Share

NS 16– Tidak Mau Turun

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kau terlalu memanjakan Nail." Lucas berkomentar ketus.

Zein mengedikkan pundak lalu beranjak dari sana, dia berjalan keluar–menghubungi Marcus supaya mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya antara Nail, Agatha dan Stella. Sepertinya ketiga orang ini sama-sama punya rahasia.

Namun, langkah Zein berhenti–menatap ke arah jendela kaca besar, yang memperlihatkan halaman depan serta gerbang. Zein geleng-geleng kepala menyaksikan kejadian yang cukup konyol.

Agatha berada di atas gerbang–naik ke atas gerbang. Sedangkan Nail dan beberapa bodyguard ada dibawah, mengepung Agatha.

"Terbuat dari apa perempuan yang Nail nikahi? Tepung atau kapas?"

***

Nail dengan marah menggoyangkan gerbang utama kediaman Melviano, sengaja supaya istrinya yang berada di atas mau turun.

"Turun!" titah Nail, setengah membentak dan setengah gemas pada makhluk mungil banyak tingkah tersebut.

Awalnya, dia mengejar Agatha yang berniat kabur. Lalu ketika Agatha berniat keluar dari gerbang, Nail menyuruh p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 17–Bertemu Kunci

    "Percayalah padaku, Tata. Stella sebatas sekretaris dan putrinya tak ada sangkut pautnya denganku." Agatha memutar bola mata jengah, menatap malas ke arah Nail. Saat ini dia berada di kamar Nail yang ada di rumah ini, dia kembali diikat oleh pria ini. Namun, Agatha sangat santai. Meskipun terikat, Nail tak akan melakukan hal apapun padanya. Pria ini hanya takut dia kabur. "Apakah dijidatku ada tulisan wanita bodoh, Pak?" "Mon Tresor!" peringat Nail. "Oke, Mon Tresor. Aku tidak percaya. Semua ucapanmu … bullshit! Bahkan cintamu juga palsu. Ma Tresor penjahat hati!" tuding Agatha, tanpa peduli pada apapun. Nail menaikkan sebelah alis mendengar ucapan Agatha. "Apa maksudmu mengatakan cinta palsu?" Agatha gugup seketika. Tapi, kenapa dia harus gugup? Dia yakin Nail tahu apa alasan sebenarnya Agatha kabur lima tahun lalu? Harusnya ucapan Agatha tentang cinta palsu, Nail paham. "Ya … pikirin ajah sendiri." "Tata, Kinara bukan putriku. Jangan percaya ucapan mereka, faktanya aku

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 18 – Terang yang Samar

    "Pak Nail tahu apa alasanku lima tahun yang lalu pergi?" tanya Agatha pada Syakila, mendapat anggukan kepala dari perempuan tersebut. Setelah mereka berada di sebuah ruangan, Syakila meminta agar Agatha duduk. Agatha bersedia karena dia ingin mendengarkan penjelasan Syakila tentang lima tahun yang lalu. Dalam lubuk hati, Agatha sejujurnya merasa sakit dan terluka. Jika memang Nail tahu, kenapa dia menutupi hal itu dan mengatakan sesuatu yang terkesan membuat Agatha egois di hadapan keluarganya? Apa untuk melindungi kekasihnya–Stella? "Saat Kak Nail tahu kamu kabur, Kak Nail sangat marah. Dia memecat semua maid dan penjaga yang ada di rumah kalian dan menghancurkan apapun yang ada di sana. Hanya satu yang Kak Nail tak hancurkan, sebuah green house di belakang rumah kalian. Entahlah, tetapi taman itu selamat dari amarah Kak Nail." Agatha mengerjap beberapa kali, sedikit tertegun dan terkejut oleh ucapan Syakila. Pantas tak ada lagi maid dan penjaga yang ia kenali, ternyata mere

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 19–Kelicikan Stella

    Sagara hanya memangut kecil kemudian berniat membantu mommynya mengikat kaki. "Tunggu bentar. Jeruk itu untuk siapa?" tanya Agatha kemudian. "Untuk Mommy." "Ouh. tunggu jangan diikat, Mommy makan jeruk dulu." Agatha buru-buru melepas tali di kaki kemudian dengan cepat menyambar jeruk. "Sagara akan mengupas jeruk untuk Mommy," ucap Sagara cepat, meraih jeruk di tangan Agatha lalu membukakannya untuk sang mommy. "Anak baik budi!" puji Agatha, "tak seperti si Kuku Setan. Huh," gumamnya pelan sembari mendengkus. Nail dan putranya memang punya kemiripan yang sangat kuat. Mereka seperti kembar. Namun, tentunya Sagara–putranya, jauh lebih baik di mata Agatha. Putranya sangat lembut, memperlakukannya dengan baik dan sangat meratukannya. Tapi …- 'Pak Nail kan juga begini padaku. Dia baik. Hais, ngapain mikirin dia sih?' batin Agatha, memukul kepala pelan karena tiba-tiba mengingat Nail yang sangat lembut padanya. Sikap Palsu! Sembari makan jeruk, Agatha menonton televisi deng

