Ponsel Gaara berdering tatkala dia tiba di lokernya pagi itu. Dia langsung menekan tombol hijau, mendengarkan, lalu memaki setelah mendengar runtutan penjelasan dari sang penelepon. “Lalu dimana?”Seorang pria menjawab dari ujung telepon. “Kawasan kumuh dipinggir kota, dekat bar.”“Sudah coba kesana?”“Belum, aku baru dapat alamat ini dari pacarnya setelah kusogok dengan uang.”“Kalau begitu kirim alamatnya padaku, biar aku sendiri yang kesana,” kata Gaara sambil menggertakan gigi. “Tidak ada orang yang bisa lolos setelah berani menipuku,” ujarnya lagi sambil menghantamkan tinju pada pintu lokernya sendiri.Orang dibalik telepon mengiyakan sebelum akhirnya memutuskan hubungan telepon. Gaara kembali menyimpan ponselnya di saku, lalu menghembuskan napas kesal sambil mengacak rambutnya.Sudah sejak kemarin pagi mood Gaara jelek, ditambah dengan dia mendengar berita ini dan baru dapat perkembangannya sekarang.Dia biasanya selalu mempercayai Nol (orang yang meneleponnya barusan) untuk ber
Last Updated : 2024-07-09 Read more