Semua Bab Legenda Sang Phoenix Abadi: Bab 151 - Bab 160

296 Bab

151. Mengadu domba!

Xiao Chen menyeringai senang melihat raut wajah penasaran dari tiga orang hebat didepannya. Karena dia tahu, mungkin dulunya Hao Shan ingin melakukan cara yang sama. Tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk menyingkirkan roh abadi milik Raja Iblis. "Jika tahu ada cara seperti yang kamu katakan, sepertinya aku rugi besar..." "Hahahaha! Bukankah senior juga mendapatkan pill pemilih kerusakan meridian?" "Yaaa! Kamu benar, kesehatan putriku lebih penting dari segalanya... Mungkin jika kamu memberikan kerangka itu lagi, aku juga tidak rela memberikan pill yang kamu buat itu?!" Xiao Chen mengangguk, dia mulai menjelaskan, dan tentunya, semua itu membutuhkan tiga senior hebat untuk menjaga tubuhnya apabila dia gagal melenyapkan dua roh kesadaran yang nanti akan berada dibawah alam sadarnya. "Aku memiliki Iblis hati yang terkurung di alam bawah sadarku... Dengan adanya roh abadi jiwa raja Iblis yang akan terlahir, aku akan mengadu domba keduanya agar saling membunuh... Lalu membunuh sis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-31
Baca selengkapnya

152. Jadi siapa yang bodoh?

"Be-berikan?" Gadis rubah mengangguk, karena dia tahu membunuh satu roh kesadaran di dalam tubuh juga akan menyakiti tubuh fisik nyata itu sendiri. Melakukan apa yang diungkapkan oleh Gadis Rubah. Kini Hao Shan mengeluarkan pill pemulih luka dalam tingkat lima yang dia miliki. Perlahan memecahkan formasi yang mengurung tubuh Xiao Chen, dia memberikan pill itu dengan cara membuka mulut Xiao Chen lalu membiarkan pill itu melebur dan secara alami masuk kedalam tubuh itu. Namun yang mereka tidak sedari di bawah alam sadarnya Xiao Chen. Apa yang mereka lakukan membuat roh Xiao Chen yang tengah melihat duel sengit itu sedikit tersenyum pahit. "Kenapa luka di tubuhku pulih secara perlahan? Sial, jika seperti ini bukankah sama saja tidak ada hasil dari apa yang aku rencanakan?" Mencoba memahami apa yang salah, rohnya secara diam diam kembali mengendalikan tubuhnya. Menatap heran karena Hao Shan ada di depannya, kini diaa berkata secara sopan, "senior apa yang kamu lakukan?!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-01
Baca selengkapnya

153. Penjara api! Penghancuran Roh!

Membelalakan mata karena terkejut, kini giliran sosok Iblis Hati yang harus dibuat terpental akibat kelalaiannya. Kedua sosok kesadaran abadi mulai bangkit. Keduanya mulai menyerang satu sama lain tanpa pikiran yang jernih akibat kesalahan mereka. Namun yang tak di duga, Xiao Chen harus menahan rasa sakit secara terus menerus akibat pertempuran yang mengakibatkan salah satu diantara keduanya terkena pukulan, maupun serangan dari bagian tubuh yang berbeda. Terdiam, dan mengamati pertempuran brutal di depannya. Xiao Chen mencoba berpikir bagaimana membunuh keduanya sekaligus. Namun semua itu tak semudah yang dia bayangkan. Selain belum mengetahui dampak jika membunuh salah satu kesadaran itu. Dia juga tidak boleh lengah, hingga akhirnya sebuah ide terpikirkan olehnya. "Mengurung mereka dengan formasi yang pernah dibentuk oleh guru...," tersenyum tipis, lalu terlihat sedikit menyeringai. Kini Xiao Chen mulai mencari jarak yang aman agar salah satu diantara keduanya tidak menyerang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-01
Baca selengkapnya

