Xiao Chen sedikit menyipitkan matanya ketika melihat pemuda disisi pebisnis terkaya. Selain kultivasinya lebih tinggi, tapi dia dapat merasakan energi kuat yang cukup aneh keluar dari tubuh pemuda itu. "Kamu menantangku?" Senyum tipis pebisnis terkaya terlihat, dia kemudian berkata, "tidak hanya menantang, tapi bagaimana jika kita melakukan sebuah taruhan?" "Apa itu?" "Mudah saja, taruhan ini adalah dua barang hasil lelang yang telah kamu menangkan! Pedang Naga Langit, dan kerangka raja iblis..." Xiao Chen tersenyum tipis, mata keserakahan yang dia tunjukan benar benar mulai terlihat. "Lalu bagaimana denganmu?" "Akupun sama!" Pebisnis terkaya mengeluarkan seluruh barang hasil kemenangan lelangnya. Namun melihat semua itu, Xiao Chen hanya berkata, "semua barangmu itu hanya sampah dimataku.. Aku tidak membutuhkannya!" "Sialan kamu..." menyatukan kedua giginya, dia mencoba menahan emosinya, 'kata Yin Li dia hanya tahap Raja Bumi, selagi aku bisa menarik semua kesombo
Rasa keterkejutan yang dialami Yin Li juga sama dirasakan oleh Chen Long, Nan Qing, Nan Ziyan, bahkan pemimpin Paviliun Teratai Abadi. "Inikah kemampuan saudara Chen?""Si-sial kecepatannya...""Empat tingkat diatas ranah kultivasinya benar benar bukan sebuah penghalang bagi Xiao Chen... Dia sangat mengerikan!"Namun tidak dengan Pebisnis Terkaya, lengkungan sudut kekecewaan muncul di bibirnya. "Yin Li bunuh dia secepat mungkin! Jangan kecewakan harapan besarku untukmu!" memberikan pesan telepati kearah Yin Li. Swuuuuuuush! Swuuuuuuush! Kembali jual beli serangan diatas langit. Keduanya memperlihatkan penguasaan terhadap teknik berpedang yang dimiliki. Bukan sebuah pertunjukan, apalagi keindahan yang mereka perlihatkan. Hanya sebuah rasa takut apabila sebuah serangan mendarat tepat dimana titik vital beradah. "Langkah Pedang Api!"Swuuuuuuuush! Mundur, lalu menyelimuti api berwarna hitam kearah mata pedangnya. Kini gerakan Yin Li yang cepat, disertai dengan ayunan pedangnya memb
Setelah api hitam meledak, api tersebut kini menyebar lalu menyelimuti seluruh area pertempuran. Bukan lagi medan pertempuran yang terlihat diatas langit. Melainkan tsunami api hitam yang mungkin akan menyelimuti tubuh Xiao Chen. "Sial... Apa dia akan bertahan?" "Api milik klan Yin merupakan urutan ke dua di tiga daratan... Ini pasti tidak mudah..." Beberapa komentar terdengar, hal ini membuat wajah pebisnis terkaya mulai tersenyum penuh kemenangan. Namun didalam kobaran lautan api hitam. Tidak ada raut wajah kekhawatiran yang ditunjukan oleh Xiao Chen. Melainkan sebuah senyum misterius ketika dia melihat api hitam mulai bergerak seolah ingin menelannya secara hidup hidup. Mengeluarkan satu guci besar berisi cairan hijau kental. Dan lima guci kecil yang merupakan guci arak yang telah kosong. Xiao Chen segera memindahkan cairan hijau kental itu kedalam lima guci secara penuh. Beberapa saat, bahkan satu meter api hitam akan benar benar menyentuh tubuhnya. Xiao Chen memasukan g
"A-aku..." Pebisnis terkaya tidak bisa berbuat apapun, kekayaan yang hilang telah merusak pikirannya saat ini. "Kamu dasar tidak ber..." saat sebuah belati muncul dari tangan tetua yang menarik tubuh pebisnis terkaya. Tiba tiba Chen Long lenyap dari tempatnya, dia hanya menghentakan kaki, lalu muncul di tengah tengah yang membuat sepuluh tetua itu terpental akibat luapan energi Qi miliknya. Boooooooom! "Pendekar Pulau Es! Kenapa kamu ikut campur? Bukankah kamu hanya melindungi dia?!" tunjuk kearah Xiao Chen. Tersenyum tipis, "dia masih memiliki perjanjian yang belum tertuntaskan... Membunuhnya saat ini, sama saja kami menjadi saksi bisu?!" Swuuuuuuush! Menarik sebuah batu besar di luar kerajaan Nan Lao kearahnya, kini pendekar pulau es mengukir baru itu dengan tulisan perjanjian, 'pengambilan alih kekayaan Di Guan kepada Xiao Chen! Janji mutlak seumur hidup keduanya!' "Nak berikan darah sebagai cap bukti!" ucap cepat Chen Long tanpa basa basi. "Apa yang kamu katakan? Aku
