Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Perjanjian Terlarang: Chapter 411 - Chapter 420

428 Chapters

Mencari Tahu

“Kau sudah tidur, Darling?” Barbara memiringkan separuh tubuh dengan salah satu lengan menekuk di permukaan ranjang. Lampu tidur yang redup hanya sedikit memberinya prospek bagus mengenai apa yang sedang Abihirt lakukan. Namun, mungkin perlu Barbara katakan bahwa wajah pria itu benar – benar sedang terpejam. Tidak mustahil untuk mengetahui Abihirt mudah terlelap setelah efek samping obat. Dia telah menyelesaikan sisa hal yang dibutuhkan dan sekarang ... satu bagian tertunda sedang menunggu sekadar dilanjutkan. Barbara tak pernah lupa bahwa dia sangat menargetkan ponsel Abihirt. Beberapa perdebatan dan jarak bersama pria itu membuatnya harus sedikit lebih sabar. Paling tidak, untuk saat ini Abihirt tampak tidak benar – benar peduli pada benda pipih di atas nakas. Tidak sulit meraih apa pun itu. Barbara hanya perlu sedikit bergeser. Membiarkan ranjang berderak samar, kemudian mengulur lengan panjang – panjang melewati tubuh suaminya. Dia merasakan jak
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Berulah

Semua plastik kertas belanjaan masih tersusun utuh di bagasi mobil. Barbara sedikit berdecak ketika harus membawa apa saja yang telah Abihirt sediakan untuknya. Pria itu sungguh tidak menyentuh, terutama karena dia masih sangat ingat jika suaminya sempat membawa mobil pria itu pergi setelah perdebatan mereka tergantung begitu saja. Mungkin Abihirt lupa, atau barangkali suaminya terlalu mabuk. Sungguh, kali ini Barbara tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Satu langkah tersisa dan dia segera membuka pintu kamar; kemudian menutup dengan hati – hati supaya tidak meninggalkan suara sekecil apa pun. Dia setengah menghela napas saat meletakkan semua kantong belanjaan di atas ranjang. Kamar kembali menderang dan sesaat Barbara menoleh ke wajah Abihirt sekadar memastikan suaminya tidak terpengaruh oleh siraman lampu yang mendadak menyebar ke seluruh ruangan. Abihirt memang masih tidur. Seperti itu lebih bagus. Perlahan, Barbara mengambil satu bagian untuk melihat isi bagian
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Pertengkaran Lagi

“Kau mau ke mana?” tanya Barbara sarat nada sanksi ketika satu langkah lebar itu akan kembali dilanjutkan menuju pintu keluar kamar. “Ke mana saja, asal tidak di sini.” Jawaban Abihirt singkat, tetapi mendesak Barbara untuk melakukan tindakan serupa. Dia mengambil langkah cepat menyusul suaminya yang pergi begitu saja. “Tapi kau sedang sakit,” Barbara bicara nyaris diliputi nada lantang—malam terlalu sunyi untuk membiarkan suara apa pun terdengar benar – benar keras. Dia menipiskan bibir—geram—mengetahui bagaimana Abihirt terus menjejalkan kaki menuruni undakan tangga. “Abi!” Barbara sudah tidak peduli bagaimana jika ternyata telah begitu berlebihan menanggapi sikap suaminya. “Sekali saja kau berani melangkahkan kaki keluar dari rumah ini. Aku tidak akan segan – segan membuang anjingmu!” dia meneruskan sambil menatap bahu pria itu lamat. Abihirt berhenti sesaat. Ketika suaminya berbalik badan. Sungguh—mata kelabu itu menatap luar biasa tajam. Abihi
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Melampiaskan

