Home / Romansa / Menikah Tapi Tak Serumah / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menikah Tapi Tak Serumah: Chapter 81 - Chapter 90

120 Chapters

Bab 68 (b)

“Feiza, kamu dari mana aja sama Pres Furqon?” tanya Ririn dengan berbisik ketika Feiza muncul di ruang kelas untuk kelas perkuliahan dosen kedua mereka hari ini belum lama setelah Feiza mendudukkan diri. “Ngopi bentar, Rin,” sahut Feiza mengubah istilah pertemuannya dengan Furqon yang sebelumnya disebut ‘kencan’ oleh Furqon dengan sebutan ‘ngopi’. “Ngopi sampai jam matkul Prof Heri selesai? 2 SKS, Fe? Serius?! Ngomongin apa?” Ririn seolah ingin berteriak histeris meski gadis itu masih memelankan suaranya. “Biasa. Urusan HMJ.” “Urusan HMJ apa? Dan cuma berdua?” “Hn.” Feiza menganggukkan kepalanya. “Masalah aula gedung B. Kamu kemarin udah tahu, kan, waktu Aghisna ngabarin di BC kalau aula B dipakai DEMA F. Aku nyoba lobbying masalah itu sama Pres.” Ririn akhirnya mengangguk-angguk. “Tapi kenapa sampai kamu bolos matkul? Mana dari pagi juga? Kenapa Pres Furqon sampe nyamperin kosan kita?” cecar Ririn yang dibalas Feiza kedikan bahunya. “Nggak tahu,” ucap Feiza pendek lantas
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 69

Sebelum Feiza menjelaskan apa-apa, dosen mata kuliahnya datang dan kelas perkuliahan pun dimulai.Pada akhirnya, situasi yang sedikit hingar akibat tersebarnya foto sosok Furqon dan Feiza di depan indekos Feiza mereda karena ada tanggapan dari Ziyana Nafisa yang belum lama tersebar juga.Ziyana Nafisa mengatakan bahwa Furqon dan Feiza bertemu karena Feiza yang ingin melakukan negosiasi dengan Furqon perkara peminjaman gedung di kampus. Tidak ada hubungan apa-apa di antara mereka dan Furqon memang sosok presiden mahasiswa yang tidak segan meluangkan waktunya untuk ketua-ketua umum himpunan jurusan di fakultasnya yang ada di bawah kepemimpinannya untuk mendengar keluh-kesahnya, termasuk itu juga Feiza.Meski Furqon pada akhirnya tidak bisa memberikan izin pakai gedungnya kepada Feiza, namun ia sudah menawarkan bantuan semampunya. Ziyana Nafisa juga mengatakan Furqon tidak dekat dengan perempuan mana pun dan menyiratkan jika dialah satu-satunya perempuan yang sedang dekat dengan Furqon.
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Bab 70 (a)

Gus Furqon: Kamu di mana Feiza?Pesan WhatsApp yang dikirim Furqon itu hanya Feiza baca tanpa dibalasnya.Gus Furqon: Fe?Lagi-lagi Feiza hanya membacanya saat Furqon mengiriminya pesan lagi, kurang lebih setelah 5 menit pesan Furqon yang sebelumnya hanya menjadi buntalan chat tanpa balasan.Feiza menghela napasnya perlahan.Hari ini Kamis, saat seharusnya ia datang ke rumah Furqon. Namun, mengingat 'kehebohan' kemarin hari yang disebabkan oleh suaminya itu, Feiza jadi merasa enggan untuk bertandang. Ia terlanjur kesal dan sebal akan apa yang terjadi. Dan meski segalanya telah mereda, ada begitu banyak kekhawatiran di hatinya jika ia dan Furqon sampai tertangkap mata tampak kembali bersama.Feiza melanjutkan kegiatannya menyetrika setelan baju yang akan dipakainya ke kampus hari ini dan memilih mengabaikan ponselnya, membiarkan benda persegi panjang pipih itu tergeletak dalam hening di atas kasur tempat tidurnya.Seperti biasa, mode silent ponsel Feiza sedang perempuan cantik itu akti
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 70 (b)

