Home / Romansa / Badboy yang Harus Aku Taklukan / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Badboy yang Harus Aku Taklukan: Chapter 31 - Chapter 40

113 Chapters

Si Jahil Gaara

Putus asa lantaran tidak ada perkembangan dalam upaya mengingat rangkaian peristiwa, Esther membaringkan lagi kepalanya lantaran usaha itu hanya membuat kepalanya terasa makin sakit. Kalau saja, ini bukan situasi yang membingungkan seperti sekarang, dia mungkin akan sedikit terhibur melihat bibir Gaara yang terbuka sedikit. Pemandangan yang sangat berbeda dengan dirinya sehari-hari, dia sangat polos dan menggemaskan, cukup untuk membuat Esther menahan diri untuk tidak menjerit.Wajah si gadis sontak memanas.“G—Gaara …,” bisik Esther lembut. Dibandingkan diam saja dan hanya mencoba sendiri mengais puing-puing ingatan dia berpikir bahwa bertanya pada Gaara akan sedikit mengembalikan memorinya yang terlupakan. “Gaara …,” panggilnya lagi mencoba membangunkan si berandal.Lelaki itu tetap bergeming, menyadari bahwa itu tidak cukup berefek untuk membuatnya terjaga akhirnya Esther mengguncang kepalanya sedikit. Jari-jarinya yang panjang menyentuh rahangnya yang tegas, salah satu daya tarikn
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Merajut Memori

Esther menarik napas lega tatkala mendengar pintu kamar Gaara tertutup rapat. Entah mengapa dia merasa lebih leluasa ketika pria itu memilih untuk menunggunya di luar kamar. Jadinya, dia punya waktu lebih untuk sendirian lebih lama.Gadis itu menggigit bibirnya ketika melihat secara langsung kamar mandi milik si pemuda. Jujur saja, dia sedikit iri melihat bath tub berkaki yang ada di tempat ini, pun juga ada tempat khusus untuk shower. Demi Tuhan! Esther semakin menganga ketika menjelajah lebih dalam dan menemukan sebuah jacuzzi di kamar mandinya.Tanpa pikir panjang, Esther menanggalkan seluruh pakaiannya dan melangkah menuju ke dalam pancuran.“Siapa yang bisa menolak godaan untuk mandi saat badan selengket ini?” ujar Esther pada diri sendiri.Siraman air pertama yang mengenai kulitnya secara spontan langsung membantu merileks-kan seluruh tubuhnya yang beberapa saat lalu terasa tegang dan kaku. Dia memejamkan mata dan seketika pula pikirannya kembali melayang pada kejadian-kejadian
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

I'm Overzealous

Esther menatap pantulan dirinya pada cermin yang besar yang ada di kamar Nelsy. Tidak dibutuhkan banyak proses sama Esther tiba-tiba saja sudah merasa dekat dengan gadis cantik itu. Bahkan sekarang dia sudah dibawa ke rumahnya dan di make up dan hair do olehnya pula. Tetapi beranikah dia menyematkan satu kata yang begitu asing untuk mendefinisikan dirinya? Ya, cantik.Rambut keperakannya yang biasa lurus kini sedikit bergelombang di bagian bawahnya. Perubahan yang asing, tetapi cocok untuknya. Secara keseluruhan Esther menyukai penampilannya, kecuali satu hal.Dahinya mengernyit melihat ujung rok yang hanya menutupi setengah dari pahanya. “Nelsy, aku tidak yakin bisa mengenakan ini.”Nelsy yang terpanggil kontan terkejut mendengar kalimat yang barusan keluar dari mulutnya. Saat itu dia sedang sibuk dengan curl iron untuk mengikalkan rambutnya panjangnya pula. “Apa kau bilang? Rok itu terlihat menakjubkan kalau kau yang memakainya, Esther!”Entahlah, kloset pakaian Esther lebih banyak
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Esther Cemburu

