Share

Kiss

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-04 09:39:09

Esther mendongak tatkala dia mendengar pertanyaan yang Gaara berikan. Dia tersenyum sebagai balasan tanpa kata. Jenis senyuman yang biasa Gaara lihat dibibir gadis itu. Gaara entah mengapa merasa lega melihatnya, tetapi dia tidak siap atas apa yang terjadi setelah itu. Tepatnya ketika wajah si gadis sudah mendadak sangat dekat dengannya. Kemudian tanpa aba-aba gadis itu langsung menciumnya begitu saja.

Kekagetan yang mampir dalam benak Gaara sirna begitu saja, sebab di detik berikutnya sang pemuda langsung melumat bibir Esther dengan balasan yang lebih ganas. Sisi rasionalnya menguap, dia justru sudah masa bodo dengan segala hal termasuk fakta bahwa gadis yang menciumnya sekarang sedang mabuk berat. Di alam bawah sadarnya, Gaara cukup yakin bahwa sejatinya si gadis juga menginginkan dirinya.

Esther mengkonfirmasi praduga Gaara dengan cara melingkarkan lengannya sendiri dileher pemuda itu tanpa disuruh. Bahkan dia membuat pergerakan sendiri dengan menduduki pangkuannya untuk memperdala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Pagi yang 'Sempurna' Untuk Esther Rodrigo

    Seorang pelayan yang masuk ke dalam membawa sebuah nampan berisi makanan yang Esther yakin berisi sarapan. Tetapi jumlahnya yang lumayan banyak seperti disiapkan bukan hanya untuk Gaara seorang.“Letakan saja di meja,” kata Gaara pada pelayannya dan orang itu langsung melakukan apa yang Gaara perintahkan, lalu undur diri.Begitu si pelayan hendak pergi, Esther mengambil kesempatan itu untuk ikut pamit pula. Tetapi Gaara dengan refleksnya yang bagus langsung menangkap tangannya sehingga Esther telah terjebak. “Mau kemana?”“Aku rasa aku mau pulang saja.”“Isi dulu perutmu, baru kau kuizinkan pulang.”“Aku tidak lapar, lagipula—” kata-kata Esther terhenti lantaran suara yang keluar dari perutnya jauh lebih nyaring. Esther menutup matanya dan memandang pada Gaara yang kala itu sudah menaikan alisnya.“Sarapan dulu,” katanya dan nada bicaranya yang otoriter tersebut sudah jelas tidak bisa lagi Esther bantah. Lagipula dia tidak bisa beralasan lagi karena perutnya yang keroncongan tidak bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Ketiduran di Rumah Mantan

    Hal pertama yang Nelsy sadari begitu dia terjaga adalah fakta bahwa dia saat ini berada sebuah ruangan yang bukan miliknya. Rasa pegal dan kaku diseluruh badan menyusul setelah itu, terutama di bagian lehernya. Butuh waktu sepersekian detik hingga dia bisa memanggil seluruh ingatan di kepala, terutama untuk kejadian yang baru saja dia alami semalam.Nelsy merenggangkan seluruh tubuhnya seperti seekor kucing sebelum mulai berdiri dari sofa yang dia tempati semalaman sambil menguap lebar. Aksi yang dia lakukan setelah itu adalah mendekati ranjang yang tidak jauh dari posisinya. Disana sudah terbaring seorang pria yang adalah sang pemilik kamar ini sekaligus orang yang sudah menduduki posisi paling menyebalkan bagi Nelsy.Vinson.Nelsy menghela napas, tanpa sadar jemarinya menyingkirkan rambut yang menutupi wajah dahi sang pemuda. Sejujurnya jika dilihat diposisi ini, Vinson sangat polos dan terlihat seperti pria baik yang bijaksana, dia nampak jauh lebih mudah dicintai dengan tampangnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Kilas Balik Nelsy POV

    Malam sebelumnya “Kau tunggu disini ya Esther, aku akan ambilkan minuman.” Itu adalah kata-kata terakhir yang Nelsy katakan kepada Esther sebelum meninggalkan dia begitu saja di sofa yang telah dia pilihkan. Saat itu Nelsy sama sekali tidak mengira bahwa tindakan tersebut adalah cikal bakal daripada pengubah nasib mereka malam itu.Jadi, ketika dia meninggalkan Esther. Nelsy segera menuju ke bar dimana ada seseorang yang ahli meracik minuman berada. Nelsy memesan mocktail untuk dia dan Esther, karena Nelsy tahu kalau gadis itu bukan tipikal orang yang suka minum alkohol. Walaupun kebersamaan mereka terbilang singkat, tetapi Nelsy sudah cukup mengenal gadis itu. Bahkan sampai titik dimana dia mendengar soal permainan konyol Vinson yang menjebak Esther didalam pusaran tidak berujung.“Halo, Nelsy.”Mendengar namanya disebut oleh suara yang familiar kontan gadis itu merinding, apalagi ketika napas hangat orang itu menerpa lehernya, kemudian diikuti dengan sepasang lengan kuat yang menda

