Semua Bab Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku: Bab 111 - Bab 120

143 Bab

111

“Mayang dengarkan aku!” Erina langsung menarik tangan Mayang dengan kasar untuk membuatnya mengadap dirinya dan berhenti menatap Rafael yang barusaja mengatakan seluruh kebenaran.“HEY! APA APAAN INI!” Beberapa pengawal langsung menarik Erina menjauh dari Mayang dan Rafael atas kode yang diberikan Rafael. “MPHHHHH!” pekiknya ketika pengawal itu membekap mulutnya.“Sudah aku katakan sejak awal, kau dilarang berbicara sebelum aku izinkan, biarkan ini menjadi antara aku dan mamaku, paham?” Dengan gaya khasnya yang arogan Rafael mengatakan kata kata itu hingga membuat wajah Erina langsung memerah. Dia menatap nanar ke arah Rafael dan Mayang.Semua ketakutannya akhirnya terjadi.“Sayang…. Dengar—“Berhenti di sana jangan mendekat!” Mayang mengangkat tangannya tanpa menoleh ke arah Abimanyu yang berniat akan berjalan mendekat ke arahnya.Hening saat Rafael selesai mengucapkan semuanya dan Mayang masih berusaha memproses semuanya.Wanita malang itu langsung menatap ke arah menantu kesayangann
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

112

“A-apa? Me-nyuap dokter? Omong kosong apa yang sedang kau katakan Rafael Nathan Adijaya? Apa ini etika yang diajarkan padamu sejak kecil hah? Menelantarkan istrimu sendiri dan memfitnahnya agar aku bisa lepas tanggung jawab?” Seluruh tubuh Erina bergetar saat mengucapkannya.Bibirnya kelu untuk berucap tapi dia berusaha berteriak walau nada suaranya bergetar karena cemas. Ekspresi wajahnya sangat menyeramkan, jauh berbeda dengan wajah anggun yang biasanya dia perlihatkan sehari hari, saat Rafael tetap saja sama. Pria itu jarang bisa tersulut emosinya bahkan di situasi segenting ini dia bisa tenang saat keempat orang lainnya yang ada di sana sudah kesusahan untuk bernapas dan berdiri.“M-mama….Aku…aku sungguh tidak mengerti apa yang terjadi di sini. M-mama yang bilang kan kalau suamiku itu menyayangiku sejak awal? T-tapi apa ini? Kenapa suamiku berubah menjadi seperti ini? Apa yang sudah aku lakukan?” Monika langsung berakting lagi untuk mendapat perhatian dan simpati dari Mayang.Tapi,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-28
Baca selengkapnya

113

Suara robekan kertas memecah suasana yang awalnya kacau balau berubah menjadi hening. Kedua jemari tangan Mayang bergetar saat wanita itu membuka amplop lain yang diberikan Rafael.Tidak! Dia masih menyangkal semuanya sampai detik tadi. Tapi, ekspresi dan kecemasan di wajah menantu dan besannya membuat Mayang mau tak mau berperang untuk menghadapi pahitnya kenyataan.Sebelum mengambil kertas itu dari dalam amplop, Mayang mengambil waktu sejenak untuk menoleh ke arah Rafael, Monika dan Erina. Ketiga orang yang menjadi pusat kekacauan malam ini.Saking beratnya beban mental yang dirasakan Mayang saat ini, dia bahkan tak merasa terganggu sedikitpun dengan fakta bahwa Rafael, putranya sudah menyiapkan surat cerai yang sudah lengkap hanya tinggal ditanda tangani saja untuk masalah ini.Itu menandakan pria ini sudah menyiapkannya sejak dulu, atau mungkin 4 bulan ini selama dia diam saja, Rafael pasti sedang mengerjaakan ini entah benar atau tidaknya Mayang masih belum bisa berpikir dengan je
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

