“Maafkan saya atas kekacauan yang terjadi, Nona. Anda tidak harus melakukan ini demi melindungi saya. Jika saya dipecat, mungkin itu yang memang seharusnya saya terima. Bukan Anda. Bukan barang – barang Anda yang diambil dan dirusak.” Moreau tidak pernah mengira Caroline akan segera menyusul setelah wanita itu menyelesaikan serpihan guci yang berhamburan. Dia memang tak menatap ke wajah Caroline, tetapi rasa bersalah di balik suara wanita itu begitu pasti. Ini tidak benar. Kekacauan bermula karena dia mengejar Troyas. Kalau saja, Moreau tidak cukup antusias mengajak Troyas bermain – main. Peristiwa mengejutkan itu tidak akan pernah terjadi. Guci Barbara tidak akan akan tersikuk, jatuh, pecah, berantakan, dan terpenting ... Moreau tidak akan mendapati jaket pemberian ayahnya menjadi sasaran, tidak berdaya, bolong di satu titik dengan—baginya—mengenaskan. “Tidak apa – apa, Caroline. Aku tidak menyalahkanmu, tapi bisakah tinggalkan aku sendiri? Aku sedang tid
Baca selengkapnya