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 20–Sagara dan Info

    Agatha sejujurnya khawatir dia disalahkan. Dia yakin Stella akan menuduhnya dan membuat mama mertuanya benci padanya. Akan tetapi, Agatha yang ingin ke sana memilih mengurungkan niat. Dia kembali duduk santai di kursinya lalu berpura-pura sibuk dengan ponselnya. "Nyonya Zahra, sepertinya Agatha masih belum menerima fakta jika aku dan Tuan Nail sudah punya anak. Aku ke sini untuk menenangkan diriku dan untuk memikirkan jalan terbaik dari masalahku dan Tuan Nail. Aku tak menyangka jika Agatha di sini dan …-" Stella menghentikan perkatannya, menoleh sedikit ke arah Agatha yang terlihat bermain ponsel. Dia sengaja menjeda supaya menyudutkan Agatha–bisa dikatakan menuduh perempuan itu yang mendorongnya. "Tapi … kuhomoh jangan salahkan Agatha, Nyonya. Dia mungkin masih marah," ucap Stella menambahi. Zahra langsung menoleh ke arah menantunya, menatap gelisah bercampur ragu saat melihat Agatha. Perempuan itu tampaknya tak merasa bersalah dan terlihat sangat santai. "Agatha," panggil Zah

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 21– Perasaan Bersalah Zahra Pada Agatha

    "Agatha dulu mencintai Kak Nail karena Kak Nail bersikap baik padanya meskipun mengurung Agatha di rumah mereka. Tetapi setelah mendengar perbincangan Kak Nail dan Stella, memilih mengubur cintanya. Agatha memilih mengejar impiannya dan melupakan Kak Nail. Sejujurnya saat itu, Agatha berniat membawa Sagara kabur, Mah. Tetapi Agatha takut dengan keluarga kita. Akhirnya dia melarikan diri dan berharap jika Sagara besar nanti, Sagara yang akan mencarinya. Namun, takdir berkata lain. Lima tahun setelah Agatha berhasil kabur dan memperbaiki kehidupannya, dia kembali ke negara ini. Agatha bilang dia sama sekali tak berniat menemui Kak Nail ataupun salah satu dari kita. Dia juga terpaksa ke sini, dia diperintah oleh atasannya untuk hadir ke acara pameran Nyonya Almira–pelukis terkenal di negara kita. Tetapi ternyata-- pameran adalah rencana Kak Nail, supaya Agatha pulang ke negara kita. Kak Nail menunggu Agatha di bandara lalu langsung membawa Agatha secara paksa ke rumahnya," cerita Syakila

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 22– Bertemu Idola

    "Tenang saja, Sayang." ***Agatha menatap sekilas pada Nail, di mana saat ini pria itu sedang menggenggam tangannya secara erat. Hari ini Agatha dan putranya keluar dari kediaman Melviano, Agatha sangat senang karena dia bebas dari tatapan jahat orang-orang di sana. Mereka tak langsung pulang karena Nail membawanya untuk menemui Almira. Pria ini sungguh menepati janji, tak membohongi Agatha seperti sebelum-sebelumnya. Agatha tentunya merasa antusias karena dia akan bertemu dengan idolanya–pelukis terkenal yang menjadi panutannya. Namun, dia cukup grogi karena takut dia tak disukai oleh sosok yang akan ditemui tersebut. "Nail?" Setelah beberapa menit menunggu di ruang tamu sebuah rumah mewah, akhirnya sosok yang Agatha ingin lihat, muncul. Perempuan cantik yang terlihat masih muda, punya senyuman lembut dan berpenampilan elegan. 'Wah … dia lebih cantik dari yang terlihat di berita dan majalah.' batin Agatha, mengagumi kecantikan sang idola. Nail bangkit dan mengejutkannya berpe

