Semua Bab Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri: Bab 211 - Bab 220

349 Bab

NS 18 – Terang yang Samar

"Pak Nail tahu apa alasanku lima tahun yang lalu pergi?" tanya Agatha pada Syakila, mendapat anggukan kepala dari perempuan tersebut. Setelah mereka berada di sebuah ruangan, Syakila meminta agar Agatha duduk. Agatha bersedia karena dia ingin mendengarkan penjelasan Syakila tentang lima tahun yang lalu. Dalam lubuk hati, Agatha sejujurnya merasa sakit dan terluka. Jika memang Nail tahu, kenapa dia menutupi hal itu dan mengatakan sesuatu yang terkesan membuat Agatha egois di hadapan keluarganya? Apa untuk melindungi kekasihnya–Stella? "Saat Kak Nail tahu kamu kabur, Kak Nail sangat marah. Dia memecat semua maid dan penjaga yang ada di rumah kalian dan menghancurkan apapun yang ada di sana. Hanya satu yang Kak Nail tak hancurkan, sebuah green house di belakang rumah kalian. Entahlah, tetapi taman itu selamat dari amarah Kak Nail." Agatha mengerjap beberapa kali, sedikit tertegun dan terkejut oleh ucapan Syakila. Pantas tak ada lagi maid dan penjaga yang ia kenali, ternyata mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

NS 19–Kelicikan Stella

Sagara hanya memangut kecil kemudian berniat membantu mommynya mengikat kaki. "Tunggu bentar. Jeruk itu untuk siapa?" tanya Agatha kemudian. "Untuk Mommy." "Ouh. tunggu jangan diikat, Mommy makan jeruk dulu." Agatha buru-buru melepas tali di kaki kemudian dengan cepat menyambar jeruk. "Sagara akan mengupas jeruk untuk Mommy," ucap Sagara cepat, meraih jeruk di tangan Agatha lalu membukakannya untuk sang mommy. "Anak baik budi!" puji Agatha, "tak seperti si Kuku Setan. Huh," gumamnya pelan sembari mendengkus. Nail dan putranya memang punya kemiripan yang sangat kuat. Mereka seperti kembar. Namun, tentunya Sagara–putranya, jauh lebih baik di mata Agatha. Putranya sangat lembut, memperlakukannya dengan baik dan sangat meratukannya. Tapi …- 'Pak Nail kan juga begini padaku. Dia baik. Hais, ngapain mikirin dia sih?' batin Agatha, memukul kepala pelan karena tiba-tiba mengingat Nail yang sangat lembut padanya. Sikap Palsu! Sembari makan jeruk, Agatha menonton televisi deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

NS 20–Sagara dan Info

Agatha sejujurnya khawatir dia disalahkan. Dia yakin Stella akan menuduhnya dan membuat mama mertuanya benci padanya. Akan tetapi, Agatha yang ingin ke sana memilih mengurungkan niat. Dia kembali duduk santai di kursinya lalu berpura-pura sibuk dengan ponselnya. "Nyonya Zahra, sepertinya Agatha masih belum menerima fakta jika aku dan Tuan Nail sudah punya anak. Aku ke sini untuk menenangkan diriku dan untuk memikirkan jalan terbaik dari masalahku dan Tuan Nail. Aku tak menyangka jika Agatha di sini dan …-" Stella menghentikan perkatannya, menoleh sedikit ke arah Agatha yang terlihat bermain ponsel. Dia sengaja menjeda supaya menyudutkan Agatha–bisa dikatakan menuduh perempuan itu yang mendorongnya. "Tapi … kuhomoh jangan salahkan Agatha, Nyonya. Dia mungkin masih marah," ucap Stella menambahi. Zahra langsung menoleh ke arah menantunya, menatap gelisah bercampur ragu saat melihat Agatha. Perempuan itu tampaknya tak merasa bersalah dan terlihat sangat santai. "Agatha," panggil Zah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

