Home / Romansa / Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri / NS 9– Berniat Kabur Lagi

Share

NS 9– Berniat Kabur Lagi

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Mommy, bisakah Sagara memeluk Mommy?" pinta anak itu setelah melepas ikatan di tangan dan kaki mommynya.

Agatha tertegun, menatap kaget dan tak percaya pada putranya. Dengan ragu dia menganggukkan kepala, merentangkan tangan supaya Sagara datang memeluknya.

Sagara langsung berhambur ke pelukan Agatha, membuat Agatha terhuyung. Untung tubuhnya yang akan ambruk ditahan oleh kepala ranjang.

"Sagara merindukan Mommy. Sagara sangat menyayangi Mommy." Sagara berucap pelan, suaranya lemah karena terlalu merindukan mommynya. Sekarang Sagara senang, dia bisa merasakan pelukan mommynya yang terasa hangat dan nyaman.

"Mommy juga merindukanmu dan … Mommy jauh lebih menyayangi Sagara. Maaf … Mommy meninggalkanmu di sini, karena Mommy tidak bisa membawamu ikut meskipun Mommy sangat ingin," ucap Agatha, memeluk erat Sagara, dia juga menghujani wajah putranya dengan kecupan lembut. Agatha sangat senang bertemu dengan putranya.

"Jika begitu … bertahanlah di sini dengan Sagara. Jangan pergi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 10– Dia Calon Istri Pak Nail?

    "Pencuri!" pekik gadis kecil yang sepertinya terlihat berusia tiga tahun atau empat tahun tersebut. "Aku? Pencuri?" Agatha tak percaya dengan anak kecil tersebut. Kecil-kecil menyebalkan! Sikapnya angkuh, seolah dialah pemilik rumah ini. "Heh, kamu ini siapa?! Jangan asal menuduh karena super star sepertiku tidak mencuri. Kalau aku pencuri, barulah aku mencuri. Tapi aku super star, bukan pencuri." "Kilana mau gelang itu. Cepat!" ucap anak kecil tersebut, menarekan tangan untuk meminta gelang. Agatha menatap gelang di pergelangannya. Gelang tersebut pemberian Sagara, baru tadi diberikan saat mereka mengobrol. Gelang ini berarti dan berharga, tentu Agatha tak akan memberikannya. "Ck." Agatha berdecak kesal lalu beranjak dari sana. Akan tetapi anak kecil itu menarik tangannya lalu tiba-tiba mengigit tangan Agatha. "Argk! Monyet!" umpat Agatha dengan reflek mendorong anak itu sehingga si anak terjatuh lalu berakhir tersungkur di lantai. "Putriku." Seseorang memekik, mendekat k

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 11– Tak Mempercayaimu Lagi

    "Pak Nail, tadi itu calon istrimu dan putrimu yah?" tanya Agatha secara santai, saat Nail telah dihadapannya dan tengah mengobati tangannya. Nail mendongak ke arah Agatha, menatap perempuan itu datar. "Panggil aku Mon Tresor." Agatha mengerucutkan bibir, tak suka dengan jawaban Nail yang terkesan mengalihkan pembicaraan. "Jika memang Pak Nail ingin menikah lagi kenapa aku dibawa ke sini? Nanti calon istrimu salah paham padamu." Nail tersenyum tipis, tiba-tiba mengecup punggung tangan istrinya. Lalu setelah itu duduk di sebelah Agatha. "Kau tak perlu salah paham, Darling. Stella hanya salah satu pesuruh ku. Dan selain kau, aku tidak pernah menyentuh perempuan manapun." "Eih … terlihat buaya," ucap Agatha, menarik tangannya secara cepat dari genggaman tangan Nail. "Humm. Buaya setia," jawab Nail santai, mendekat ke arah Agatha lalu dengan santai mengecup bibir perempuan itu. "Ja-jangan sembarangan!" Agatha memperingati Nail, menggosok bibirnya yang baru saja dicium oleh

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 12–Pertama Kalinya Melihat di Dapur

    "Hei, anda siapa dan cepat keluar dari tempat ini." Agatha yang berbuat menyentuh sebuah bunga krokot, reflek menoleh pada seseorang yang memanggilnya. "Aku?" Agatha menunjuk diri sendiri. Perbedaan yang membuat Agatha merasa tempat ini asing adalah para maid yang telah berganti. Agatha bahkan tak bertemu satu pun dengan penjaga atau maid lama. "Iya. Tolong keluar segera. Tuan melarang orang asing memasuki tempat ini. Hanya orang penting milik Tuan yang boleh memasuki kebun ini," ucap penjaga kebun bunga tersebut dengan menatap datar pada Agatha. "Dan … para penjaga kebun." "Tapi aku orang penting," jawab Agatha acuh tak acuh, memetik bunga krokot beserta batangnya yang menjalar. Dia merangkainya lalu mengenakannya di jari, layaknya cincin. "Apa--" Penjaga begitu kaget dan panik ketika melihat perempuan muda itu memetik bunga. Itu bunga kesayangan tuan mereka, bunga yang paling dijaga dan bahkan bisa dikatakan sangat spesial bagi sang tuan. Stella, perempuan yang dinobatka

