“Tidak perlu, Bu! Ryan tidak perlu pulang hanya untuk hal seperti ini saja. Karena kita semua sudah berkumpul di ruang makan dan sekarang juga sudah lewat waktunya bagi saya untuk mengisi perut. Mari kita duduk dan berbicara kemudian.” Tania duduk di atas kursi makan.Dalam hati Tania berdebar kencang. Ia tidak tahu apakah Ibu mertuanya akan marah dan memaki dirinya karena sudah memerintahkan wanita itu, ataukah ia bersedia mengikutinya.Tanpa sadar, Tania mendesah lega melihat mertuanya berjalan menuju kursi yang ada di ruang makan diikuti oleh Ades.“Terima kasih, Ibu dan Ades bersedia untuk duduk. Sekarang kita nikmati saja dahulu makanan yang tersaji,” ucap Tania.Disembunyikannya getaran pada tangan yang mendadak tremor. Ia tidak mau kedua orang yang kedatangan mendadaknya menjadi pertanyaan besar bergembira melihat ia gugup.“Susi, kamu tolong kamu buatkan air es jeruk manis untuk kami semua,” perintah Tania kepada pelayannya yang sedari tadi berdiri di sudut ruang makan tersebu
Read more