154. Keberadaannya mulai diawasi.

Chen Long bergegas menarik tubuh Gadis Rubah secara paksa keluar dari ruangan itu. Sama halnya dengan Hao Shan, dan Nan Ziyan. Keduanya ikut keluar dari ruangan yang bangunannya terbentuk dari bebatuan keras namun sesaatnya terlihat meleleh. "Bantu aku!" Swuuuuuuuuuung! Tidak ingin banyak kerusakan yang ditimbulkan oleh hawa panas. Kini Nan Ziyan mengeluarkan segenap energi Qinya untuk menyegel tubuh Xiao Chen. Tidak hanya Nan Ziyan, Hao Shan segera ikut memperkuat perisai energi Qi dengan segenap kemampuannya. Melihat kedua saudaranya kewalahan, karena esensi api Hati Naga terus mengamuk, bahkan dua energi gabungan tidak mampu menahannya. Akhirnya sang legenda pendekar Pulau Es mulai menunjukan kemampuannya! Terbang keatas langit tanpa bantuan sayap Qi, dia mulai mengulurkan kedua telapak tangan ke arah depan. Swooooooosh! Seketika kulit tangan berwarna kuning langsat, kini berubah menjadi putih sebening es. Hawa yang begitu dingin mulai menyebar diikuti oleh bola
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-02
Baca selengkapnya

155. Kota Abadi. Pusat bisnis Di Guan Berada.

Setelah dua tahun berlatih secara gila gilaan, bahkan harus menderita karena pelatihannya begitu berat dan dipenuhi rasa sakit. Untuk kembali ke tempatnya pun tidak semudah itu, selain dia harus membawa tubuh Xiao Chen ke Aula Langit. "Ayah... Kamu selalu membuatku dalam kondisi seperti ini... Apa ini memang jalan hidupku?" * Disisi lain. Xiao Chen kembali menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul di depan kota yang cukup besar, dan terlihat mewah di setiap bangunan yang menjulang tinggi ke atas langit. "Berapa lama lagi kita tiba di wilayah Pohon Kepahitan?" "Emmm, mungkin jika lima kali menggunakan kekuatan ruang dengan jarak yang sama, kita akan segera tiba!" timpal gadis rubah. Xiao Chen terdiam, meski terdengar mudah. Tapi menggunakan kekuatan ruang membutuhkan banyak energi Qi untuk menggunakannya. Dan setelah dua kali menggunakannya, tubuhnya terasa lemas! "Jika begitu mari kita singgah di kota Abadi..." Gadis Rubah sedikit tak rela untuk singgah di kota besar da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-02
Baca selengkapnya

156. Siapa sosok yang menyamar menjadi ku?

Duduk sembari menikmati pemandangan yang indah dari dalam ruangan vip yang disediakan kedai arak. Gadis Rubah yang diam mulai membuka pembicaraan. "Apa kamu tidak takut?" "Takut untuk apa?" tanya balik Xiao Chen sembari menaikan salah satu alisnya. Saat akan menjawab, seorang pelayan memasuki ruangan. Dan dia meletakan guci arak terbaik milik mereka diatas meja milik Xiao Chen. Setelah pelayan itu pergi. "Orang yang menyamar menjadi dirimu pasti bukan orang biasa... Mungkin kultivasinya cukup tinggi, mengingat banyak kultivator dibalik bisnis Di Guan mempercayai bahwa dia adalah kamu..., " sembari melirihkan suaranya. "Ooh, kamu tenang saja... Mungkin banyak Kultivator tahap Kaisar Bumi bintang lima di kota Abadi ini... Tapi semua itu tidak perlu aku takuti." ucap Xiao Chen kemudian menuangkan minuman ke arah gelasnya. Meneguknya, dan akan melanjutkan ungkapannya. Tiba tiba dari bilik ruangan VIP lainnya terdengar suara yang cukup membuat Xiao Chen penasaran. "Kemampuan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-03
Baca selengkapnya

157. Pendekar Seribu Wajah.

Kemunculan Xiao Chen, bahkan melihat temannya telah menjadi sandera membuat sosok Xiao Chen palsu itu menyatukan kedua giginya secara kuat. "Lepaskan dia... Maka aku bisa membiarkan jasadmu tetap utuh!" "Ooh benarkah? Kurasa jika hanya mengandalkan pria pria bodoh dibelakangmu, hal ini tidak akan pernah terjadi loh? Apalagi, bukankah kamu menggunakan tampilan wajah orang lain?" Membelalakan matanya, karena selama dua tahun tidak ada yang membicarakan hal ini. Namun mendengar pria bertopeng mengetahui penyamarannya itu, tentu membuatnya berpikir. Apakah dia melakukan kesalahan? "Saudara biarkan aku yang membunuhnya!" pemuda berambut merah sangat berambisi, dia akan melesat, namun Xiao Chen segera mengangkat tangannya agar Gadis Rubah segera menahan tubuh pemuda berambut merah. "Klan Wang? Seharusnya aku dapat menemukanmu disaat pembantaian itu terjadi... Tapi tak apa, hanya tersisa kamu, dan kini ingin membunuhku? Itu tak layak!" sosok Xiao Chen palsu melesat sembari mengarahkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-03
Baca selengkapnya

