Home / Romansa / Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri: Chapter 201 - Chapter 210

349 Chapters

NS 8–Dijadikan Tawanan

Agatha pucat pias, menggelengkan kepala karena takut pada Nail. Agatha melangkah mundur saat Nail berjalan ke arahnya, dia tak ingin tertangkap oleh Nail lalu kembali dalam penjara pria ini. Cukup lima tahun yang lalu dia tertipu oleh pesona dan cinta palsu pria ini. "Ti-tidak! Jangan me--mendekat!" pekik Agatha panik, berusaha mundur akan tetapi tepat di belakangnya ada sebuah rak sehingga Agatha tak dapat mundur. "Aku tidak mau. Lepaskan aku!" pekik Agatha saat Nail mencengkeram pergelangan tangannya. "Bukankah lima tahun adalah waktu yang cukup lama, Tata?! Seharunya kau telah puas bermain di luar sana." Nail berkata dingin, menyentak tangan Agatha sehingga perempuan itu berakhir menabrak dada bidangnya. 'A-apa dia mengungkit masalah uang yang kucuri?' Agatha membatin, kembali menggelengkan kepala karena tak ingin bersama Nail lagi. "U-uang? Okey, aku akan mengembalikan uang yang kubawa kabur. A-aku mampu membayarnya. Tapi …-" Agatha mengigit bibir bawah, mendongak dan menata
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

NS 9– Berniat Kabur Lagi

"Mommy, bisakah Sagara memeluk Mommy?" pinta anak itu setelah melepas ikatan di tangan dan kaki mommynya. Agatha tertegun, menatap kaget dan tak percaya pada putranya. Dengan ragu dia menganggukkan kepala, merentangkan tangan supaya Sagara datang memeluknya. Sagara langsung berhambur ke pelukan Agatha, membuat Agatha terhuyung. Untung tubuhnya yang akan ambruk ditahan oleh kepala ranjang. "Sagara merindukan Mommy. Sagara sangat menyayangi Mommy." Sagara berucap pelan, suaranya lemah karena terlalu merindukan mommynya. Sekarang Sagara senang, dia bisa merasakan pelukan mommynya yang terasa hangat dan nyaman. "Mommy juga merindukanmu dan … Mommy jauh lebih menyayangi Sagara. Maaf … Mommy meninggalkanmu di sini, karena Mommy tidak bisa membawamu ikut meskipun Mommy sangat ingin," ucap Agatha, memeluk erat Sagara, dia juga menghujani wajah putranya dengan kecupan lembut. Agatha sangat senang bertemu dengan putranya. "Jika begitu … bertahanlah di sini dengan Sagara. Jangan pergi
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

NS 10– Dia Calon Istri Pak Nail?

"Pencuri!" pekik gadis kecil yang sepertinya terlihat berusia tiga tahun atau empat tahun tersebut. "Aku? Pencuri?" Agatha tak percaya dengan anak kecil tersebut. Kecil-kecil menyebalkan! Sikapnya angkuh, seolah dialah pemilik rumah ini. "Heh, kamu ini siapa?! Jangan asal menuduh karena super star sepertiku tidak mencuri. Kalau aku pencuri, barulah aku mencuri. Tapi aku super star, bukan pencuri." "Kilana mau gelang itu. Cepat!" ucap anak kecil tersebut, menarekan tangan untuk meminta gelang. Agatha menatap gelang di pergelangannya. Gelang tersebut pemberian Sagara, baru tadi diberikan saat mereka mengobrol. Gelang ini berarti dan berharga, tentu Agatha tak akan memberikannya. "Ck." Agatha berdecak kesal lalu beranjak dari sana. Akan tetapi anak kecil itu menarik tangannya lalu tiba-tiba mengigit tangan Agatha. "Argk! Monyet!" umpat Agatha dengan reflek mendorong anak itu sehingga si anak terjatuh lalu berakhir tersungkur di lantai. "Putriku." Seseorang memekik, mendekat k
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

