All Chapters of BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI: Chapter 111 - Chapter 120

149 Chapters

BAB 111 TANIA dan IBU RYAN

“Ada apa ini kenapa terlihat tegang? Kalian tidak bertengkar bukan, padahal baru beberapa menit saya tinggal.” Ryan berjalan memasuki ruang tamu dengan wadah berisi buah di tangannya.Ibu Ryan terlihat terkejut mendengar pertanyaan dari putranya. Namun, ia dengan cepat dapat menguasai diri kembali. Ia memandang ke arah putranya itu sembari mengulas senyum tipis.Sementara Tania terlihat tenang walaupun dalam hati ia menduga Ryan dan ibunya bermain di belakang punggung. Ia sudah merasa nyaman dan dekat dengan Mala, tetapi secara tiba-tiba mendapat kabar ia dipecat.Dan sekarang ibu mertuanya meminta ia menerima kembali Susi begitupula dengan Ryan yang tadi meminta kepadanya untuk memberikan kesempatan kedua.Mata Ryan bertemu pandang dengan Tania yang melihat kepadanya dengan tatapan menyelidik.“Ada apa istriku Sayang? Apakah kamu mengira saya terlibat sesuatu dengan Ibu?” Bisik Ryan di telinga Tania.Tania mendorong Ryan menjauh sembari melayangkan tatapan jengkel. Namun, suaminya ha
Read more

BAB 112 KEMBALINYA SUSI

Tania tersadar dari rasa terkejutnya, ia menghela napas dalam-dalam untuk menengkan dirinya. “Tentu saja kamu akan kembali ke rumah ini, tetapi masih dan tetap hanya berstatus sebagai seorang pelayan.”Di bukanya pintu lebar-lebar mempersilakan kepada Susi untuk masuk. Dengan suara dibuat setenang mungkin Tania mempersilakan kepada Susi untuk beristirahat di kamarnya yang dahulu. Apabila lelahnya sudah hilang ia boleh mulai bekerja.Usai mengatakan hal itu Tania berjalan menuju ruang tengah. Hatinya merasa tidak nyaman dengan kehadiran Susi, tetapi ia berusaha untuk tidak memperlihatkannya. Dirinya tidak mau Susi menjadi semakin besar kepala.Duduk kembali di tempatnya semula Tania mengambil ponselnya yang terletak di atas meja. Ia menimbang-nimbang apakah mengabari Ryan atau tidak. Namun, pada akhirnya ia memilih unuk memberitahukan juga.Dikirimkannya pesan kepada Ryan. ‘Susi sudah datang apakah kamu tidak ingin menyambutnya?’Pesannya tidak langsung dibaca oleh Ryan. Pria itu pasti
Read more

BAB 113 BIMBANG

Ryan melihat Susi dengan tatapan dingin dan tajam. “Ganti pakaianmu! Kamu di sini bekerja bukan untuk menggoda saya!”Susi menjadi gugup mendapat tatapan tajam Ryan. Ia memilin kedua tangannya untuk mengusir rasa gugup.“Ba-baik, Tuan! Susi berjalan menuju kamar khusus untuk pelayan di rumah tersebut, sambil menundukan kepala.Ryan memandang punggung Susi dengan geram. Ia tidak suka wanita itu di hari pertama ia kembali bekerja di rumah ini memakai pakaian terbuka yang memperlihatkan belahan dada.Beruntungnya Tania tidak melihat bagaimana penampilan Susi. Seandainya ia melihat bisa jadi istrinya itu akan marah dan membuat mereka bertengkar.Ia terus berjalan hendak menaiki tangga, tetapi sekilas dilihatnya bayangan wanita tertidur di sofa, melalui pintu ruang tengah yang terbuka. Ryan urung menaiki tangga dibalikkannya badan berjalan menuju ruangan tersebut.“Tania, mengapa kamu tidur di sini? Masuklah ke kamar badanmu akan sakit dan pegal-pegal,” tegur Ryan.Perlahan Tania membuka m
Read more

