Pagi ini, Naira sudah bersiap dengan pakaian untuk ke kantor.“Mih, aku ngantor dulu, yah!” Tak lupa dia mengecup pipi ibunya.“Hati-hati di luar, Sayang!” Elvita tak melupakan mengucapkan itu ke putrinya.Naira membalas dengan lambaian tangan karena taksi online pesanannya sudah datang.“Hm, enaknya aku pakai manuver apa, yah pagi ini?” Naira berpikir dalam perjalanan.Namun, baru saja dia hendak merancang sebuah kenekatan lain untuk menghindari Bastian, ponselnya bergetar.Dia melihat ada nomor asing.“Siapa, sih?” Naira penasaran. Maka dari itu, dia membukanya.[Kalau hari ini kamu masih kabur dariku, aku akan kasitau Elvita tentang kita di sofa ruang tengah]Deg!Ternyata dari Bastian.“Sial! Sial!” Naira memaki dengan sikap gemas plus kesal.“Kenapa, Neng?” tanya sopir di kabin depan.“O-oh, nggak apa-apa, Pak!” Naira lekas menyahut sopir.Maka, pagi itu, dia tak punya pilihan lain selain menghentikan tingkah kucing-kucingannya. Dia tak mau apabila Bastian merealisasikan ancamann
Last Updated : 2024-07-01 Read more