หน้าหลัก / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / บทที่ 141 - บทที่ 150

บททั้งหมดของ Legenda Sang Phoenix Abadi: บทที่ 141 - บทที่ 150

296

141. Lelang Super 7.

Api di telapak tangan Xiao Chen kini merubah bentuknya menjadi seekor Naga api kecil yang tengah menyemburkan api kearah tungku pill kuno di depannya. "Te-teknik pemurnian naga mi-milik Ratu Naga?" "Apa!" Semua orang harus terkejut oleh pengakuan pendekar Pulau Es yang suaranya lirih namun bisa terdengar jelas oleh semua orang. Kini pendekar pulau es mulai menatap kearah pemilik paviliun Teratai Abadi. Karena dia ingin memastikan apa yang dia lihat bukanlah ilusi semata. 'Kamu benar, meski aku juga buka alkemist, tapi siapa yang tidak tahu ciri khas teknik milik master alkemist? Lalu siapa dia? Bagaimana bisa dia mempelajari teknik ini?' mencoba membalas melalui telepati. 'Pertama api Hati Naga, kedua teknik ini... Pasti pemuda ini memiliki hubungan dengan sang Ratu Naga...' tumpal pendekar pulau es melalui pikiran. 'Tapi bukankah tadi kamu mengatakan dia mirip anakmu yang telah lama hilang?' 'Tidak bisa dipastikan, dua kenyataan ini membuatku tidak bisa memastikan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-25
อ่านเพิ่มเติม

142. Lelang Super 8. Sebuah janji.

"Se-senior kamu...""Xiao'er?" Deeeeeeeeeegh! Jantung Xiao Chen berhenti berdetak ketika mendengar nama itu diucapkan oleh pendekar pulau es. "Na-nak akhirnya aku menemukanmu huhu... Apa kamu tahu, dalam waktu tiga puluh tahun ini, ayah telah menderita atas penganiayaan yang dilakukan oleh ibumu!" ucap pria tampan itu menangis layaknya anak kecil. Gadis rubah terdiam, mungkin dia tahu kabar hilangnya Chen Xiao. Tapi bagaimana bisa wajah Xiao Chen ini mirip dengan anak dari pendekar pulau es?"Se-senior aku bukan orang yang kamu maksud...""Apa kamu sudah tidak menganggap ayah lagi?""Ahhh, senior aku benar benar bukan anakmu!" bantah Xiao Chen. "Jika begitu apa buktinya?"Xiao Chen menggigit jarinya, darah merah keemasan melambangkan darah keturunan seekor Phoenix telah keluar dari luka kecil yang disebabkan oleh giginya. Membelalakan mata, seketika pria itu segera menghapus air matanya. Jelas dia merasa malu, namun sebuah pikiran terlintas dipikirannya. "Bagaimana bisa wajah,
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-25
อ่านเพิ่มเติม

143. Lelang berakhir.

Suasana lelang berubah drastis. Permainan licik yang telah direncanakan oleh Xiao Chen benar benar membuahkan hasil yang begitu baik. Malahan sejak sepuluh barang berkualitas tinggi telah dilelang, Xiao Chen dapat mengetahui sisa harta kekayaan yang setiap dimiliki oleh para kultivator di sembilan ruang vip. Wajahnya terlihat begitu tenang. Namun tidak dengan raja Nan Ziyan, dia tengah sibuk menghitung keuntungan yang sangat fantastis. Bahkan selama ratusan tahun kerajaan Nan Lao berdiri, dia tidak pernah mendapatkan keuntungan sebesar hari ini. "Aiiih kamu sibuk saja menghitung keuntungan mu... Saudara Ziyan, bagaimana tempat lelang mu mendapatkan pedang milik Ratu Naga?" Pendekar Pulau Es bertanya, jelas tidak perlu diragukan lagi pedang yang kini tengah dibawa keatas panggung. Pasalnya pedang itu selalu dibawa oleh Ratu Naga selama peperangan, bahkan dijadikan sebuah chiri kas tersendiri yang membuat semua kultivator dapat mengenali sosok ratu Naga. "Aku tidak tahu siapa namany
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-26
อ่านเพิ่มเติม

