Home / Pernikahan / Dinikahi Miliarder Buruk Rupa / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Dinikahi Miliarder Buruk Rupa: Chapter 211 - Chapter 220

504 Chapters

Bab 211

Robin mengeluarkan sepasang sarung tangan medis sekali pakai dari sakunya. Di bawah tatapan heran dari karyawan toko, dia menyerahkan seekor ayam."Hannah, malam ini kita makan ayam ini. Ayam ini mati kurang dari 48 jam yang lalu dan waktu pembekuannya cuma 12 jam. Masih cukup segar.""Besok pagi aku akan pergi ke pasar. Di sana ada ayam segar yang masih hidup. Belakangan ini flu sedang merebak, jadi aku akan membantumu memilih yang terbaik."Mendengar kata-kata itu, Hannah merasa merinding. Apakah semua orang yang belajar kedokteran sampai sedetail ini? Bagi Hannah, semua ayam itu tampak sama saja!"Aku mau makan daging sapi.""Oke, akan kupilihkan untukmu." Kemudian, Robin menuju lapak daging dan memilih sepotong daging sapi yang segar. Saat karyawan toko hendak membantunya memotong, Robin bersikeras untuk melakukannya sendiri.Merasakan berat pisau pemotong daging itu, Robin berkata, "Pisau ini jauh lebih tumpul dibandingkan pisau bedah.""Hm ...." Hannah kehabisan kata-kata."Dagin
Read more

Bab 212

"Obat gosok ini ampuh sekali, bisa menyembuhkan cedera otot dan tulang, serta melancarkan peredaran darah. Biar kubantu oleskan sekarang. Nanti aku bakal sibuk masak dan mungkin nggak bisa mengurusmu.""Aku boleh nolak?" tanya Hannah."Coba saja?" kata Robin sambil mengangkat alisnya. Hannah hanya menghela napas berat. Dia mengulurkan tangan, lalu meringis kesakitan saat melepas koyo yang menempel.Robin merasa kasihan dan meniup tangannya. Sebenarnya, tiupan itu sama sekali tidak ada gunanya. Sebagai ahli medis, tentu saja dia tahu akan hal ini. Namun, seperti itulah yang mereka lakukan sejak masih kecil.Setiap kali Hannah terjatuh atau lecet karena berkelahi dengan orang, Robin selalu merawatnya dengan cara seperti ini. Saat itu, Hannah merasa cukup bahagia hanya dengan seperti itu. Setiap kali, dia selalu mencari kesempatan untuk mengganggu dan berkelahi dengan anak-anak nakal lainnya.Pada akhirnya, beberapa anak nakal itu tidak lagi menampakkan diri. Hannah mengira mereka telah j
Read more

Bab 213

Hannah mengepalkan tangannya dengan erat hingga kuku tangannya menancap di telapak tangannya dan menarik napas dalam-dalam. Setelah sekian lama, dia mengembuskan napas dan berkata pada Robin yang berada di dapur."Kalau sudah ketemu calon yang cocok, tunjukkan padaku biar aku bisa bantu menilainya. Kalau nggak cukup bagus, aku nggak akan biarkan dia menikahimu.""Iya, aku tahu." Setelah itu, suasana rumah menjadi hening. Robin hanya menanggapinya dengan singkat. Berhubung Robin sudah berkata demikian, apakah dia akan membawa wanita itu untuk menemui Hannah dalam waktu dekat?Hati Hannah terasa sangat tertekan hingga kesulitan untuk bernapas. Mencintai seseorang itu melelahkan. Mencintai orang yang tidak seharusnya dicintai itu lebih melelahkan lagi.....Saat Robin keluar dari dapur, dia melihat Hannah sedang bermain gim. "Arah jam enam ada orang, aktifkan bidikan empat kali lipat."Mendengar ucapannya, Hannah secara refleks memutar arah dan langsung mengaktifkan bidikan empat kali lip
Read more