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Play Victim

    Tiba-tiba Vinson melumat bibirnya, membawa dia dalam sebuah ciuman yang begitu lembut dan mesra.Ciuman yang selalu diingat oleh Nelsy ketika mereka masih dimabuk cinta.Oh … betapa dia merindukan moment ini, dia merindukan kelembutan yang selalu pria itu berikan hanya kepadanya. Dia merindukan Vinson, Vinson-nya.Ketika dia terpaut dalam ciuman tersebut, tanpa sadar pertahanan Nelsy melemah, dia menyerah terhadap godaan bibir Vinson. Sudah lama sekali sejak terakhir kali pria itu menunjukan sisi lembutnya seperti ini. Ciuman ini begitu memikat hingga Nelsy takut jika dia membiarkan dirinya terbuai terlalu lama, dia akan disakiti lagi di kemudian hari.Tetapi secara mendadak wajah Elise Northway muncul di dalam benaknya, memori disaat Nelsy memergoki mereka berdua berciuman langsung menyentak dirinya kembali pada realita yang ada.Vinson sejatinya tidak pernah benar-benar berlaku seperti ini hanya kepadanya. Faktanya Nelsy juga pernah melihat dia memperlakukan Elise dengan serupa.Vin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Memperebutkan Nelsy

    Nara yang kurang tanggap menyadari serangan Vinson mau tidak mau terkena hantaman kepala pemuda barbar tersebut. Nara mundur ke belakang, tetapi Vinson tidak membiarkan sedikitpun ada jeda. Malah dia langsung melayangkan bogem mentah tepat di wajah Nara yang kontan membuat si pemuda langsung terpelanting ke belakang.“STOP! KAU SUDAH GILA YA?!” Nelsy menjerit sejadi-jadinya. Demi Tuhan, situasi ini terlalu kacau. Apalagi dia tidak mengerti sebenarnya apa yang sedang para jantan ini lakukan?Vinson tidak peduli, sementara Nara bangkit kembali. Pemuda itu langsung menerjang Vinson begitu pula Vinson sendiri. Tampaknya mereka serius berkelahi sampai salah satu diantara mereka ada yang tidak sadarkan diri. Tidak tahan dengan keributan tensinya makin tinggi, Nesly memutuskan untuk menginterupsi.Dia dengan berani menyela diantara kedua pria yang sedang baku hantam tanpa alasan. Dia mendorong Nara menjauh sementara dirinya sendiri mengamankan Vinson dengan cara memeluknya. Alasan mengapa di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Kabur Karena Malu

    Sementara itu di kediaman Gaara, bersama Esther Rodrigo…“Loh? Esther? Apa yang kau lakukan disini pagi-pagi?” Amber berseru kaget. Tidak diperlukan waktu yang lama baginya untuk dapat menganalisa keadaan di ruangan tersebut. Jack masih dalam pakaian kerjanya, berarti adiknya itu baru tiba. Sementara Gaara si adik bungsu tidak berpakaian dan Esther memegang kaos yang Amber rasa adalah milik Gaara untuk menutupi wajahnya.Amber tidak perlu menjadi sejenius Albert Einsten untuk menyimpulkan keadaan.Jack pasti baru saja menangkap basah Esther dan adiknya hendak berbuat Tuhan tahu mereka mau berbuat apa di pagi yang cerah ini.Esther sendiri sempat kehilangan suaranya, tetapi begitu dia mendapatkannya dia malah mendapati dirinya bicara terbata-bata. “A—A—Aku …. A—A—Aku …. A—A—Aku …. Harus pulang!” ujarnya agak melengking sambil melesat keluar dari ruangan tersebut. Dia melewati Amber, melewati Jack, melewati para pelayan wanita yang berkerumun disekitar game room untuk mengintip dan bodo

