Share

Kenangan

Keheningan yang tercipta terpecah, dan samar Esther bisa mendengar kekehan Gaara.

“Jadi, kau lapar ya?”

Itu memalukan! Sangat memalukan!

Dari sekian banyak moment yang terjadi, mengapa harus sekarang dia mendeklarasikan rasa lapar?

“M—maaf,” ujar Esther nyaris mencicit. Dia sungguh ingin menenggelamkan diri ke dasar lautan sekarang juga. Dia tidak sanggup menatap Gaara yang sudah pasti menertawakan dia sekarang. Dalam hati dia mengumpat sendiri, lantaran perutnya tidak bisa diajak berkompromi dengan otaknya sebelum mengeluarkan bunyi sekeras itu dalam situasi canggung seperti ini.

“Tidak apa, kau tidak usah malu. Lagipula kau kan memang belum makan apapun sejak kita tiba.” Gaara tiba-tiba saja bangkit dari posisinya. “Biar kusuruh seseorang untuk menyiapkan sesuatu.”

“Jangan! Tidak usah!” Tangan Esther secara refleks bergerak untuk menahan lengan lelaki itu dan mencegah dia untuk turun dari ranjang guna merealisasikan niatan.

“Kenapa?” pandangan bingung langsung tersorot ke arah muka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status