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 23– Bertemu Kakak Ipar

    Namun tiba-tiba saja lampu padam sehingga Agatha panik dalam kegelapan. Dia mencoba menggapai tubuh putranya akan tetapi seseorang lebih dulu membekap mulutnya lalu menariknya dari sana. "Hummffff …." Agatha mencoba berteriak, tetapi dia tidak bisa. Tubuhnya terasa melayang, dia tahu jika seseorang itu sedang menggendongnya. Hingga lampu kembali menyala, Agatha langsung menoleh ke sana kemari–kaget karena dia sudah berada dalam kamar. "Ke-kenapa aku di sini?" gumamnya pelan, tergelonjak kaget saat melihat Nail berada tepat di sebelahnya. "Pak Nail?" "Waktunya tidur, Darling," ucap Nail, yang sedang membuka kemeja di tubuhnya. "Pak Nail yang membawaku ke sini?" tanya Agatha, memicingkan mata karena dia curiga jika Nail lah penyebab pemadaman lampu. Pria ini sangat licik, pasti memang Nail pelakunya. Tetapi kenapa Nail harus melakukan itu, bukankah Nail bisa berbicara padanya jika memang Nail ingin Agatha tidur. "Hum." Nail berdehem singkat, mendekat ke arah Agatha– di mana dia s

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 24– Pilih Apa Kak?

    "Tanganmu … terluka karena membawa paper bag sebanyak itu."'Mu-mulai lagi trik sok baiknya,' batin Agatha. Dia selalu menganggap perhatian Nail sebagai sebuah trik, akan tetapi dia selalu bawa perasaan karena perlakuan Nail yang seperti ini. "Ini tidak sakit dan memerah doang," jawab Agatha acuh tak acuh, menarik tangannya dari Nail. Nail menatap seorang maid, memerintahnya supaya mengambilkan air minum pada istrinya. "Ambilkan minum untuk Nyonya." "Untukku?" Aiden menaikan sebelah alis. Nail mengedikkan pundak, memilih membawa istrinya untuk duduk di sofa. Aiden terus memperhatikan perlakuan Nail pada istrinya, begitu lembut, perhatian dan sangat hati-hati. Siapapun yang melihatnya akan sepakat jika Nail memang sangat mencintai Agatha. Akan tetapi, jika memang Nail sangat mencintai Agatha lalu kenapa Nail terus melindungi Stella. Aiden tahu anak itu bukan milik adiknya karena dia pernah diam-diam melakukan tes DNA antara Nail dan Kinara. Aiden juga pernah membicarakan ini pada

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 103–Dikunjungi Pacar

    "Pulanglah lebih dulu, Nak," ucap Zahra, tersenyum lembut dan hangat pada Nail. Tatapannya begitu sendu, berkaca-kaca karena merasa kasihan pada putranya. Tiga tahun! Ternyata selama itu Nail tak pernah pulang, Nail selalu berada di sini–demi menjaga orangtuanya. Zahra baru tahu ini karena Aiden memberitahunya. Sedangkan Aiden, dia beberapa kali menyuruh Nail kembali ke negara mereka untuk mengunjungi Agatha, akan tetapi Nail menolak karena beberapa alasan. Sekarang Zahra sudah mulai membaik, oleh sebab itu Aiden berani mengatakan hal tersebut pada mama mereka. "Mama dan Papa juga akan pulang secepatnya," lanjut Zahra, meraih tangan Nail lalu menggenggamnya erat. "Pulang, Nak. Temui istri dan anak-anakmu."Nail tersenyum kecut, menggelengkan kepala dengan pelan. "Agatha tidak membiarkanku pulang jika tak membawa Mama dan Papa. Jadi cepatklah sembuh, Mah," ujar Nail lembut, menatap wajah teduh mamanya dengan manik sendu. Mamanya duduk di kursi roda, pada kening mamanya ada sebuah b

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 102–Kuperingatkan Kalian

    "Ya, aku bersedia." Agatha menjawab cepat, tiba-tiba saja dia membuka sandal yang ia gunakan kemudian mengangkatnya tinggi. "Bersedia memukul kepalamu dengan ini," ucapnya, kemudian mengayunkan tangan yang memegang sandal tersebut. Bug' Jidan awalnya mengira Agatha hanya mengancam. Ternyata Agatha benar-benar memukulnya dengan sandal tersebut. Jidan melebarkan mata, menatap tak percaya saat sandal tersenyum secara kasar menyapa kepalanya. "Masih tak ingin pergi yah? Oke!" Agatha melepas sandal satu lagi, mengunakan kedua sandal untuk memukul Jidan. Pria itu membelalak lebar, menghindari pukulan Agatha lalu buru-buru pergi dari sana. "Sialan kamu!" jerit Agatha kesal setengah mati pada Jidan. Jidan nyengir ketika akan masuk dalam mobil, mengedipkan mata secara genit ke arah Agatha. "Aku yakin sebentar lagi kamu akan jatuh cinta padaku, Agatha. Aku sangat tampan dan soft." Bug' Agatha yang kesal luar biasa, kembali meraih sandalnya lalu melemparnya pada Jidan. Pria terk

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 101–Dia Punya yang Lain?

