Share

Bab 211

Penulis: Elda
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-08 18:30:00
Robin mengeluarkan sepasang sarung tangan medis sekali pakai dari sakunya. Di bawah tatapan heran dari karyawan toko, dia menyerahkan seekor ayam.

"Hannah, malam ini kita makan ayam ini. Ayam ini mati kurang dari 48 jam yang lalu dan waktu pembekuannya cuma 12 jam. Masih cukup segar."

"Besok pagi aku akan pergi ke pasar. Di sana ada ayam segar yang masih hidup. Belakangan ini flu sedang merebak, jadi aku akan membantumu memilih yang terbaik."

Mendengar kata-kata itu, Hannah merasa merinding. Apakah semua orang yang belajar kedokteran sampai sedetail ini? Bagi Hannah, semua ayam itu tampak sama saja!

"Aku mau makan daging sapi."

"Oke, akan kupilihkan untukmu." Kemudian, Robin menuju lapak daging dan memilih sepotong daging sapi yang segar. Saat karyawan toko hendak membantunya memotong, Robin bersikeras untuk melakukannya sendiri.

Merasakan berat pisau pemotong daging itu, Robin berkata, "Pisau ini jauh lebih tumpul dibandingkan pisau bedah."

"Hm ...." Hannah kehabisan kata-kata.

"Dagin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
NURAZURA ZULKIFFLEE
next chapter
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 212

    "Obat gosok ini ampuh sekali, bisa menyembuhkan cedera otot dan tulang, serta melancarkan peredaran darah. Biar kubantu oleskan sekarang. Nanti aku bakal sibuk masak dan mungkin nggak bisa mengurusmu.""Aku boleh nolak?" tanya Hannah."Coba saja?" kata Robin sambil mengangkat alisnya. Hannah hanya menghela napas berat. Dia mengulurkan tangan, lalu meringis kesakitan saat melepas koyo yang menempel.Robin merasa kasihan dan meniup tangannya. Sebenarnya, tiupan itu sama sekali tidak ada gunanya. Sebagai ahli medis, tentu saja dia tahu akan hal ini. Namun, seperti itulah yang mereka lakukan sejak masih kecil.Setiap kali Hannah terjatuh atau lecet karena berkelahi dengan orang, Robin selalu merawatnya dengan cara seperti ini. Saat itu, Hannah merasa cukup bahagia hanya dengan seperti itu. Setiap kali, dia selalu mencari kesempatan untuk mengganggu dan berkelahi dengan anak-anak nakal lainnya.Pada akhirnya, beberapa anak nakal itu tidak lagi menampakkan diri. Hannah mengira mereka telah j

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 213

    Hannah mengepalkan tangannya dengan erat hingga kuku tangannya menancap di telapak tangannya dan menarik napas dalam-dalam. Setelah sekian lama, dia mengembuskan napas dan berkata pada Robin yang berada di dapur."Kalau sudah ketemu calon yang cocok, tunjukkan padaku biar aku bisa bantu menilainya. Kalau nggak cukup bagus, aku nggak akan biarkan dia menikahimu.""Iya, aku tahu." Setelah itu, suasana rumah menjadi hening. Robin hanya menanggapinya dengan singkat. Berhubung Robin sudah berkata demikian, apakah dia akan membawa wanita itu untuk menemui Hannah dalam waktu dekat?Hati Hannah terasa sangat tertekan hingga kesulitan untuk bernapas. Mencintai seseorang itu melelahkan. Mencintai orang yang tidak seharusnya dicintai itu lebih melelahkan lagi.....Saat Robin keluar dari dapur, dia melihat Hannah sedang bermain gim. "Arah jam enam ada orang, aktifkan bidikan empat kali lipat."Mendengar ucapannya, Hannah secara refleks memutar arah dan langsung mengaktifkan bidikan empat kali lip

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 214

    "Ya, aku akan persiapkan dengan baik. Kalau aku sudah berubah, apa kamu nggak akan menolak aku lagi?" tanya Robin."Tergantung penampilanmu."Mendengar ucapan ini, sudut bibir Robin menyunggingkan senyuman. Ini berarti dia masih punya kesempatan. "Ayo makan, nanti lauknya keburu dingin," pinta Robin."Aku ingin minum alkohol.""Karena suasana hatiku sedang baik, kitab oleh minum sedikit," balas Robin.Setelah itu, kedua kakak beradik itu pun duduk di meja makan bersama. Semua hidangan yang tersaji di meja makan adalah kesukaan Hannah. Meski sudah lama tidak tinggal bersama, Robin masih tetap mengingat kesukaannya.Bahkan, rasanya juga masih sama seperti dulu. Alangkah indahnya jika dia bisa hidup dengan Robin seperti ini selamanya. Kalaupun hanya dengan status sebagai kakak beradik, Hannah tetap rela.Hannah tidak minum terlalu banyak, sedangkan Robin sudah mulai agak mabuk. Tampaknya, suasana hatinya benar-benar sedang bagus hari ini. "Hannah, akhirnya kamu nggak benci aku lagi ...,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 215

