Home / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Legenda Sang Phoenix Abadi: Chapter 161 - Chapter 170

296 Chapters

161. Tubuh bisa terbentuk kembali?

"Xiao Chen apa kamu bermaksud berharap ayahku juga mati?! Hari ini jika aku tidak membunuhmu maka dendam ini akan tetap abadi untuk selamanya!" Lonceng di tangannya bergerak kearah Xiao Chen secara perlahan. Dari aura yang terpancar, bahkan energi yang mulai memadat terus tertuju kearahnya. Mengetahui lonceng ini bukanlah lonceng biasa, dan mungkin akan menghancurkan tubuhnya. kini dia mulai membentuk segel tangan secara cepat, dan memilih untuk menggunakan kekuatan ruang lalu muncul di atas hutan yang cukup luas. Hal ini dia lakukan bukan karena dia takut, melainkan dia tidak ingin melibatkan orang lain dalam pertempurannya. Melihat lonceng itu memang menargetkan kearahnya, Xiao Chen sedikit merasa lega. "Formasi Pembalik Langit?!" Swuuuuuuung! Berhasil membentuk segel tangan, kini lingkaran formasi pembunuh muncul di hadapannya yang mulai berdengung. Swuuuuuush! Telapak tangan raksasa muncul dari dalam lingkaran formasi. Luapan energi yang sangat mengerikan ikut keluar
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

162. Racun Api Perak!

Dua Phoenix masih belum mengawali serangan mereka diatas langit. Hingga keduanya mulai memekik secara bersamaan, yang diikuti oleh ayunan cakar kaki mereka masing masing. Swuuuuuuuush! Swuuuuuuuush! Gelombang energi yang ditimbulkan oleh cakar keduanya membentuk sebuah energi besar yang melesat kearah berlawanan. Booooooooom! Booooooooom! Fluktuasi energi terjadi begitu kuat setelahnya. Namun keduanya tidak tinggal diam, kini mereka mulai melesat saling berlawanan arah, lalu menyerang menggunakan sepasang cakar, dan paruh mereka secara tajam. Setiap serangan mereka beradu, fluktuasi energi terus menyebar yang membuat gelombang angin terus menyebar ke segala arah. Namun semua itu belum usai, karena Xiao Chen belum mengerahkan semua kemampuan dari transformasi phoenixnya. "Bibi... Aku harus meminta penjelasan kepadamu!" "Tcch! Apa maksudmu siapa pembunuh ayahmu? Jika itu pertanyaanmu, maka bunuh aku maka apa yang kamu cari hanyalah sebuah penyesalan Xiao Chen!" membalas p
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

163. Harta kekayaan Di Guan.

"Sudah ku duga! Siapapun itu, bahkan tubuh mu abadi, dibawah racun yang ganas, arti keabadian itu sudah tidak berguna lagi!" ungkap Gadis Rubah. Tidak menanggapi ungkapan sang Gadis Rubah, Xiao Chen segera duduk bermeditasi untuk memeriksa kondisi tubuhnya. Keringat dingin mulai menetes keluar dari tubuhnya. Mencoba membakar racun yang kini telah tumbuh, dan menempel pada setiap titik sel darah, dan tulangnya. Xiao Chen akhirnya memuntahkan seteguk cairan hijau dari dalam mulutnya. 'Meski racun ini terus tumbuh, dan menjalar ke segala titik organ, atau sel penting didalam tubuh. Selagi aku rajin membersihkannya, mungkin aku masih bisa bertahan untuk waktu yang lama...' berkata dalam hati, Xiao Chen kemudian menatap Wang Lie. "Kamu sudah melihatnya, sosok yang menyamar menjadi aku adalah pendekar Seribu Wajah. Sekarang aku ingin meminta pendapatmu, apa dendam mu terhadap Xiao Chen sudah bisa di hapus?" Mengepalkan kedua tinjunya, Wang Lie masih menyimpan dendam yang begitu bes
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