Bab 214

"Ya, aku akan persiapkan dengan baik. Kalau aku sudah berubah, apa kamu nggak akan menolak aku lagi?" tanya Robin."Tergantung penampilanmu."Mendengar ucapan ini, sudut bibir Robin menyunggingkan senyuman. Ini berarti dia masih punya kesempatan. "Ayo makan, nanti lauknya keburu dingin," pinta Robin."Aku ingin minum alkohol.""Karena suasana hatiku sedang baik, kitab oleh minum sedikit," balas Robin.Setelah itu, kedua kakak beradik itu pun duduk di meja makan bersama. Semua hidangan yang tersaji di meja makan adalah kesukaan Hannah. Meski sudah lama tidak tinggal bersama, Robin masih tetap mengingat kesukaannya.Bahkan, rasanya juga masih sama seperti dulu. Alangkah indahnya jika dia bisa hidup dengan Robin seperti ini selamanya. Kalaupun hanya dengan status sebagai kakak beradik, Hannah tetap rela.Hannah tidak minum terlalu banyak, sedangkan Robin sudah mulai agak mabuk. Tampaknya, suasana hatinya benar-benar sedang bagus hari ini. "Hannah, akhirnya kamu nggak benci aku lagi ...,"
Read more

Bab 215

Grace terus bergumam tanpa henti. Harry tak kuasa menahan senyuman sambil memeluk tubuhnya yang lembut dan wangi."Hm? Kamu mulai perhatian sama aku sekarang? Aku tahu kamu makan dengan sangat baik. Tubuhmu juga jadi makin berisi dan enak dipeluk.""Nggak boleh ngatain wanita gemuk, nanti bisa marah. Jangan bercanda lagi, aku mau tidur. Ngantuk tahu!" Grace menggerutu sekilas, lalu kembali tertidur. Harry tertawa melihat tingkahnya yang linglung ini.Keesokan paginya, Grace terbangun karena sinar matahari pagi. Semalam dia lupa menutup tirai jendela. Grace langsung menutup wajahnya dengan selimut dan mengeluh, "Huhu ... cahaya matahari menyebalkan sekali."Baru berkata demikian, suasana langsung menjadi gelap. Dia menjulurkan kepalanya sejenak, kemudian kembali tertidur setelah menyadari tidak ada sinar matahari yang mencolok lagi."Grace, jangan tidur lagi. Kamu sudah hampir telat."Mendengar suara yang tidak asing ini, Grace sangat terkejut. Saat mendongak, dia malah melihat sosok Ha
Read more

Bab 216

"Aku." Terdengar suara rendah sekaligus serak yang familier di ujung telinga.Begitu melihat dengan saksama, Grace sontak terperanjat. Ini mimpi atau nyata?"Ka ... kamu sudah pulang?" tanya Grace."Ya, dari semalam. Selama aku nggak di rumah, sepertinya kamu makan lahap dan tidur nyenyak ya? Kamu gendutan. Kamu juga pergi kencan, 'kan? Sodanya enak?" sindir Harry."Ka ... kamu mau mengorek informasi dariku!" pekik Grace."Kamu masih mau merahasiakannya dariku? Dosamu bertambah! Kemari supaya aku bermurah hati padamu," ucap Harry."Gimana kalau aku kabur?" tanya Grace."Kamu mau duduk di kursi roda ya? Aku bisa suruh Juan mendorongmu ke kampus setiap hari," balas Harry.Begitu mendengarnya, sekujur tubuh Grace merinding. Me ... mengerikan sekali pria ini! Harry memang bukan orang yang bisa diusik!Grace perlahan-lahan mendekat, lalu mengangkat bokongnya sedikit. Harry langsung mengangkat tangannya untuk menepuk bokong Grace, tetapi tiba-tiba terdengar suara Grace. "Pukul saja. Lagian,
Read more

Bab 217

"Ya." Harry sungguh pasrah. Di antara mereka berdua, sebenarnya siapa yang serigala dan siapa yang domba?Grace memakai pakaiannya dengan senang, lalu berkata sambil tersenyum, "Harry, kamu memang yang terbaik. Aku tahu kamu sangat menyayangiku."Harry menjulurkan tangannya dan mendekapkan Grace ke pelukannya. Kemudian, dia bertanya, "Gimana dengan janjimu?"Wajah Grace sontak memerah. Situasi tadi mendesak sehingga dia terpaksa berjanji. Dua kata itu memang agak sulit untuk dilontarkan.Namun, jika tidak dilontarkan, bukankah Harry akan marah besar padanya? Jadi, Grace mendekati telinga Harry dan berbisik, "Sayang ...."Panggilan ini terdengar lembut. Ditambah lagi napas hangat Grace yang meniup telinga Harry, Harry pun tak kuasa merinding. Dia sudah lama ingin mendengar panggilan ini.Ketika Harry sedang termangu, Grace buru-buru melarikan diri ke kamar mandi. Dia becermin, menatap wajahnya yang merah dan dadanya yang bergerak dengan cepat. Hais, makin lama makin di luar jalur.Harry
Read more

