Home / Romansa / Istri Kedua Majikan Arogan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Kedua Majikan Arogan: Chapter 11 - Chapter 20

65 Chapters

Terjebak

Perkiraan Mimi meleset, dia pikir Andra tidak menyukai gadis polos. Tetapi melihat antusias sebelum malam pernikahan, membuat Mimi berfirasat buruk soal hubungan Andra dan Kiara pada akhirnya. Sebagai langkah awal dia mulai melancarkan tipu muslihatnya dengan membuat Andra membenci Kiara. Semua berjalan lancar hingga hari ini.“Hem, kamu kok senyum terus sejak tadi aku perhatikan. Chat an sama siapa?”Seketika Mimi menatap Andra dan menyembunyikan ponselnya di dalam tas kecil. Andra yang melihat sikap Mimi semakin aneh menjadi penasaran. Mimi yang merasa diperhatikan oleh suaminya seketika berdiri dan pamitan untuk pulang dengan alasan tubuhnya mendadak sakit.“Mas, aku pulang dulu. Kurang enak badan, sepertinya kelamaan duduk ini,” kata Mimi sambil berdiri tangan mengulur kepada Andra untuk pamitan.Karuan saja, Andra terkejut dan bingung ingin mengantarkan Mimi pulang, namun meeting akan segera dimulai. Tidak mungkin Andra meninggalkan begitu saja dengan pembahasan proyek dengan jum
Read more

Karma

Masih dalam kondisi tidak sadar. Tubuh Kiara berada di dalam pelukan Ferdi. Cowok tampan mantan idola sekolah itu, mulai beraksi. Menyentuh bagian tubuh Kiara yang masih tertutup dengan pakaian lengkap.Senyum Ferdi merekah mengambil ponsel. Ferdi mendekatkan wajahnya ke Kiara untuk mengambil foto selfie bersama. Ferdi tersenyum, "aku ingin mengabadikan momen indah ini. Kau terlihat cantik saat tidak sadar. Kita terlihat serasi," ucap Ferdi dengan tawa menguar.SentFoto sudah terkirim ke Mimi dan beberapa saat terdengar notif M-banking. Ferdi segera memeriksanya, nomimal 10 juta sudah masuk ke dalam rekeningnya. Tawa keras kembali terdengar memenuhi ruangan yang ber-AC.“Gue kaya … gue kaya.” Ferdi tertawa keras. “Thank’s Kiara, lo udah bikin hidup gue bahagia. Kasihan sekali hidupmu. Tapi tenang aja, kalau lo nanti dibuang mereka gue siap buat ganti-in.”Cahaya bulan menembus jendela, menerangi ruangan dengan remang-remang. Ferdi berdiri di samping ranjang, menatap Kiara yang terbar
Read more

Kepergok

Ferdi terduduk di toilet, meratapi nasibnya yang malang. Dia harus menanggung rasa sakit dan malu akibat ambeien yang dia dapatkan.Hingga beberapa menit lamanya Ferdi masih berusaha untuk maju dan merangkak ke atas ranjang. Namun usahanya sia-sia, pantatnya semakin bertambah sakit. Ferdi mulai ketakutan dengan kondisi ini, dia mencoba mencari tahu di internet soal penyakit.Sementara Kiara yang di atas ranjang, kesadarannya mulai pulih. Tubuhnya mulai bergerak tangan meraba ke sekitar ranjang. Mata Kiara mulai mengerjap melihat kelihat ke arah Ferdi yang duduk sambil memainkan poselnya. Syok, Kiara melihat baju bagian atasnya terbuka. Tatapannya tertuju pada Ferdi yang masih sibuk dengan ponsel. Kiara bergerak dan berusaha bangkit dari ranjang.“Ferdi!” panggil Kiara pelan, karena marasakan tubuhnya belum berada dikesadarn yang penuh.“Ke, udah bangun?” tanya Ferdi yang nampak terkejut dan menurunkan ponselnya.“Lo apain gue, kenapa gue ada di sini? Katakan, Ferdi!” teriak Kiara mula
Read more