Gaara menatap bosan pada sekeliling ruangan. Pesta yang dia hadiri saat ini tidak ada yang menarik perhatian. Minuman yang sama, orang-orang yang sama, dan wanita murahan yang sama. Benar-benar membosankan.Disampingnya, Grace juga diam seribu bahasa. Tampaknya dia juga sama tidak nyamannya dengan dia. Hanya saja dia tidak mengerti apa motif perempuan itu mendatanginya sore tadi. Karena Gaara tidak punya alasan untuk mangkir, maka pada akhirnya dia menyetujui menjadi patner gadis itu datang ke pesta ini. Kalau boleh jujur, Gaara pun juga jadi teringat urusannya dengan Vinson yang belum usai. Makanya dia pikir laki-laki itu mungkin datang mengingat dia dan Elise (sang penyelenggara pesta) lumayan dekat dan kerap ketahuan sering affair. Tetapi setelah mencoba mencari segala penjuru tempat dia tidak bisa menemukan lelaki itu di mana pun.“Gaara, kau mau menari?” tanya Grace tiba-tiba, sepertinya dia mencoba untuk mencairkan kebisuan diantara mereka berdua.“Hn.” Gara merespon seadanya, t
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Kiss

Esther mendongak tatkala dia mendengar pertanyaan yang Gaara berikan. Dia tersenyum sebagai balasan tanpa kata. Jenis senyuman yang biasa Gaara lihat dibibir gadis itu. Gaara entah mengapa merasa lega melihatnya, tetapi dia tidak siap atas apa yang terjadi setelah itu. Tepatnya ketika wajah si gadis sudah mendadak sangat dekat dengannya. Kemudian tanpa aba-aba gadis itu langsung menciumnya begitu saja.Kekagetan yang mampir dalam benak Gaara sirna begitu saja, sebab di detik berikutnya sang pemuda langsung melumat bibir Esther dengan balasan yang lebih ganas. Sisi rasionalnya menguap, dia justru sudah masa bodo dengan segala hal termasuk fakta bahwa gadis yang menciumnya sekarang sedang mabuk berat. Di alam bawah sadarnya, Gaara cukup yakin bahwa sejatinya si gadis juga menginginkan dirinya.Esther mengkonfirmasi praduga Gaara dengan cara melingkarkan lengannya sendiri dileher pemuda itu tanpa disuruh. Bahkan dia membuat pergerakan sendiri dengan menduduki pangkuannya untuk memperdala
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Pagi yang 'Sempurna' Untuk Esther Rodrigo

Seorang pelayan yang masuk ke dalam membawa sebuah nampan berisi makanan yang Esther yakin berisi sarapan. Tetapi jumlahnya yang lumayan banyak seperti disiapkan bukan hanya untuk Gaara seorang.“Letakan saja di meja,” kata Gaara pada pelayannya dan orang itu langsung melakukan apa yang Gaara perintahkan, lalu undur diri.Begitu si pelayan hendak pergi, Esther mengambil kesempatan itu untuk ikut pamit pula. Tetapi Gaara dengan refleksnya yang bagus langsung menangkap tangannya sehingga Esther telah terjebak. “Mau kemana?”“Aku rasa aku mau pulang saja.”“Isi dulu perutmu, baru kau kuizinkan pulang.”“Aku tidak lapar, lagipula—” kata-kata Esther terhenti lantaran suara yang keluar dari perutnya jauh lebih nyaring. Esther menutup matanya dan memandang pada Gaara yang kala itu sudah menaikan alisnya.“Sarapan dulu,” katanya dan nada bicaranya yang otoriter tersebut sudah jelas tidak bisa lagi Esther bantah. Lagipula dia tidak bisa beralasan lagi karena perutnya yang keroncongan tidak bis
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Ketiduran di Rumah Mantan

Hal pertama yang Nelsy sadari begitu dia terjaga adalah fakta bahwa dia saat ini berada sebuah ruangan yang bukan miliknya. Rasa pegal dan kaku diseluruh badan menyusul setelah itu, terutama di bagian lehernya. Butuh waktu sepersekian detik hingga dia bisa memanggil seluruh ingatan di kepala, terutama untuk kejadian yang baru saja dia alami semalam.Nelsy merenggangkan seluruh tubuhnya seperti seekor kucing sebelum mulai berdiri dari sofa yang dia tempati semalaman sambil menguap lebar. Aksi yang dia lakukan setelah itu adalah mendekati ranjang yang tidak jauh dari posisinya. Disana sudah terbaring seorang pria yang adalah sang pemilik kamar ini sekaligus orang yang sudah menduduki posisi paling menyebalkan bagi Nelsy.Vinson.Nelsy menghela napas, tanpa sadar jemarinya menyingkirkan rambut yang menutupi wajah dahi sang pemuda. Sejujurnya jika dilihat diposisi ini, Vinson sangat polos dan terlihat seperti pria baik yang bijaksana, dia nampak jauh lebih mudah dicintai dengan tampangnya
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Kilas Balik Nelsy POV

