-gara teringat kejadian semalam."Lyla terkekeh-kekeh. Pada akhirnya, hatinya diliputi kegetiran. Robin tertegun. Pengalaman pertama seharusnya sangat membekas bagi wanita, 'kan? Namun, Robin malah tidak ingat apa-apa. Hal ini membuatnya merasa bersalah pada Lyla."Kamu marah?""Nggak kok. Aku justru merasa senang. Robin, kamu mencintaiku nggak?"Lyla tidak pernah menanyakan hal seperti ini kepada Robin. Dia yakin Robin bisa merasakan cintanya. Lyla telah menyerahkan seluruh hatinya kepada Robin. Sekalipun Robin idiot, pria ini pasti bisa merasakannya.Lyla merasa mereka saling mencintai, jadi tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun, sekarang dia ingin bertanya untuk mendengar jawaban Robin."Kalau aku jawab jujur, apa kamu bakal menikamku dengan pisau bedah?""Nggak bakal. Jujur saja. Kalaupun kamu bilang nggak mencintaiku, aku bakal menerimanya."Tatapan Robin
Baca selengkapnya

Bab 310

"Robin, gimana kalau kita menikah lebih cepat?""Bukannya kamu nggak ingin terburu-buru? Aku setuju dengan pendapatmu. Aku mau menyiapkan yang terbaik untukmu.""Tapi ....""Aku dan Paman akan mengurusnya bersama. Kami nggak bakal merugikanmu. Kamu hanya perlu menunggu dengan tenang."Robin menyela Lyla, membuat Lyla tidak jadi berbicara. Jika perasaan Robin untuknya tidak kuat, pernikahan ini tidak akan berguna. Jika Robin benar-benar mencintainya, tidak masalah jika mereka menikah satu atau dua tahun lagi.Lantas, Lyla seharusnya memercayai Robin atau tidak? Jika Lyla tidak memercayainya, bukankah hubungan mereka akan berangsur retak?"Baiklah, aku percaya padamu," ucap Lyla dengan tegas. Lyla hanya bisa percaya Robin tidak akan mengecewakannya dan akan menyiapkan pernikahan megah untuknya.Siang hari, Lyla dan Robin makan bersama. Kemudian, Robin mengantar Lyla pulang. Lyla tampak murung. Hari ini Harry tidak bekerja, jadi mengajari Grace di rumah.Ketika melihat wajah murung Lyla,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2930313233
...
51
DMCA.com Protection Status