Amy yang baru saja bersuara, muncul dan bertanya pada Naira. “Ada apa ini, Ra?”“Nggak ada apa-apa, Sis Amy.” Naira malas menjabarkan mengenai perdebatannya dengan Rinda.Meski begitu, Amy sudah menangkap aroma permusuhan dari Naira dan Rinda.Melihat ketegangan antara kedua gadis itu, Amy menarik tangan Naira.“Yuk! Aku butuh kamu di ruanganku!” ajak Amy sambil tetap memegangi tangan Naira untuk pergi dari sana.Mata Naira tajam menatap Rinda yang melotot tak terima.‘Ini belum kelar, yah Rin! Liat aja ntar kalo kau berani nyenggol gak enak tentang mami lagi,’ batin Naira menyimpan dendam ke Rinda.Maka, seharian ini, suasana hati Naira buruk. Bahkan dia malas pergi ke kantin walau hanya sekedar ingin membeli minuman ringan atau camilan seperti gorengan. Napsu makannya menguap hilang ketika dia mengingat ucapan buruk Rinda.“Loh, Ra, kamu belum makan siang?” tanya Amy ketika jam makan siang sudah berjalan setengahnya.“Belum kerasa lapar, Sis. Aku masih selesaikan periksa naskah dulu
Terakhir Diperbarui : 2024-06-25 Baca selengkapnya