“Berhenti minum, Abi. Kau sudah hampir mabuk.” Andai saja Roki tahu bahwa Abihirt akan menemintanya menemui pria itu di sini untuk minum – minum begitu banyak. Mungkin, dia akan sangat menolak. Tadi pagi, lewat panggilan telepon, rasanya sudah cukup menerima ocehan Roger yang panjang. Si dokter profesional menduga jika ada keterlibatan antara dirinya dan penyebab Abihirt mabuk, padahal tidak. Roki bahkan tidak tahu kalau ternyata makhluk pendiam seperti ini akan kewalahan menghadapi masalah rumah tangga. Abihirt memang tidak bercerita, tetapi sebagai seseorang yang mengenal pria itu cukup lama. Dia bisa menebak ... tidak akan ada yang lebih buruk dari masalah internal pernikahan, karena bagaimanapun ... Abihirt memang terlihat jauh lebih kacau setelah benar - benar terikat bersama wanita. Pertengkaran merupakan sesuatu yang wajar, dan dia pikir itu memang sesuatu yang diperlukan sebagai pelengkap hubungan—supaya tidak terasa hambar. Setidaknya, hal – hal menantang se
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Kesal

Ini menyenangkan. Roki diam – diam menyeringai merasakan atmosfer berbeda di antara mereka. Dia sangat siap untuk menjadi ledakan kompor sekadar menyebarkan semburan api di sekitar. “Ibunya mungkin cerewet. Suka marah – marah, kau tahu sendiri ... wanita tua. Tapi aku rasa, putrinya ... yang waktu itu kutemui di kantormu, tidak punya mulut seruncing Barbara. Dia pasti tidak suka mengoceh. Bisakah kau menjodohkanku dengannya, supaya kau juga bisa menjadi ayah mertuaku—sialan, aku akan terus memeras ayah mertuaku kalau begitu.” Roki hampir terbahak. Hanya tidak menyadari bahwa kilatan mata Abihirt akan meninggalkan satu bagian tak terduga dan nyaris membuatnya benar – benar menahan suara di ujung tenggorokan.“Apa maksudmu memujinya?” “Kenapa memangnya? Ada yang salah? Gadis cantik itu memang pantas dipuji.” Roki terbata, sedikit memberanikan diri mengungkapkan sesuatu yang tersemat dangkal di dalam benaknya. Aneh mengetahui reaksi Abihirt seperti meninggalkan
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Memaksa Juan

Seperti permintaan Barbara, Moreau menuruti apa pun itu; ya, terlalu pagi untuk kembali ke rumah dan tentu ... masih dengan Juan menemaninya. Kali pertama menginjakkan kaki masuk, rasanya situasi terasa berbeda. Dia tidak tahu apa yang terasa salah, tetapi sepertinya Barbara sudah melakukan perjalanan menuju tempat di mana wanita itu terbiasa menyibukkan diri, alih – alih menunggunya pulang atau sekadar menunjukkan sikap tertentu untuk menanyakan sesuatu yang mungkin—pada akhirnya selalu tidak pernah dipikirkan. Barbara tidak akan benar – benar peduli. Moreau mengerti sedikit hal seperti demikian. Tidak akan memaksa sesuatu yang cukup mustahil. Lagi pula, itu akan terasa lebih menenangkan daripada harus mendapati Barbara menunggu di ruang tamu sambil melipat tangan di depan dada. Satu hal yang tidak akan pernah berubah dari ibunya adalah menuntut segala macam ekspektasi supaya dia menuruti apa yang wanita tersebut inginkan. Itu akan sedikit sulit. Moreau mendengkus s
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Mencari Tahu

“Bibi, apa yang membawamu sampai di sini, pagi – pagi begini?” Barbara tahu bahwa Froy jelas tidak memiliki kesiapan menerima tamu di waktu – waktu mendadak. Dia hanya tidak bisa membiarkan pemikirannya beranjak terlalu jauh. Semua masih bekecamuk liar. Masih menjadi problematika yang tak selesai. Ya. Mungkin jika pengakuan Abi tidak dapat dipatahkan begitu saja, dan Moreau tak dimungkiri juga mengungkapkan keyakinan selaras. Dia akan memulai dengan cara yang lebih pasti. Froy satu – satunya orang diliputi pendapat paling bertentangan terhadap kebenaran tersembunyi. Barbara harap akan mendapat petunjuk lebih murni; tentang bagaimana ini adalah prospek terakhir dan dia menginginkan Froy berada di pihak yang tepat. “Sebenarnya ada sesuatu yang ingin kubicarakan. Tapi jika kau tidak keberatan, mungkin kita bisa membahas semua di ruang yang lebih tertutup?” Tidak baik menanyakan sesuatu bersifat krusial di depan perkarangan rumah. Barbara tetap ingin ini bersifat p
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Jawaban