158. Kabar penderitaan Yao Yi.

"Ingin membunuhku? Tidak semudah itu!" Swoooooooosh! Melihat seekor naga api melesat kearahnya, kini pendekar Seribu Wajah mulai melancarkan tinju tepat kearah kepala sang Naga. Boooooooooom! Fluktuasi energi yang sangat mengerikan menyebar begitu kuat. Akibat gelombang itu, bahkan Pendekar Seribu Wajah harus dibuat terpental, bahkan menabrak perisai tipis pelindung kota Abadi yang kini telah muncul. Menyeimbangkan tubuhnya, kini pria berwajah jelek itu mulai mengibaskan tangannya dari kobaran api Hati Naga yang mencoba membakarnya. Menyipitkan matanya, semua itu karena apinya padam. Xiao Chen mulai tersenyum tipis, dia melihat cairan hijau kental yang cukup familiar baginya. "Pantas kamu tidak menakuti api surgawi milikku... Nyatanya kamu memiliki cairan pemadam api surgawi milik cacing penghisap jiwa ya?" Terkejut melihat ungkapan Xiao Chen. Dia mulai mengingat ingat bagaimana bisa seseorang mengerti cairan itu. "Jadi Xiao Chen adalah Chen Xiao yang membunuh raja cac
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-04
Baca selengkapnya

159. Kemarahan Xiao Chen.

"Maka kalian akan mati?!" Xiao Chen memotongnya. Swooooooooooosh! Kemarahan jelas diperlihatkan oleh Xiao Chen. Aura yang begitu mengerikan berputar putar mengelilingi tubuhnya. Diikuti oleh Api hati Naga yang sangat panas menyebar begitu hebat kini mulai membakar seluruh tubuhnya. "Pa-panas sekali?!" Bahkan sepuluh tetua, Gadis Rubah, dan Wang Lie segera menjauh dari keberadaan Xiao Chen. Jelas kini Xiao Chen mengeluarkan semua kemampuan dari api Hati Naga. Kemarahannya telah mencapai puncak dari kejernihan pikirannya melihat bagaimana kondisi gurunya saat ini. Membuat Xiao Chen benar benar terlihat seperti iblis yang siap menelan hidup hidup lawannya. Bahkan kedua bola matanya mulai bersinar terang menembakan cahaya emas ke segala arah. "Kenapa marah? Sekarang berikan inti sumber api Hati Naga, maka kami akan melepaskannya!" "Pertanyaan ini simpan saja didalam kehidupan baru kalian!" Swuuuuuuush! Menggenggam pedang Naga Langit, Xiao Chen seketika melesat seperti menem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-04
Baca selengkapnya

160. Gadis bercadar adalah bibinya, Xiao Yue.

"Ma-maksud pemimpin...""Ya seperti yang kamu pikirkan... Dia berasal dari Aula Langit. Didalam sana, bahkan praktisi Langit sepertiku gampang sekali ditemui, jadi aku tidak bisa membantunya..."Sepuluh pria tetua dari bisnis Di Guan menundukan kepala. Kini mereka memilih untuk mengurungkan niat untuk meminta bantuan kepada pillar pelindung utama bisnis Di Guan. Disisi yang berbeda. Pertempuran yang dilakukan oleh Xiao Chen dan gadis bercadar belum berada pada puncaknya. Malahan keduanya semakin gila untuk saling jual beli serangan yang membuat banyak gelombang kejut terjadi! Hingga Xiao Chen mulai menggunakan teknik andalannya. "Sembilan Pedang Phoenix?! Langkah pertama!"Gerakan serangannya seketika berubah drastis. Serangan yang di bintangi oleh kecepatan terus dilancarkan oleh Xiao Chen. Namun lawannya telah mengetahui bagaimana caranya menangani teknik itu. Hingga gadis bercadar harus membuat Xiao Chen menggunakan langkah kedua. "Langkah kedua?!" Dari serangan yang menganda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
30
DMCA.com Protection Status