"Tapi ...," ucap Grace ragu-ragu."Aku nggak akan makan banyak. Kalau rasanya ada yang aneh, aku akan berhenti," kata Harry, berusaha menenangkannya.Grace hanya bisa mengangguk. Tidak ada restoran mewah di sini. Jika mereka tidak makan sesuatu, perjalanan selama beberapa jam ke depan akan terasa berat.Kondisi area istirahat kurang baik. Makin jauh dari pusat kota, tempatnya makin kumuh. Letaknya juga berada di pinggir jalan.Semua meja dan kursi di sini terlihat berminyak. Suasananya berisik, penuh dengan penumpang yang lelah. Grace melihat Harry mengernyit ragu. Namun, pria itu menahan diri dan tetap melangkah masuk.Harry yang mengenakan jas, lengkap dengan dasi dan sepatu mengilapnya terlihat salah alamat di sini. Begitu masuk, semua orang sontak memandang mereka dengan heran.Pada saat itu, seorang anak tiba-tiba menabrak Harry dan menginjak sepatunya. Sekarang sepatu kulitnya sudah tidak mengilap lagi."Maaf, Paman ...," ucap anak itu.Di luar dugaan, sikap Harry pada anak kecil
Read more