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Suasana Hati yang Buruk

    Ponsel Gaara berdering tatkala dia tiba di lokernya pagi itu. Dia langsung menekan tombol hijau, mendengarkan, lalu memaki setelah mendengar runtutan penjelasan dari sang penelepon. “Lalu dimana?”Seorang pria menjawab dari ujung telepon. “Kawasan kumuh dipinggir kota, dekat bar.”“Sudah coba kesana?”“Belum, aku baru dapat alamat ini dari pacarnya setelah kusogok dengan uang.”“Kalau begitu kirim alamatnya padaku, biar aku sendiri yang kesana,” kata Gaara sambil menggertakan gigi. “Tidak ada orang yang bisa lolos setelah berani menipuku,” ujarnya lagi sambil menghantamkan tinju pada pintu lokernya sendiri.Orang dibalik telepon mengiyakan sebelum akhirnya memutuskan hubungan telepon. Gaara kembali menyimpan ponselnya di saku, lalu menghembuskan napas kesal sambil mengacak rambutnya.Sudah sejak kemarin pagi mood Gaara jelek, ditambah dengan dia mendengar berita ini dan baru dapat perkembangannya sekarang.Dia biasanya selalu mempercayai Nol (orang yang meneleponnya barusan) untuk ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Sesi Santai

    Esther sangat bersyukur karena hari itu dia punya kelas yang sama dengan Nelsy sehingga mereka bisa makan siang bersama. Walau tidak sering setiap hari, tetapi setidaknya Esther bersyukur dia punya waktu dimana dia bisa menghabiskan waktu bersama seorang teman layaknya mahasiswa normal pada umumnya, setelah selama ini dia selalu sendirian.Hari itu kebetulan cuaca sangat bagus, jadinya mereka berdua memutuskan makan siang di kavling kampus yang kebetulan ada pohon besarnya sehingga suasananya jadi teduh dan nyaman. Topik pembicaraan mereka didominasi oleh kejadian dimalam pesta.“Bagaimana malammu di pestanya si Northway, Esther?” tanya Nelsy sebelum melahap irisan wortelnya.Esther nyaris tersedak spring roll-nya sendiri akibat pertanyaan Nelsy yang mendadak.“Kamu tidak apa-apa kan? aku merasa bersalah saat meninggalkanmu. Aku terjebak dengan si Vinson, dan kami ada sedikit konflik. Aku minta maaf sekali, padahal aku yang memaksamu datang kesana tapi pada akhirnya aku malah meningga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10

Bab terbaru

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Side 2

    Baiklah ini mungkin sedikit tentang keluarga pasutri muda. sebenarnya tidak ada yang terlihat wah atau bagaimana kecuali fakta bahwa mereka mulanya adalah pasangan yang terlihat abnormal tetapi nyatanya bisa membuat sebuah keluarga yang terlampau manis bak gulali, apple candy, dan kue lapis legit. Namun terkadang juga bisa sepahit kopi, se asam lemon, se asin garam. Ya, barangkali inilah alasan mengapa hidup itu tidak selalu tentang satu rasa, sebab manis itu sendiri tidak akan pernah berarti bila tidak ada rasa yang lain. Hidup tidak melulu soal bahagia.Matahari sudah meninggi, teriknya telah menghidupkan semesta mencoba mengintip dari celah tirai jendela yang sengaja belum dibuka. Seiring dengan langkah Gaara yang sampai di ujung tengah dan lekas membuka pelan pintu kamarnya.Lelaki itu berjalan tanpa suara, seraya mengukir senyum yang paling sempurna. Kedua matanya memancarkan cahaya yang lembut, tampak sekali bahwa pria tersebut menyukai sosok wanita yang masih meringkuk nyaman d

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Side 1

    Tidak disangka hari yang ditunggu akan tiba. Dia juga tidak habis pikir bahwa akan tiba masanya dia akan mengenakan pakaian serba putih dan didandani dengan cantik, terlebih nantinya dia akan bersanding dengan pria yang dia cintai. Senyuman manis terpatri di wajah Esther yang sudah dipoles dengan make up sedemikian rupa. Gadis itu sama sekali tidak bisa berhenti tersenyum untuk moment ini. Hari ini dia akan menikah, dengan seseorang yang dulunya adalah bad boy di kampus, lelaki yang mulanya hanya dijadikan sebagai objek taruhan antara dia dengan Vinson. Ceritanya memang selucu itu, tetapi tidak memudarkan bahwa cinta yang dia miliki kepada sang pria adalah cinta yang tulus.Setelah lulus dan berpacaran selama kurang lebih tiga tahun, Gaara datang ke kediamannya dan dengan gentle meminang Esther di depan ayahnya. Lamaran itu datang tanpa diduga sama sekali oleh Esther, dan dia teramat bahagia mendengar kesungguhan Gaara terhadapnya. Selang beberapa waktu, pria itu langsung sibuk memper

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Life is Funy, Right?