164. Rencana Xiao Chen 1.

"Apa tuan muda juga seorang alkemist?" melihat reaksi Xiao Chen, hal ini membuat pria tua itu terlihat begitu penasaran. "Yaa benar..." menganggukan kepala, Xiao Chen kemudian berada di lantai terakhir. Ruangan didepannya terlihat begitu luas. Dari luar, mereka dapat melihat banyak barang antik yang mungkin berumur cukup tua. "Ini ruangan pribadi milik tuan muda Di Guan dulunya... Karena tuan muda sekarang menjadi pemilik yang baru, maka ruangan ini menjadi milik tuan muda...""Yaaa, terimakasih... Oh iya, kapan para tetua penting, dan semua pasukan bisnis ini bekerja datang menemuiku?""Karena panggilan ini menyeluruh, mungkin setelah satu minggu, semua petinggi, tetua, bahkan pemilik cabang bisnis akan tiba... Jadi apa tuan muda tidak keberatan?"Terdiam, Xiao Chen akhirnya mengangguk, "tak masalah... Kamu kembalilah bekerja, dan perintahkan semua anggota ku untuk membawa seluruh keluarga mereka!""Baik tuan muda..." tidak bisa membantah, dia melakukan pesan perintah melalui gio
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

165. Paviliun Phoenix Abadi, akulah aturannya!

"Pertama, karena nama Di Guan bisnis diambil dari nama pemilik sebelumnya... Kini akan berganti menjadi Paviliun Phoenix Abadi!" ungkap Xiao Chen tegas. "Pffft! Paviliun? Kami semua ini pedagang! Kamu kira kami ini seorang kultivator berdarah dingin sepertimu? Xiao Chen yang benar saja!""Itu benar... Kami ini pedagang senjata, Swooooooooosh! Hanya mengulurkan kedua telapak tangannya, kedua pria yang merupakan boss besar pedagang senjata tidak bisa menggerakan tubuh mereka. Bahkan sesaatnya, daya hisap yang begitu kuat menarik tubuh mereka. "Kapan aku berkata ingin mengganti bisnis yang kalian geluti? Aku hanya mengatakan pusat bisnis Di Guan berubah menjadi Paviliun Phoenix Abadi... Yang diartikan, semua bawahan ku harus seorang kultivator yang pandai bertarung, tidak hanya berdagang, atau mengandalkan kemampuan orang lain...," suara Xiao Chen berubah menjadi begitu dingin. "Jika ada yang keberatan, silahkan pergi dari tempat ini... Tapi ada syarat yang harus kalian jalani, pert
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

166. Xiao Chen Vs Pemimpin Kota Abadi. Taruhan

Fluktuasi yang ditimbulkan oleh hentakan kaki menyebar begitu kuat. Apa yang dilakukan Xiao Chen juga membuat patung diatas bangunan bisnis Di Guan retak, lalu memperlihatkan sosok pria tua yang memiliki jenggot panjang dengan tatapan tajam. Kini menatap kearah atas langit menunjukan raut wajah datarnya."Dua kali adanya fluktuasi energi sepertinya kota Abadi yang telah tenang selama puluhan tahun ini sudah tidak seperti dulu lagi..." terasa terganggu, dia meminta kepada dua rekannya untuk tiba. Swuuuuuuush! Retakan dimensi muncul disamping pria tua, lalu kedua pria paruh baya memberikan hormat kearah pria tua itu. "Pak tua... Kenapa menganggu pelatihan kami?""Lihatlah diatas sana... Cari tahu apa yang terjadi! Jika terjadi masalah pada bisnis Di Guan, lenyapkan mereka tanpa sisa!"Keduanya menaikan sebelah alis mereka, memang mereka merasakan adanya fluktuasi energi yang terjadi selama dua hari ini. Namun mereka tidak menyangka, kota Abadi yang belum pernah mengalami kekacauan ki
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

167. Xiao Chen Vs Pemimpin kota Abadi 2.

Kraaaaaack! Retakan dimensi terjadi sekali lagi, namun perbedaannya, retakan itu memanjang lebih dari sepuluh meter. Lalu retakan itu berubah menjadi robekan ruang kosong yang cukup lebar! Booooooooooshhh! Mundur dari tempatnya, wajah pemimpin kota Abadi sedikit berkerut. Dia merasa racun api Perak seperti tidak mampu menekan kemampuan bocah didepannya. Sama halnya dengan Xiao Chen, dia kembali mengawali serangannya dengan cara memasuki retakan dimensi dan kemudian bergerak ke arah belakang tubuh pemimpin kota Abadi sembari berteriak. "Sembilan Pedang Phoenix! Langkah Pertama!" Swuuuuuuuuush! Sebuah pedang muncul di belakang tubuh Pemimpin Kota Abadi yang kini segera menepis arah gerakan yang dilakukan oleh Xiao Chen. Seketika pertukaran pedang terjadi, namun serangan pedang milik Xiao Chen begitu cepat. Seolah pedang ditangannya seperti cambuk yang bebas bergerak kesana kemari. "Pedang Petir! Amukan Surgawi?!" kesal karena serangan Xiao Chen terus menunjukan
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