Hingga tak lama setelah banyak kultivator asing yang tak lain mantan bawahan dari Di Guan memasuki kamarnya, Chen Long yang ingin mengajak Xiao Chen kembali ke Pulau Es itu mulai memasuki kamarnya. Namun reaksinya sama diam mematung ketika melihat banyaknya tumpukan berkas bisnis yang digeluti oleh Di Guan. "Ba-banyak sekali?!"Menyeringai melihat kedatangan Chen Long, Xiao Chen tanpa banyak kata segera berkata, "senior aku tahu kamu ingin mengajakku agar segera kembali ke Pulau Es... Tapi bagaimana jika senior membantuku?""Se-sepertinya permintaan mu bukan hal baik?" semua kultivator memang haus akan pengetahuan bela diri, ilmu yang berkaitan dengan masa depan mereka dalam menjadi sang penguasa. Tapi tidak dengan harta, banyak dari mereka lebih memilih untuk menghindar. Semua itu dikarenakan kesibukan dari pebisnis akan menghambat pelatihan seorang kultivator dari peningkatan ranah kultivasinya. "Ayolah bantu aku... Tolong aku, aku tidak mungkin bisa menyelesaikan dan mengingat se
Xiao Chen menyeringai senang melihat raut wajah penasaran dari tiga orang hebat didepannya. Karena dia tahu, mungkin dulunya Hao Shan ingin melakukan cara yang sama. Tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk menyingkirkan roh abadi milik Raja Iblis. "Jika tahu ada cara seperti yang kamu katakan, sepertinya aku rugi besar..." "Hahahaha! Bukankah senior juga mendapatkan pill pemilih kerusakan meridian?" "Yaaa! Kamu benar, kesehatan putriku lebih penting dari segalanya... Mungkin jika kamu memberikan kerangka itu lagi, aku juga tidak rela memberikan pill yang kamu buat itu?!" Xiao Chen mengangguk, dia mulai menjelaskan, dan tentunya, semua itu membutuhkan tiga senior hebat untuk menjaga tubuhnya apabila dia gagal melenyapkan dua roh kesadaran yang nanti akan berada dibawah alam sadarnya. "Aku memiliki Iblis hati yang terkurung di alam bawah sadarku... Dengan adanya roh abadi jiwa raja Iblis yang akan terlahir, aku akan mengadu domba keduanya agar saling membunuh... Lalu membunuh sis
"Be-berikan?" Gadis rubah mengangguk, karena dia tahu membunuh satu roh kesadaran di dalam tubuh juga akan menyakiti tubuh fisik nyata itu sendiri. Melakukan apa yang diungkapkan oleh Gadis Rubah. Kini Hao Shan mengeluarkan pill pemulih luka dalam tingkat lima yang dia miliki. Perlahan memecahkan formasi yang mengurung tubuh Xiao Chen, dia memberikan pill itu dengan cara membuka mulut Xiao Chen lalu membiarkan pill itu melebur dan secara alami masuk kedalam tubuh itu. Namun yang mereka tidak sedari di bawah alam sadarnya Xiao Chen. Apa yang mereka lakukan membuat roh Xiao Chen yang tengah melihat duel sengit itu sedikit tersenyum pahit. "Kenapa luka di tubuhku pulih secara perlahan? Sial, jika seperti ini bukankah sama saja tidak ada hasil dari apa yang aku rencanakan?" Mencoba memahami apa yang salah, rohnya secara diam diam kembali mengendalikan tubuhnya. Menatap heran karena Hao Shan ada di depannya, kini diaa berkata secara sopan, "senior apa yang kamu lakukan?!"
Membelalakan mata karena terkejut, kini giliran sosok Iblis Hati yang harus dibuat terpental akibat kelalaiannya. Kedua sosok kesadaran abadi mulai bangkit. Keduanya mulai menyerang satu sama lain tanpa pikiran yang jernih akibat kesalahan mereka. Namun yang tak di duga, Xiao Chen harus menahan rasa sakit secara terus menerus akibat pertempuran yang mengakibatkan salah satu diantara keduanya terkena pukulan, maupun serangan dari bagian tubuh yang berbeda. Terdiam, dan mengamati pertempuran brutal di depannya. Xiao Chen mencoba berpikir bagaimana membunuh keduanya sekaligus. Namun semua itu tak semudah yang dia bayangkan. Selain belum mengetahui dampak jika membunuh salah satu kesadaran itu. Dia juga tidak boleh lengah, hingga akhirnya sebuah ide terpikirkan olehnya. "Mengurung mereka dengan formasi yang pernah dibentuk oleh guru...," tersenyum tipis, lalu terlihat sedikit menyeringai. Kini Xiao Chen mulai mencari jarak yang aman agar salah satu diantara keduanya tidak menyerang
Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi
"A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m
Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!
Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator
Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian
Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o
"Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw
"Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...
Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.