144. Perjamuan 1.

Pasalnya selain ribuan kultivator banyak yang bersembunyi di setiap tempat diluar wilayah kerajaan Nan Lao. Xiao Chen juga dapat merasakan banyak jebakan atau formasi terbunuh yang terpasang disetiap tempat. "Sedikit membangun hubungan dengan raja Nan Ziyan juga bukan hal buruk..." mengerti alasan kenapa raja dari kerajaan Nan Lao menahannya. Kini Xiao Chen kembali merobek ruang, dan muncul di ruangan yang sama tempat dimana Raja Nan Ziyan, pemimpin Paviliun Teratai Abadi, dan pendekar pulau Es berada. "Sudah lihat ya?" Xiao Chen mengangguk, "benar, apa senior bisa membantu melindungiku untuk sementara waktu?" Raja Nan Ziyan ikut mengangguk, dia menunjuk kearah dua rekan lamanya. "Hahaha, ada dua rekan lamaku, lalu apa yang aku takutkan? Bahkan antek antek Aula Langitpun tidak akan berani menyentuhmu selama ada kami!" Sedikit terkejut mendengar kenyataan itu, namun Xiao Chen dapat menyembunyikan raut wajahnya dengan baik. Hal ini tak lain, selama dia melakukan perjalanan. Ent
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-28
อ่านเพิ่มเติม

145. Perjamuan 2. Berkenalan.

Fluktuasi energi Qi di dalam istana menyebar hingga membuat pintu besar memasuki istana itu harus terbuka secara paksa. Semua prajurit segera memasuki istana, namun setelah melihat raja Nan Ziyan mengangkat tangannya, seketika para prajurit itu terdiam, malah membentuk sebuah kotak perisai agar fluktuasi energi yang menyebar tidak menghancurkan apapun yang ada disekitarnya. "Mantap!" pemuda itu terhuyung kebelakang sejauh lima langkah, sama halnya dengan Xiao Chen. Dia mampu menebak identitas pemuda itu hanya dengan satu kali serangan. "Para Kultivator Aula Langit benar benar cukup mengerikan... Tak menyangka, kultivasi kita sama. Tapi kemampuan bakat kita juga sama..." Pemuda itu tersenyum tipis, dia menatap wajah ayahnya dengan lekat. "Ayah, memang pantas dia bersaing dengan para jenius... Bisakah aku berkenalan dengannya?" "Yaaa! Tapi ingatlah jangan sampai membuat kerusakan parah akibat dampak pertempuran kalian!" Nan Qing mengangguk, dia menatap Xiao Chen dengan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-28
อ่านเพิ่มเติม

146. Taruhan besar 1.

Xiao Chen sedikit menyipitkan matanya ketika melihat pemuda disisi pebisnis terkaya. Selain kultivasinya lebih tinggi, tapi dia dapat merasakan energi kuat yang cukup aneh keluar dari tubuh pemuda itu. "Kamu menantangku?" Senyum tipis pebisnis terkaya terlihat, dia kemudian berkata, "tidak hanya menantang, tapi bagaimana jika kita melakukan sebuah taruhan?" "Apa itu?" "Mudah saja, taruhan ini adalah dua barang hasil lelang yang telah kamu menangkan! Pedang Naga Langit, dan kerangka raja iblis..." Xiao Chen tersenyum tipis, mata keserakahan yang dia tunjukan benar benar mulai terlihat. "Lalu bagaimana denganmu?" "Akupun sama!" Pebisnis terkaya mengeluarkan seluruh barang hasil kemenangan lelangnya. Namun melihat semua itu, Xiao Chen hanya berkata, "semua barangmu itu hanya sampah dimataku.. Aku tidak membutuhkannya!" "Sialan kamu..." menyatukan kedua giginya, dia mencoba menahan emosinya, 'kata Yin Li dia hanya tahap Raja Bumi, selagi aku bisa menarik semua kesombo
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-29
อ่านเพิ่มเติม

147. Taruhan 2. Api Surgawi hitam peringkat ke 2.

Rasa keterkejutan yang dialami Yin Li juga sama dirasakan oleh Chen Long, Nan Qing, Nan Ziyan, bahkan pemimpin Paviliun Teratai Abadi. "Inikah kemampuan saudara Chen?""Si-sial kecepatannya...""Empat tingkat diatas ranah kultivasinya benar benar bukan sebuah penghalang bagi Xiao Chen... Dia sangat mengerikan!"Namun tidak dengan Pebisnis Terkaya, lengkungan sudut kekecewaan muncul di bibirnya. "Yin Li bunuh dia secepat mungkin! Jangan kecewakan harapan besarku untukmu!" memberikan pesan telepati kearah Yin Li. Swuuuuuuush! Swuuuuuuush! Kembali jual beli serangan diatas langit. Keduanya memperlihatkan penguasaan terhadap teknik berpedang yang dimiliki. Bukan sebuah pertunjukan, apalagi keindahan yang mereka perlihatkan. Hanya sebuah rasa takut apabila sebuah serangan mendarat tepat dimana titik vital beradah. "Langkah Pedang Api!"Swuuuuuuuush! Mundur, lalu menyelimuti api berwarna hitam kearah mata pedangnya. Kini gerakan Yin Li yang cepat, disertai dengan ayunan pedangnya memb
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-29
อ่านเพิ่มเติม

