Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Chapter 421 - Chapter 428

All Chapters of Perjanjian Terlarang: Chapter 421 - Chapter 428

428 Chapters

Terlalu Jujur

“Kau memeras temanmu sendiri?” tanyanya hampir dilingkupi desakan tertahan, merasa cukup penasaran. Bagaimanapun, Moreau berusaha berpikir lebih pintar ketika Roki mengangkat sudut bibir puas. “Inilah fungsi dari teman yang sangat berguna. Aku kasihan kepada Abi, karena bajingan kaya itu kadang – kadang bingung bagaimana cara menghabiskan uangnya.” Astaga. Itu terdengar menyakiti telinga. Moreau tahu dia hampir meringis dan segera menahan diri untuk terpaku pada kenyataan tertunda yang tak bisa dia lewatkan begitu saja. “Mengapa Abi bersamamu?” tanyanya lagi, sebagai dasar pembuktian bahwa ada kondisi tertentu dan dia sama sekali tidak mendapat petunjuk tentang apa pun itu. “Kau tidak tahu?” Suara Roki diselimuti tempo yang meningkat. Pria itu berdecak, lalu kembali meneruskan, “Abi mengajakku pergi klub semalam. Dia minum terlalu banyak dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit.” “Tapi kau tenang saja. Dokter bilang ... syukurlah dia hanya perlu diinfus.
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Bertemu Dengannya

Setelah Juan berpamitan pulang, situasi di rumah benar – benar terasa sepi. Moreau tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Tidak ada jadwal latihan karena mereka telanjur mengatakan kepada Anitta mengenai kecelakaan disengaja ini, yang akan sulit dikendalikan sebagai alasan untuk bersenang – senang. Namun, keinginan sekadar menikmati hari dengan bermalas – malasan berubah menjadi malapetaka. Moreau tidak menyangkal bahwa ini mungkin adalah bagian dari pengaruh terhadap Abihirt. Tentang keterdiaman pria itu dan bagaimana cara ayah sambungnya meninggalkan pelbagai macam prospek di antara mereka. Semua beranjak semacam gambaran multi tafsir. Moreau sudah berulang kali berusaha menyingkirkan pelbagai bayangan tentang pria itu di benaknya. Bukan sesuatu yang mudah karena bagian tersebut jelas merupakan kesalahan terbesar yang telah dia ambil. Ini cukup menyakitkan. Dia ingin terbebas dari bentuk ikatan apa pun, ntah apakah itu terdengar sangat menjerat atau pada tempo lain
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Pengawasan

Tidak ada pembicaraan penting. Tidak ada yang dapat dipaksakan untuk tetap pada kebutuhan mereka. Moreau melakukan setiap apu pun hal yang dibutuhkan dengan sangat cepat. Dia tidak peduli, walau terkadang ... lebih sering merasakan betapa mata kelabu Abihirt seperti menusuk di balik bahunya, seakan – akan pria itu sedang mengawasi setiap detil hal secara diam – diam dan berharap Moreau tidak akan memahaminya. Dia tentu akan memahami segala sesuatu setelah merasa ada ancaman buas tak terduga. Mungkin akan menjadi bagian paling buruk jika tetap berada pada pendirian untuk bersikap mengetahui keberadaan Abihirt di sini. Atmosfer sudah terlalu buruk dan Moreau tak bisa menyerah begitu saja. Dia mengembuskan napas secara perlahan dari celah bibir. Segera, dengan pelbagai tekad dalam dirinya sekadar mengumpulkan keberanian menghadap Abihirt. Situasi terasa mendadak curam ketika Moreau berbalik badan. Tidak pernah berpikir bahwa mata kelabu Abihirt akan menilik dengan cara b
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Desakan Darinya

Ganjil mengetahui jika Abihirt akan membebaskannya begitu saja. Seharusnya Moreau bisa menebak sejak awal kali ketika mata kelabu itu tidak pernah menaruh minat ke sisi berbeda. Langkah yang baru saja dia ambil tertahan dengan tak terduga setelah satu sentuhan kasar mencengkeram di pergelangan tangan. Ada antisipasi berkeliaran hebat dan Moreau hampir lupa bagaimana cara bernapas dengan baik. Ujung tenggorokannya terasa mencekat ketika menengadah tinggi ke wajah Abihirt. Pria itu menunduk persis menatap diliputi kilatan mengancam. Dia tidak tahu apa yang sedang ayah sambungnya pikirkan, tetapi ini sungguh terasa seperti suatu ancaman besar. “Aku ingin kembali ke kamarku, Abi. Lepaskan.” Ada ketakutan yang menjalar liar. Namun, Moreau tak bisa menyangkal bahwa sulur – sulur keberanian telah berusaha menyelinap ke dalam dirinya. Dia terpaku pada sikap Abihirt, meski di satu sisi muncul desakan untuk tidak diam begitu saja. “Apa yang Juan lakukan di kamarmu?” U
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Dibawa Paksa