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 13– Papa Mertua VS Menantu Barbar

    Nail mengecup bibir Agatha secara singkat kemudian beralih mencium kening istrinya. "Selamat pagi, Darling," sapa Nail. Agatha menganga sejenak, cukup kaget dan gugup karena tiba-tiba di cium oleh Nail. Pria ini masih sama hangatnya dengan lima tahun lalu. Akan tetapi, Agatha tak akan mau masuk perangkap Nail lagi. Dia harus melarang hatinya untuk tak jatuh pada Nail. "Aku … ingin membuatkan sarapan untuk Sagara," ucap Agatha, mengusap pelan keningnya–seolah sedang berusaha menghapus bekas ciuman Nail di keningnya. Nail menatap datar pada Agatha, memperhatikan apa yang sedang perempuan itu lakukan. "Kenapa kau menghapusnya?" "Hah?" Agatha sedikit kaget dengan perkataan Nail, "maksud Pak Nail, Kening? Ya-ya … aku tidak nyaman. Meskipun kamu tak menandatangi surat cerai dan kita tetap suami istri, tetapi bagiku kita sudah menjadi kamu dan aku. Bukan suami istri lagi," ucap Agatha secara enteng, bernada cerewet tanpa peduli dengan perubahan raut wajah Nail. Nail mengatupkan rahang,

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 14–Menutupi Sesuatu Nail?

    "Ke-kesepakatan?" Zahra seketika menatap ke arah Zein. Awalnya dia merasa lucu karena menantunya begitu polos, memanggil Nail dengan panggilan sayang, akan tetapi Agatha tak sadar jika itu adalah sebuah panggilan sayang. Namun, mengingat Agatha menyebut kata 'kesepakatan, Zahra merasa curiga. Agatha langsung menganggukkan kepala. Daripada keluarga suaminya terus menyalahkannya, lebih baik Agatha jujur mengatakan apa sebenarnya terjadi antara dia dan Nail. Setidaknya dia harus memberitahu tentang kesepakatan. "Yah, aku menikah dengan Ma Tresor dengan sebuah perjanjian. Aku …-hmffff." Tiba-tiba saja mulut Agatha langsung dibekap. Siapa lagi pelakunya jika bukan Nail. "Mah, kami menikah dengan sebuah perjanjian. Itu benar." Nail mengambil alih. Setelah melepas bekapannya dari mulut Agatha, dia merangkul perempuan itu. Sengaja meremas kuat pundak perempuan itu supaya Agatha bungkam. Orangtuanya tidak mengetahui masalah perjanjian itu. Yang mereka tahu, Agatha perempuan yang Nail ingi

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 15–Wanita Pilihan

    Akan tetapi ketika Stella masuk ke rumah ini, emosinya memuncak. "Pembahasan selesai." Agatha tersenyum manis pada semua orang di sana, "aku pergi Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya," lanjut Agatha dingin kemudian segera beranjak dari sana. "AGATHA!" bentak Nail, berdiri dan berniat menyusul istrinya. Akan tetapi Kinara melompat dari pangkuan Zahra lalu berlari ke arah Nail. Agatha yang mendengar Nail membentaknya, dengan santai mengajungkan jari tengah pada–tanpa menoleh dan terus melangkah bak super model, menuju pintu keluar. "Zahra, istri Nail sangat pemberani." Alana berbisik pelan pada Zahra, hanya mendapat anggukan kecil dari Zahra. Zein yang melihat kelakuan menantunya, geleng-geleng kepala. Begitu juga dengan Raka. Namun, mereka akui, Agatha perempuan yang pemberani serta apa adanya. Mereka suka gaya Agatha. "Papa jangan pergi," cicit Kinara, memeluk kaki Nail supaya tak pergi. Nail yang dikuasai amarah berniat memukul anak itu. Namun saat melihat wajah Kinara, dia men