Perdebatan

Mimi terbaring di ranjang rumah sakit, wajahnya pucat dan terlihat kelelahan. Dia baru saja menjalani serangkaian pemeriksaan dokter setelah merasakan lemas dan pusing saat turun dari kantor Andra. Di tangannya, dia memegang ponselnya, melihat foto-foto yang dikirimkan Ferdi. Rasa marah dan kecewa masih membakar hatinya. Dia tidak menyangka Andra, pria yang dia cintai dan percayai, tega menipunya dan menyukai Kiara.Namun, di balik rasa marah dan kecewa, ada secercah kebahagiaan yang terpancar di wajah Mimi. Dia tersenyum tipis saat melihat foto-foto Kiara yang dipeluk hangat oleh Ferdi."Karma itu memang nyata. Kau pikir bisa dengan mudah merebut suamiku? Kau akan merasakan balasannya.Mimi saat ini menderita sakit tumor jinak pada rahimnya. Sudah dilakukan berbagai cara pengobatan, kecuali operasi. Mimi tidak ingin melakukannya, karena pobia dengan bayangan mamanya yang meninggal akibat kegagalan waktu melakukan operasi pengangkatan Rahim juga. Mimi sudah ikhlas jika tidak bisa memp
Read more

Ketahuan

Gelenyar aneh mulai terasa di tubuh gadis itu setiap kulitnya bersentuhan dengan Andra. Gejolak dari dalam tubuhnya menginginkan hal yang lebih untuk mendapatkan sentuhan. Tatapan mata mereka beradu keduanya saling diam.Perlahan tangan Andra mulai meraba bagian punggung istrinya dan menariknya lebih dalam. Kiara terdiam menikmati setiap momen yang diberikan suaminya dengan memejamkan mata. Sensasi panas yang membakar dalam tubuh keduanya membuatnya larut dalam kehangatan. Meskipun masih dalam suasana marah, Andra seorang lelaki yang tidak akan bisa menahan hasrat saat bersentuhan dengan wanita yang sudah menjadi milik sahnya.Keraguan tentang Kiara saat ini dia singkirkan, lebih besar hasrat dalam tubuhnya yang sedang terbakar asmara dan emosi bercampur menjadi satu. Belitan lidah pada bibir polos tanpa polesan makeup,membuat Andra semakin terpancing. Persetan yang sudah dilakukan istrinya dengan laki-laki di dalam hotel tadi. Bagi Andra saat ini tubuh Kiara lebih menggoda dari apapu
Read more

Kecurigaan Andra

Mimi berdiri di depan Kiara dan Andra, wajahnya merah padam bagaikan api. Matanya melotot, penuh amarah yang meluap-luap. Tanpa aba-aba, dia menjambak rambut Kiara dengan kasar, menariknya ke bawah. Kiara meringis kesakitan, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Mimi.Andra yang melihat kejadian itu, segera melerai mereka. Dia menarik tangan Mimi dengan kuat, berusaha melepaskannya dari rambut Kiara. "Mimi, hentikan!" bentaknya dengan tegas.Mimi berontak, berusaha melawan Andra. Dia berteriak-teriak mengeluarkan kata-kata kotor, menuduh Kiara dengan berbagai macam hal. Suasana di kamar menjadi semakin panas dan kacau. Pelayan mulai berdatangan, terheran-heran melihat apa yang terjadi.Kiara masih meringis kesakitan, rambutnya berantakan akibat jambakan Mimi. Dia merasa malu dan terhina di depan semua orang. Andra terus berusaha menenangkan Mimi, namun amarahnya tidak kunjung reda.Perkelahian itu akhirnya berhasil dilerai oleh beberapa pelayan yang datang membantu. Mimi dibawa ke
Read more

Telpon Ferdi

Mimi menatap Andra dengan penuh kekhawatiran. Dia takut rencananya ketahuan. Bisa dihajar Andra jika tahu kalau Mimi lah yang sudah merekayasa kejadian bersama dengan Ferdi.“Bagaimana sopir bisa bilang, ketemu saja tidak. Trus bagaimana hasilnya, ada kemajuan belum? Apa tidak sebaiknya operasi saja? Ini akan lebih baik, daripada hanya pengobatan,” kata Andra.Andra yang merasa kasihan dengan Mimi tidak sanggup melihat istri pertamanya sakit. Sedangkan dia juga harus memperhatikan Kiara yang baru dibawa kabur oleh laki-laki. Bisa saja Andra membuang Kiara seketika itu. Namun melihat Kiara dalam kondisi seperti tadi hatinya sangat marah. Tidak rela jika Kiara bersama dengan lelaki lalin di hotel.“Sudahlah, aku kan udah bilang tidak mau. Jangan bikin ribut lagi dengan pendapatmu, Mas. Tidak perlu aku ulangi biarpun hanya sekali membahas soal operasi.”Suara Mimi semakin keras, dia kemudian merapikan pakaian dan bangkit dari ranjang. Suasana kembali panas saat Mimi berganti pakaian yang
Read more

