“Jadi apa keputusan njenengan, Mas?” tanya Feiza masih dengan kedua manik berembun miliknya yang sekuat tenaga perempuan itu tahan supaya tidak meluruhkan cairan larikma.“Aku harap njenengan setuju untuk saling menjaga jarak dulu,” lanjut Feiza. “Kita nggak lagi tinggal bersama empat hari sekali dalam seminggu seperti sebelumnya. Aku tetap di kosku, dan njenengan tetap di rumah njenengan.”Furqon hanya diam.“Aku mohon, Mas,” pinta Feiza kemudian dengan wajah memelasnya, yang pada akhirnya, kembali berhasil membuat Furqon menganggukkan kepalanya perlahan—mungkin karena tidak tega melihat kesedihan di wajah Feiza—meskipun Furqon tetap tidak mengatakan apa-apa..Feiza memutar kilas balik pertemuan terakhirnya dengan Furqon di kafe dua hari lalu di dalam kepalanya lalu kembali fokus menatap Ella yang masih duduk di depannya. Menantikan cerita Feiza.“Ayo, gimana ceritanya, Fe?!” pinta Ella.Tak lama, perempuan cantik bermata sipit itu kemudian berusaha mengembangkan senyum di bibirnya.
Last Updated : 2024-08-16 Read more