NS 11– Tak Mempercayaimu Lagi

"Pak Nail, tadi itu calon istrimu dan putrimu yah?" tanya Agatha secara santai, saat Nail telah dihadapannya dan tengah mengobati tangannya. Nail mendongak ke arah Agatha, menatap perempuan itu datar. "Panggil aku Mon Tresor." Agatha mengerucutkan bibir, tak suka dengan jawaban Nail yang terkesan mengalihkan pembicaraan. "Jika memang Pak Nail ingin menikah lagi kenapa aku dibawa ke sini? Nanti calon istrimu salah paham padamu." Nail tersenyum tipis, tiba-tiba mengecup punggung tangan istrinya. Lalu setelah itu duduk di sebelah Agatha. "Kau tak perlu salah paham, Darling. Stella hanya salah satu pesuruh ku. Dan selain kau, aku tidak pernah menyentuh perempuan manapun." "Eih … terlihat buaya," ucap Agatha, menarik tangannya secara cepat dari genggaman tangan Nail. "Humm. Buaya setia," jawab Nail santai, mendekat ke arah Agatha lalu dengan santai mengecup bibir perempuan itu. "Ja-jangan sembarangan!" Agatha memperingati Nail, menggosok bibirnya yang baru saja dicium oleh
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

NS 12–Pertama Kalinya Melihat di Dapur

"Hei, anda siapa dan cepat keluar dari tempat ini." Agatha yang berbuat menyentuh sebuah bunga krokot, reflek menoleh pada seseorang yang memanggilnya. "Aku?" Agatha menunjuk diri sendiri. Perbedaan yang membuat Agatha merasa tempat ini asing adalah para maid yang telah berganti. Agatha bahkan tak bertemu satu pun dengan penjaga atau maid lama. "Iya. Tolong keluar segera. Tuan melarang orang asing memasuki tempat ini. Hanya orang penting milik Tuan yang boleh memasuki kebun ini," ucap penjaga kebun bunga tersebut dengan menatap datar pada Agatha. "Dan … para penjaga kebun." "Tapi aku orang penting," jawab Agatha acuh tak acuh, memetik bunga krokot beserta batangnya yang menjalar. Dia merangkainya lalu mengenakannya di jari, layaknya cincin. "Apa--" Penjaga begitu kaget dan panik ketika melihat perempuan muda itu memetik bunga. Itu bunga kesayangan tuan mereka, bunga yang paling dijaga dan bahkan bisa dikatakan sangat spesial bagi sang tuan. Stella, perempuan yang dinobatka
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

NS 13– Papa Mertua VS Menantu Barbar

Nail mengecup bibir Agatha secara singkat kemudian beralih mencium kening istrinya. "Selamat pagi, Darling," sapa Nail. Agatha menganga sejenak, cukup kaget dan gugup karena tiba-tiba di cium oleh Nail. Pria ini masih sama hangatnya dengan lima tahun lalu. Akan tetapi, Agatha tak akan mau masuk perangkap Nail lagi. Dia harus melarang hatinya untuk tak jatuh pada Nail. "Aku … ingin membuatkan sarapan untuk Sagara," ucap Agatha, mengusap pelan keningnya–seolah sedang berusaha menghapus bekas ciuman Nail di keningnya. Nail menatap datar pada Agatha, memperhatikan apa yang sedang perempuan itu lakukan. "Kenapa kau menghapusnya?" "Hah?" Agatha sedikit kaget dengan perkataan Nail, "maksud Pak Nail, Kening? Ya-ya … aku tidak nyaman. Meskipun kamu tak menandatangi surat cerai dan kita tetap suami istri, tetapi bagiku kita sudah menjadi kamu dan aku. Bukan suami istri lagi," ucap Agatha secara enteng, bernada cerewet tanpa peduli dengan perubahan raut wajah Nail. Nail mengatupkan rahang,
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

NS 14–Menutupi Sesuatu Nail?

"Ke-kesepakatan?" Zahra seketika menatap ke arah Zein. Awalnya dia merasa lucu karena menantunya begitu polos, memanggil Nail dengan panggilan sayang, akan tetapi Agatha tak sadar jika itu adalah sebuah panggilan sayang. Namun, mengingat Agatha menyebut kata 'kesepakatan, Zahra merasa curiga. Agatha langsung menganggukkan kepala. Daripada keluarga suaminya terus menyalahkannya, lebih baik Agatha jujur mengatakan apa sebenarnya terjadi antara dia dan Nail. Setidaknya dia harus memberitahu tentang kesepakatan. "Yah, aku menikah dengan Ma Tresor dengan sebuah perjanjian. Aku …-hmffff." Tiba-tiba saja mulut Agatha langsung dibekap. Siapa lagi pelakunya jika bukan Nail. "Mah, kami menikah dengan sebuah perjanjian. Itu benar." Nail mengambil alih. Setelah melepas bekapannya dari mulut Agatha, dia merangkul perempuan itu. Sengaja meremas kuat pundak perempuan itu supaya Agatha bungkam. Orangtuanya tidak mengetahui masalah perjanjian itu. Yang mereka tahu, Agatha perempuan yang Nail ingi
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