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 16– Tidak Mau Turun

    "Kau terlalu memanjakan Nail." Lucas berkomentar ketus. Zein mengedikkan pundak lalu beranjak dari sana, dia berjalan keluar–menghubungi Marcus supaya mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya antara Nail, Agatha dan Stella. Sepertinya ketiga orang ini sama-sama punya rahasia. Namun, langkah Zein berhenti–menatap ke arah jendela kaca besar, yang memperlihatkan halaman depan serta gerbang. Zein geleng-geleng kepala menyaksikan kejadian yang cukup konyol. Agatha berada di atas gerbang–naik ke atas gerbang. Sedangkan Nail dan beberapa bodyguard ada dibawah, mengepung Agatha. "Terbuat dari apa perempuan yang Nail nikahi? Tepung atau kapas?" *** Nail dengan marah menggoyangkan gerbang utama kediaman Melviano, sengaja supaya istrinya yang berada di atas mau turun. "Turun!" titah Nail, setengah membentak dan setengah gemas pada makhluk mungil banyak tingkah tersebut. Awalnya, dia mengejar Agatha yang berniat kabur. Lalu ketika Agatha berniat keluar dari gerbang, Nail menyuruh p

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 17–Bertemu Kunci

    "Percayalah padaku, Tata. Stella sebatas sekretaris dan putrinya tak ada sangkut pautnya denganku." Agatha memutar bola mata jengah, menatap malas ke arah Nail. Saat ini dia berada di kamar Nail yang ada di rumah ini, dia kembali diikat oleh pria ini. Namun, Agatha sangat santai. Meskipun terikat, Nail tak akan melakukan hal apapun padanya. Pria ini hanya takut dia kabur. "Apakah dijidatku ada tulisan wanita bodoh, Pak?" "Mon Tresor!" peringat Nail. "Oke, Mon Tresor. Aku tidak percaya. Semua ucapanmu … bullshit! Bahkan cintamu juga palsu. Ma Tresor penjahat hati!" tuding Agatha, tanpa peduli pada apapun. Nail menaikkan sebelah alis mendengar ucapan Agatha. "Apa maksudmu mengatakan cinta palsu?" Agatha gugup seketika. Tapi, kenapa dia harus gugup? Dia yakin Nail tahu apa alasan sebenarnya Agatha kabur lima tahun lalu? Harusnya ucapan Agatha tentang cinta palsu, Nail paham. "Ya … pikirin ajah sendiri." "Tata, Kinara bukan putriku. Jangan percaya ucapan mereka, faktanya aku

Latest chapter

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 103–Dikunjungi Pacar

    "Pulanglah lebih dulu, Nak," ucap Zahra, tersenyum lembut dan hangat pada Nail. Tatapannya begitu sendu, berkaca-kaca karena merasa kasihan pada putranya. Tiga tahun! Ternyata selama itu Nail tak pernah pulang, Nail selalu berada di sini–demi menjaga orangtuanya. Zahra baru tahu ini karena Aiden memberitahunya. Sedangkan Aiden, dia beberapa kali menyuruh Nail kembali ke negara mereka untuk mengunjungi Agatha, akan tetapi Nail menolak karena beberapa alasan. Sekarang Zahra sudah mulai membaik, oleh sebab itu Aiden berani mengatakan hal tersebut pada mama mereka. "Mama dan Papa juga akan pulang secepatnya," lanjut Zahra, meraih tangan Nail lalu menggenggamnya erat. "Pulang, Nak. Temui istri dan anak-anakmu."Nail tersenyum kecut, menggelengkan kepala dengan pelan. "Agatha tidak membiarkanku pulang jika tak membawa Mama dan Papa. Jadi cepatklah sembuh, Mah," ujar Nail lembut, menatap wajah teduh mamanya dengan manik sendu. Mamanya duduk di kursi roda, pada kening mamanya ada sebuah b

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 102–Kuperingatkan Kalian

    "Ya, aku bersedia." Agatha menjawab cepat, tiba-tiba saja dia membuka sandal yang ia gunakan kemudian mengangkatnya tinggi. "Bersedia memukul kepalamu dengan ini," ucapnya, kemudian mengayunkan tangan yang memegang sandal tersebut. Bug' Jidan awalnya mengira Agatha hanya mengancam. Ternyata Agatha benar-benar memukulnya dengan sandal tersebut. Jidan melebarkan mata, menatap tak percaya saat sandal tersenyum secara kasar menyapa kepalanya. "Masih tak ingin pergi yah? Oke!" Agatha melepas sandal satu lagi, mengunakan kedua sandal untuk memukul Jidan. Pria itu membelalak lebar, menghindari pukulan Agatha lalu buru-buru pergi dari sana. "Sialan kamu!" jerit Agatha kesal setengah mati pada Jidan. Jidan nyengir ketika akan masuk dalam mobil, mengedipkan mata secara genit ke arah Agatha. "Aku yakin sebentar lagi kamu akan jatuh cinta padaku, Agatha. Aku sangat tampan dan soft." Bug' Agatha yang kesal luar biasa, kembali meraih sandalnya lalu melemparnya pada Jidan. Pria terk

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 101–Dia Punya yang Lain?