    "Aku sangat merindukanmu, Tata. Kapan aku boleh pulang, Humm?" ucap Nail dari seberang sana. Sejujurnya mata pria yang katanya sangat kejam tersebut terlihat memerah dan digenangi bulir kristal, akan tetapi karena dia dan Agatha berbicara lewat ponsel, Agatha tak kentara jelas melihatnya. Nail sangat merindukan Agatha. Dia tidak bohong! "Jika Mama dan Papa sudah sembuh, barulah Mon Tresor kembali." Agatha menjawab dengan nada lembut, tak menghilangkan keceriaan di wajahnya. Namun kenyataannya, Agatha rasanya ingin menbagis. Matanya sudah panas dan berair, ingin menangis karena menahan gejolak rindu yang melanda. Percayalah! Ini tidak mudah, akan tetapi mereka harus bertahan. "Keadaan Mama sudah jauh lebih baik," ucap Nail tiba-tiba, tersenyum tipis di bibir, "sebentar lagi kita akan bertemu," lanjutnya. Agatha melebarkan senyuman. "Aaaa … aku tidak sabar. Semangat semangat semangat! Mon Tresor harus semangat merawat Mama dan Papa. Oh iya, bagaimana dengan kondisi Papa?" "Papa su

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 100–Jangan Pulang

    Tiga tahun kemudian. "Ini adalah hari kematian Kakek, tahun ketiga yang menyedihkan untuk kita semua." Agatha menoleh pada Syakila, tersenyum tipis pada sahabatnya tersebut untuk menyalurkan kekuatan dan cinta. Benar sekali! Ini adalah hari kematian kakek Lucas, tahun ketiga mereka kehilangan semuanya. Tiga bulan setelah Agatha melahirkan, Nail bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, Zein, Zahra, Alana dan Raka, juga pergi ke sebuah negara untuk menghadiri acara penting. Nail pergi ke negara berbeda dari orangtuanya, dan dia ke sana untuk kepentingan bisnis. Nail di sana selama sebulan, dan berencana pulang setelah urusannya telah selesai. Namun, niatnya untuk pulang tertunda karena orangtuanya dan kakeknya kecelakaan saat akan kembali ke negara ini. Bukan hanya sekedar kecelakaan, akan tetapi ada campur tangan seseorang yang membenci keluarga Melviano. Tak lain adalah orangtua Soraya, mereka balas dendam karena menghancurkan kehidupan Soraya. Vidio buruk Soraya dengan beberapa p

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 99–Kelahirannya

    "Kau sangat cantik." Deg' Agatha mendongak seketika, menatap gugup pada Nail. Pipinya memerah karena mendengar pujian dari suaminya, dan bibirnya menahan untuk tak tersenyum. Namun, ketika melihat raut muka Nail yang lempeng, Agatha memilih kembali menunduk–memanyunkan bibir sembari meremas bagian gaun di atas pangkuannya. Agatha sepertinya hanya salah mendengar. Nail tak lagi memuji dirinya, Agatha hanya salah pendengaran. Mungkin saking inginnya mendapat pujian dari suaminya. Tiba-tiba saja tangan Nail terulur, menyentuh dagu Agatha secara lembut. Dia menaikkan dagu istrinya, membuat Agatha reflek mendongak–menatap tepat ke arah Nail. "Kau sangat cantik, Tata," ucap Nail lembut, menatap berat ke arah Agatha. Sempurna! Wanita ini terlihat begitu cantik di malam hari ini, gaun biru ini sangat indah setelah berada di tubuh Agatha. Kulit Agatha bersinar terang apabila dibawah cahaya, efek dari sparkling yang menempel pada gaun. Istrinya bak Dewi bulan, cantik dan indah! "Kau

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 98–Aku Kurang Cantik?