Malam sebelumnya “Kau tunggu disini ya Esther, aku akan ambilkan minuman.” Itu adalah kata-kata terakhir yang Nelsy katakan kepada Esther sebelum meninggalkan dia begitu saja di sofa yang telah dia pilihkan. Saat itu Nelsy sama sekali tidak mengira bahwa tindakan tersebut adalah cikal bakal daripada pengubah nasib mereka malam itu.Jadi, ketika dia meninggalkan Esther. Nelsy segera menuju ke bar dimana ada seseorang yang ahli meracik minuman berada. Nelsy memesan mocktail untuk dia dan Esther, karena Nelsy tahu kalau gadis itu bukan tipikal orang yang suka minum alkohol. Walaupun kebersamaan mereka terbilang singkat, tetapi Nelsy sudah cukup mengenal gadis itu. Bahkan sampai titik dimana dia mendengar soal permainan konyol Vinson yang menjebak Esther didalam pusaran tidak berujung.“Halo, Nelsy.”Mendengar namanya disebut oleh suara yang familiar kontan gadis itu merinding, apalagi ketika napas hangat orang itu menerpa lehernya, kemudian diikuti dengan sepasang lengan kuat yang menda
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Play Victim

Tiba-tiba Vinson melumat bibirnya, membawa dia dalam sebuah ciuman yang begitu lembut dan mesra.Ciuman yang selalu diingat oleh Nelsy ketika mereka masih dimabuk cinta.Oh … betapa dia merindukan moment ini, dia merindukan kelembutan yang selalu pria itu berikan hanya kepadanya. Dia merindukan Vinson, Vinson-nya.Ketika dia terpaut dalam ciuman tersebut, tanpa sadar pertahanan Nelsy melemah, dia menyerah terhadap godaan bibir Vinson. Sudah lama sekali sejak terakhir kali pria itu menunjukan sisi lembutnya seperti ini. Ciuman ini begitu memikat hingga Nelsy takut jika dia membiarkan dirinya terbuai terlalu lama, dia akan disakiti lagi di kemudian hari.Tetapi secara mendadak wajah Elise Northway muncul di dalam benaknya, memori disaat Nelsy memergoki mereka berdua berciuman langsung menyentak dirinya kembali pada realita yang ada.Vinson sejatinya tidak pernah benar-benar berlaku seperti ini hanya kepadanya. Faktanya Nelsy juga pernah melihat dia memperlakukan Elise dengan serupa.Vin
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Memperebutkan Nelsy

Nara yang kurang tanggap menyadari serangan Vinson mau tidak mau terkena hantaman kepala pemuda barbar tersebut. Nara mundur ke belakang, tetapi Vinson tidak membiarkan sedikitpun ada jeda. Malah dia langsung melayangkan bogem mentah tepat di wajah Nara yang kontan membuat si pemuda langsung terpelanting ke belakang.“STOP! KAU SUDAH GILA YA?!” Nelsy menjerit sejadi-jadinya. Demi Tuhan, situasi ini terlalu kacau. Apalagi dia tidak mengerti sebenarnya apa yang sedang para jantan ini lakukan?Vinson tidak peduli, sementara Nara bangkit kembali. Pemuda itu langsung menerjang Vinson begitu pula Vinson sendiri. Tampaknya mereka serius berkelahi sampai salah satu diantara mereka ada yang tidak sadarkan diri. Tidak tahan dengan keributan tensinya makin tinggi, Nesly memutuskan untuk menginterupsi.Dia dengan berani menyela diantara kedua pria yang sedang baku hantam tanpa alasan. Dia mendorong Nara menjauh sementara dirinya sendiri mengamankan Vinson dengan cara memeluknya. Alasan mengapa di
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status