    Grace terus bergumam tanpa henti. Harry tak kuasa menahan senyuman sambil memeluk tubuhnya yang lembut dan wangi."Hm? Kamu mulai perhatian sama aku sekarang? Aku tahu kamu makan dengan sangat baik. Tubuhmu juga jadi makin berisi dan enak dipeluk.""Nggak boleh ngatain wanita gemuk, nanti bisa marah. Jangan bercanda lagi, aku mau tidur. Ngantuk tahu!" Grace menggerutu sekilas, lalu kembali tertidur. Harry tertawa melihat tingkahnya yang linglung ini.Keesokan paginya, Grace terbangun karena sinar matahari pagi. Semalam dia lupa menutup tirai jendela. Grace langsung menutup wajahnya dengan selimut dan mengeluh, "Huhu ... cahaya matahari menyebalkan sekali."Baru berkata demikian, suasana langsung menjadi gelap. Dia menjulurkan kepalanya sejenak, kemudian kembali tertidur setelah menyadari tidak ada sinar matahari yang mencolok lagi."Grace, jangan tidur lagi. Kamu sudah hampir telat."Mendengar suara yang tidak asing ini, Grace sangat terkejut. Saat mendongak, dia malah melihat sosok Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 216

    "Aku." Terdengar suara rendah sekaligus serak yang familier di ujung telinga.Begitu melihat dengan saksama, Grace sontak terperanjat. Ini mimpi atau nyata?"Ka ... kamu sudah pulang?" tanya Grace."Ya, dari semalam. Selama aku nggak di rumah, sepertinya kamu makan lahap dan tidur nyenyak ya? Kamu gendutan. Kamu juga pergi kencan, 'kan? Sodanya enak?" sindir Harry."Ka ... kamu mau mengorek informasi dariku!" pekik Grace."Kamu masih mau merahasiakannya dariku? Dosamu bertambah! Kemari supaya aku bermurah hati padamu," ucap Harry."Gimana kalau aku kabur?" tanya Grace."Kamu mau duduk di kursi roda ya? Aku bisa suruh Juan mendorongmu ke kampus setiap hari," balas Harry.Begitu mendengarnya, sekujur tubuh Grace merinding. Me ... mengerikan sekali pria ini! Harry memang bukan orang yang bisa diusik!Grace perlahan-lahan mendekat, lalu mengangkat bokongnya sedikit. Harry langsung mengangkat tangannya untuk menepuk bokong Grace, tetapi tiba-tiba terdengar suara Grace. "Pukul saja. Lagian,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 217

    "Ya." Harry sungguh pasrah. Di antara mereka berdua, sebenarnya siapa yang serigala dan siapa yang domba?Grace memakai pakaiannya dengan senang, lalu berkata sambil tersenyum, "Harry, kamu memang yang terbaik. Aku tahu kamu sangat menyayangiku."Harry menjulurkan tangannya dan mendekapkan Grace ke pelukannya. Kemudian, dia bertanya, "Gimana dengan janjimu?"Wajah Grace sontak memerah. Situasi tadi mendesak sehingga dia terpaksa berjanji. Dua kata itu memang agak sulit untuk dilontarkan.Namun, jika tidak dilontarkan, bukankah Harry akan marah besar padanya? Jadi, Grace mendekati telinga Harry dan berbisik, "Sayang ...."Panggilan ini terdengar lembut. Ditambah lagi napas hangat Grace yang meniup telinga Harry, Harry pun tak kuasa merinding. Dia sudah lama ingin mendengar panggilan ini.Ketika Harry sedang termangu, Grace buru-buru melarikan diri ke kamar mandi. Dia becermin, menatap wajahnya yang merah dan dadanya yang bergerak dengan cepat. Hais, makin lama makin di luar jalur.Harry