"Tum Feiza." Feiza kaget luar biasa karena Furqon tiba-tiba muncul di hadapannya sekeluarnya perempuan cantik itu dari kelas selesai perkuliahan. Ya, benar. Di depan kelas Feiza. Furqon muncul di depan kelas Feiza dengan banyak teman-teman Feiza yang ada di sekitar mereka. "Mas?!" Kedua bola mata Feiza langsung membola, terbelalak karena sangat terkejut melihat Furqon di depannya. Ia langsung melihat ke sekitarnya. "Pres Furqon, kenapa njenengan ada di sini?" ucap Feiza lagi sembari berusaha mengendalikan ekspresi. Sebab Feiza sadar, di sekelilingnya banyak teman-temannya yang memilih berhenti untuk memperhatikan Furqon dan dirinya. Bahkan beberapa tidak segan-segan menatap lurus ke arahnya dengan kamera ponsel yang tampak menyala. Sungguh gila! Mati Feiza jika ada yang salah dalam gerak-geriknya dan tertangkap atau bahkan terekam oleh kamera itu. "Ada yang mau saya bicarakan," kata Furqon. "Mari ikut saya," lanjutnya. "Pak Pres." Fahmi tiba-tiba muncul di antara ke
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 71

“Kenapa kamu tidak membalas WA-ku, Feiza?” tanya Furqon memecah sunyi begitu dirinya dan Feiza duduk berdua.Setelah menjemput Feiza di depan kelasnya, Furqon membawa istrinya itu pergi ke salah satu kafe yang terkenal lumayan sepi jika di pagi hari. Dan di situlah mereka saat ini. Duduk saling berhadapan di meja berbentuk bundar yang terdiri dari dua bangku yang kini sama-sama penuh akibat mereka tempati.Keduanya saling diam sejak lama sampai Furqon barusan melayangkan tanya. Tepatnya, sejak Feiza mengekor suaminya itu ke mobilnya lalu keluar kampus dan pergi berdua tanpa siapa pun bersuara ataupun berkata-kata.Furqon memesan minuman dan makanan untuk mereka, pesanan diantarkan, dan keduanya duduk dalam diam saling pandang hingga Furqon yang pertama membuka konversasi di antara mereka.Menanggapi pertanyaan Furqon, Feiza menghela napas diam-diam dengan wajah datar.Pagi ini perempuan cantik itu sedang malas mengawali perdebatan. Namun, jika Furqon nanti terus mencecar dan memancing
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bab 72

“Kenapa njenengan bertanya seperti itu, Mas?” tanya Feiza pelan masih menatap Furqon tidak percaya. Furqon menghela napas lalu mengedikkan bahunya. “Kamu seperti nggak pernah serius dalam hubungan kita, Feiza,” katanya menatap serius Feiza yang ada di depannya lalu membiarkan jeda. “Aku mencintaimu. Tapi sepertinya, ada laki-laki lain di hatimu,” lanjut Furqon. Feiza ternganga dengan napas terhela kasar mendengar kalimat yang diutarakan Furqon. “Kenapa njenengan berpikir seperti itu?” Perempuan itu kembali bertanya. “Fahmi dan aku hanya teman biasa. Kami mungkin dekat dan dia mungkin memiliki perasaan untukku. Tapi dia bukan siapa-siapa di hidupku selain teman baik dan sekarang wakilku di HMJ. Kalau aku nggak mencintai njenengan, aku nggak akan mau lepas keperawananku dengan njenengan, Mas Furqon.” Feiza menyuarakan kalimat terakhirnya sambil melempar tatap penuh luka. Furqon memalingkan muka sembari kembali menghela napasnya. “Bisa saja
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 73

“Apa?? Serius, Fe?!” Kedua manik mata Ella menatap Feiza dengan tatapan tidak percaya setelah mendengar apa yang telah diceritakan teman sekamarnya yang memiliki paras cantik dengan manik mongoloid itu. “Kamu … nggak bercanda, kan, Fe?” lanjut Ella masih dengan ekspresi sangsinya menatap Feiza dengan kedua mata melotot. “Aku nggak salah denger, kan?” tambah gadis itu meminta kepastian. “Hn.” Feiza hanya mengangguk singkat. Ella segera menggeleng-gelengkan kepalanya masih dengan mata lebar miliknya yang membola. “Feizaaaaa. Ini gilaaa, Fe!” gumam gadis itu. “Gimana bisa?” tanya Ella sembari memegang erat kedua tangan Feiza yang ada di depannya. “Kalau aku jadi kamu, nggak akan kulepas suamiku, Feee! Bikin hajatan besar-besaran aku dan akan kubuat semua orang, termasuk seisi kampus tahu akan statusku. Kenapa kalian malah backstreet? Bener-bener nggak habis pikir aku tuh.” Feiza menggeleng-gelengkan kepalanya sembari menghela napasnya. “Poinnya adalah ... aku sebenernya belum si
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 74

