All Chapters of Aku Juga Keturunan Jenderal: Chapter 151 - Chapter 160

530 Chapters

Bab 151

Intan dan Mutiara menunggu permaisuri duduk, lalu melangkah maju dan berlutut untuk memberi hormat, "Intan dan Mutiara memberi salam pada Permaisuri."Terdengar suara lembut permaisuri dari atas, "Nona Intan tidak perlu bersikap terlalu sungkan, berdirilah.""Terima kasih, Permaisuri," kata Intan dan tetap berlutut bersamaan dengan Mutiara.Permaisuri menatap Intan dengan saksama, dia pernah bertemu dengan Intan yang sangat cantik.Kulit Intan tidak sebaik sebelumnya setelah kembali dari medan perang, tapi Intan dapat menahan semua tatapan menilai yang tertuju padanya dan tetap menjadi wanita yang tercantik.Hati permaisuri terasa masam saat teringat kaisar menyuruhnya untuk menanyakan pada Intan apakah dia bersedia memasuki istana atau tidak. Wanita yang cantik dan cakap seperti Intan pasti akan disukai oleh kaisar begitu memasuki istana. Bagaimana mungkin permaisuri bisa menekan Intan yang telah mendapatkan hati kaisar meski kedudukan Intan lebih rendah darinya?Hanya saja, permaisur
Read more

Bab 152

Intan bertemu dengan Alfred saat meninggalkan Istana Palacio.Alfred tampak mabuk dan raut wajahnya sangat buruk, dia masih mengenakan jubah perang saat kembali ke ibu kota kemarin yang terdapat noda darah dan bau keringat yang familier bisa tercium dari kejauhan.Tubuh ramping Alfred bersandar di pintu istana yang berwarna merah dan rambutnya yang berantakan telah dirapikan. Alfred mengenakan mahkota emas dan batu giok, tapi itu terlihat tidak cocok dengan jubah perang yang sudah berkarat dan berlumuran darah, hal ini membuatnya terlihat aneh.Alfred melirik Intan dengan malas, sinar matahari yang menyinari bola mata hitam Alfred sama sekali tidak menambahkan energi apa pun padanya.Intan melangkah maju dan memberi salam padanya, "Panglima menginap di istana kemarin?""Hm!" Alfred mengangguk sambil memandang Intan dari atas sampai ke bawah, "Pakaianmu sangat bagus yang membuatmu terlihat seperti wanita bangsawan dari ibu kota."Intan tersenyum, "Aku memang merupakan wanita bangsawan d
Read more

Bab 153

Senyum di wajah Alfred membeku. Benar, mereka berdua dianggap sebagai kakaknya, tapi Alfred bisa dengan perlahan mengembangkan hubungan dengan Intan selama dia tidak memasuki istana.Alfred memberi salam pada kaisar dan mengundurkan diri.Kaisar menatap kepergian Alfred sambil menyipitkan matanya dan berteriak setelah beberapa saat berlalu, "Bimo!""Hamba datang!" Bimo segera memasuki ruang kerja dengan cepat sambil membungkuk.Kaisar berkata, "Sampaikan perintahku, Intan akan diberi gelar sebagai Selir Intan kalau gagal menemukan pernikahan yang cocok dengannya dalam waktu tiga bulan."Bimo menjawab sambil menunduk, "Baik!""Sampaikan juga perintahku pada Raja Aldiso, tapi jangan ucapkan kata-kata yang tidak perlu," kata kaisar.Bimo berkata, "Baik, Hamba mengerti. Hamba akan menyampaikan perintah ini sekarang.""Pergilah," kata kaisar dengan datar sambil menurunkan pandangannya.Penjaga di luar datang melapor bahwa permaisuri datang tidak lama setelah Bimo pergi.Kaisar sudah mengeta
Read more

