Sesuai kesepakatan dengan Mimi, Andra mendatangi tempat di mana Kiara disekap oleh orang suruhan Mimi. Andra terpaku, matanya melotot tak percaya. Mimi, istri pertamanya, tega menyekap Kiara, wanita yang dicintainya sepenuh hati. Amarah bagaikan api yang membakar jiwanya. Rasanya ingin menghancurkan segala sesuatu di hadapannya."Bagaimana bisa kamu melakukan ini, Mimi?!" Andra meraung, suaranya bergetar menahan amarah.Mimi menundukkan kepala, air mata mengalir di pipinya. "Maafkan aku, Mas Andra. Aku khilaf. Aku cemburu," bisiknya lirih.Andra tak tahan lagi. Dia mencengkeram erat bahu Mimi, matanya memancarkan tatapan tajam. "Cemburu? Apa yang kamu cemburui? Kiara tidak merebut apa pun darimu!"Mimi terisak semakin kencang. "Aku hanya ingin kamu kembali dengan hatimu seperti dulu," ujarnya pilu.Andra melepaskan cengkeramannya, hatinya diliputi rasa iba. Dia tahu Mimi masih mencintainya, namun cintanya telah terdistorsi oleh rasa cemburu dan dendam."Kita sudah selesai, Mimi," kata
Baca selengkapnya