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 218

    Jantung Grace berdetak kencang. Dia bertanya dengan lembut, "Ha ... Harry, kamu kenapa?""Aku sangat merindukanmu belakangan ini, apalagi kamu sempat mengalami masalah. Untung saja, semua aman. Kalau nggak, aku mungkin sudah jadi gila," sahut Harry. Kalimat terakhirnya seperti mengandung sihir, membuat Grace merasa malu.Grace memeluk pinggang Harry dan berujar, "Pokoknya aku baik-baik saja sekarang. Pasti ada berkah di balik musibah yang terjadi. Lagian, aku orang yang sangat beruntung. Kalau nggak, mana mungkin kita bisa bertemu?""Kamu benaran merasa bertemu denganku adalah suatu keberuntungan?" tanya Harry melepaskan tangannya. Suaranya terdengar serak.Grace tentu tahu bahwa dirinya tidak punya musuh. Namun, setelah bersama Harry, masalah terus berdatangan. Meskipun begitu, dia tidak takut karena tahu Harry akan menolongnya."Ya, aku sangat bahagia. Hidupku menjadi sangat manis seperti minum madu setiap hari!" seru Grace sambil tersenyum lebar menyipitkan mata."Haha. Kalau begitu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 219

    Jadi, ini hadiah pertama dari Harry. Grace membuka kotak itu dan melihat 2 buah kotak sepatu. Dia membuka kotak sepatu pertama. Itu adalah sepatu hak tinggi berwarna merah dan berbahan kulit. Gayanya sangat modis, apalagi haknya sangat tipis. Seksi dan centil.Entah bahan kulit apa yang digunakan. Sepatu ini sangat lembut dan tidak keras seperti sepatu baru pada umumnya.Ukurannya juga sangat pas dengan Grace. Hanya saja, dia tidak terbiasa memakai sepatu hak tinggi. Dia hanya pernah memakai sepatu semacam ini saat menghadiri pesta.Grace segera melepaskannya karena sudah tidak sabar untuk melihat sepatu kedua. Sepatu pertama begitu cantik, bagaimana dengan sepatu kedua?Grace mengira dirinya tidak akan terkejut lagi, tetapi nyatanya dia terkesima. Ada kelopak bunga mawar berwarna merah muda di dalam kotak itu. Di atasnya adalah sepatu kristal, seperti yang ada di dongeng.Warnanya transparan dan ada berlian di atasnya. Berlian-berlian itu pun memancarkan cahaya yang cemerlang. Benar-b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11

Bab terbaru

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 593

    Telepon segera tersambung. Suara di ujung sana adalah milik Harry. Rasanya sungguh melegakan bisa langsung menghubunginya.Hannah memberi tahu, "Ha ... Harry, sesuatu terjadi pada Kezia. Ada sekelompok orang yang membawanya pergi. Tapi, kurasa mereka nggak akan melukainya. Mereka bahkan melepaskan aku dan Joshua.""Aku mengerti. Aku bakal suruh Juan segera mengurus ini," balas Harry. Suara pria itu sangat tenang dan dalam, hampir tanpa emosi.Hannah yang sedang cemas tak memperhatikan ketenangan yang terlalu mencolok itu. Dia hanya merasa sedikit lega setelah menutup telepon.Sementara itu, di kota tua.Harry dan Grace sudah tiba. Dua jam sebelumnya, Jimmy telah menelepon untuk memberitahunya bahwa semuanya mulai berjalan sesuai rencana. Orang-orang yang bertindak kali ini bukanlah orang-orang Steven, melainkan dari pasar gelap. Jadi, Kezia sepenuhnya aman.Harry juga tahu bahwa Joshua pasti menderita, tetapi dia hanya bisa menahan diri. Dia sadar bahwa metode Jimmy adalah cara paling

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 592

    "Joshua! Hannah memanggil namanya dengan cemas.Melihat darah sudah merembes di sudut bibirnya, tetapi dia masih memaksakan diri untuk tetap bertahan, hati Hannah terasa perih."Jangan pukul lagi! Tolong, kumohon berhenti!""Ternyata, keturunan Keluarga Lubis juga bisa memohon belas kasihan, ya?" Pria berbadan besar itu mengejeknya dengan penuh hinaan."Jangan ... jangan mohon padanya. Kalau memang punya nyali, bunuh saja aku!""Berengsek! Kenapa bocah ini keras kepala sekali?" Pria itu mengumpat marah, lalu menendangnya lagi dengan keras.Joshua hanya bisa mengerang kecil. Tubuhnya meluncur di lantai hingga membentur dinding dengan keras sebelum berhenti. Tubuhnya menggigil dan meringkuk.Pria itu mendekat dan memeriksa napasnya. "Dia masih hidup." Pria satunya pun melepaskan Hannah. Dia segera berlari menghampiri Joshua dan menopang tubuhnya."Kau nggak apa-apa? Joshua, lihat aku!" Dia tidak menjawab, napasnya sudah lemah."Sudahlah, pergi sana. Jangan sampai ada yang mati, nanti Bos