114

PLAK!!Tangan kekar milik Tuan Wardana menampar keras pipi kanan istrinya, Erina. Semua orang yang ada di rumah sakit itu mematung seketia, kecuali Mayang yang terbaring lemah dengan bibir yang pucat.Keadaan yang awalnya sunyi kini berubah menjadi semakin mencekam semenjak kehadiran Tuan Wardana yang tak lain adalah papa Monika. Pria itu barusaja datang dari dinasnya ke luar negeri dan mendapatkan telpon mendadak dari istrinya yang langsung menangis hebat melalui telpon mengatakan kalau Keluarga Adijaya sudah mempermalukan harkat dan martabat Keluarga Wardana.Walau mendengar masalah terjadi, pria itu tetap berusaha tenang. Dia langsung memesan tiket pulang tanpa membuat asumsi berlebihan di kepalanya mengingat sampai kapanpun Tuan Wardana tak akan pernah melupakan pengorbanan Tuan Adijaya dengan memberikannya suntikan dana dan juga saham dari rumah sakitnya. Semuanya dia lakukan untuk menolongnya dulu, dan kali ini dia tak ingin gegabah.Oleh karena itulah Tuan Wardana langsung pulan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-01
Baca selengkapnya

115

Rafael menenteng begitu banyak barang sambil berjalan dengan terburu-buru. Pria tampan itu tampak rapi dengan setelan jas berwarna biru dongker dengan warna pita yang matching dengan pakaiannya menambah aura bos yang dipancarkan pria itu.Walau sudah berusia cukup matang, 35 tahun tapi tak sedikit banyak wanita muda jatuh hati dan kepincut dengan pesona pewaris satu satunya Adijaya Corp itu. Kini, pria tampan itu berjalan terburu-buru, kaca mata hitam bertengger di wajahnya. Dan dibelakang pria itu ada sekitar 7 pengawal yang mengekor sambil membawa tas belanja juga.Setelah mengabaikan salam dari pegawai di resepsionis dengan berlalu cepat tanpa menoleh, kini Rafael sudah ada di dalam lift di sebuah apartement termewah di Singapura. Suara sepatu kulitnya yang bersentuhan dengan lantai lift memenuhi lift itu.Butuh waktu sekitar 2 menit untuk sampai di lantai 34 dan Rafael bahkan tak kuasa untuk menunggu 1 detik lebih lama lagi, terbukti dari betapa cepatnya ketukan sepatunya sembari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-02
Baca selengkapnya

116

15 menit kemudian, suara desarah dan erangan memenuhi ruangan apartemen mewah itu. Rafael memposisikan Chalista dengan nyaman di bawah kungkungannya dan mulai melancarkan aksinya untuk menyalurkan rasa rindu dan gairah yang sudah memuncak sampai di ubun ubun kepalanya.Sejujurnya kepala Rafael hampir pusing, pusing karena melihat betapa cantik dan seksi Chalista di matanya. Mulai dari kulitnya yang bercahaya dan eksotis dan juga seluruh lekuk tubuh bahkan aroma khas wanita itu membuat Rafael hampir kehilangan akal.Chalista diluar dugaan terlihat semakin cantik dan auranya semakin terlihat saat dia hamil, tak seperti kebanyakan wanita hamil yang mungkin malas bergerak atau malas merawat diri tapi Chalista berbeda. Dia merasa merawat tubuhnya juga berarti merawat bayi yang ada di dalam kandungannya.Oleh karena itulah dia rutin ke salon dan ketempat tempat kecantikan untuk menjaga penampilannya tetap menawan. Namun diluar fisik, sesuatu yang dapat dilihat, aura kecantikan Chalsita meman
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya

117

Di apartement itu, suasana kini begitu hening. Udara sejuk dari pendingin ruangan menyelimuti tubuh Chalista, membuat kulitnya sedikit menggigil. Ia duduk di tepi ranjang, menatap Rafael yang duduk tepat di sampingnya. Tubuh keduanya bahkan masih polos, tanpa sehelai benang yang menutupi.Sementara di tangan kanan Chalista, dia memegang hpnya yang terus berbunyi dam bergetar. Nama ‘mama’ muncul di sana dan Chalista sudah menunjukkannya sejak tadi pada suaminya itu dan sepertinya bukan hanya CHalista yang perlu waktu lama untuk memproses semuanya karena ternyata Rafael juga sama. Dia mematung sebentar seperti berpikir bagaimana jalan keluar dari masalah ini.Karena tak kunjung mendapat jawaban. Chalista membuka mulutnya. “Aku sudah beberapa kali mengabaikan panggilan dari mama dan…jika aku terus mengabaikannya mama bisa bisa curiga dengan apa yang aku lakukan di sini,” ucap Chalista memberitahu Rafael yang sbeenarnya. Itu lebih terdengar seperti Chalista ingin memberitahu Rafael kalau d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-10
Baca selengkapnya