Moreau tidak akan pernah berjuang keras melakukan apa pun. Cukup lelah seperti apa yang telah dikatakan kepada Abihirt. Dia memang kewalahan menghadapi pelbagai hal belakangan ini. Tuduhan Barbara belum jelas apakah wanita itu akan memutuskan untuk percaya terhadap setiap kecurigaan yang menerobos liar atau tidak. Benaknya tidak berusaha memikirkan hal dengan dampak paling terjal. Akan lebih adil jika dia meninggalkan tempat ini. Ya. Moreau benar – benar akan melakukan rangkaian kebutuhan tersebut ketika tiba – tiba Abihirt mengangkat dan memanggul tubuhnya di garis bahu pria itu. “Abi!” Ruangan seperti berputar – putar di depan Moreau saat Abihirt berjalan meninggalkan dapur. Hentakkan menaiki undakan tangga terasa cukup kentara meliputi tujuan pria itu yang sebenarnya. Abihirt menginginkan kamar sebagai satu – satunya tempat terpencil agar mereka ... barangkali dapat berteriak satu sama lain, tanpa perlu begitu mengkhawatirkan bahwa Caroline mungkin akan mendengar
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Cemburu

“Kita belakangan tidak pernah melakukan hal ini, maksudku ... sebagaimana aku adalah submissif-mu, Abi. Aku butuh waktu untuk benar – benar siap setelah apa yang terjadi sekarang. Kau tahu ibuku—“ Rasanya sisa – sisa kalimat di ujung tenggorokan kembali didorong dan terjebak dengan sangat mencekat di batang leher Moreau. Dia berusaha memahami situasi. Abihirt menawarkan ketegangan di bahunya, sulit percaya bahwa kemarahan akan menguasai pria itu di sini. “Abi—“ Tingkat waspada di benak Moreau meningkat pesat ketika dia mengamati satu kaki Abihirt telah menekuk di atas ranjang. Suara kasur berderak seperti suatu ancaman besar, tetapi jelas ... pria itu tidak akan berhenti untuk mendekatinya. Moreau menahan napas saat semerbak aroma tubuh Abihirt berkeliaran di sekitar wajahnya. Tantangan dari maskulinitas pria itu tidak berubah. Dia benci ketika harus terjebak oleh keinginan untuk menghirup lebih banyak terhadap sesuatu yang sedang ayah sambungnya tawarkan di sini
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Borgol

Masih tentang prospek tidak adil, tetapi tumbukan di jantung Moreau seperti telah meninggalkan begitu banyak lubang. Betapa bodoh, dia bahkan tidak tahu bagaimana cara menambal jejak - jejak yang tertinggal dalam setelah jatuh begitu terjal. Dapat dipastikan rasa sakit tidak akan hilang pada waktu – waktu yang singkat. Hanya perlu tekad paling kuat, maka seharusnya tidak akan terlalu buruk mengakhiri semua yang terikat di antara mereka. “Ini tidak adil, Abi,” ucap Moreau lengkap dengan usaha untuk membangkitkan keberanian utuh yang terpendam di benaknya. Dia menatap ke dalam mata kelabu Abihirt. Tidak cukup leluasa untuk memahami apa yang sedang pria itu pikirkan, karena batasan yang terbentang di antara mereka semacam sebuah tembok raksasa tak terpecahkan. Perlu mati – matian merangkak supaya sampai pada ujung tertinggi, tetapi Moreau yakin ... dia tak akan pernah bisa. “Kau egois.” Lagi. Desakan dalam dirinya tidak ingin berhenti begitu saja. Masih tersimpan ra
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Mengatakan yang Sebenarnya

Moreau menelan ludah kasar menghadapi sisa jarak yang begitu dekat dari ayah sambungnya, setelah hening di antara mereka seakan bergemuruh dengan liar. “Jadi kau sungguh ingin tahu apa yang aku dan Juan lakukan di kamar berdua?” dia bertanya hati - hati, sedikit tergelitik terhadap reaksi Abihirt yang begitu singkat dan seolah pria itu sedang mempelajari beberapa hal tentang dirinya. “Ya, aku masih menginginkanmu mengatakan semua.” Suara serak dan dalam Abihirt tidak meninggalkan jejak ganjil, meski beberapa waktu lalu Moreau memahami betapa ayah sambungnya terduga menahan luapan amarah paling berbahaya. Dia tersenyum diam – diam. Bukankah Abihirt hanya mengurungnya dengan borgol yang tertaut di kepala ranjang? Bahkan pria itu tidak sama sekali melakukan tindakan kasar seperti saat mereka ada di ruang merah. Kekhawatiran di benak Moreau belum selesai, tetapi dia cukup tenang untuk kembali bicara, “Bagaimana kalau kukatakan bahwa Juan tidak akan penah tertarik k
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
1
...
383940414243
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status