168. Abadi? Tidak juga, semua itu memiliki resikonya

Tidak ada senyum tipis yang terukir, hanya ada sebuah senyum pahit melihat kenaifan yang akan dilakukan pemimpin kota Abadi. "Apa tubuhku dapat be regenerasi lagi ketika lonceng misterius pernah menghancurkan tubuhku?" berkata dalam hati. Xiao Chen yang tidak ingin mengambil langkah maut. Kini mulai untuk memejamkan matanya. Swuuuuuuuuuuung! Tubuhnya bergetar hebat! Diikuti oleh kedua tangannya yang kini bergerak membentuk segel formasi. "Amarah Phoenix! Kehancuran Semesta!" Disela sela terjangan Petir yang tiada habisnya. Kini muncul puluhan lingkaran formasi dari berbagai sudut. Pancaran energinya pun sangat mengerikan, bahkan sesaatnya lingkaran formasi menembakan cahaya yang membentuk seekor Phoenix mulai keluar dari dalam. Kyaaaaaaaaaat! Kyaaaaaaaat! Boooooooom! Boooooooooom! Sang Phoenix terbang mengantarkan tubuh mereka kearah serangan petir yang kini masih belum berhenti menunjukan eksistensi mereka. Hingga petir besar muncul kearah tubuh pemimpin kota
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

169. Kompensasi untuk klan Wang!

Traaaaack! Bruuaaaaaaag! Xiao Chen melancarkan serangan pedangnya. Hal ini diikuti oleh pemimpin kota Abadi yang mulai menghindar, dan menangkis pedang Naga Langit menggunakan petir yang berada ditangannya, namun yang tak dia duga. Xiao Chen tidak hanya menggunakan pedangnya. Karena sebuah tendangan keatas, mengenai rahangnya yang begitu cepat harus membuat tubuhnya terpental begitu jauh. Memuntahkan seteguk darah merah, tiba tiba dia harus membelakakan matanya. Karena saat ini, dia melihat Xiao Chen memutarkan tubuhnya searah jarum jam. Swoooooosh! "Langkah keempat!" Perputaran pedang ditangan Xiao Chen menimbulkan angin tornado yang begitu cepat. Bahkan daya hisap yang ditimbulkan oleh perputaran pedang dapat menarik sedikit tubuh dari pemimpin kota Abadi. "Tinju Guntur Pembelah Raga!" teriak gila pemimpin kota Abadi kemudian meninju udara untuk beberapa kalinya. Swuuuuuuush! Kini tinju yang terbentuk dari energi Qi, dan terbalut oleh elemen petir melesat kearah angin
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

170. Tiba di klan Rubah.

"Ke-kenapa tuan muda begitu kejam? Bukankah Wang Lie juga melupakan dendamnya?" "Yaa itu benar! Wang Lie saja sudah ikhlas?!" "Ikhlas?" suaranya masih dingin, dia menatap Wang Lie dengan santai. "Saat ini dia memang terlihat pasrah, karena kemampuannya untuk membunuh kalian di satu tempat itu tidak ada... Tapi bagaimana di masa depan nanti? Lihatlah kemampuannya saat ini, dibandingkan dengan kalian yang berpikir tentang kekayaan..., Jika dia membalas di suatu saat nanti, dan aku tidak ada disisi kalian, apa kalian dapat bertahan?" Mereka kembali menelan ludah secara bersamaan. Secara tidak langsung, tindakan Xiao Chen ini memang terlihat kejam. Tapi semua ini demi memutus hubungan dendam agar kelak Wang Lie tidak melakukan semua itu! "Atau kalian ingin, kesalahan kalian di masa lalu, akan membuat keluarga yang kalian sayangi satu persatu musnah ditangannya?" Mereka semua menatap keluarga mereka dengan wajah yang tak rela. Benar memang benar, apa yang dikatakan Xiao Chen bukan
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
30
DMCA.com Protection Status