Sudah Froy duga. Ini sama sekali tak meleset. Ketegangan Barbara luar biasa memberitahukan sesuatu yang tampak bergembala liar. Dia mati – matian mengatakan kebenaran, tetapi tak satu pun berusaha percaya hari itu. Mungkin ada sesuatu yang terjadi belakangan dan sekarang sebuah kesempatan sedang merangkak dengan sendirinya. Froy berpikir beberapa saat. Keyakinannya terhadap hubungan Moreau dan sang paman tidak pernah berubah. Segala kesimpulan telah begitu mantap. Hanya tak bisa memastikan bahwa Barbara akan menjanjikan satu hal, yang dia yakin tidak mudah membujuk pamannya. Mereka semua tahu bahwa Abihirt memiliki prinsip. Jelas tidak mudah terjebak terhadap ancaman. Bohong besar jika Barbara mengatakan akan membujuk pria itu. Froy sudah bisa membaca pola paling dekat. Dan lagi pula, terdapat suatu prospek di mana dia harus mengakui bahwa Abihirt ternyata peduli. Pamannya peduli, walau Froy sering kali berbuat ulah. Hari itu ... ketika dia merasa keram di kaki; h
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Petunjuk

“Siapa yang membelikan handuk ini untukmu, Amiga? Aku tak ingat kau punya kegeraman pada warna pink. Memakai ini rasanya membuatku dihadapkan pada situasi penuh dengan ferminitas tanpa batas.” Moreau hampir terkesiap oleh suara Juan yang mendadak. Pria itu sama sekali tidak memberi petunjuk kapan telah selesai. Pintu kamar mandi terbuka maupun menutup terlalu samar. Benar – benar ... Juan sangat menyebalkan. Hanya sehelai handuk melilit di tubuhnya dan sekarang dengan tidak tahu aturn, pria itu berdiri dilingkupi cengiran lebar. “Mengapa tidak aku ganti pakaianmu langsung di kamar mandi?” tanya Moreau sedikit sanksi. Dia di sini bukan untuk menyaksikan tubuh Juan yang masih disertai beberapa tetes air di bagian rambut. Pria itu sama sekali tidak seksi. Tidak seperti .... Well, pikiran Moreau mulai tidak terkendali. Dia terbiasa dengan sedikit kenangan bersama Abihirt dan akan cukup sulit menyingkirkan pemikiran tentang ayah sambungnya dalam waktu singkat. Tidak
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Mungkin Salah Paham?

Moreau dan Abihirt melakukan kontak mata. Cukup lekat, sampai kemudian iris kelabu itu memutuskan untuk mengakhiri perangkap paling berbahaya di antara mereka. Bukan. Jelas bukan karena ayah sambungnya menyerah begitu saja pada sesuatu yang tentu dapat dilanjutkan di antara mereka, tetapi sesuatu lainnya; keberadaan Juan di belakang dengan hanya dililit handuk di pinggang ramping pria itu. Moreau tak bisa membayangkan jika akan ada pemikiran buruk tentang seseorang di kamarnya. Ekspresi kelam Abihirt tidak memungkiri. Barangkali pria itu sedang menyimpulkan pelbagai asumsi yang tak bisa disebut baik – baik saja. Dengan sisa reaksi yang sanggup diperlihatkan. Moreau lambat sekali mengembuskan udara dari celah bibir. Terlalu jauh andai dia berusaha berenang melintasi kolam terjal. Dapat dipastikan akan adanya kesalahpahaman. Dia lebih yakin jika keberadaan Abihirt di sana, sekian jengkal jarak dari hadapannya, adalah bentuk pembunuhan instan terhadap kepercayaan diri yang
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more
PREV
1
...
383940414243
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status