NS 15–Wanita Pilihan

Akan tetapi ketika Stella masuk ke rumah ini, emosinya memuncak. "Pembahasan selesai." Agatha tersenyum manis pada semua orang di sana, "aku pergi Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya," lanjut Agatha dingin kemudian segera beranjak dari sana. "AGATHA!" bentak Nail, berdiri dan berniat menyusul istrinya. Akan tetapi Kinara melompat dari pangkuan Zahra lalu berlari ke arah Nail. Agatha yang mendengar Nail membentaknya, dengan santai mengajungkan jari tengah pada–tanpa menoleh dan terus melangkah bak super model, menuju pintu keluar. "Zahra, istri Nail sangat pemberani." Alana berbisik pelan pada Zahra, hanya mendapat anggukan kecil dari Zahra. Zein yang melihat kelakuan menantunya, geleng-geleng kepala. Begitu juga dengan Raka. Namun, mereka akui, Agatha perempuan yang pemberani serta apa adanya. Mereka suka gaya Agatha. "Papa jangan pergi," cicit Kinara, memeluk kaki Nail supaya tak pergi. Nail yang dikuasai amarah berniat memukul anak itu. Namun saat melihat wajah Kinara, dia men
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

NS 16– Tidak Mau Turun

"Kau terlalu memanjakan Nail." Lucas berkomentar ketus. Zein mengedikkan pundak lalu beranjak dari sana, dia berjalan keluar–menghubungi Marcus supaya mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya antara Nail, Agatha dan Stella. Sepertinya ketiga orang ini sama-sama punya rahasia. Namun, langkah Zein berhenti–menatap ke arah jendela kaca besar, yang memperlihatkan halaman depan serta gerbang. Zein geleng-geleng kepala menyaksikan kejadian yang cukup konyol. Agatha berada di atas gerbang–naik ke atas gerbang. Sedangkan Nail dan beberapa bodyguard ada dibawah, mengepung Agatha. "Terbuat dari apa perempuan yang Nail nikahi? Tepung atau kapas?" *** Nail dengan marah menggoyangkan gerbang utama kediaman Melviano, sengaja supaya istrinya yang berada di atas mau turun. "Turun!" titah Nail, setengah membentak dan setengah gemas pada makhluk mungil banyak tingkah tersebut. Awalnya, dia mengejar Agatha yang berniat kabur. Lalu ketika Agatha berniat keluar dari gerbang, Nail menyuruh p
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

NS 17–Bertemu Kunci

"Percayalah padaku, Tata. Stella sebatas sekretaris dan putrinya tak ada sangkut pautnya denganku." Agatha memutar bola mata jengah, menatap malas ke arah Nail. Saat ini dia berada di kamar Nail yang ada di rumah ini, dia kembali diikat oleh pria ini. Namun, Agatha sangat santai. Meskipun terikat, Nail tak akan melakukan hal apapun padanya. Pria ini hanya takut dia kabur. "Apakah dijidatku ada tulisan wanita bodoh, Pak?" "Mon Tresor!" peringat Nail. "Oke, Mon Tresor. Aku tidak percaya. Semua ucapanmu … bullshit! Bahkan cintamu juga palsu. Ma Tresor penjahat hati!" tuding Agatha, tanpa peduli pada apapun. Nail menaikkan sebelah alis mendengar ucapan Agatha. "Apa maksudmu mengatakan cinta palsu?" Agatha gugup seketika. Tapi, kenapa dia harus gugup? Dia yakin Nail tahu apa alasan sebenarnya Agatha kabur lima tahun lalu? Harusnya ucapan Agatha tentang cinta palsu, Nail paham. "Ya … pikirin ajah sendiri." "Tata, Kinara bukan putriku. Jangan percaya ucapan mereka, faktanya aku
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status