118

“Sir, I’m sorry you can’t go inside, the doctor is doing the process.” Kilatan amarah di mata Rafael mampu membuat beberapa pegawai dari rumah sakit itu menunduk. Mereka semua sedang ada di apartement Chalista, sesuai apa yang Rafael rencakan dia sudah menyiapkan persalinan Chalista dan semua dokter yang ada untuk melakukannya di apartemen bukan di rumah sakit karena takut menimbulkan rumor.Rafael terlihat sangat kacau. Rambutnya tidak lagi rapi, kancing atas kemejanya sudah terlepas dan dasinya juga sudah tidak lagi pada tempatya. Setelah mendengar kabar kalau istrinya, Chalista akan segera melahirkan Rafael yang awalnya ada di Jepang, langsung terbang kembali ke Singapura tanpa basa basi lagi.Masalah utamanya adalah jadwal kelahirannya yang maju beberapa hari. Rafael yang memang sangat sibuk akhir akhir ini sempat syok saat diberikan kabar tersebut tapi karena Chalista adalah fokus utama di hidupnya Rafael meninggalkan semuanya dan kembali lagi ke Singapura.Tapi, saat dia sampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-14
Baca selengkapnya

119

“A-Apa, Pa?” Suara Chalita bergetar saat mengucapkannya. Demi apapun, dia berharap setengah mati kalau dia baru saja salah dengar. Tapi, melihat Rafael langsung menaruh Nathan di keranjang miliknya dan bergegas mendekat dengan wajah seramnya membuat perasaan Chalista semakin tak enak.Abimanyu terdengar cukup kesal dengan pertanyaan Chalista barusan, padahal dia merasa sudah jelas sekali mengucapkannya. “Papa bilang Keluarga Alexander membawa lamarannya untukmu kemarin dan mengatakan akan mengadakan pertemuan dua keluarga minggu depan, jadi pulanlglah paling lambat sebelum hari sabtu.”Deg! Lagi-lagi rasanya jiwanya meninggalkan raganya, bahkan untuk kedua kalinya mendengar itu Chalista masih syok. “PA! AKU TIDAK SETUJU!” Tanpa ia sadari suaranya meninggi dan terkesan menuntut saat mengucapkannyaMendengar itu Abimanyu terkekeh dari seberang sana. “Kau pikir dirimu pantas menolak? Menikahlah dengan cepat, pergi jauh jauh dari keluarga Adijaya jangan pernah kembali lagi. Lagipu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-15
Baca selengkapnya

120

Chalista menegang seketika. NIatnya untuk menyembunyikan semuanya ternyata salah besar. Ah, apa yang sudah dia lakukan?“R-raf…sayang, dengakan penjelasanku.” Chalista berusaha berbicara walau dengan posisi yang masih duduk di atas kasur karena dia barusaja selesai melahirkan.Sementara itu wajah Rafael masih memerah karena dia menahan amarahnya sejak tadi setelah melempar karangan bunga itu dnegan kasar.Chalista memang salah. Suami mana yang tidak akan marah kalau tau istrinya dikunjungi oleh mantan paacarnya saat dia tak ada? Apalagi Chalista dengan bodohnya memilih untuk berbohong saja berharap ini tidak menjadi masalah besar namun lihatlah sekarang apa yang terjadi.Sementara itu, Rafael yang melihat istrinya itu menahan tangisnya dengan posisi yang tidak nyaman diatas kasurnya menjadi merasa bersalah. Rafael memejamkan matanya kuat kuat sambil menarik napasnya. Dia memalingkan wajahnya dari menatap Chalista menjadi menatap ke arah jendela besar dimana pemandangan kota terlihat de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status