    "Daddy jika ingin tersenyum, tersenyum saja. Tak ada yang melarang," ucap Sagara dengan nada yang terkesan ketus, mendongak pada daddynya yang duduk bersebelahan dengannya. Sagara tentu iri! Bagaimana bisa monster cap kuku Setan ini bisa sangat menginspirasi mommynya? Kenapa bukan Sagara yang jelas-jelas baik hati, anak yang rajin dan suka membantu orang tua? "Humm." Nail berdehem datar, menatap putranya dengan tatapan lempeng. Namun, setelah itu dia berdecis geli, terkekeh pelan setelahnya sembari mengacak surai di pucuk kepala putranya. "Cih, mommy sangat menggemaskan," ucap Nail, benar-benar salah tingkah. Damage-nya begitu dahsyat, hingga rasanya Nail terus-terusan ingin tersenyum. Sagara menatap berang pada sang daddy, cukup kesal karena rambutnya terus diacak oleh daddynya. Sedangkan Nail, saat papa, paman dan kakeknya menoleh ke arahnya, seketika itu juga dia memasang wajah lempeng–pura-pura tidak merasakan apapun setelah mendapat pujian dari Agatha. Lalu setelah para pria

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 97–Senyum Tidak Dilarang

    "Yah, benar sekali. Lukisanku telah dirusak oleh seseorang." Agatha menoleh sinis pada Laila, "sejujurnya aku sempat down karena lukisanku rusak. Bukan masalah tak punya ide, tetapi mengerjakan lukisan itu memakan banyak waktu. Aku senang saat melukis, tetapi tak bisa dipungkiri melukis sangat melelahkan. Setiap kali selesai melukis, pasti aku akan menjadi nenek-nenek. Pinggang sakit, punggung pegal, leher terasa akan patah, kaki kesemutan. Yah, seperti nenek-nenek. Dan … dengan seenaknya seseorang merusak lukisanku. Siapa yang tak marah?" Lagi-lagi para tamu tersenyum mendengar ucapan Agatha. Ah, mereka sangat suka mendengar coleteh perempuan menggemaskan ini. Sangat lucu! "Tapi tenang! Sejatinya kemampuan pelukis itu bukan pada hasil, akan tetapi pada proses dan ide. Itu yang Mama dan Papa katakan padaku." Agatha berucap dengan ceria, dia lalu menoleh pada mamanya kemudian membungkuk hormat, "Mama, Agatha berterimakasih padamu. Lagi-lagi Mama menginspirasiku dan aku semakin meng

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 96–Agatha?

    "Itu mirip seperti lukisan Agatha." Orang-orang mulai berbisik karena mendengar ucapan salah satu pelukis tersebut. Sedangkan Laila, dia panik dan terlihat gugup. "Jangan asal menuduh. Ini lukisan yang kubuat, hasil pemikiran ku sendiri." Laila memekik, berucap dengan suara kuat supaya orang-orang percaya padanya. Almira maju ke depan, Laila seketika mendekat karena mengira Almira akan menolongnya. Laila bisa masuk ke tempat ini berkat bantuan Almira, dia yakin sekali Almira akan membantunya. Karena jika tidak nama galeri milik Almira, bahkan nama Almira sendiri bisa rusak. "Ya, benar. Lukisan ini memang mirip dengan lukisan Agatha–putriku," ucap Almira lantang, mengejutkan orang-orang karena tak menyangka jika Almira adalah ibu dari Agatha. "Ti-tidak. Aku tidak mungkin plagiat. Aga-- Nyonya Almira membela Agatha karena dia putri anda. Iya kan?" Laila bersikeras tak mengakui perbuatannya. Almira menoleh pada Laila, tersenyum tipis namun penuh isyarat. Almira memberi i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 95–Plagiat Agatha?

    Agatha dengan ragu mengatakan langsung alasan kenapa dia marah pada suaminya. "Aku sangat ingin mangga muda dan aku memintanya pada Mon-- Kuku Setan ini!" Agatha menyolot di akrih kalimat, melotot galak pada suaminya kemudian memukul paha Nail kembali. Mendengar sebutan Agatha pada Nail, orang-orang di sana menahan tawa. Sedangkan Agatha lanjut berbicara, "dia bilang, dia akan mencari mangga muda untukku. Tetapi-- Kuku Setan ini bukan memberiku mangga muda, Kuku Setan ini memberiku jelly berbentuk mangga." "Yang penting mangga," jawab Nail tanpa dosa. Bug' Agatha kembali memukul lengan Nail, dengan sekuat tenaga sehingga suara pukulan terdengar. "Kamu mempermainkanku. Dasar Kuku Setan! Aku benciii! Agrkkk--" Agatha menjerit tertahan sembari menengada ke atas. Kemudian, dia mengigit lengan Nail sekuat mungkin–melampiaskan rasa kesal yang melandanya. Agatha kehilangan kendali, tak peduli lagi jika saat ini mereka dihadapan keluarga besar Melviano. "Nail." Zahra geleng-geleng k

DMCA.com Protection Status