BAB 114 TAWARAN ADES UNTUK TANIA

Tania menelan ludah dengan sukar matanya nanar menatap Ryan yang kembali memarahi dirinya. “Saya lelah terus bertengkar denganmu. Lakukanlah apa yang kamu suka saya terikat kontrak denganmu yang dengan bodoh saya tanda tangani.”Mata Ryan menyala marah ia tidak suka nada suara Tania yang terdengar menyerah. Dan ia juga tidak suka istrinya itu menyalahkannya atas keputusan yang sudah dibuat Tania.Ryan meraih dagu Tania dengan kasar hingga kuku-kukunya terasa menusuk daging Tania. “Berhenti menyalahkanku! Semua keputusan ada di tanganmu dan kamu dengan sukarela serta secara sadar menandatanganinya!” tandas Ryan.Ia membalikkan badan berjalan keluar ruangan dengan langkah panjang. Di tutupnya pintu keras hingga menimbulkan bunyi nyaring. Napsu makannya sudah hilang akibat pertengkarannya tadi.Masuk mobil Ryan memerintahkan kepada sopirnya langsung ke bandara. Ia mempercepat kunjungan kerja keluar kota. Dikeluarkannya ponsel untuk menghubungi Robby.‘Saya pergi keluar kota kamu selama b
Read more

BAB 115 PERMAINAN ADES dan IBU RYAN DIMULAI

“Tidak perlu, Bu! Ryan tidak perlu pulang hanya untuk hal seperti ini saja. Karena kita semua sudah berkumpul di ruang makan dan sekarang juga sudah lewat waktunya bagi saya untuk mengisi perut. Mari kita duduk dan berbicara kemudian.” Tania duduk di atas kursi makan.Dalam hati Tania berdebar kencang. Ia tidak tahu apakah Ibu mertuanya akan marah dan memaki dirinya karena sudah memerintahkan wanita itu, ataukah ia bersedia mengikutinya.Tanpa sadar, Tania mendesah lega melihat mertuanya berjalan menuju kursi yang ada di ruang makan diikuti oleh Ades.“Terima kasih, Ibu dan Ades bersedia untuk duduk. Sekarang kita nikmati saja dahulu makanan yang tersaji,” ucap Tania.Disembunyikannya getaran pada tangan yang mendadak tremor. Ia tidak mau kedua orang yang kedatangan mendadaknya menjadi pertanyaan besar bergembira melihat ia gugup.“Susi, kamu tolong kamu buatkan air es jeruk manis untuk kami semua,” perintah Tania kepada pelayannya yang sedari tadi berdiri di sudut ruang makan tersebu
Read more

BAB 116 LELAH

“Sialan, Tania! Apa yang sudah kamu lakukan kepadanya?” hardik Ades.Tania terperangah mendengar tuduhan Ades. “Kenapa kamu berkata seperti itu? Saya sama sekali tidak melakukan apapun juga. Tiba-tiba saja Ibu jatuh pingsan jadi berhentilah kamu menyalahkan saya! Lebih baik kamu panggil ambulans saja biar kita bawa ibu ke rumah sakit.”Ades melayangkan tatapan galak kepada Tania didorongnya wanita itu hingga terjatuh ke lantai, tetapi ia tidak peduli. Dengan galak ia memerintahkan kepada Tania untuk menyingkir karena ia hanya mengganggu saja.Tania bangkit dari terduduknya di lantai. Ia melayangkan tatapan marah kepada Ades yang sudah bersikap kasar kepadanya. Namun, ia memilih untuk mengalah karena sekarang ini yang lebih penting adalah membuat ibu mertuanya menjadi sadar kembali.‘Halo, Ryan! Ini Ades saya ingin memberitahukan kalau ibumu jatuh pingsan, tetapi sebelumnya ia memegang dada dan mengeluh sakit. Saya sudah menelepon rumah sakit menunggu ambulan datang,’ lapor Ades kepada
Read more

BAB 118 IBU RYAN SADAR

Tania berjalan gontai, sambil menundukan kepala. ‘Berhentilah berharap Ryan akan peduli kepadamu, biar kamu tidak merasakan sakit.’ Batin Tania.Ryan memandangi punggung Tania yang berjalan menjauh darinya. Ia hanya diam tidak meminta istrinya untuk tetap tinggal. Dirinya hanya tidak mau kembali terjadi pertengkaran setelah ibunya sadar nanti.Dan hal itu jelaslah tidak baik untuk kesehatan ibunya. Ia juga tidak akan membiarkan apa yang dikatakan oleh Tania menguap begitu saja. Dirinya jelas harus mencari penjelasan yang masuk akal.“Baguslah! Kamu tidak membiarkan wanita itu untuk berada di tempat ini lebih lama. Ia hanyalah biang masalah saja,” ucap Ades memecah keheningan.Ryan memberikan lirikan tajam dengan bibir yang mengatup rapat. Cukup dengan hal itu saja sudah bisa membuat Ades mengerti ia tidak suka dengan apa yang dikatakannya.Ades menelan ludah dengan sukar mendapati lirikan seperti itu dari Ryan. Ia memilih untuk tidak memperpanjang ucapannya daripada semakin membuat Ry
Read more

