Share

Bertanya-tanya

Gaara tiba-tiba merasa dirinya kembali menjadi bocah sebelas tahun yang mendengar kabar bahwa ibunya telah meninggal. Dia berdiri disana menatap wajah sang ibu untuk terakhir kalinya sebelum dibawa ke liang lahat. Paman Yoshi memeluknya sambil menangis tersedu, kakek dan neneknya yang datang dengan ekspresi dingin diwajah dan ayahnya yang menghabiskan waktu merokok selama berjam-jam tanpa meneteskan air mata sudah cukup membuka pemikiran Gaara saat itu.

“Cinta itu adalah hal yang sangat bodoh, bukan? Ibu jadi mati konyol karena cintanya yang terlalu besar kepada orang yang salah.” Suaranya tiba-tiba menjadi rendah nyaris seperti bisikan. “Padahal … padahal aku masih disana, masih membutuhkan Ibu dan bersedia melakukan apa saja untuknya. Kalau dia mau aku akan memberikan apa saja, bahkan seluruh cintaku untuknya supaya dia tidak mati. Tapi Ibu tidak menginginkan itu.”

Esther bersumpah bahwa selama sedetik tadi dia melihat ada rasa sakit yang berkelebat di kedua bola mata pemuda itu. Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status