Siasat Licik

Sementara di dalam kamar, Kiara yang berpura-pura tertidur langsung bangun dan berjalan ke dalam kamar mandi. Tubuhnya yang lengket karena keringat sama sekali belum dia bersihkan. Hasrat yang ada di dalam tubuh gadis itu kembali bergolak belum tuntas setelah kepergian Andra dan Mimi dari kamarnya. Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan diri Kiara hingga hormon di dalam tubuhnya naik dan hanya ingin dituntaskan.Dengan berbagai cara, dia memuaskan dirinya sendiri di bawah selimut tebal. Meski kamarnya ber-AC namun hawa panas yang ada di dalam tubuh Kiara tetap tidak dapat didinginkan. Awalnya Kiara bingung karena saat ini membutuhkan pelukan hangat dari seseorang yang bisa dijadikan tempat untuk meluapkan hasratnya. Baru kali ini dia merasakan hawa panas yang begitu hebat menuntutnya untuk melakukan hubungan dengan seorang laki-laki.Bukan kali ini saja Kiara merasakan hal itu. Semenjak dekat dengan Andra nafsu untuk terus bersama dan bersentuhan tidak dapat dia kuasai. Apalah daya,
Read more

Alibi

Sekarang Ferdi sedang menyiapkan rencana selanjutnya menjebak Kiara. Senyum mengembang di sudut bibirnya yang hitam. Rendi yang berada di sebelahnya hanya menggelengkan kepala. Sejatinya dia tidak setuju dengan tindakan Ferdi yang ingin menjebak Kiara sejak awal. Dia tahu pasti, siapa gadis yang menjadi target pundi-pundi milik Ferdi. Tetapi karena takut, Rendi hanya bisa menuruti perintah Ferdi.“Lo mau jebak Kiara gimana lagi? Emang masih kurang uang yang lo dapet dari perempuan itu?” tanya Rendi setelah mereka tiba di rumah kontrakan.“Karena sekarang kondisi gue kayak gini, lo yang gantiin gue lakukan itu. Tapi ingat, duitnya gue yang terima. Lo mau nggak?!”Ferdi terkenal sebagai pemaksa terhadap teman-temannya. Dia menindas mereka yang yang butuh pekerjaan. Tidak peduli jika mereka melakukan tidak ikhlas, yang terpenting bisa menekan teman yang butuh powernya.“Iya, apa sih yang nggak gue lakuin buat lo! Bilang aja, hidup gue ada di tangan lo kan,” kata Rendi datar, dia tidak be
Read more

Siapa Nenek?

Di rumah Andra saat ini sedang sepi. Andra pulang bersama dengan Mimi dinihari. Mimi masih tergolek di atas ranjang dalam posisi berpelukan. Suara alarm yang berkali-kali berbunyi tidak mereka perdulikan.Suara gedoran di pintu membuat pria yang masih mengenakan pakaian casual itu terbangun. Setelah melihat ke arah Mimi yang masih tertidur pulas, Andra bangkit dan berjalan terhuyung menuju pintu. Kepalanya sedikit pusing akibat ulah Mimi dan kurang tidur.“Ada apa,” ucapnya tanpa memperhatikan siapa yang datang.“Sudah siang, nggak masuk kerja?” tanya Kiara dengan wajah penuh tanya.Seketika Andra membuka mata lebar, melihat Kiara berdiri tepat di depannya dengan wajah segar tanpa polesan makeup. Dia terdiam, menikmati wajah polos yang tadi malam sempat membuat jantung berdegup kencang. Rasanya ingin meraup bibir berwarna merah muda itu di dalam belitan lidahnya.“Tuan, kerja tidak?” ulang Kiara. Suaranya terdengar merdu di telinga Andra, membuat laki-laki itu tergagap menyadari diri
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status