NS 21– Perasaan Bersalah Zahra Pada Agatha

"Agatha dulu mencintai Kak Nail karena Kak Nail bersikap baik padanya meskipun mengurung Agatha di rumah mereka. Tetapi setelah mendengar perbincangan Kak Nail dan Stella, memilih mengubur cintanya. Agatha memilih mengejar impiannya dan melupakan Kak Nail. Sejujurnya saat itu, Agatha berniat membawa Sagara kabur, Mah. Tetapi Agatha takut dengan keluarga kita. Akhirnya dia melarikan diri dan berharap jika Sagara besar nanti, Sagara yang akan mencarinya. Namun, takdir berkata lain. Lima tahun setelah Agatha berhasil kabur dan memperbaiki kehidupannya, dia kembali ke negara ini. Agatha bilang dia sama sekali tak berniat menemui Kak Nail ataupun salah satu dari kita. Dia juga terpaksa ke sini, dia diperintah oleh atasannya untuk hadir ke acara pameran Nyonya Almira–pelukis terkenal di negara kita. Tetapi ternyata-- pameran adalah rencana Kak Nail, supaya Agatha pulang ke negara kita. Kak Nail menunggu Agatha di bandara lalu langsung membawa Agatha secara paksa ke rumahnya," cerita Syakila
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

NS 22– Bertemu Idola

"Tenang saja, Sayang." ***Agatha menatap sekilas pada Nail, di mana saat ini pria itu sedang menggenggam tangannya secara erat. Hari ini Agatha dan putranya keluar dari kediaman Melviano, Agatha sangat senang karena dia bebas dari tatapan jahat orang-orang di sana. Mereka tak langsung pulang karena Nail membawanya untuk menemui Almira. Pria ini sungguh menepati janji, tak membohongi Agatha seperti sebelum-sebelumnya. Agatha tentunya merasa antusias karena dia akan bertemu dengan idolanya–pelukis terkenal yang menjadi panutannya. Namun, dia cukup grogi karena takut dia tak disukai oleh sosok yang akan ditemui tersebut. "Nail?" Setelah beberapa menit menunggu di ruang tamu sebuah rumah mewah, akhirnya sosok yang Agatha ingin lihat, muncul. Perempuan cantik yang terlihat masih muda, punya senyuman lembut dan berpenampilan elegan. 'Wah … dia lebih cantik dari yang terlihat di berita dan majalah.' batin Agatha, mengagumi kecantikan sang idola. Nail bangkit dan mengejutkannya berpe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

NS 23– Bertemu Kakak Ipar

Namun tiba-tiba saja lampu padam sehingga Agatha panik dalam kegelapan. Dia mencoba menggapai tubuh putranya akan tetapi seseorang lebih dulu membekap mulutnya lalu menariknya dari sana. "Hummffff …." Agatha mencoba berteriak, tetapi dia tidak bisa. Tubuhnya terasa melayang, dia tahu jika seseorang itu sedang menggendongnya. Hingga lampu kembali menyala, Agatha langsung menoleh ke sana kemari–kaget karena dia sudah berada dalam kamar. "Ke-kenapa aku di sini?" gumamnya pelan, tergelonjak kaget saat melihat Nail berada tepat di sebelahnya. "Pak Nail?" "Waktunya tidur, Darling," ucap Nail, yang sedang membuka kemeja di tubuhnya. "Pak Nail yang membawaku ke sini?" tanya Agatha, memicingkan mata karena dia curiga jika Nail lah penyebab pemadaman lampu. Pria ini sangat licik, pasti memang Nail pelakunya. Tetapi kenapa Nail harus melakukan itu, bukankah Nail bisa berbicara padanya jika memang Nail ingin Agatha tidur. "Hum." Nail berdehem singkat, mendekat ke arah Agatha– di mana dia s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

NS 24– Pilih Apa Kak?

"Tanganmu … terluka karena membawa paper bag sebanyak itu."'Mu-mulai lagi trik sok baiknya,' batin Agatha. Dia selalu menganggap perhatian Nail sebagai sebuah trik, akan tetapi dia selalu bawa perasaan karena perlakuan Nail yang seperti ini. "Ini tidak sakit dan memerah doang," jawab Agatha acuh tak acuh, menarik tangannya dari Nail. Nail menatap seorang maid, memerintahnya supaya mengambilkan air minum pada istrinya. "Ambilkan minum untuk Nyonya." "Untukku?" Aiden menaikan sebelah alis. Nail mengedikkan pundak, memilih membawa istrinya untuk duduk di sofa. Aiden terus memperhatikan perlakuan Nail pada istrinya, begitu lembut, perhatian dan sangat hati-hati. Siapapun yang melihatnya akan sepakat jika Nail memang sangat mencintai Agatha. Akan tetapi, jika memang Nail sangat mencintai Agatha lalu kenapa Nail terus melindungi Stella. Aiden tahu anak itu bukan milik adiknya karena dia pernah diam-diam melakukan tes DNA antara Nail dan Kinara. Aiden juga pernah membicarakan ini pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