Bab 154

Bimo secara pribadi datang untuk menyampaikan perintah kaisar begitu Intan baru tiba di Kediaman Adipati Belima.Intan merasa terkejut, dia harus memasuki istana jika tidak bisa menemukan suami yang cocok dalam waktu tiga bulan?Intan segera menahan Bimo dan membubarkan semua orang, "Kasim Bimo, tolong beri tahu padaku apa maksud kaisar?"Sama sekali tidak perlu memberi Intan waktu tiga bulan untuk mencari suami jika kaisar benar-benar bersikeras ingin memasukkannya ke dalam istana.Tidak ada orang yang berani menikahi Intan meski diberi waktu tiga bulan jika perintah ini tersebar dari mulut ke mulut.Jadi, ini tetap merupakan sebuah penindasan dan tidak memberi jalan keluar untuk Intan, sepertinya Intan hanya bisa memasuki istana pada akhirnya,Kaisar menggunakan kekuasaan dan juga waktu tiga bulan ini .... Entah kenapa Intan selalu merasa ada yang aneh terdapat perintah lisan ini.Bimo berkata setelah berpikir untuk beberapa saat, "Mungkin Kaisar akan merasa orang yang berani melamar
Read more

Bab 155

Intan tidak memberi tahu perintah lisan kaisar yang aneh dan hanya berterima kasih atas bantuan mereka di Manuel."Orang Negara Lonis membunuh ayah dan kakakku, aku pergi ke Manuel untuk membalaskan dendam mereka. Aku akan mengingat kebaikan kalian karena telah membantuku balas dendam."Hati semua orang terasa jauh lebih baik saat mendengar ini. Benar juga, ayah dan kakak Intan dibunuh oleh orang Negara Lonis. Berdasarkan peraturan seni bela diri, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Mereka hanya pergi untuk membantu Intan balas dendam dan tidak perlu memikirkan hal lain.Intan melupakan semua masalah dan berkata, "Kalian semua sudah tidur dan makan dengan cukup. Bagaimana kalau kita jalan-jalan dan beli beberapa orang? Aku mau minta tolong pada kalian untuk bantu aku bawa beberapa barang ke sekteku.""Tidak masalah. Tapi kami tidak punya uang, Kaisar masih belum kasih hadiah pada kita," kata Ranto sambil menatap Intan dengan lekat-lekat, "Kaisar tidak mungkin lupa, 'kan?"Intan tersenyum
Read more

Bab 156

Diana sangat marah sampai mulutnya miring.Meski 100 tahil emas tidaklah sedikit, mereka tidak pergi ke medan perang demi uang.Diana mengetahui kemungkinan Rudi akan dipromosikan, Departemen Militer memberi hadiah dan hukuman pada Rudi karena kesalahan Linda, ditambah Linda memimpin pasukan untuk menghalangi serangan. Hal ini membuat Rudi hanya mendapatkan 100 tahil emas, Diana marah besar sampai hampir mengalami pendarahan otak.Kondisi tubuh Diana pada dasarnya tidak baik, dia jatuh pingsan di malam hari setelah marah berkali-kali. Kondisinya baru membaik setelah mengundang tabib datang untuk melakukan teknik akupunktur padanya.Semua uang Diana sudah habis saat melihat dia harus membeli obat dari Tabib Riel lagi. Diana bahkan meminjam uang untuk mengadakan pesta teh. Mereka tidak bisa membeli banyak obat selain membayar utang setelah mendapatkan 100 tahil emas.Rudi mempertaruhkan nyawanya untuk berperang, tapi malah berakhir seperti ini. Diana sangat membenci Linda meski sangat me
Read more

Bab 157

Shayna ketakutan dengan tatapan marah Linda, dia segera melangkah mundur untuk duduk di sisi tempat tidur dan menangis dengan sedih, "Ibu, dia memukulku."Diana tidak bisa menahan diri untuk berkata dengan marah saat melihat putri kesayangannya dipukul, "Rudi, jaga istrimu dengan benar."Rudi berdiri di depan Linda dengan ekspresi lelah, tapi hatinya lebih merasa lelah, "Kenapa kamu pukul Shayna? Ucapannya memang salah, tapi kamu bisa menegurnya."Mata Linda penuh dengan tatapan kecewa dan amarah, "Kenapa kalau aku memukulnya? Dia mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal tentangku, kenapa kamu tidak menegurnya?""Bukan aku yang bilang, tapi orang dari luar yang bilang, pukul saja orang di luar kalau kamu memiliki kemampuan itu," ujar Shayna sambil terisak dengan tatapan kejam di matanya. "Kamu tidak berani pukul orang di luar dan hanya berani melampiaskan amarahmu padaku, apa hebatnya dirimu?"Linda berkata dengan tajam, "Apa yang dikatakan orang luar adalah urusan mereka, aku tidak bi
Read more

