Share

Menghadap Kakaknya Gaara

Kedua tangan terangkat menyentuh dada. Walau itu hanya sebatas persepsi, tetapi Esther tidak bisa mencegah dirinya untuk berandai-andai bahwa Gaara telah mempercayai. Pikiran menyenangkan tersebut tiba-tiba saja sudah menjalar ke setiap sel inti. Senyum mengembang di bibir ketika pikirannya melayang tinggi. Mungkin terlalu jauh karena dia berani untuk sampai pada titik fantasi.

Gaara dan Esther…

Kedengarannya agak serasi, bukan?

Tetapi mendadak, layaknya sebuah bola Meriam yang meledak. Wajah menyebalkan Vinson datang dan menghancurkan sekelebat bayangan hangat tersebut dalam satu waktu. Menghempas khayalan yang telah di bangun tinggi jatuh ke bumi. Hampir seketika itu pula Esther membuka mata.

Esther sadar bahwa tidak seharusnya dia berhayal yang tidak-tidak sampai titik menjatuhkan hati. Dia malah punya misi untuk membuat lelaki itu patah hati.

Tapi, haruskah? Sebuah tanya masuk dalam kepala.

Apakah kehidupan kampusnya yang tenang betul-betul sepadan dengan menghancurkan hati orang?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status