148. Kekalahan Yin Li.

Setelah api hitam meledak, api tersebut kini menyebar lalu menyelimuti seluruh area pertempuran. Bukan lagi medan pertempuran yang terlihat diatas langit. Melainkan tsunami api hitam yang mungkin akan menyelimuti tubuh Xiao Chen. "Sial... Apa dia akan bertahan?" "Api milik klan Yin merupakan urutan ke dua di tiga daratan... Ini pasti tidak mudah..." Beberapa komentar terdengar, hal ini membuat wajah pebisnis terkaya mulai tersenyum penuh kemenangan. Namun didalam kobaran lautan api hitam. Tidak ada raut wajah kekhawatiran yang ditunjukan oleh Xiao Chen. Melainkan sebuah senyum misterius ketika dia melihat api hitam mulai bergerak seolah ingin menelannya secara hidup hidup. Mengeluarkan satu guci besar berisi cairan hijau kental. Dan lima guci kecil yang merupakan guci arak yang telah kosong. Xiao Chen segera memindahkan cairan hijau kental itu kedalam lima guci secara penuh. Beberapa saat, bahkan satu meter api hitam akan benar benar menyentuh tubuhnya. Xiao Chen memasukan g
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-30
อ่านเพิ่มเติม

149. Menerima kekayaan yang tidak terbantahkan!

"A-aku..." Pebisnis terkaya tidak bisa berbuat apapun, kekayaan yang hilang telah merusak pikirannya saat ini. "Kamu dasar tidak ber..." saat sebuah belati muncul dari tangan tetua yang menarik tubuh pebisnis terkaya. Tiba tiba Chen Long lenyap dari tempatnya, dia hanya menghentakan kaki, lalu muncul di tengah tengah yang membuat sepuluh tetua itu terpental akibat luapan energi Qi miliknya. Boooooooom! "Pendekar Pulau Es! Kenapa kamu ikut campur? Bukankah kamu hanya melindungi dia?!" tunjuk kearah Xiao Chen. Tersenyum tipis, "dia masih memiliki perjanjian yang belum tertuntaskan... Membunuhnya saat ini, sama saja kami menjadi saksi bisu?!" Swuuuuuuush! Menarik sebuah batu besar di luar kerajaan Nan Lao kearahnya, kini pendekar pulau es mengukir baru itu dengan tulisan perjanjian, 'pengambilan alih kekayaan Di Guan kepada Xiao Chen! Janji mutlak seumur hidup keduanya!' "Nak berikan darah sebagai cap bukti!" ucap cepat Chen Long tanpa basa basi. "Apa yang kamu katakan? Aku
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-30
อ่านเพิ่มเติม

150. Aku tidak butuh wanita lagi!

Hingga tak lama setelah banyak kultivator asing yang tak lain mantan bawahan dari Di Guan memasuki kamarnya, Chen Long yang ingin mengajak Xiao Chen kembali ke Pulau Es itu mulai memasuki kamarnya. Namun reaksinya sama diam mematung ketika melihat banyaknya tumpukan berkas bisnis yang digeluti oleh Di Guan. "Ba-banyak sekali?!"Menyeringai melihat kedatangan Chen Long, Xiao Chen tanpa banyak kata segera berkata, "senior aku tahu kamu ingin mengajakku agar segera kembali ke Pulau Es... Tapi bagaimana jika senior membantuku?""Se-sepertinya permintaan mu bukan hal baik?" semua kultivator memang haus akan pengetahuan bela diri, ilmu yang berkaitan dengan masa depan mereka dalam menjadi sang penguasa. Tapi tidak dengan harta, banyak dari mereka lebih memilih untuk menghindar. Semua itu dikarenakan kesibukan dari pebisnis akan menghambat pelatihan seorang kultivator dari peningkatan ranah kultivasinya. "Ayolah bantu aku... Tolong aku, aku tidak mungkin bisa menyelesaikan dan mengingat se
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-31
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
1314151617
...
30
DMCA.com Protection Status