Bab 158

"Omong kosong!"Nyonya Besar Brina marah besar sampai memukul meja, lampu redup di dalam ruangan menyinari ekspresi marahnya.Weli dan Nyonya Selen menundukkan kepala mereka dan tidak berani bersuara setelah dimarahi olehnya."Atas dasar apa kalian menyuruhku pergi ke Kediaman Adipati Belima? Atas dasar apa aku harus pergi ke sana? Mungkinkah aku pergi ke sana dan bilang kalau Rudi menyesal karena telah menikahi wanita kejam yang memukul ayah mertuanya sendiri dan sama sekali tidak ada kedamaian dalam kediaman? Lalu aku menyuruh Intan untuk kembali menyelesaikan kekacauan dan terus menggunakan mahar Intan untuk biaya tabib ibu mertuanya, serta membuatkan pakaian empat musim untuk adik iparnya?""Tidak disangka ibumu bisa bilang seperti ini, apakah ibumu bersikap baik padanya saat akan menceraikannya? Dia bahkan menginginkan mahar Intan, bukankah kalian akan menelan semua toko dan manor milik Intan kalau Kaisar tidak menyuruh mereka untuk bercerai dengan damai? Kalau kalian tidak malu,
Read more

Bab 159

Rudi berkata dengan ekspresi dingin tidak peduli apa yang dikatakan semua orang, "Tidak ada seorang pun dari Keluarga Wijaya yang boleh menemui Intan."Diana melihat sikap keras kepala Rudi dan tidak bisa menahan diri untuk menghela napas, "Bukannya Ibu harus menemuinya, tapi Kediaman Jenderal butuh jalan keluar. Lihatlah sikap Linda, tidak hanya mempermalukan Keluarga Wijaya yang buat kita dikritik oleh orang-orang, tapi temperamennya juga sangat kasar dan kejam, sampai bahkan bisa menyerang ayah mertuanya sendiri. Ayahmu mungkin akan mati di tangan Linda jika berumur pendek, tapi Linda malah bersembunyi di rumah keluarganya sekarang. Biarkan saja dia bersembunyi dan sebaiknya jangan pernah kembali lagi.""Alangkah baiknya kalau kamu bisa menceraikannya, tapi kamu yang minta pernikahan ini dari Kaisar," ujar Diana. Diana tiba-tiba tertegun sejenak dan menatap Rudi, "Dia memukul ayah mertua dan tidak berbakti pada ibu mertuanya. Kamu bisa melaporkan hal ini pada Kaisar dan menceraikann
Read more

Bab 160

Toni telah bertanggung jawab atas mengendalikan halaman luar selama bertahun-tahun, yang membuatnya memiliki pengetahuan yang luas dan sudah terbiasa untuk mencari tahu isi pikiran seseorang.Toni berpikir sejenak dan berkata, "Nona, setidaknya kamu bisa yakin kalau Kaisar tidak benar-benar ingin menyuruhmu memasuki istana. Kalau tidak, Kaisar bisa langsung membuat dekret untuk mengangkatmu menjadi selir dan kamu tidak akan bisa melanggar perintah itu.""Aku tahu, tapi Kaisar seperti sedang memaksaku untuk menikah dengan tenggat waktu tiga bulan," kata Intan dengan tidak berdaya. "Apa masalahnya kalau aku melajang? Aku sudah baca semua dekret yang Kaisar berikan pada Ayah, semuanya tidak penting, tapi hal yang terpenting adalah suamiku bisa mewarisi gelar setelah menikah denganku. Apakah Kaisar mau orang lain mewarisi gelar ayahku?"Toni berkata, "Aku ingat dekret itu juga tertulis bahwa kita bisa pilih keponakan jauh untuk dilatih dan bisa mewarisi gelar di masa depan. Mungkinkah Kais
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
53
DMCA.com Protection Status