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 591

    Di kepalanya, tiba-tiba muncul ingatan tentang malam itu saat dia membantu Hannah mengganti pakaian. Dia bahkan sempat melihat pakaian dalam di baliknya .... Joshua buru-buru menggelengkan kepala, berusaha menghentikan pikirannya yang mulai melantur.Mungkin gerakannya terlalu besar, suara itu membangunkan Hannah yang sedang tertidur lelap. Gadis itu menggumam dengan lembut, "Jangan ... jangan bergerak, aku capek sekali ...."Joshua langsung duduk tegak, tubuhnya kaku, dan sama sekali tidak berani bergerak. Sebenarnya .... Gadis ini terlihat sangat imut saat tidur. Dia tidak menangis atau merengek, hanya diam seperti boneka kecil yang cantik.Bagaimana mungkin ada orang yang tidak menyukai gadis seperti ini? Bagi Joshua, Hannah adalah sosok yang luar biasa. Tidak seperti gadis-gadis lain yang manja dan selalu perlu dilindungi. Hannah sangat tangguh. Tidak hanya bisa melindungi dirinya sendiri, tapi juga melindungi Joshua.Sebagai laki-laki, Joshua merasa sangat rendah diri. "Aku harus

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 590

    Joshua bertanya, "Kenapa ... dia menolakmu?"Hannah menjawab, "Karena ... dia menyukai wanita lain. Dia nggak pernah menunjukkan perasaannya dengan jelas, jadi aku merasa punya kesempatan. Siapa sangka, aku yang membuat mereka nggak bisa bersama."Hannah melanjutkan, "Aku ingat sikap wanita itu sangat tegas waktu pergi, sedangkan aku malah membuat diriku sendiri terjebak."Joshua bertanya lagi, "Jadi ... kamu ikut kencan buta?"Hannah menyahut, "Aku melakukannya demi membuat dia tenang. Jadi, dia akan menganggap aku sudah melupakannya. Aku juga ingin membuat harapanku pupus."Joshua menimpali, "Sebenarnya ... kamu nggak usah korbankan diri sendiri. Kamu ... nggak suka pasangan kencan butamu, 'kan?"Hannah membalas, "Iya, tapi ... aku bisa terima biarpun harus hidup bersama selamanya."Joshua menanggapi, "Kenapa kamu begitu gegabah? Kalau nggak ... begini saja. Setelah kita keluar, aku bisa pura-pura jadi pacarmu. Dengan begitu, kamu bisa membuat orang itu tenang ... dan kamu nggak usah

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 589

    Sebelumnya Hannah memarahi Joshua, tetapi sekarang dia malah dikurung bersama Joshua. Takdir benar-benar mempermainkan orang."Mana Kezia?" tanya Joshua.Hannah menyahut, "Dia dibawa pergi."Joshua bertanya, "Ini di mana? Aku mau keluar!"Hannah menjelaskan, "Nggak usah coba lagi, aku sudah coba. Nggak ada yang pedulikan kita. Ini rumah seng, seharusnya ini gudang. Orang-orang itu hanya mengincar Kezia, mereka nggak sakiti kita."Hannah menambahkan, "Aku nggak yakin mereka akan memberi kita air dan makanan. Jadi, kamu nggak usah sia-siakan tenagamu lagi. Duduk saja di sini.""Kezia ... aku memang nggak berguna. Aku bersalah pada kakakku. Aku nggak jaga Kezia baik-baik," kata Joshua.Hannah menceletuk, "Aku tebak mereka nggak akan sakiti Kezia.""Ke ... kenapa?" tanya Joshua.Hannah membalas, "Bisa-bisanya kamu masih gagap pada saat-saat penting seperti ini! Kamu berbalik saja waktu bicara."Hannah bertanya, "Kamu tahu siapa yang paling ingin menghabisi Kezia di ibu kota?"Joshua berbal

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 588

    Joshua berkata, "Hannah ... kamu ... masih menggenggam tanganku ...."Hannah menimpali, "Sekarang situasinya sangat genting! Kamu jangan lihat aku dengan ekspresi malu lagi! Di luar ada banyak orang, apa kalian menyinggung seseorang? Kebetulan aku datang malam ini, benar-benar sial!"Kemudian, Hannah pergi ke dapur untuk mencari barang yang berguna. Dia juga menyuruh pelayan membawa Kezia ke lantai atas.Hannah berujar pada Joshua, "Kamu juga naik. Kamu nggak usah ikut campur lagi. Kalau nanti ada yang menerobos masuk, kamu juga nggak bisa bantu aku.""Di luar ... benar-benar ada orang?" tanya Joshua.Hannah menyahut, "Iya, sangat banyak. Keluargaku itu anggota militer, jadi aku pernah mempelajari pengindraan jauh. Aku pasti tahu kalau ada pergerakan di sekitar.""Orang-orang itu bersembunyi sambil mencari kesempatan. Sepertinya bukan untuk mencuri, tapi untuk menangkap seseorang. Aku rasa targetnya Kezia, jadi kamu cepat naik ke lantai atas," lanjut Hannah."Jadi ... bagaimana dengan