    "Aku sangat merindukanmu, Tata. Kapan aku boleh pulang, Humm?" ucap Nail dari seberang sana. Sejujurnya mata pria yang katanya sangat kejam tersebut terlihat memerah dan digenangi bulir kristal, akan tetapi karena dia dan Agatha berbicara lewat ponsel, Agatha tak kentara jelas melihatnya. Nail sangat merindukan Agatha. Dia tidak bohong! "Jika Mama dan Papa sudah sembuh, barulah Mon Tresor kembali." Agatha menjawab dengan nada lembut, tak menghilangkan keceriaan di wajahnya. Namun kenyataannya, Agatha rasanya ingin menbagis. Matanya sudah panas dan berair, ingin menangis karena menahan gejolak rindu yang melanda. Percayalah! Ini tidak mudah, akan tetapi mereka harus bertahan. "Keadaan Mama sudah jauh lebih baik," ucap Nail tiba-tiba, tersenyum tipis di bibir, "sebentar lagi kita akan bertemu," lanjutnya. Agatha melebarkan senyuman. "Aaaa … aku tidak sabar. Semangat semangat semangat! Mon Tresor harus semangat merawat Mama dan Papa. Oh iya, bagaimana dengan kondisi Papa?" "Papa su

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 100–Jangan Pulang

    Tiga tahun kemudian. "Ini adalah hari kematian Kakek, tahun ketiga yang menyedihkan untuk kita semua." Agatha menoleh pada Syakila, tersenyum tipis pada sahabatnya tersebut untuk menyalurkan kekuatan dan cinta. Benar sekali! Ini adalah hari kematian kakek Lucas, tahun ketiga mereka kehilangan semuanya. Tiga bulan setelah Agatha melahirkan, Nail bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, Zein, Zahra, Alana dan Raka, juga pergi ke sebuah negara untuk menghadiri acara penting. Nail pergi ke negara berbeda dari orangtuanya, dan dia ke sana untuk kepentingan bisnis. Nail di sana selama sebulan, dan berencana pulang setelah urusannya telah selesai. Namun, niatnya untuk pulang tertunda karena orangtuanya dan kakeknya kecelakaan saat akan kembali ke negara ini. Bukan hanya sekedar kecelakaan, akan tetapi ada campur tangan seseorang yang membenci keluarga Melviano. Tak lain adalah orangtua Soraya, mereka balas dendam karena menghancurkan kehidupan Soraya. Vidio buruk Soraya dengan beberapa p

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 99–Kelahirannya

    "Kau sangat cantik." Deg' Agatha mendongak seketika, menatap gugup pada Nail. Pipinya memerah karena mendengar pujian dari suaminya, dan bibirnya menahan untuk tak tersenyum. Namun, ketika melihat raut muka Nail yang lempeng, Agatha memilih kembali menunduk–memanyunkan bibir sembari meremas bagian gaun di atas pangkuannya. Agatha sepertinya hanya salah mendengar. Nail tak lagi memuji dirinya, Agatha hanya salah pendengaran. Mungkin saking inginnya mendapat pujian dari suaminya. Tiba-tiba saja tangan Nail terulur, menyentuh dagu Agatha secara lembut. Dia menaikkan dagu istrinya, membuat Agatha reflek mendongak–menatap tepat ke arah Nail. "Kau sangat cantik, Tata," ucap Nail lembut, menatap berat ke arah Agatha. Sempurna! Wanita ini terlihat begitu cantik di malam hari ini, gaun biru ini sangat indah setelah berada di tubuh Agatha. Kulit Agatha bersinar terang apabila dibawah cahaya, efek dari sparkling yang menempel pada gaun. Istrinya bak Dewi bulan, cantik dan indah! "Kau

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 98–Aku Kurang Cantik?

