"A-aku minta maaf …." Seorang perempuan yang sudah babak belur dengan penuh darah yang keluar dari pipi, memohon terus pada sosok pria mengerikan di hadapannya. "A-- aku hanya ingin kam-kamu sadar, Zein. Zahra tidak pantas untukmu. Ka-karena dia sudah disentuh oleh …-" Plak'Sebelum ucapannya selesai, Zein lebih dulu melayangkan tamparan kuat pada pipi perempuan itu. Deana yang awalnya bertekuk lutut di hadapannya, terhempas kasar pada lantai. "Jaga ucapanmu, Sialan." Zein mengangkat kaki lalu menginjak kepala Deana–tanpa belas kasih sedikitpun. "Wanita yang sedang kau coba rendahkan adalah istri dari seorang Zein Melviano, wanita terhormat," geram Zein, semakin memperkuat tekanan pada kakinya yang menginjak kepala Deana. "Argkkk …." Perempuan itu hanya bisa berteriak dan menjerit, menarik kaki Zein agar menjauh dari kakinya. Pria ini iblis! "Katakan, kau ingin mati seperti apa? Dicincang atau … dimasukkan dalam kandang beruang lapar, Humm?" tanya Zein, menjauhkan kaki dari kepala
Terakhir Diperbarui : 2024-10-01 Baca selengkapnya