Share

RASA PERCAYA yang HILANG

“Apa maksudmu berkata seperti itu? Tunggu, jangan pergi!” panggil Ryan.

Tania bergeming, ia terus saja berjalan menuju kamar mandi dan langsung mengunci pintunya. Ia menyalakan air pancuran lalu berdiri di bawahnya dan membiarkan air dingin terasa bagaikan ditusuk jarum.

Diambilnya spons ia gosokan ke badan dengan kasar untuk menghilangkan bekas sentuhan Ryan. Dalam hati, Tania bertekad ini terakhir kali Ryan menyakitinya. Ia tidak akan lagi membiarkan dirinya tersiksa oleh Ryan dan orang-orang yang dekat dengannya.

“Tania buka pintu! Kalau tidak cepat keluar jangan berlama-lama berada di dalam sana!” perintah Ryan.

Dengan suara serak akibat menangis Tania berseru, “Tenang, Ryan! Saya akan segera keluar setelah selesai.”

Didengarnya suara langkah kaki menjauh dari depan pintu kamar mandi. Tania tidak buru-buru keluar kamar mandi karena dirinya memang tidak bersemangat untuk bertemu dengan Ryan.

Hanya berbalutkan jubah mandi Tania pun keluar dengan langkah pelan. Dilihatnya Ryan sedan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status