    Esther terbangun karena rasa lapar di perut. Dia berbalik dan menemukan sepasang mata Gaara yang menatapnya dengan intens.Dia tertidur saat ditengah permainan, dan ranjang Gaara sekarang sudah menjadi favorit Esther. Dia tidak mau meninggalkannya.“Hei,” sapa gadis itu pada sang pemuda, dia tersenyum malu-malu.“Hei,” balas Gaara membalas senyumannya. “Kau lapar ya?”Esther mengangguk.“Aku sudah memanaskan sup dan ada sedikit roti juga. Mungkin rasanya tidak akan terlalu cocok, tapi aku pribadi memang jarang makan dirumah.”Esther terkekeh. “Kau seperti cenayang, bagaimana kau bisa tahu aku lapar?”“Aku mendengar suara perutmu.”Wajah Esther memerah, sementara Gaara malah tertawa. Mereka kemudian makan bersama di tempat tidur. Makan terakhir yang Esther makan memang hanya sarapan di pesawat. Rasa lelah membuat Esther melupakan banyak hal termasuk urusan mengisi perut. Dan meski Gaara bilang rasanya mungkin tidak sesuai, tetapi bagi Esther makanan itu adalah yang paling nikmat yang p

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Body Rhytm

    “Menurutmu apa aku punya pilihan Gaara?” Dia merasakan air mata membasahi pelupuk mata. “Aku sendirian. Jika ada satu kesempatan bagiku untuk bisa menyelamatkan diri, tentu aku akan melakukannya.”“Bagaimana bisa kau melakukan itu sementara—”“Siapa yang kau pikir akan menolongku saat itu? Apakah kau Gaara? Kau? Tentu saja aku tidak pernah berpikir kesana karena aku orang asing bagimu sementara Vinson adalah teman baikmu. Dan apa yang kau lakukan saat kau tahu aku kesulitan di kampus ketika Vinson membully-ku? Kau tidak melakukan apapun.” Gaara hendak memotongnya, tetapi Esther segera mengangkat tangan mencoba untuk menghentikan apapun yang akan lelaki katakan sebagai bentuk dari pada pembelaan. “Kita pernah membicarakan ini dulu sekali. Aku tidak berusaha sedang menyalahkan keadaan ini kepadamu. Faktanya, memang pada saat itu aku tidak punya seorangpun yang bisa menolongku. Pada akhirnya aku hanya harus melakukan sesuatu agar aku bisa menyelamatkan diriku sendiri. Terus terang taruha

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Penjelasan Dari Esther

    Gaara yakin dia berhalusinasi ketika melihat sosok perempuan berambut keperakan yang berdiri di muka rumahnya.Tidak. Tidak mungkin itu Esther.Selain Gaara hanya ada dua orang yang tahu soal keberadaan rumah ini. Paman Yoshi dan ayahnya.Bahkan saat Gaara turun dari jeep dan melepas kacamata hitamnya untuk memastikan bahwa terik matahari tidak membuatnya berhalusinasi, sosok tersebut masih berada disana. Semakin mendekat, Gaara semakin yakin bahwa sosok itu memang adalah Esther.Perasaannya kian membuncah dan tidak terkendali. Tetapi diantara itu semua, Gaara tidak bisa berbohong bahwa dia bersyukur melihat Esther ada disini. Apalagi mengingat bahwa beberapa saat yang lalu dia nyaris membuat keputusan yang mungkin akan disesalinya.Ketika dia berhasil memeluk sosok itu, rasa lega segera menyebar dalam hatinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya Esther bisa berada disini. Namun dia bersyukur bahwa sekali lagi dia masih bisa menyentuh kehangatan kulit gadis itu. Berada didekat Esther mem