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 587

    Hannah hendak naik ke lantai atas, tetapi dia melihat Kezia yang berdiri di dekat tangga. Kezia sedang memandangi mereka sambil menggendong boneka. Ekspresinya terlihat polos.Tubuh Hannah menegang saat bertatapan dengan Kezia. Hatinya terasa sakit. Sebelum Hannah sempat bicara, Kezia bertanya, "Kalian ... bertengkar, ya?""Kezia, cepat tidur," sahut Joshua dengan suara serak.Melihat bibir Joshua terluka, mata Kezia berkaca-kaca. Dia bertanya, "Paman, wajahmu kenapa?"Kezia buru-buru turun, lalu Joshua memeluknya. Kezia bertanya lagi, "Sakit, nggak?"Joshua menjawab, "Nggak sakit. Tadi nggak sengaja terbentur, nggak apa-apa. Kezia, seharusnya kamu tidur. Kamu ikut Hannah, ya?""Hannah," ucap Kezia sembari melihat Hannah dengan ekspresi ketakutan.Hannah mengepalkan tangannya. Dia tidak ingin tinggal di sini lagi. Ini bukan rumahnya, untuk apa dia tinggal di sini?"Maaf, aku tiba-tiba ingat ada urusan. Aku pergi dulu," ujar Hannah. Dia segera naik ke lantai atas, lalu memakai jaket dan

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 586

    Joshua yang gugup segera menjelaskan, "Malam itu ... kamu mabuk ... kamu yang bilang ... orang yang kamu suka nggak menyukaimu ...."Hannah mengernyit setelah mendengar perkataan Joshua. Ternyata dia melontarkan kata-kata seperti itu saat mabuk?Hannah menunduk, lalu berkata, "Aku sudah kenyang. Kamu makan saja."Kemudian, Hannah membawa piring ke dapur. Joshua bergegas mengikuti Hannah dan melihatnya membuang pasta ke tong sampah."Hannah," panggil Joshua. Dia meraih pergelangan tangan Hannah. Entah kenapa, dia panik ketika melihat Hannah marah. Joshua ingin meminta maaf.Hannah terlihat mengerikan saat marah. Joshua merasa Hannah tampak menawan saat tersenyum, membalas dendam, dan tidur. Joshua juga merasa sedih saat Hannah marah."Lepaskan aku!" tegur Hannah."Nggak mau!" tegas Joshua. Kali ini, dia berbicara dengan lantang.Joshua melanjutkan, "Aku tahu ... aku membuatmu nggak senang, kamu boleh pukul aku untuk lampiaskan emosimu. Tapi ... jangan abaikan aku. Aku bukan sengaja ...

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 585

    Hannah yang menunjukkan kesopanan bertanya, "Aku mau makan. Kamu mau, nggak?""O ... Oke," sahut Joshua.Hannah menimpali, "Kalau begitu, kita sama-sama cari makanan di dapur."Hannah membuka kulkas, tetapi tidak menemukan nasi sisa. Dia tidak bisa membuat nasi goreng telur. Orang kaya memang tidak pernah menyimpan makanan sisa. Bahkan Hannah tidak menemukan makanan beku, jadi dia makan apa?Hannah berkata, "Sudahlah. Aku nggak jadi makan. Aku minum air saja, lalu tidur.""Kamu ... mau ... makan pasta?" tanya Joshua.Hannah menyahut, "Aku nggak bisa ...."Joshua menyela, "Aku ... yang ... masak."Hannah bertanya, "Repot, nggak?"Joshua menjawab, "Nggak ...."Sebelum Joshua menyelesaikan ucapannya, Hannah berujar, "Kamu masak saja. Nggak usah bicara lagi."Joshua mengembuskan napas lega. Dia selalu gagap setiap melihat Hannah. Joshua merasa lebih rileks jika tidak bicara.Hannah melihat Joshua mengeluarkan daging sapi, cabai, dan bawang dari kulkas. Dia mulai memotong sayur, lalu memasa

DMCA.com Protection Status