“Jadi apa keputusan njenengan, Mas?” tanya Feiza masih dengan kedua manik berembun miliknya yang sekuat tenaga perempuan itu tahan supaya tidak meluruhkan cairan larikma.“Aku harap njenengan setuju untuk saling menjaga jarak dulu,” lanjut Feiza. “Kita nggak lagi tinggal bersama empat hari sekali dalam seminggu seperti sebelumnya. Aku tetap di kosku, dan njenengan tetap di rumah njenengan.”Furqon hanya diam.“Aku mohon, Mas,” pinta Feiza kemudian dengan wajah memelasnya, yang pada akhirnya, kembali berhasil membuat Furqon menganggukkan kepalanya perlahan—mungkin karena tidak tega melihat kesedihan di wajah Feiza—meskipun Furqon tetap tidak mengatakan apa-apa..Feiza memutar kilas balik pertemuan terakhirnya dengan Furqon di kafe dua hari lalu di dalam kepalanya lalu kembali fokus menatap Ella yang masih duduk di depannya. Menantikan cerita Feiza.“Ayo, gimana ceritanya, Fe?!” pinta Ella.Tak lama, perempuan cantik bermata sipit itu kemudian berusaha mengembangkan senyum di bibirnya.
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Bab 75

Drtt ... Drtt .... Ponsel yang Feiza letakkan di atas meja bergetar menampilkan panggilan masuk. Sebab Feiza yang mengatur ponselnya dalam mode silent seperti biasa, ia tidak menyadarinya karena terlalu fokus pada apa yang sedang disampaikan oleh teman-teman pengurus himpunan mahasiswanya akan persiapan acara mereka. Perempuan itu baru menyadarinya ketika Fahmi menyerukan namanya. “Ada panggilan masuk tuh,” ucap Fahmi yang duduk di samping kiri Feiza begitu Feiza menoleh ke arahnya. Laki-laki itu mengedikkan dagu ke arah ponsel Feiza yang ada di atas meja. Feiza segera melihat ke arah ponselnya dan langsung terkesiap dan membulatkan mata ketika tahu siapa yang coba menghubunginya. Umi Seseorang yang sedang mencoba melakukan panggilan dengannya itu bernamakan kontak itu. “Umi siapa, Fe? Masa Ibu kamu? Sejak kapan kamu manggilnya ganti Umi?” tanya Fahm
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 76 (a)

Muhammad Furqon Al-Akhyar POV“Siapa yang ada di tempat sebelah Timur kita, Lim?”Salim yang baru kembali dari kasir angkringan setelah membuat beberapa pesanan kulempari tanya.Dia meletakkan tasnya di atas meja, menatapku dengan kedua alis yang tampak sedikit terangkat dan tangan yang melakukan gerakan menggaruk rambut belakang kepala.“Timur kita, Gus?” tanggapnya, balik bertanya sembari mendudukkan diri di sampingku dengan bersila.“Hn.” Aku mengiyakan pertanyaan Salim lalu melirik jam di pergelangan tangan yang menunjukkan pukul 09.35 WIB.Dua puluh lima menit lebih awal dari jam rapat yang sudah menjadi kesepakatan.Sudah menjadi kebiasaanku datang lebih awal saat ada rapat seperti hari ini. Minimal lima belas menit sebelum jam rapat berlangsung. Hal itu kulakukan agar aku tahu, siapa saja orang-orangku yang datang tepat waktu dan siapa saja yang terlambat. Selain itu, sebagai pemimpin mereka aku tentu harus memberi contoh yang baik pula.“Sepertinya ... anak-anak PGMI, Gus,” ja
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status