Sean melonggarkan dasi yang mengikat lehernya. Dia sedikit memijat tengkuk lehernya kala merasakan sedikit lelah. Sesaat Sean melirik arloji—waktu menunjukan pukul sepuluh malam. Ya, dia masih belum pulang ke rumah karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan olehnya. Ketika Sean hendak membaca email masuk, tatapanya teralih pada dering ponsel. Sean langsung mengambil ponselnya dan menatap ke layar. Di sana tertera nomor Marsha, Ibunya yang tengah menghubunginya. Tanpa menunggu, Sean langsung menggeser tombol hijau. Sebelum kemudian meletakan ke telinganya.“Ada apa, Mom?” jawab Sean datar kala panggilan terhubung.“Sean, kenapa hari ini Mommy susah sekali menghubungimu?” seru Marsha kesal dari seberang sana.Sean mengembuskan napas kasar. “Maaf, hari ini aku sibuk dengan pekerjaanku. Aku baru saja kembali ke ruang kerjaku. Tadi ponsel aku tinggal di ruang kerjaku.”“Kau masih di kantor? Ini sudah malam, Sean!”“Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, Mom.”“Astaga, Sean. Ka
Read more