BAB 119 SUDAH CUKUP

Ryan dengan cepat menekan tombol yang terdapat di dekat ranjang ibunya untuk memanggil petugas medis. “Ibu, bangunlah!” Ryan menggoyang pelan badan ibunya.“Tenanglah, Ryan! Ibumu pasti akan baik-baik saja. Ia hanya pingsan saja.” Ayah Ryan menepuk pundak putranya itu pelan.Beberapa orang dengan pakaian medis memasuki ruang rawat tersebut. Dokter yang tadi merawat ibu Ryan mempersilakan ia dan ayahnya untuk keluar.Ryan memandangi wajah ibunya, sebelum akhirnya ia setuju untuk keluar diikuti ayahnya. Sesampainya di luar ia berjalan menjauh dari ayahnya, sambil mengeluarkan ponsel.Dihubunginya Tania yang dengan cepat mengangkat panggilan telepon darinya. “Halo, Tania! Ibu saya kembali pingsan dan itu semua karenamu! Bersiaplah untuk mendapatkan hukumanmu!”Tidak menunggu jawaban dari Tania, Ryan langsung menutup sambungan telepon berjalan mendekati ke tempat di mana Ayahnya berada.Sementara itu, setelah Ryan dan ayahnya keluar dari ruang rawat ibu Ryan. Dokter yang memeriksa ibu Rya
Read more

RASA PERCAYA yang HILANG

“Apa maksudmu berkata seperti itu? Tunggu, jangan pergi!” panggil Ryan.Tania bergeming, ia terus saja berjalan menuju kamar mandi dan langsung mengunci pintunya. Ia menyalakan air pancuran lalu berdiri di bawahnya dan membiarkan air dingin terasa bagaikan ditusuk jarum.Diambilnya spons ia gosokan ke badan dengan kasar untuk menghilangkan bekas sentuhan Ryan. Dalam hati, Tania bertekad ini terakhir kali Ryan menyakitinya. Ia tidak akan lagi membiarkan dirinya tersiksa oleh Ryan dan orang-orang yang dekat dengannya.“Tania buka pintu! Kalau tidak cepat keluar jangan berlama-lama berada di dalam sana!” perintah Ryan.Dengan suara serak akibat menangis Tania berseru, “Tenang, Ryan! Saya akan segera keluar setelah selesai.”Didengarnya suara langkah kaki menjauh dari depan pintu kamar mandi. Tania tidak buru-buru keluar kamar mandi karena dirinya memang tidak bersemangat untuk bertemu dengan Ryan.Hanya berbalutkan jubah mandi Tania pun keluar dengan langkah pelan. Dilihatnya Ryan sedan
Read more

BAB 120 TAWARAN MENGGODA

Ryan bangkit dari berbaringnya, ia mencakung di atas badan Tania dengan lagak mengancam. “Kamu tidak pernah merasakan saya sebagai seorang suami, hah? Siapa yang membantu mengurus pemakaman ayahmu dan yang membiayai pengobatannya?”Tania mendorong dada Ryan menjauh darinya. Dengan satu jari ia menyentuh dada suaminya. “Saya membayar biaya pengobatan ayah dengan kebebasanku! Dan juga kontrak yang membuat saya terikat denganmu.”Ryan mendengus kasar ia mendorong Tania hingga terjatuh ke atas tempat tidur, kemudian dirinya bangkit dari tempat tidur dengan amarah. “Saya akan pergi keluar kota jangan coba-coba untuk pergi dari rumah ini!”Ryan membalikan badan melihat mata Tania untuk membaca pikiran istrinya. Namun, ia tidak dapat melihat apapun di sana. Tania menyembunyikan perasaannya dengan begitu baik.Kekecewaan melanda Ryan karena Tania tidak mengatakan apapun juga tentang kepergiannya. Tania seperti sudah tidak peduli lagi kepadanya.Begitu pintu kamar sudah di tutup Ryan, Tania ba
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status