"Kukira ada sedikit bantuan Pak Pres Furqon, Tum Feiza, HMJ PGMI bisa pinjam Aula Gedung Pascasarjana?" "Ahaha." Feiza tertawa. "Tidak ada, Tum," geleng Feiza lirih. "Entah bagaimana, mas wakilku yang bergerak dan mendapatkan izinnya." Milhan diam menatap Feiza dengan tatapan tak terbaca. "Kalau Tum Milhan benar-benar penasaran, silakan tanya sendiri ke Fahmi. Fahmi suka banget kalau ada yang ngajakin ngopi." Lagi, Milhan menatap Feiza dengan tatapan tak terbacanya. "Oh, iya, Tum Feiza," sahutnya kemudian tak berselang lama disusul senyuman. "Iya, Tum," balas Feiza ikut tersenyum. "Maaf, Tum, kalau mungkin pertanyaanku sedikit mengganggu," ucap Milhan tiba-tiba. "Mengganggu? Enggak. Kenapa, Tum?" Feiza menyahut heran. "Sebetulnya aku pribadi merasa penasaran. Biasa ... rasa penasaran rekan seperjuangan ormawa kepada aktivis ormawa lainnya yang memiliki tupoksi sama di lembaganya." Feiza mengangguk kecil mendengar pernyataan Milhan. Laki-laki itu masih melanjutkan
Terakhir Diperbarui : 2024-11-07 Baca selengkapnya