    "Daddy jika ingin tersenyum, tersenyum saja. Tak ada yang melarang," ucap Sagara dengan nada yang terkesan ketus, mendongak pada daddynya yang duduk bersebelahan dengannya. Sagara tentu iri! Bagaimana bisa monster cap kuku Setan ini bisa sangat menginspirasi mommynya? Kenapa bukan Sagara yang jelas-jelas baik hati, anak yang rajin dan suka membantu orang tua? "Humm." Nail berdehem datar, menatap putranya dengan tatapan lempeng. Namun, setelah itu dia berdecis geli, terkekeh pelan setelahnya sembari mengacak surai di pucuk kepala putranya. "Cih, mommy sangat menggemaskan," ucap Nail, benar-benar salah tingkah. Damage-nya begitu dahsyat, hingga rasanya Nail terus-terusan ingin tersenyum. Sagara menatap berang pada sang daddy, cukup kesal karena rambutnya terus diacak oleh daddynya. Sedangkan Nail, saat papa, paman dan kakeknya menoleh ke arahnya, seketika itu juga dia memasang wajah lempeng–pura-pura tidak merasakan apapun setelah mendapat pujian dari Agatha. Lalu setelah para pria

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 97–Senyum Tidak Dilarang

    "Yah, benar sekali. Lukisanku telah dirusak oleh seseorang." Agatha menoleh sinis pada Laila, "sejujurnya aku sempat down karena lukisanku rusak. Bukan masalah tak punya ide, tetapi mengerjakan lukisan itu memakan banyak waktu. Aku senang saat melukis, tetapi tak bisa dipungkiri melukis sangat melelahkan. Setiap kali selesai melukis, pasti aku akan menjadi nenek-nenek. Pinggang sakit, punggung pegal, leher terasa akan patah, kaki kesemutan. Yah, seperti nenek-nenek. Dan … dengan seenaknya seseorang merusak lukisanku. Siapa yang tak marah?" Lagi-lagi para tamu tersenyum mendengar ucapan Agatha. Ah, mereka sangat suka mendengar coleteh perempuan menggemaskan ini. Sangat lucu! "Tapi tenang! Sejatinya kemampuan pelukis itu bukan pada hasil, akan tetapi pada proses dan ide. Itu yang Mama dan Papa katakan padaku." Agatha berucap dengan ceria, dia lalu menoleh pada mamanya kemudian membungkuk hormat, "Mama, Agatha berterimakasih padamu. Lagi-lagi Mama menginspirasiku dan aku semakin meng

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 96–Agatha?

    "Itu mirip seperti lukisan Agatha." Orang-orang mulai berbisik karena mendengar ucapan salah satu pelukis tersebut. Sedangkan Laila, dia panik dan terlihat gugup. "Jangan asal menuduh. Ini lukisan yang kubuat, hasil pemikiran ku sendiri." Laila memekik, berucap dengan suara kuat supaya orang-orang percaya padanya. Almira maju ke depan, Laila seketika mendekat karena mengira Almira akan menolongnya. Laila bisa masuk ke tempat ini berkat bantuan Almira, dia yakin sekali Almira akan membantunya. Karena jika tidak nama galeri milik Almira, bahkan nama Almira sendiri bisa rusak. "Ya, benar. Lukisan ini memang mirip dengan lukisan Agatha–putriku," ucap Almira lantang, mengejutkan orang-orang karena tak menyangka jika Almira adalah ibu dari Agatha. "Ti-tidak. Aku tidak mungkin plagiat. Aga-- Nyonya Almira membela Agatha karena dia putri anda. Iya kan?" Laila bersikeras tak mengakui perbuatannya. Almira menoleh pada Laila, tersenyum tipis namun penuh isyarat. Almira memberi i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 95–Plagiat Agatha?

    Agatha dengan ragu mengatakan langsung alasan kenapa dia marah pada suaminya. "Aku sangat ingin mangga muda dan aku memintanya pada Mon-- Kuku Setan ini!" Agatha menyolot di akrih kalimat, melotot galak pada suaminya kemudian memukul paha Nail kembali. Mendengar sebutan Agatha pada Nail, orang-orang di sana menahan tawa. Sedangkan Agatha lanjut berbicara, "dia bilang, dia akan mencari mangga muda untukku. Tetapi-- Kuku Setan ini bukan memberiku mangga muda, Kuku Setan ini memberiku jelly berbentuk mangga." "Yang penting mangga," jawab Nail tanpa dosa. Bug' Agatha kembali memukul lengan Nail, dengan sekuat tenaga sehingga suara pukulan terdengar. "Kamu mempermainkanku. Dasar Kuku Setan! Aku benciii! Agrkkk--" Agatha menjerit tertahan sembari menengada ke atas. Kemudian, dia mengigit lengan Nail sekuat mungkin–melampiaskan rasa kesal yang melandanya. Agatha kehilangan kendali, tak peduli lagi jika saat ini mereka dihadapan keluarga besar Melviano. "Nail." Zahra geleng-geleng k

DMCA.com Protection Status