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Nyaris Putus Asa

    Sejak meninggalkan rumah yang dahulu menjadi tempat dia menghabiskan waktu bersama sang bunda tercinta. Gaara tidak menduga bahwa akan ada saatnya dia kembali ke rumah ini. Tepat seperti dugaannya pula tidak ada satu bagian dari rumah ini yang berubah. Ayahnya pasti melakukan segala cara agar rumah tersebut tetap sama persis seperti saat masih ditinggali oleh ibunya terakhir kali. Gaara bisa melihatnya dari taman bunga dan juga gazebo tempat ibunya dulu selalu menghabiskan waktu bersama Gaara untuk membacakannya sebuah dongeng.Gaara tidak bisa membohongi dirinya. Rumah itu sangat mencerminkan kepribadian ibunya. Setiap sudutnya memaksa Gaara mengingat semua memori tentang wanita itu. Ketika Gaara pertama kali melewati pintu depan rumah tersebut, dia merasa seperti melihat hantu ibunya dari masa lalu.Dalam perjalannnya ke Australia, Gaara sebenarnya telah membayangkan ratusan skenario yang ingin dia lakukan pada rumah tersebut. Hal pertama yang mampir ke otaknya adalah membersihkan s

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Penebusan Rasa Bersalah

    Sesuai dengan janji, setelah mengunjungi makam ibunya Gaara, Jorge mengantar Esther menuju ke kediaman mendiang istrinya dimana gadis itu bilang bahwa Gaara berpotensi berada disana. Jorge sebenarnya tidak yakin bahwa sang putra akan berada di rumah tua itu. Apalagi karena Gaara punya alasan yang kuat mengapa dia bersedia tinggal bersamanya dari pada tinggal dirumah itu.Namun entah bagaimana, Esther mampu mematahkan semua statement pria itu berdasarkan intuisinya yang liar.Sementara Esther sendiri kini semakin diliputi rasa bersalah yang teramat mendalam kepada Gaara. Setelah mendengar cerita Jorge tentang mendiang istrinya. Esther memahami bahwa Gaara tumbuh dengan pemahaman bahwa sang ibu meninggal karena cinta yang terlalu besar kepada ayahnya. Memang masuk akal bahwa pemuda itu akan bersikap sinis dan membenci ayahnya. Tetapi terlepas dari hal itu, Esther pun tidak bisa menjudge keduanya. Tetapi yang pasti setelah mendengar segalanya dari kedua belah pihak, Esther malah merasa k

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Keberuntungan Esther

    Esther benar-benar tidak tahu bahwa dia punya keberuntungan sebesar ini dalam hidupnya.Lima belas menit yang lalu dia benar-benar dibuat kelimpungan dan nyaris menangis gara-gara kehabisan mobil jemputan. Memang benar keputusan yang dia buat kali ini pun terbilang sangat gila seumur hidupnya. Terbang ke Australia tanpa punya kenalan satu pun, bahkan alamat yang hendak dia tuju pun Esther tak tahu. Esther hanya punya modal ingatan foto-foto lama Gaara dengan mendiang ibunya saja. Makanya rencana Esther adalah menyewa mobil dan pergi berkeliling sambil mencari rumah yang mirip dengan gambar yang pernah Esther lihat.Saat itulah mendadak pria baik hati yang Esther temui di pesawat menghampiri. Karena Esther punya pengalaman kurang baik dengan orang asing, maka Esther sempat ragu untuk mengatakan yang sebenarnya kepada orang itu. Tetapi bila mengingat kebaikan yang pria itu lakukan, Esther berasumsi bahwa orang itu bukanlah orang yang punya maksud jahat.“Ah, saya Jorge Maxwell. Orang ya

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Gadis Misterius

    “Maaf?” balas gadis itu tampak agak kaget dengan pertanyaan yang Jorge berikan terhadapnya.“Mimpimu.”“A—ah… itu … b—bukan apa-apa,” sahutnya agak tergagap sambil menggelengkan kepala. “Maaf saja tapi itu … bukan tipik yang cukup menyenangkan untuk … dibicarakan.”Jorge mengangguk. “Baiklah kalua begitu, tapi saat melihatmu aku jadi teringat putra bungsuku yang kurasa seumuran denganmu.”Sekilas gadis itu jadi tampak sedikit tertarik. “Benarkah? Umur berapa?”“Tahun ini masuk dua puluh dua tahun.”Gadis itu menganggukan kepala. “Ah, benarkah? Saya juga.”“Jadi, kalua boleh tahu apa yang gadis sepertimu lakukan sendirian? Apa kau ingin mengunjungi seseorang?”Selama sesaat gadis itu tampak menimbang-nimbang jawabannya. Ekspresinya juga sedikit berubah. Tetapi kemudian tak selang beberapa lama dia menganggukan kepala. “Ya, begitulah.”“Keluarga?”“Ah, bukan. Hanya seorang teman.”“Kurasa dia adalah teman yang special sampai kau mau terbang sendirian seperti ini.”Jorge jadi terkekeh sa

DMCA.com Protection Status