NS 25– Agatha Mendengar

"Kau pilih siapa? Menyelamatkan keluargamu atau egois dengan berbahagia bersama istrimu?" Aiden menaikkan sebelah alis, menatap sejenak pada adiknya. Meskipun Nail masih enggan membuka suara tentang Stella, tetapi sepertinya Nail ingin mengatakan Stella ada sangkut pautnya dengan keluarga mereka. Dan Nail sepertinya berusaha melindungi hal tersebut. Aiden tersenyum tipis, merasa senang melihat adiknya. Walau sikap Nail sering disebut semena-mena dan jahat, tetapi dia adalah sosok yang sangat peduli dengan orang disekitarnya. Aiden sangat bangga memiliki adik seperti Nail. "Kakak akan memilih berbahagia dengan istri Kakak," jawab Aiden pada akhirnya. "Istri adalah keluargamu, kau menyeretnya dalam hidupmu sehingga kau bertanggung jawab untuk kebahagiaannya. Jika memang melindungi keluargamu bisa membuat dia terluka, lebih baik tidak perlu lindungi, Nail." Nail menganggukkan kepala, memahami dengan benar ucapan kakannya. Sayangnya situasinya tak semudah ini, Nail buntu. *** Agat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

NS 26– Manfaatkan Suamimu

"Bintang dan Bulan. Seperti tak asing," monolog Agatha, berusaha mengingat-ingat tentang bintang dan bulan. Hingga tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, memperlihatkan Nail dengan raut muka datar. Agatha buru-buru menyimpan gelang tersebut lalu pura-pura sibuk membereskan paper bag. "Darling, kenapa tadi pagi kau tak sarapan?" tanya pria itu yang kini sudah duduk di sebelah Agatha. Agatha mendongak, menatap Nail dengan wajah gugup. Mengingat kesalahan serta kecerobohannya dalam mengambil keputusan, Agatha merasa bersalah pada Nail. "Aku sarapan di luar, Pak," jawab Agatha seadanya. Meskipun semua mulai terasa jelas, tetapi Agatha masih perlu berhati-hati dengan Nail. Kinara belum jelas anak siapa dan Nail juga belum tentu menyukainya. Siapa tahu pria ini hanya memanfaatkan Agatha untuk suatu hal, dan Nail melindunginya karena Agatha merupakan pion bagi Nail. Meskipun kecil bukankah pion kadang juga harus dilindungi? Nail dan keluarga pria ini penuh jebakan, Agatha harus waspada.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

NS 27–Meminta Maaf

"Untuk apa kalian datang ke sini?" dingin Nail, menatap satu persatu keluarganya secara tajam. Mendapat laporan dari maid jika keluarganya datang ke rumah, Nail memutuskan pulang. Dia mencemaskan istrinya, takut jika keluarganya menyakiti istrinya. Dia tahu orangtuanya tak akan seperti itu, akan tetapi bagaimana dengan kakaknya? "Di mana perempuan itu? Sudah lima belas menit kami di sini, dia sama sekali tidak muncul. Apa dia tidak punya sopan santun?" marah Lucas, terlihat tidak senang karena merasa tak dihargai oleh istri Nail. Benar! Mereka sudah 15 menit menunggu di sini. Dia juga sudah menyuruh maid untuk memanggil Agatha. Tetapi perempuan itu tak kunjung muncul. Sangat tak sopan bukan? "Seperti itu perempuan yang kau pertahankan, Nail?" ucap Lucas lagi, benar-benar geram oleh sikap Agatha yang enggan muncul. "Ayah, jangan seperti itu. Mungkin saja Agatha memang tak tahu kita datang. Dan Ayah sudah berjanji ingin berdamai dengan Agatha kan?" tegur Zahra pada ayahnya.Ayahny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
35
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status