Bab 218

Jantung Grace berdetak kencang. Dia bertanya dengan lembut, "Ha ... Harry, kamu kenapa?""Aku sangat merindukanmu belakangan ini, apalagi kamu sempat mengalami masalah. Untung saja, semua aman. Kalau nggak, aku mungkin sudah jadi gila," sahut Harry. Kalimat terakhirnya seperti mengandung sihir, membuat Grace merasa malu.Grace memeluk pinggang Harry dan berujar, "Pokoknya aku baik-baik saja sekarang. Pasti ada berkah di balik musibah yang terjadi. Lagian, aku orang yang sangat beruntung. Kalau nggak, mana mungkin kita bisa bertemu?""Kamu benaran merasa bertemu denganku adalah suatu keberuntungan?" tanya Harry melepaskan tangannya. Suaranya terdengar serak.Grace tentu tahu bahwa dirinya tidak punya musuh. Namun, setelah bersama Harry, masalah terus berdatangan. Meskipun begitu, dia tidak takut karena tahu Harry akan menolongnya."Ya, aku sangat bahagia. Hidupku menjadi sangat manis seperti minum madu setiap hari!" seru Grace sambil tersenyum lebar menyipitkan mata."Haha. Kalau begitu
Read more

Bab 219

Jadi, ini hadiah pertama dari Harry. Grace membuka kotak itu dan melihat 2 buah kotak sepatu. Dia membuka kotak sepatu pertama. Itu adalah sepatu hak tinggi berwarna merah dan berbahan kulit. Gayanya sangat modis, apalagi haknya sangat tipis. Seksi dan centil.Entah bahan kulit apa yang digunakan. Sepatu ini sangat lembut dan tidak keras seperti sepatu baru pada umumnya.Ukurannya juga sangat pas dengan Grace. Hanya saja, dia tidak terbiasa memakai sepatu hak tinggi. Dia hanya pernah memakai sepatu semacam ini saat menghadiri pesta.Grace segera melepaskannya karena sudah tidak sabar untuk melihat sepatu kedua. Sepatu pertama begitu cantik, bagaimana dengan sepatu kedua?Grace mengira dirinya tidak akan terkejut lagi, tetapi nyatanya dia terkesima. Ada kelopak bunga mawar berwarna merah muda di dalam kotak itu. Di atasnya adalah sepatu kristal, seperti yang ada di dongeng.Warnanya transparan dan ada berlian di atasnya. Berlian-berlian itu pun memancarkan cahaya yang cemerlang. Benar-b
Read more

Bab 220

"Dia sendiri yang ingin menginap di sini. Semalam dia mabuk berat. Aku membawanya sampai ke sofa. Saking capeknya, aku ketiduran di lantai. Kalau sampai aku sakit, aku pasti akan menyuruhnya tanggung jawab!" timpal Hannah."Tenang saja, aku pasti akan mengobatimu. Aku dokter profesional, bukan dokter pajangan," balas Robin dengan nada datar sambil membawakan buah untuk mereka.Hannah mengerlingkan matanya dengan kesal. Dia melanjutkan game-nya dan tidak menghiraukan Robin lagi."Sebentar, aku mendengar suara langkah kaki. Di mana orangnya?""Di arah jam 12. Dasar bodoh."Robin mengetuk kepala Hannah sambil berpesan, "Aku ke pasar dulu. Kamu yang patuh di rumah. Jangan buka pintu untuk orang asing.""Tahu, tahu." Hannah merasa pemikiran semalamnya benar-benar bodoh. Tidak lama setelah Robin pergi, Hannah kalah. Dia mengambil anggur dan memakannya. Dia merasa semua makanan yang dibeli Robin sangat enak, bahkan buah ini jauh lebih manis daripada yang biasa dibelinya."Bukannya hubunganmu
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
51
DMCA.com Protection Status